Minggu, 27 Februari 2011

Minggu 27 Feb 2011, ke Pura Luhur Pekendungan dan Tanah Lot


Pagi hari, suami beserta putra bungsu bergerak ke jalan Antasura. Hari ini mereka bersama iparku akan mengantar mertua yang bersikeras pulang kampung. Pukul setengah tujuh pagi, dengan menggunakan mobil kijang mereka bergerak menuju Singaraja. Asah Badung yang terletak di kecamatan Busung Biu. Putra sulungku masih tertidur. Setelah hari2 melelahkan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari di sekolahnya, SMAN I Denpasar, dia butuh beristirahat.

Hmmm, setelah selesai mencuci baju keluarga, menyapu dan mengepel seisi lantai rumah, simbok selesai memasak, kuputuskan berangkat. Tiga bokor kecil banten, canang, dupa tersedia dalam tas plastik. Aku dan Ayu bergerak dengan sepeda motor. Kami menyusuri jalan tegallantang, menuju ke arah kerobokan, melewati desa Cemagi, desa Beraban, lalu jalan raya menuju ke Tanah Lot.

Tujuan pertama, Pura Luhur Pekendungan. Pura Kahyangan Jagat ini terlihat sepi dari para pengunjung. Bukan pujawali disini. Sungguh damai dalam balutan samadhi yang kami lakukan, memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Lalu kami beranjak ke Pura Luhur Tanah Lot. Ramai juga wisatawan, baik yang merupakan wisatawan domestik, maupun manca negara yang sedang berkunjung. Air sedang pasang, kami tidak mungkin menyeberang untuk tiba di Pura Luhur Tanah Lot, maka kami putuskan hanya sembahyang dari pura yg terletak persis dihadapan kami, di batas pinggir bibir pantai ini. Pura penyawangan bagi Pura Luhur Tanah Lot.

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 saat kami selesai bersembahyang. Beranjak menuju Batuaji, di kecamatan kerambitan, kutemui Dewa Biyang sedang mengaduk bijih kopi di atas tungku. Sekujur kaki dan lengannya berisi boreh penghangat tubuh, juga di dahi. Ah... beliau sedang sakit perut, dan berharap, boreh dapat menghangatkan tubuh dan mengobati sakitnya.

"Andai, datang pagi pukul 6 tadi, khan bisa ikutan melasti ke segara, pantai Kelating" Ujar dewa Biyang, yang merupakan adik kandung bapak. Eh hehe. Urusan keluarga dan kerja, terkadang membuatku susah mengikuti jadwal kegiatan di kampung. Hmmm, maafkan saya, Dewa Biyang.... telah mengecewakan dengan tidak bisa ikut serta. Melasti kali ini di Desa Pekraman Samsam berlangsung hari Minggu 27 Februari 2011. Melasti, atau Mekiyis, atau melis, merupakan sebuah rangkaian upacara, dimana berbagai benda pusaka dan sarana upacara / upakara disucikan dengan membawanya ke pantai.

Kemudian ku telpon emak di Pontianak. Ternyata, di Pontianak juga sedang diadakan upacara melasti ke pantai Kijing. Adikku dan seluruh umat Hindu yang berada disana dan memungkinkan untuk ikut serta dalam rangkaian upacara tersebut.

Ah, berbagai cara dan sarana umat Mu memuja dan memuliakan kebesaran Mu, Tuhan. Jangan pernah sedetikpun engkau meninggalkan kami. Bantulah kami menjalani ini dengan sebaik mungkin, se dekat mungkin, pada Mu. Swaha.....

That is what friends are for....


As Shoeshyin said: A true friend is the only person who never gets tired of listening to your own pointless drama over and over again. Sahabat akan tahu, paham dan menerima kita apa adanya. Baik dan buruk, kaya dan miskin, berpendidikan atau tidak, melewati hari-hari yang silih berganti.


"No one can change a person, but someone can be a person's reason to change." -Sponge Bob. Tidak ada yg bakal dapatmengubah seseorang seperti apa yg diinginkannya.... namun seseorang dapat menjadi alasan bagi orang lain buat berubah.


"If everybody deserves a second chance, does it mean we also have the freedom to waste the first one?" by Serendipity. Maka, jika ada orang yang mengabaikan kesempatan kedua, bukankah ini berarti.... kita telah menyia-nyiakan kesempatan pertama?

Rabu, 23 Februari 2011

Cinta Putih


Cinta.....
"Tidak bisa memilih dimana dia lahir, kapan akan lahir, mengapa dan bagaimana terlahir" Itu kata Emakku dahulu.... Kini baru kutahu, bahwa emak ternyata benar dalam segala cara dan langkah yang dahulu sering kali kuanggap salah.

Cinta bapak dan emak yang telah mengantarku menjadi manusia dewasa teruji dalam segala situasi, terjatuh dan bangun berkali, meniti tiap jembatan terjal dalam kehidupanku. Bersama suamiku, sahabat dalam selimut tidurku, musuh ditiap diskusiku, kakak sekaligus orang yang sungguh berperan sepanjang hidup. Bersama anak-anakku, buah kasihku, permata hati, yang membuatku terus bertahan di tiap aral terjal yang kutemui. Anak adalah alasan utama knapa aku mengarungi jeram terjal ini.

Namun cinta.....
karna engkaulah yang jadi pelangiku, di saat asa perlahan pergi menjauh dan terlihat semakin kelu langkahku menggapai sisi lain dari hati. Cinta.... engkau beri arti bahwa wanita anugerah terindah dengan angkasa penuh bunga merekah.

Aku berlutut di hadapmu....
bawa aku selalu di hatimu,
cukup hanya dihatimu.
Karna cinta, bukan lagi sekedar nafsu,
bukan pula materi belaka....
Karna cinta,
bukan berkutat pada hak milik semata
karna cinta,
akan tetap indah, wlo hanya bagi cinta itu sendiri.
karna cinta, suci adanya.....

Maha Mantra Mrityunjaya



Bunda Hismudiati Mubadi menyampaikan mantra :
Maha Mantra Mrityunjaya


Om Trayam-bakam yajaamahey
sugandhim pushti vardhanam
Oorvaa-ruka-miva bandhanaan
mrithyor mooksheeya maam-amrithaath

Maha Mantra Mrityunjaya

* Tryambakam = satu tiga bermata (kasus akusatif)
* Yajamahe = Kita menyembah, memuja, menghormati, mengagungkan

... * Sugandhim = manis berbau, wangi (kasus akusatif)
* Pushti = Sebuah kondisi bergizi baik, berkembang, makmur, kepenuhan hidup
* Vardhanam = Orang yang memelihara, memperkuat, menyebabkan kenaikan (di bidang kesehatan, kekayaan, kesejahteraan); yang gladdens, exhilarates, dan kesehatan mengembalikan, tukang kebun yang baik

* Urvarukam = mentimun (kasus akusatif)
* Iva = seperti, seperti
* Bandhanan = batang (dari labu itu); (kasus ablatif "dari batang" - mengakhiri sebenarnya panjang maka-d yang perubahan n / anusvara melalui sandhi)

* Mrityor = Dari kematian
* Mukshiya = Gratis kita, membebaskan kita
* Ma = tidak
* Amritat = Keabadian, emansipasi

Senin, 21 Februari 2011

Dasa Yama Brata



DASA YAMA BRATA

Dasa Yama Bratha adalah sepuluh macam pengendalian diri,
yaitu :






Anresangsya atau Arimbawa tidak mementingkan diri sendiri

Ksama artinya suka mengampuni dan tahan uji dalam kehidupan.

Satya artinya setia kepada ucapan sehingga menyenangkan setiap orang.

Ahimsa artinya tidak membunuh atau menyakiti makhluk lain.

Dama artinya dapat menasehati diri sendiri.

Arjawa artinya jujur dan mempertahankan kebenaran.

Priti artinya cinta kasih sayang terhadap sesama makhluk.

Prasada artinya berpikir dan berhati suci dan tanpa pamrih.

Madurya artinya ramah tamah, lemah lembut dan sopan santun.

Mardhawa artinya rendah hati, tidak sombong dan berpikir halus.

Dasa Yama Brata adalah sepuluh langkah pengendalian diri untuk menghilangkan keterikatan, mengikis pikiran jahat dan memupuk dan mengembangkan pikiran positif. Dengan kemampuan mengendalikan pikiran, niscaya segala bentuk ucapan dan perbuatan jasmani pasti lebih terarah.

Sedikit demi sedikit, cegahlah dirimu. Ini adalah intisari dari apa yang harus kukatakan. Dari embrio, yang dipelihara dari darah, menjadi bayi yang minum susu, menjadi anak dengan makanan padat, menjadi pencari kearifan, menjadi pemburu permainan yang lebih tak terlihat. [Rumi via Bunda Hismudiati]

Semoga kita semua adalah telur yg terjaga dgn baik dan tlh terbuahi oleh nur semesta sehingga menetas menjadi bibit2 yg akn menghasilkan telur2 bermutu...sebab tdk akn berarti apa2 membaca mempelajari kebijaksanaan jika hati dan jiwa tidak membuka diri utk dicerahkan...salam kasih semesta alam utk semua

Friends


Friends give us the courage to lift the blinds on our hearts
to open up and show what we generally
keep hidden from the rest of the world

Friends put a smile on our faces
and a spring in our steps

Friends give us security in knowing our secrets
will be protected and will not be broadcast from the rooftops



Friends make each day a new beginning
filled with wonder and joy

Friends put laughter in our hearts
after we have been overwhelmed by grief

Friends give us the inspiration
to reach for our dreams

The 7 Habits of Man & Woman


Vijay post this to me......

Men:

1. All men are extremely busy.
2. Although they are so busy, they still have time for women.
3. Although they have time for women, they don't really care for them.
4. Although they don't really care for them, they always have one around.
5. Although they always have one around them, they always try their luck with others.
6. Although they try their luck with others, they get really pissed off if the women leaves them.
7. Although the women leaves them they still don't learn from their mistakes and still try their luck with others.


Women:

1. The most important thing for a woman is financial security.
2. Although this is so important, they still go out and buy expensive clothes.
3. Although they always buy expensive clothes, they never have something to wear.
4. Although they never have something to wear, they always dress beautifully.
5. Although they always dress beautifully, their clothes are always just "An old rag".
6. Although their clothes are always "just an old rag", they still expect you to compliment them.
7. Although they expect you to compliment them, when you do, they don't believe you

Minggu, 20 Februari 2011

Anak


Anak, adalah mahkota yang raja i jiwaku. Mereka mengisi indahnya hari yang berlari di tiap sisi ruang hati. Baik segala susah dan bahagia, baik sedikit dan banyak, baik bagus dan buruk. Walau terkadang menjengkelkan, ribut dan berantem, bahkan, ingin rasanya menjual mereka untuk beberapa jam saja... namun mereka akan selalu ada di jiwa.



Seiring usia yang bertambah.... terkadang rada susah untuk mengajak mereka bepergian bersama bagai saat-saat kecil dahulu. Namun hari ini, Minggu, 20 Februari 2011, akhirnya bisa gowes bareng anak-anakku kembali.

Minggu, 20 Feb 2011. Terjaga pukul 5 pagi, segera ku kerahkan Laskar Pelangi untuk bersiap diri. Mobil pick up yang akan membawa segala sepeda sudah tiba. Maka, 8 buah sepeda segera naik ke atas mobil. Di samping pak supir duduk Dek Widya dan Mahesa, adiknya. Di bagian belakang, anak2ku, Adi dan Yudha, Gung Wipa, dan Prima. Aku naik motor bersama Kadek Susi, mengiringi dari belakang. Menyusuri jalan Teuku Umar pukul 6 pagi, kali ini, kami akan mengikuti Bali Fun Bike, yang diadakan oleh Indonesian House Keeper Association pada hari Minggu, 20 Februari 2011, berawal di Lapangan Puputan Renon.

Pukul 7.00, kami mulai bergerak dari Lapangan Puputan Renon, menuju jalan Diponegoro, Thamrin, Gadjah Mada, lalu berbelok ke Jalan Veteran, dan Hayam Wuruk. Di berbagai perempatan terlihat beberapa panitia berdiri memberi arahan bagi para peserta untuk bergerak mengayuh sepeda. Anak2ku melesat bagai anak panah dalam mengayuh sepedanya. Namun aku terpaksa melambatkan gerak sepeda, menemani Komang Mahesa dan Kadek Susi.

Melalui pertigaan menuju jalan Melati, perempatan jalan menuju Art Centre, melintasi ISI dan Art Centre, kembali kami bertemu pertigaan. Berbelok ke kiri, dan tembus di jalan raya Renon.

Sempat ku berkenalan dengan rombongan anak-anak SD dari UBUD. "Bapak namanya Made Nukada, kerja di Bali Royal Hotel. Kami dari Ubud juga naik mobil Pick up tadi" Demikian dia berceritera tentang dirinya.

Komang Mahesa dan Kadek Susi juga terlihat sudah bercucuran keringat dan berkali harus beristirahat sejenak. Kami menyusuri jalan menuju jalan raya Puputan Renon. Hmmm. Namun toh akhirnya, kami selesaikan perjuangan kali ini. Mereka berteriak bahagia saat berjumpa kembali dengan rombongan lain yang sudah menikmati kue dan minuman. Menjejerkan sepeda, dan duduk di atas rumput di pinggir jalanan.


Swaha, Tuhan. Astungkara atas keberhasilan kali ini. Sungguh suatu bukti, bahwa mereka mampu jalani hari-hari dengan semangat di dada. Walau jatuh bangun berkali, namun asa akan selalu tetap ada di dada mereka semua.

Anak, adalah sebuah karunia terindah dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Entah dia anak kandung, anak tiri, anak tetangga, anak sahabat, bahkan anak yang tak kita kenal sekalipun..... Wajah damai dan teriakan histeris kebahagiaan yang terpancar tulus, tanpa berpura-pura, sungguh takkan pernah bisa kita beli dari mereka. Beri mereka kasih tulus pula, maka, dunia akan mereka buat menjadi indah.....

Merekalah pemilik masa depan negeri ini. Pada mereka kutitipkan hari-hari yang semoga membuat mereka jadi pencipta damai di bumi dan di hati tiap insani.....

IHKA Bali Fun Bike, Minggu 20 Feb 2011







Minggu, 20 Feb 2011. Terjaga pukul 5 pagi, segera ku kerahkan Laskar Pelangi untuk bersiap diri. Mobil pick up yang akan membawa segala sepeda sudah tiba. Maka, 8 buah sepeda segera naik ke atas mobil. Di samping pak supir duduk Dek Widya dan Mahesa, adiknya. Di bagian belakang, anak2ku, Adi dan Yudha, Gung Wipa, dan Prima. Aku naik motor bersama Kadek Susi, mengiringi dari belakang. Menyusuri jalan Teuku Umar pukul 6 pagi, banyak terlihat rombongan orang bersepeda pula, bergerak ke arah Renon. Hmmmm, mungkin mereka juga akan ikut meramaikan acara Bali Go Green ini....


Kali ini, kami akan mengikuti Bali Fun Bike, yang diadakan oleh Indonesian House Keeper Association pada hari Minggu, 20 Februari 2011, berawal di Lapangan Puputan Renon.


Pukul 7.00, kami mulai bergerak dari Lapangan Puputan Renon, menuju jalan Diponegoro, Thamrin, Gadjah Mada, lalu berbelok ke Jalan Veteran, dan Hayam Wuruk. Di berbagai perempatan terlihat beberapa panitia berdiri memberi arahan bagi para peserta untuk bergerak mengayuh sepeda. Anak2ku melesat bagai anak panah dalam mengayuh sepedanya. Namun aku terpaksa melambatkan gerak sepeda, menemani Komang Mahesa dan Kadek Susi.


Di pertigaan menuju jalan Melati, tidak terlihat ada panitia. Hmmm, sebagian peserta ada yg berbelok ke arah jalan Melati. Di perempatan jalan menuju Kereneng juga tidak terlihat adanya panitia. Belasan peserta kembali ada yang berbelok arah menyusuri jalan ini. Ahhh.


Kucoba bersama belasan peserta lain terus menyusuri arah jalan lurus di depan kami. Berkali2 kami harus memastikan dengan bertanya pada orang yang terlihat duduk2 di pinggir jalan, untuk memastikan arah kami tidak salah. Di perempatan jalan menuju Art Centre, ada seorang Polantas yang sedang bertugas. Kami bertanya padanya, dan dia mengarahkan peserta untuk berbelok arah. Hmmmm. Kulihat dikejauhan, masih ada peserta yang mengayuh sepeda di belakang kami.


Melintasi ISI dan Art Centre, kembali kami bertemu pertigaan. Aarrggghhh, tidak ada satupun panitia disana. Setelah bersusah payah, terlanjur mengarah ke kanan sejauh 25 meter, kami memutuskan untuk kembali memutar arah, berbelok ke kiri.


Bersamaku juga terdapat rombongan anak-anak SD dari UBUD. Mereka mengeluh cape dan menyesali tidak adanya panitia yang mengarahkan rombongan yang tersisa. Kuberikan semangat pada mereka, bahwa jarak yang masih harus ditempuh tersisa sedikit lagi. "Bapak namanya Made Nukada, kerja di Bali Royal Hotel. Kami dari Ubud juga naik mobil Pick up tadi" Demikian dia berceritera tentang dirinya.


Komang Mahesa dan Kadek Susi juga terlihat sudah bercucuran keringat dan berkali harus beristirahat sejenak. Kami menyusuri jalan menuju jalan raya Puputan Renon. Hmmm. Namun toh akhirnya, kami selesaikan perjuangan kali ini. Mereka berteriak bahagia saat berjumpa kembali dengan rombongan lain yang sudah menikmati kue dan minuman. Menjejerkan sepeda, dan duduk di atas rumput di pinggir jalanan.


Hmmm. Mungkin hal ini harus jadi bahan evaluasi panitia Bali Fun Bike. Antisipasi terhadap membludaknya peserta hingga ribuan, minimnya petugas di lapangan, hingga banyaknya peserta kanak-kanak dengan jarak yang bagi mereka sungguh jauh. Sementara.... banyak dari para housekeeper lain yang bahkan, mengendarai sepeda gayung mereka dari daerah Kerobokan, Kuta, Dalung, menuju Renon. Setelah mengikuti rally sepeda dengan jarak tempuh tersebut, mereka kembali tetap mengendarai sepeda mereka pulang ke rumah. Terlihat dari logo yang nampak di baju. Batanta's club. MFBC, RFBC, Klapes, dan, masih banyak lagi club-club bersepeda lainnya.


Swaha, Tuhan. Astungkara atas keberhasilan kali ini. Sungguh suatu bukti, bahwa mereka mampu jalani hari-hari dengan semangat di dada. Walau jatuh bangun berkali, namun asa akan selalu tetap ada di dada mereka semua. Merekalah pemilik masa depan negeri ini. Pada mereka kutitipkan hari-hari yang semoga membuat mereka jadi pencipta damai di bumi dan di hati tiap insani.....

Jumat, 18 Februari 2011

Suka Cita


Suka ku tiba
dalam sekejap menjelma tiada maya
Cita tak lagi cuma hasrat belaka
kuseret dalam jejak panah rejuna




Suka ku tiba
menari bagai ratu segala cinta
Tak satupun berani mencela
karna cinta lahir indah adanya

Suka ku tiba
jangan biar aku menggelepar terkapar
Berilah seteguk asmara yang kau punya
kan kuteguk dengan sepenuh bibir bergetar

Suka ku tiba
biarlah malam jadi musuh tiada berujung
Karena ku benci gelisah yang merona
takkan lagi hari berlalu tanpa kuhitung

Astungkara


Setelah sempat patah arang sejenak,
terhenyak dan menganga se akan tak percaya
Tunjangan yang ditarik,
Beasiswa yang tak kunjung pasti
Segala kebutuhan yang mengalir drastis.....



Segala dengung puja dan pujiku
bagi asa yang bergulir perlahan
mematokku bersimpuh di batas mampu

Dikau berikan kasih terindah
atas segala yang pernah ada.
Astungkara, Hyang Widhi Wasa...
takkan pernah hentiku memuja
dalam segala nada terlahir apa adanya

Sarados, oh Dewa Sarados....
Kan kubuktikan, bahwa aku bisa
Takkan kubiarkan mereka permalukan aku
Walau sedikit ku punya kemaluan
karena justru seringnya memalukan
namun aku tetaplah Santi yang malu-malu
karena kutahu yang ku mau
dan dibatas mana berlabuh mampuku....

Kamis, 17 Februari 2011

Profesorku Tercinta


Di Nusa Dua, Kamis 17 Februari 2011, tatkala masih konsentrasi di kelas, sedang menyampaikan materi dan diskusi dengan para murid tersayang, sebuah sms masuk di siang hari bolong. Dari salah seorang profesorku tersayang. Seorang wanita yang lembut keibuan.


"Kalau saya bukan promotor, saya sudah bosan dengar janji-janji ibu. Kalau dalam tempo dua minggu tidak maju juga, saya mengundurkan diri jadi promotor. Bosan sama ibu !! "


Hiks. tersentak kaget, lalu meringis .... permisi pada para murid untuk keluar ruang sebentar, menghubungi beliau.


Ah ha, sudah seringkali sms nya nyasar ke HP ku. Mungkin... memang namaku rada-rada pasaran. Hmmm.... Namun, suwwweeeerrr deh Prof. Saya juga ingin segera tamat kok. Tapi ini baru semester dua. Eh hehe. Trims banget sudah selalu menemani dengan diskusi-diskusi berkepanjangan, terkadang mengeluh melihat wajah saya terlalu sering nyetor muka di Ged. Pasca, hingga salah seorang dari para profesor pernah berkata "Andai lima saja saya punya siswa bimbingan seperti ibu, saya bisa kena serangan jantung!"...


Hmmm. Tiap orang adalah pribadi yg unik. Sungguh sebuah perjuangan untuk selalu menciptakan Harmony & Unity in Diversity. Maka, jangan pernah gampang menyerah, jangan buang asa, walau hanya setitik nyala yg ada. Akan kubuktikan, aku bisa, walau terjatuh bangun berkali dan berkali....

Senin, 14 Februari 2011

Anakku Sedang Kasmaran


Anakku sedang kasmaran. Dari pagi sebelum berangkat sekolah, dia sudah terlihat gelisah. Hari ini Valentin, hari kasih sayang. Aku berangkat kuliah di Ged. Pasca Sarjana UNUD. Hari ini kuliah Prof Dibia untuk Estetika, dan Prof. Kutha Ratna untuk Metodelogi Penelitian. Lalu pukul 1 siang janji buat bimbingan skripsi dan menguji laporan PKN muridku yang baru tiba dari training di berbagai hotel / restoran. Ujian bakal diadakan di kampus tercinta STPNDB di Nusa Dua.

Tiba pukul 5 sore di rumah, setelah serangkaian aktivitas yang melelahkan.... kudapati Adi duduk diskusi bersama bapaknya, ada juga adiknya, Yudha. Mereka membuka se kantung cokelat dari Cadbury's, 3 bungkus cokelat Roche's, se batang Silver Queen. Dari pacar Adi. Katanya malu-malu. Ehm...

Saat ditanya oleh si bapak. "Kok ga balas juga dengan ngasih sesuatu, boneka ato cokelat juga" Adi cuma membalas... "Jangan sampe diperbudak keinginan"... Hweleh, dan, mereka berdiskusi berkepanjangan.

Kuambil selendang yang kupunya. Masih baru, terbungkus rapi. Pashmina. Kusodorkan padanya. "Ini nih, bawa sana ke rumah si yayank".

Dan.... Adi serta Yudha segera mandi, ber sembahyang, lalu mereka berangkat berdua, ke rumah yayanknya, menyerahkan kado hari Valentin. Lalu mereka mampir ke pasar senggol Kereneng, membeli 4 shake milk ice untuk pesta kecil berempat di rumah mungkil kami. Hmmm, Hari Kasih Sayang yg universal.....

Sabtu, 12 Februari 2011

Sepanjang Pagi Bersama Laskar Pelangi di Car Free Renon


Minggu pagi. pukul 6.00. Terjaga di awal hari libur, sungguh berat buat membuka mata. Namun penyemprotan wilayah perumahan dari bencana nyamuk penyebar penyakit demam berdarah membuat kami sekeluarga tergopoh keluar rumah, membuka semua jendela, memindahkan anjing2 ke halaman belakang, dan membuka lebar2 pintu gerbang, agar petugas penyemprot gampang memasuki halaman rumah.

Pk 7.30. Langit mendung setelah sepanjang malam dipenuhi hujan angin. Laskar Pelangiku berteriak di depan pagar. Hmmm.... perlu waktu sejenak buat kubereskan lauk pauk bagi keluarga. Dan... tersedia telur dadar, juga ayam goreng kecap.

Kukeluarkan 4 sepeda yang kemarin telah kubawa ke bengkel. Ada yang ban nya bocor, setangnya diperbaiki, rem putus, rantai terjuntai. Dan, kami bersiap menyusuri jalan raya. Kali ini tujuannya adalah, Lapangan Puputan Margarana di Renon. Car & Motorcycle Free.

Bersepeda menyusuri jalan Marlboro, menyeberangi perempatan Teuku Umar Imam Bonjol, kami beriringan. Aku, Kak Prima, Gek Tatha, MangEsa, DwDek Angga, Yudha pangeran bontotku, dan si Kadek. Tiba di perempatan Dipongoro dan Dewi Sartika, Kak Prima mendahului... "Sudah ditunggui Kak Agus" katanya. Kami masih meluncur dengan beriringan, menuju daerah Renon.

Hmmm, sungguh rame orang yang datang menghabiskan waktu di sini. Pria dan wanita, tua dan muda, berjalan santai, bersepeda. Seorang anak merengek minta digendong, pria tua berkemeja cokelat bersepatu kets berjalan perlahan menyusuri trotoar, sepasang kekasih duduk kelelahan sehabis berlari-lari di halaman rumput, terlihat seorang ibu membujuk anaknya untuk melanjutkan mengayuh sepeda, pedagang sate mengipas dagangannya di tungku yang membara.

Kupilih, duduk di trotoar pinggir jalanan bersama Laskar Pelangiku, memesan 3 mangkok mie ayam, 4 porsi sate panggang, dan 6 gelas es kelapa muda. Hmmm, indahnya kebersamaan ini. Entah sampai kapan aku masih diberi kesempatan oleh Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, untuk bisa mensyukuri saat-saat bersama mereka, sebelum mereka beranjak remaja, dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama para sahabat mereka.

Setelah cukup waktu beristirahat, kami melanjutkan perjalanan kami.... menikmati sekelompok remaja sedang bermain sepakbola dg menggoyang tubuh mengikuti irama musik, para pemuda yang meliuk-kan tubuh di atas skateboard dan sepatu rodanya. menyusuri jalan kembali ke rumah. Ah... astungkara Tuhan.... satu lagi hari berlalu dengan indahnya...

A Special Friend


A friend is someone special
who can stand inside your shoes
feel your joy and sadness
not judge you or accuse...

Someone you can sit with
not uttering a word.
but knowing in your silence
there is nothing to be heard

To have a friend such as this
is something very rare
Cherish this special someone
with tender.....
Loving care


In life,
we all have an unspeakable secret,
an irreversible regret,
an unreachable dream,
and .....
an unforgettable love."

Jumat, 11 Februari 2011

Lean On Me


Seseorang berkata "Ketika dia pergi, aku merasa mati". Hmmm. Ingatlah ketika cintamu mati maka kau tak perlu mati utk cinta itu. Hidup terlalu indah untuk selalu disesali dan ditangisi. Berhenti menyesali masa lalu, mereka telah berlalu. Yg penting adalah saat ini, jangan sampai kesalahan yg sama terulangi.

When we keep a sense of revenge, then we will not feel what is actually happening. And if too long, our hearts will be severe (Arief). A friend is someone who accepts your past, supports your present and encourages your future.

Persahabatan sejati dapat mendorong melalui masa-masa berat dalam hidup. Dan, ingat selalu... Menjadi tua itu pasti, tapi menjadi dewasa dan bijak adalah pilihan.

Hmmm, sambil kerja dan menikmati lagu

Lean On Me, by Michael Bolton

Sometimes in our lives,

we all have pain....

we all have sorrow....

But if we are wise...

we know that there's

always..... tomorrow !

Please swallow your pride

If I have things

you need to borrow for,

no one can fill

those of your needs

that you won't let show...

You just call on me...

when you need a hand

We all need somebody

to lean on

I just might have a problem

that you'll understand

we all need somebody to lean on

Lean on me

when you're not strong

I'll be your friend

I'll help you carry on

for it won't be long

Till I'm gonna need

somebody to lean on

If there is a load

that you have to bear...

that you can't carry

I'm right up the road

I'll' share your load

If you just call me

Kamis, 10 Februari 2011

Will You All, Be My Valentine Forever & Ever?


Hari Kamis, 10 Feb 2011. Suamiku harus mengajar pukul 10 pagi, aku sendiri punya 4 kelas hari ini hingga sore hari, MSM/BHP s/4, MAP/MKH s/6, PSP/MAH s/2, MSM/MPH s/6. Hmm, smangat abiss dah. Termehek-mehek aku hari ini.... Adi, pangeran sulungku berangkat sekolah pagi hari, si bungsu Yudha bersikeras ingin ikut les pagi hari, lalu masuk sekolah siang hari. Simbok masih pulkam hingga minggu, 13 Feb 2011.

Ah ha.....
Ini adalah minggu ke tiga perkuliahan. Aku tidak ingin bolos. Kami semua tidak ingin bolos. Hmmmgggrrrrhh. Maka, setelah semua urusan RT beres, aku sudah memasak dan mencuci baju, menjemurnya di jemuran, suami menyapu dan mengepel, aku mengantar Yudha ke tempat lesnya. Dekat LP Kerobokan, langsung ngebut menuju Nusa Dua. Kampus STPNDB menanti. Langsung menghampiri kelas DIV Business Hospitality smt 4, di Gedung Lontar A, ruang 101. Pukul 9.15 cabut dan kembali ke Denpasar. Jemput Yudha dari tempat lesnya.

Motorku mengeluarkan suara yang aneh di bagian knalpotnya semenjak perjalanan dari Nusa Dua. Hmmm, harus opname. Maka, bersama Yudha, kami mampir ke bengkel motor di depan Perum. Kami berjalan kaki pulang ke rumah. Pk 10.15 tiba di rumah, suami sudah mengajar di kampus UNUD. Aku dan Yudha menikmati menu makan BRUNCH kami, antara breakfast dan lunch. Nasi, abon, tempe dan tahu bacem, sepotong telur asin, dan sarden.

Yudha kembali bersiap untuk berangkat sekolah, dia mandi lagi, mengenakan uniform sekolahnya hari Kamis, Baju batik dan celana berwarna biru. Kali ini kukeluarkan motor Astrea Prima dari kandangnya. Pk 11.00 kuhantar Yudha ke sekolahnya, SDN 3 Padang Sambian Kelod. Dan aku kembali meluncur ke STPNDB tercinta. Murid bimbingan skripsi menanti, juga kelas2 lain yang harus kuisi.

Pk 17.00 seluruh rangkaian aktivitas ku berakhir di kampus. Bergerak ke parkiran, kutemui anak2 Senat STPNDB habis rapat bagi persiapan Bali Fun Bike yang diadakan Indonesian HouseKeeper Association (IHKA) pada hari Minggu, 13 Februari 2011. Hmmm, sebuah kegiatan dalam mengisi kehidupan mereka dengan rangkaian aktivitas berarti, belajar, berdoa, bekerja sama, membuktikan pengalaman hidup yang bakal membantu mereka semakin bijak dan dewasa.

Tiba di rumah, kutemui keluargaku. Suami sudah selesai mencuci dan menjemur baju sekolah anak-anakku, rumah sudah beres dan rapi, Adi sudah mengambil motor dari bengkel, dan sedang bermain bersama adiknya, Yudha. Aku mandi lalu kami bersembahyang bersama.

Ah Tuhan......
Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Sangkan Paraning Dhumadi, Hyang Perama Kawi, Gusti yang Maha Illahi, takkan pernah kujual dan kugadaikan kebahagiaanku, harapanku, cintakasihku, juga segenap emosi yang terlibat di dalamnya, tertumpah ruah bersama. Kutahu yang kumau, kutahu arah jejak langkah dan tindakanku. Keluarga, sahabat, dan tiap insani yang ada di sekitarku, di seluruh dunia, yang mewarnai pelangi kehidupanku........ Will you all, be my valentine forever & ever?

Semoga shanti datang dari segala penjuru arah, damai di bumi, damai di hati.....

Rabu, 09 Februari 2011

Bagi Mereka yang Mengetuk Pintu, Jangan Tutup Hatimu


Bagi mereka yang mengetuk Pintu

™\˜


asato ma sat gamaya

tamaso ma djyotir gamaya

mretyor ma mretang gamaya





Dari kepalsuan,

bimbinglah kami kepada Kesujatian.

Dari kegelapan,

bimbinglah kami kepada Kecerahan.

Dari kematian,

bimbinglah kami kepada Keabadian.

Will You Be My Valentine Forever & Ever?


Terpaku di penghujung malam
Dalam diam di sisa elahan nafasku
Tiada yang ada tersisa lagi disini
Satu-satu resah bergulir membeku

Keluargaku adalah penguat rekat jalinan batin
Takkan runtuh dalam kilau masa di ruang waktuku
Biar segala gejolak dan riak menampik
Tetaplah sekujur jiwa dan hasrat kami yang punya kuasa

Bukan karena tebal dompet yang buat kita terjaga
Bukan karena tampan yang merona usia tak lagi muda
Namun karena belahan jiwa telah terlampir membimbing hati
Risauku, dan gundahku, bahkan kau takkan kubagi

Perlahan kucetak se biru naluri kelu diam membeku
Bahkan, urat nadiku tak sanggup hentikan hentak di dada
Di sini, Tuhan....
Tertunduk ku membisu mengemis cintaMu di sepanjang waktu

Selasa, 08 Februari 2011

Sepenggal doa di pagi dini hari


Om Asato mà sad gamaya

tamaso mà jyotir gamaya

mrtyor mà amrtam gamaya,

Om agne brahma grbhniswa

dharunama syanta riksam drdvamha

brahrnawanitwa ksatrawahi sajàta

wanyu dadhami bhratrwyasya wadhyàya.

(Tuhan Yang Maha Suci, bimbinglah hamba dari yang tidak benar menuju yang benar.

Bimbinglah hamba dari kegelapan pikiran menuju cahaya pengetahuan yang terang.

Lepaskanlah hamba dari kematian menuju kehidupan yang abadi.

Tuhan Yang Maha Suci, terimalah pujian yang hamba persembahkan melalui Weda mantra

dan kembangkanlah pengetahuan rohani hamba agar hamba dapat menghancurkan

musuh yang ada dalam diri hamba (segala nafsu dan angkara murka).

Hamba menyadari bahwa Engkaulah yang berada dalam setiap insani (jiwatman),

menolong orang terpelajar pemimpin negara dan para pejabat.

Hamba memujaMu selalu, semoga Engkau melimpahkan anugrah kekuatan kepada hamba.

Sabtu, 05 Februari 2011

Sabtu Heboh, 5 Februari 2011


Setelah Yudha tiba dari sekolah pukul 11 siang, aku dan simbok bersiap berangkat ke Sepang. Hujan gerimis tidak menyurutkan langkah kami. Ibu nya melahirkan bayi lelaki hari Kamis, 3 Februari, di RSU Singaraja. Dia telah 5 tahun bersama kami, dan, tidak etis lah, jika tidak luangkan waktu membesuk orangtuanya yang sedang berbahagia karena mendapatkan tambahan anggota keluarga baru.

Kukenakan jas hujan, dan kami mulai menyusuri perjalanan panjang kami. Bergerak menuju Tegal Lantang, melewati SMP I Kuta Utara, berbelok ke jalan raya Dalung, Pura Sadha Kapal, dan tiba di jalan raya Denpasar - Gilimanuk. Hujan gerimis yang turun membuatku harus ekstra hati-hati dalam menjalani perjalanan ini. Beberapa kali kami temui kendaraan yang terperosok di jalan karena licin jalanan.

Berbelok di jalan desa menuju kawasan Hutan Yeh Leh Yeh Lebah, yang masuk dalam wilayah desa Bading Kayu, hujan tetap tidak ramah. Jam sudah menunjukkan pukul 12.30. Hmm, masih satu jam lagi kami tiba di Desa Dapdap Putih.

Setelah 2,5 jam perjalanan mengendarai astrea 800 menempuh jarak 275 km, akhirnya, kami tiba di pertigaan jalan di Desa Dapdap Putih. Aku berhenti untuk membeli bensin bagi motorku. Ayu masuk ke warung koperasi pada KUD Dapdap Putih ini. Tak lama kemudian Adik Ayu tiba dengan kendaraan roda duanya. Dari Kadek, adik Ayu, kuketahui, ibunya masih di RSU Singaraja. "Operasi" demikian jawabnya singkat. Hmmm, kuputuskan untuk tidak pulang kampung ke Desa Asah Badung, Pangkung Singsing, dimana rumah mertuaku berada. Waktu sudah menunjukkan pukul 14. Jalanan rusak parah tergerus air hujan, licn berkelok dan turun naik daerah perbukitan. Maka, kuputuskan, aku akan bergerak menuju Singaraja kota. Sudah kepalang basah dalam perjalanan. Dari Singaraja nanti aku akan langsung menuju Denpasar.

Maka, kembali aku berlari dengan motor tercinta, kali ini menuju Pupuan. Jalanan berkelok dengan guyuran hujan menerpa tidak menghentikan laju niat. Perlu waktu 30 menit berkendaraan sebelum kugapai Pupuan. Berbelok ke kiri, kembali kulewati jalanan yang mengarah ke kota Seririt. Tiba setelah menempuh guyuran hujan sepanjang 1 jam perjalanan menempuh jarak 150 km, kuperlukan beberapa kali bertanya, sebelum tahu arah pasti menuju kota Singaraja. Ah....Total sudah 3,5 jam perjalanan mengendarai motor.

Dan..... 1 jam kemudian, tiba di depan RSU Singaraja, di jalan Ngurah Rai. Hmmm, kuparkir motor di halaman depan, dan bertanya, di mana bangsal yang diperuntukkan bagi wanita yang baru melahirkan. Kutelusuri selasar di RS ini. Mencari Bangsal Melati. Dan, kutemui mereka sedang duduk di bale bengong, semacam tempat bersantai, di samping ruang Melati. Putu Ayu Widhi Antara, nama simbok yang telah 5 tahun tinggal bersamaku, kini usianya 21 tahun. Bapaknya, I Wayan Yasa, adalah anak dari Made Geloh, kerabat jauh suami. Dengan kata lain, Ayu adalah cucu kami. Ibu dari Ayu, Putu Trisnawati, melahirkan anak ketiga secara normal pada hari Rabu, 3 Februari 2011. Namun karena disertai dengan tindakan steril, maka dioperasilah dia.

Sungguh kuat ibu dari Ayu. Usianya baru 37 tahun. Wajahnya cantik. Sehari setelah melahirkan, sudah terlihat berjalan2. Namun memang begitu lah adanya. Aku juga waktu melahirkan kedua anakku, tanpa didampingi mertua dan orangtuaku, belum punya pengasuh bayi dan asisten urusan rumah tangga. Mau tidak mau, begitu habis melahirkan, keesokan harinya sudah mulai melakukan aktivitas. Manfaatnya adalah, elastisitas kulit terangsang untuk kembali dengan cepat, cepat pulih.

Pukul 16.30, kuputuskan untuk pamit pada mereka. Hujan yang masih turun memaksaku kembali mengenakan jas hujanku. Ransel kudekap di dada. Bergerak ke arah jalan raya Bedugul - Denpasar. Hujan kian deras, jalanan dengan seribu kelokan tajam dan gundukan bekas longsoran di sisi jalan. Hmmm, harus waspada pula terhadap kemungkinan adanya longsoran baru saat melewati jalan. Apalagi, kabut yang mulai menghadang pemandangan kami, hingga jarak pandang hanya 25 meter ke depan. Kulewati Danau Buyan dan Danau Batur. terus bergerak ke arah kota Denpasar..

Tiba di terminal pengisian bensin desa Perean, Tabanan, kuputuskan berhenti, mengisi bensin 3 liter lagi. Kulirik jam, sudah pukul 18.00. Kubeli 4 botol rujak tibah buat oleh2 bagi keluarga, seharga 5000 rupiah per botol, dari pedagang di samping terminal bensin tsb. Lalu mampir di sebuah warung nasi di depannya. Segelas besar teh hangat langsung tandas. Kulihat, betapa berkeriputnya tangan dan kakiku karena kedinginan dan kehujanan sedari Denpasar - Sepang - Pupuan - Seririt - Singaraja. Kupilih menu nasi campur, berisi ayam betutu, sayur daun ubi, lawar klungah, sop ceker ayam, dan se porsi sate kakul. Hmmm, lumayan menghangatkan diri setelah 7 jam perjalanan dengan ber hujan2 an. Tak lupa, kubungkus 2 porsi lauk pauknya pula, bagi keluarga yang sedang menanti di rumah. Lalu kembali menyusuri jalan menuju mengwi, pasar Beringkit, melalui Pura Sadha Kapal, Dalung, dan Gunung Soputan.

Pukul 8.30 malam, tiba di rumah dengan masih ditemani derai hujan tiada henti. Anak2ku menyambut sepenuh suka cita..... ah, Home sweet home again, dan again.....

Jumat, 04 Februari 2011

What A Day....


Satu pesan masuk dalam inbox di FB, dari Edwin Wibisana Kartika. Brondong tampan yang sedang kuliah di Fak. Hukum UGM ini mengirim pesan. Dalam rangka Temu Alumni dan Bazzar Nyepi Kampus, Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma, Universitas Gadjah Mada, pada: Tanggal: 4,5,6 February 2011, Jam: 16.00 - 22.00 WITA, Tempat: Warung Be Pasih, Jln. Pemuda III/24, Renon, Denpasar, Bali. Kedatangan kakak-kakak alumni dan teman-teman KMHD UGM akan sangat memeriahkan acara tersebut dan mendukung kegiatan Nyepi Kampus Caka 1933.


Hmmm, Jumat, sehabis bekerja, menanti para putraku tiba dari sekolahnya untuk pergi bersama ke Renon. Namun ternyata si sulung menolak ikut, suami tidak suka acara kumpul2 bersama. Jadilah, rencana berangkat bareng Ayu yang masih terhitung cucu, dan Yudha, putra bungsu. Hujan angin terjadi semenjak pk 4 sore, lalu mulai reda pk 5 sore. Rencananya, kami berangkat pk 5 sore ke Renon untuk mengambil paket bazar, lalu beranjak ke SD 2 yg terletak di Jl. Imam Bonjol. Ada kelas paket kejar menanti pk 7 malam.


Namun si koncreng, Ayu, mandi dan dandan terlalu lama. Maka, pukul 6 sore, di tengah rinai hujan yang manja menyapa, aku dan Yudha meluncur dengan si Astrea 800. Ayu bisa berangkat sendiri ke kelas paket kejar gunakan motor yang lain.


Tiba di Warung be Pasih, pk 6.30, si cantik sahabatku, Santi GAP, mintaku menunggu hadirnya. Maka, kulanjutkan diskusi bareng si Edwin, yang anak Hukum UGM, bersama Eka yang anak MIPA Fisika di UGM, sambil menikmati ayam bakar dan pelecing kangkung dari Warung Be Pasih. Jadilah, demi pertemuan yang jarang terjadi, dengan sesama sahabat lama yang sungguh jarang terjadi, mengingat masa2 sekolah saat di UGM dahulu, saat ku bersama KMHD UGM, menjadi ketua umum, periode 88 s/d 91. Betapa, penggemblengan jiwa dengan berorganisasi, menggali pengalaman dan menjalani kehidupan sepenuh usaha dan berdoa semasa muda sungguh berarti bagi terbentuknya pribadi-pribadi tangguh di masa depan.


Begitu si cantik, ibu Santi GAP tiba bareng si Dede puteranya, kami ngerumpi bareng hingga pk 7.15, sebelum dengan terpaksa pamit untuk berpisah, lalu ku kebut kembali sang motor menghampiri para murid di salah satu SD di pinggir jalan Imam Bonjol ini. Ah ha.... terlambat 30 menit dari jadwal, namun mereka masih setia menanti. Hmmm, sungguh sebuah pengorbanan yang tidak mudah, memelihara niat belajar dalam dada, di tengah segala keterbatasan yang mereka miliki, harus tetap bekerja sambil belajar, mengurus keluarga dan menjalin persahabatan.....


Sebuah teladan mengenai arti tanggungjawab demi sebuah masa depan yang semakin baik lagi.... Hidup tidak selalu mudah dan indah, namun mereka bekerja keras demi keberhasilan ini semua. Hmmmm, Aku harus banyak belajar dari mereka semua.


Swaha.... Dimuliakan Selalu NamaMu Dihatiku...


To expect life to treat you kindly is to expect a cow not to attack just because you're a vegetarian.


Hmmm, benar sekali pepatah tua itu... Hidup terkadang bakal mengalir bagai bah. Dengan segala kehebohan yang bisa bikin kita takjub. Takdir ga bisa ditolak, ga bisa dihindari, ga bisa selalu dinanti dan dicari. Apa yang terjadi di luar negeri, di Queensland Aussie, di Mesir, di tanah Jawa, di Gerokgak Buleleng, hingga bahkan, di bawah atap rumah sendiri, tak bisa kita kendalikan se utuhnya. Namun, dengan berdoa tulus ikhlas, senantiasa mempertajam niat, dan bekerja keras, kita akan mewujudkan diri menjadi seseorang yang sesuai dengan pepatah berikut...


The strongest people aren't always the people who win, but the people who don't give up when they lose.


Maka.... Beberapa jam lagi akan kumulai perjalanan lain lagi, kali ini bergerak menuju Singaraja kota. Kembali bersama simbok yg ayu, karena namanya pula Ayu. Emaknya melahirkan seorang bayi lelaki di RS Umum Singaraja. Dan Ayu bakal pulkam dua minggu buat membantu keluarganya mengatasi masalah ini hingga semoga semua berjalan lancar atas nama Sang Hyang Widhi....


Duuuh, di tengah segala kesibukan planning, operasional, controlling, evaluation dari satu kampus ke kampus lain, urusan dalam negeri perumahtanggaan, anak2 sekolah dan suami dengan se abrek aktivitas..... Kuserukan, Astungkara, Sangkan Paraning Dumadhi, jika ini kehendakMu, maka terjadilah apa yang seharusnya terjadi. Tiap orang sudah membawa karma dan takdirnya, dan kita berjuang sekuat tenaga atas nama cinta di jalan Tuhan.


Apa lagi yang harus ku hindari? Hadapi tantangan dan ketakutan dalam hidup, maka, jadilah orang yang terbekati, dengan segala susah dan bahagia ini. Karena bukankah.... Hidup bakal indah hanya jika kita membuatnya indah.


Life is too short...... Smile, while you still have teeth

Rabu, 02 Februari 2011

Bertahan, Atas Nama Cinta


Pulang kerja, setelah selesai kelas malamku di STPNDB, pukul 18.00 wita. Kali ini, DIII Manajemen Perhotelan, semester 6, dan mata kuliah yang kupegang adalah Human Resources Management. Ini adalah pertemuan pertama kami. laptop yang kubawa tidak berhasil connect dengan LCD yang memang telah tersedia di masing-masing ruang kuliah kami. Demikian pula dengan laptop dosen yang mengajar sebelumnya, IB Putu Puja. Hmmm, berarti, there is something wrong with the LCD lah.... bukan laptop kami yg bermasalah. Masih untung, kubawa beberapa lembaran transparansi cadangan. Toh, the show must go on, bukan? Masih bisa nge wayang di kelas. Sebelum mereka dapatkan hand out yang jadi hak mereka.

Pukul enam sore, bergerak menuju parkiran dalam situasi cuaca hujan lebat, langit hitam menantang. Kukenakan jas hujan menutupi ransel doraemonku. Hmmm, mengapa disebut ransel doraemon? karena segalanya bisa masuk di dalam tas ranselku ini. Laptop, berbagai buku, map, kotak pensil, jaket yang selalu setia menemani, dan camilan, sekedar permen. Kustarter motor, dia tidak hidup. Ehm.... mungkinkah bensinnya? kucoba dorong ke luar lingkungan kampus, melewati se kelompok mahasiswa yang coba berteduh di bale bengong, menanti jemputan, dan menunggu hujan reda, karena mereka tidak membawa jas hujan.

Hujan turun deras.... Bersyukur, jalan kampus menurun menuju ke arah pedagang bensin yang kukenal. jadi memudahkan untuk duduk diam di atas motor, dan.. meluncur turun. Tiba di tempat pedagang bensin eceran, tanki bensin dibuka, ternyata, bensin masih terisi se perempatnya. Hmmm, berarti masalahnya ada pada busi yang basah. Cukup mengisi bensin Rp 10.000, kulanjutkan perjalanan menuju Denpasar. Jalanan digenangi air semata kaki, harus rada berhati setiap ada bis atau mobil, bahkan, motor yang melintas. Cipratan air bisa mengenai tas ransel dengan laptop di dalamnya.

Menyusuri jalan raya By Pass Ngurah Rai, tiba di seputran lokasi Perumahan Taman Mumbul, motor kembali mogok. Hwaduh.... terlambat menarik gas sekuat tenaga. Kupinggirkan motor, mencoba melirik dimana gerangan ada bengkel yang masih buka pada pukul 18.30 malam begini... Kudorong motor perlahan, menikmati butir hujan yang deras membelai pipi. beberapa bengkel kulihat, namun pemilik atau pegawainya tidak terlihat, bahkan, pintunya sudah tertutup rapat. "Sudah pulang, tidak tinggal disini" Itu kata-kata yang kudengar dari orang2 yang kutemui di dekat bengkel tersebut.

Aaarrrgh, terpikir untuk menitipkan saja motor ini di halaman parkir, namun, dimana? Lalu, bagaimana aku bisa pulang kemudian? Keesokan harinya, bakal harus mengurus motor lagi. Hmmmm. Kupinggirkan motor untuk berteduh sejenak. Ada 4 orang pria lain yang juga sedang ikutan berteduh disana. Seorang pemuda, pegawai sebuah hotel, yang juga baru selesai bekerja, seorang pemulung barang bekas, seorang pemuda lain yang acuh tak acuh memperhatikan sambil terus memencet tuts HP, dan seorang lagi yang sedang tertidur. Si pemuda membantu mencoba menghidupkan motorku. Setelah 15 menit, tetap gagal. Dan, perlahan, mereka mulai merangsek mendekati. Hmmm, firasatku mulai tidak enak. Segera kugantung ransel di bahu, kukenakan jas hujan, dan, ngeloyor pergi, setelah tak lupa mengucapkan terima kasih pada semua. Kembali, hujan deras membasahi tubuh dan baju yang sudah basah kuyup. Swaha, Hyang Widhi..... astungkara atas segala berkah yang kuterima saat ini.

Akhirnya, setelah, bengkel ke lima, kulihat, masih ada sebuah bengkel yang masih buka. masih harus antre 10 menit lagi, sebelum mobil, eeiitts, motor ku dikerjai oleh mereka. Cukup ganti busi, dan motor kembali melaju di jalan raya.

My dear......


Don't count your age
by the years you have known
But by the friends you have made
and the kindness sown.
For life is not measured
by the years you live
but by the deeds you do
and the joys you give




Jangan pernah mengukur usia
dari tahun demi tahun yang pernah kita lalui
Namun dari jalinan persahabatan yang telah kita buat
dan kebajikan yang kita tebar....
Karena, hidup bukanlah suatu ukuran
dari berapa banyak tahun terlampaui,
namun dari kebajikan dan kebahagiaan
yang telah kita bagi pada orang lain


Namun kini.....
Tertunduk ku menangis di sini
menahan segala perih dan asa
berharap jembatan pelangi tidak pergi
karena....
merpati tidak pernah ingkar janji, kasihku
merpati takkan pergi dan lari
dari duri, walau tertancap di hati....

My Son.......

My Son (Anakku.....)

Cause we have some dogs, and,
If a dog were your teacher
These are some lessons we might learn
(Karena kita punya bbrp anjing, 5 anjing, dan 3 bakal melahirkan segera, dan kita bisa belajar dari mereka)



When loved ones come home, always run to greet them
Never pass up the opportunity to go for a joy ride
Allow the experience of fresh air and the wind in your face
to be pure ecstacy
(Bila org yg terkasih tiba, sambutlah dengan sepenuh cinta
Jangan lewatkan kesempatan buat berbahagia
Biarkan segalanya mengalir bagai air, dan bagai angin yang berhembus di wajahmu
Jujur pada diri sendiri)

When it is in your best interest, practice obedience
Let others know when they are invaded your territory
Take naps and strecth before rising
Run, romp, and play dayly
(Bila segalanya berjalan sesuai harapan, tetaplah setia
Biarkan orang lain tahu,
jika mereka telah melanggar privacy dan daerah kekuasaanmu
Bernafaslah dan renggangkan tubuh sebelum bangkit berjuang
lari, melompat dan bermain sepanjang hari)

Thrive on attention, and let people touch you
Avoid biting when a simple growl will do
On warm days stop to lie on your back on the grass
On hot days, drinks a lot of water and lay under a shady tree
When you are happy dance around and wag your entire body
(Tumbuhkan perhatian dan kepedulian pada orang lain,
jangan menggigit hanya karena ada org (anjing) lain menggeram
Jika udara hangat, jangan terlalu sering bergolek / berjemur di rumput (bermalasan)
Jika hari panas, berteduh lah, cari solusinya jika temui masalah
Jika sedang senang, gerakkan seluruh tubuhmu)

No matter how often you are scolded
Dont buy into the guilt thing and pout
run right back and make friends
(Ga perduli... berapa sering kau hadapi rintangan / masalah
Jangan pernah merasa bersalah, cerewet dan mengeluh belaka
Jalinlah selalu persahabatan)

Delight in the simple joy of a long walk
Eat with gust and enthusiasm
Stop when you have had enough
Be loyal
Never pretend to be something you are not
(bergembiralah, nikmati perjalanan hidupmu
nikmati sepenuh semangat di dada
Berhenti jika sudah merasa cukup
Setia
Dan... gak berpura-pura menjadi sesuatu yg bukan dirimu)

If what you want lies buried, dig until you find it
When someone is having a bad day, be silent....
sit close by, and nuzzle them gently
(Jika apa yg kau inginkan, masih terkubur, gali hingga kau dapatkan
jika ada sahabat yg alami hari menyedihkan, jangan ribut / gembar gembor
duduk tenang, dan hiburlah)

My Heart....


My heart is like an open book
For everyone to see
All the people that I meet
Who means so much to me
(Hatiku.... bagai sebuah buku yang terbuka
Bisa terlihat lembaran demi lembarannya
untuk dibaca tiap orang

Berbicara mengenai tiap peristiwa dan orang yang kujumpai
yang begitu sungguh berarti bagiku......)

There isn't a day that passes by
That I don't try to say
Hello my friend how are you
Have a wonderful day
(Gak ada satu hari pun yang terlewatkan
Dimana ga coba kukatakan dan kuungkapkan
"Apa khabar sobatku,
Semoga hari-harimu menyenangkan....")

Life is much too precious
And much too short you know
Today I wish you blessings
Wherever you may go
(Hidup sungguh berharga
dan terlalu singkat untuk dipahami
Hari ini kuberdoa berharap berkah berlimpah bagi mu semua.....
Dimana pun kalian berada)

Selasa, 01 Februari 2011

Gong Xi Fat choi


http://sosbud.kompasiana.com/2011/02/02/imlek-slow-but-sure-revolusi-china-di-tengah-kita/

Pengamat sosial...Lahir 1 Nopember 1965, di RI. . Memiliki atensi yang besar terutama menyangkut masalah sosial, disiplin dan penegakan hukum. Skala Prioritas saat ini adalah ketat menerapkan dan menegakkan UU, Peraturan dan Hukum di dalam Negeri dan Tegas dalam Politik Luar Negeri Salam, abanggeutanyo.

Imlek, Slow But Sure. ‘revolusi’ China di Tengah Kita

OPINI | 02 February 2011 | 06:49 47 0 Nihil

Tenang tapi pasti. Inilah kata-kata yang paling pas -menurut penulis- tentang munculnya eksistensi budaya China yang kita kenal dalam Agama Konghucu dan Budha di tengah-tengah kita. Fenomena ini dapat kita lihat dan rasakan dalam beberapa dekade terakhir, betapa terasa positioning seluruh budaya China hadir di tengah-tengah kita dengan sangat terbuka.

Hadirnya budaya China sudah ada sejak dahulu kala. Kalau tidak salah, sejak tahun 1700-an budaya China telah dikenal di Indonesia, terutama di daratan Kalimantan, tepatnya di Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat yang kemudian mendirikan Republik Lanfang dengan pemimpin pertamanya adalah Low Lan Pak (1777).

Meskipun Republik Lanfang itu akhirnya runtuh pada 1884 (bubar karena salah satunya perbedaan pendapat dalam joint venture atau perkongsian dalam pengurus terasnya) namun Republik ini mampu bertahan 107 tahun. Lebih lama dari usia kemerdekaan Republik Indonesia saat ini ( baru ke 66 Tahun). Selanjutnya dari sini berkembanglah populasi dan komunitas China dengan penyebaran lebih lanjut di seluruh Indonesia.

Mulai lah budaya China berevolusi dan mereposisikan dirinya dalam kultur budaya Indonesia di seluruh pelosok Indonesia. Pada awal-awal kemerdekaan RI hingga orde baru, kita belum terbiasa dan mengenal budaya China secara terbuka. Barulah pada masa pemerintahan KH Abdul Rahman Wahid kita seperti terbelalak melihat eksistensi budaya, komunitas dan agama China (Konghucu dan Budha yang paling dominan) ternyata mampu memberikan pesan damai kepada seluruh bangsa dan agama di seluruh Republik Indonesia.

Pelan-pelan kita telah mengenal beberapa istilah, antara lain Barongsai sebuah permainan atraktif dan inspiratif yang diyakini mampu memberi rezeki kepada daerah tau tempat yang mereka singgahi baik perumahan maupun pertokoan atau tempat usaha (jualan).

Kita juga mengenal Hangbao atau Angpao yaitu amplop merah berisi hadiah (uang atau benda lainnya) baik yang digantung di pepohonan maupun di teras rumah, bahkan diberikan langsung oleh pemilik rumah.

Kita juga mengenal istilah Imlek, yakni penanggalan atau tahun China lengkap dengan simbol tahun dalam bentuk hewan-hewan terntentu yang melambangkan harapan dan kewaspadaan kepada penganutnya dan tidak terkecuali kepada siapa saja yang mempercayainya.

Kita mengenenal isitlah Festival Lampion atau Cap Go Meh yang merupakan tingkat persatuan dan kebersamaan yang tertinggi dalam komunitas China dan warga sekitarnya yang ikut berbahagia merayakannya. Tentu masih banyak hal-hal lain yang tak kalah penting dan tidak dapat disebutkan di sini satu per satu.

Kini, kita akan masuk pada penanggalan tahun 2562 pada tanggal 3 Februari 2011 besok. Kita akan meninggalkan tahun macan yang dianggap sebagai tahun yang penuh kewibawaan dan kerjakeras. Tahun Macan yang penuh liku-liku telah ditinggalkan, kita memasuki tahun Kelinci yang merupakan simbol hewan nomor 4 (empat) dalam sistem penanggalan China.

Tahun Kelinci dilambangkan dengan keramah tamahan, kelembutan, penyayang dan mengutamakan keluarga dan pertemanan akan disambut penuh suka cita. Bukan saja di selurh Indoneisa, bahkan seluruh dunia. Di Indonesia sendiri ternyata hampi seluruh provinsi dan kabupaten bahkan Kecamatan telah teradopsi dengan eksistensi dan dominasi budaya China, tidak asing lagi, bahkan ikut merayakannya sebagaimana merayakan Tahun Baru dan Natal.

Secara lambat namun pasti budaya China dengan segala ritual dan kesenian yang ada di dalamnya serta sejarah yang menyertainya telah menjelma menjadi sesuatu yang berharga untuk kita ketahui dan kita akui sebagai milik bersama. Dia telah hadir dengan utuh dan terbuka di tengah-tengah kita.

Imlek, sebuah representasi eksistensi budaya dan agama komunitas China di tanah air. Imlek telah mampu memposisikan dirinya sebagai sebuah refleksi kebersamaan, yakni refelksi kerukunan umat beragama di tanah air. Memberi pesan damai dan kebersamaan serta mencintai umat sesama ciptaan Tuhan yang Maha Kuasa di seluruh dunia.

Jika kita telah mengetahui sejarah dan pola evolusi dan Revolusi budaya China seperti di atas sehingga mampu bersosialisasi dengan sejajar di tengah-tengah kita tak salah lagi, mari kita ucapkan selamat Imlek 2562. Gong Xi Fat Chai. 2562…

Semoga bermanfaat untuk semua

Salam Kompasiana

abang geutanyo

Orang Bodoh & Orang Pintar (Mario Teguh)


"ORANG BODOH DAN ORANG PINTAR" RAM (Renungan Akhir Minggu) #551
Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya berbisnis...
Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang pintar.
Walhasil boss-nya orang pintar adalah orang bodoh.

Orang bodoh sering melakukan kesalahan,
maka dia rekrut orang pintar yang tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah.
Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.

Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya mencari kerja.

Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayari proposal yang diajukan orang pintar.

Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato,
maka dia menyuruh orang pintar untuk membuatnya.

Orang bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH).
oleh karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk membuat undang-undangnya orang bodoh.

Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan, sementara itu orang pintar percaya.
Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh.
Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada di atas.

Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu yang dipikirkan panjang-panjang oleh orang pintar.

Walhasil orang orang pintar menjadi staf-nya orang bodoh.

Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan,
dia PHK orang-orang pintar yang berkerja tapi orang-orang pintar DEMO.

Walhasil orang-orang pintar 'meratap-ratap' kepada orang bodoh agar tetap diberikan pekerjaan.

Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan waktu untuk bekerja keras dengan hati senang,

sementara orang bodoh menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.

Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit.
Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.

Bill Gates (Microsoft), Dell, Henry (Ford), Thomas Alfa Edison, Tommy Suharto, Liem Siu Liong (BCA group).
Adalah contoh orang-orang yang tidak pernah dapat S1), tapi kemudian menjadi kaya.
Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk mereka.
Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.

PERTANYAAN :
Mendingan jadi orang pinter atau orang bodoh??
Pinteran mana antara orang pinter atau orang bodoh ???
Mana yang lebih mulia antara orang pinter atau orang bodoh??
Mana yang lebih susah, orang pinter atau orang bodoh??

KESIMPULAN:
Jangan lama-lama jadi orang pinter,
lama-lama tidak sadar bahwa dirinya telah dibodohi oleh orang bodoh.

Jadilah orang bodoh yang pinter dari pada jadi orang pinter yang bodoh.
Kata kunci nya adalah 'resiko' dan 'berusaha',


karena orang bodoh perpikir pendek maka dia bilang resikonya kecil,
selanjutnya dia berusaha agar resiko betul-betul kecil.

Orang pinter berpikir panjang maka dia bilang resikonya besar untuk
selanjutnya dia tidak akan berusaha mengambil resiko tersebut.
Dan mengabdi pada orang bodoh...

Diamanakah posisi anda saat ini...
Berhentilah meratapi keadaan anda yang sekarang...

Ini hanya sebuah Refleksi dari semua Retorika dan Dinamika kehidupan.
Semua Pilihan dan Keputusan ada ditangan anda untuk merubahnya,
Lalu perhatikan apa yang terjadi...


(Mario Teguh - Motivator)