Jumat, 28 Oktober 2011

Jum'at ku.... dari bersama murid, sahabat, keluarga, kembali bersama murid.



































Jum'at...... Hari ini adalah Hari Sumpah Pemuda. 28 Oktober 2011. Menjaga nyala cahaya semangat setia dalam berbagai aplikasi sisi kehidupan, setia pada keluarga tercinta, setia pada para sahabat terkasih, dan juga para keluarga besar, entah dalam cara bagaimana, dimana dan kemana pun berada....

Terjaga di pagi hari, kusiapkan berbagai keperluan bagi keluarga tercinta untuk kelancaran aktivitas mereka. Seragam anak-anak, sarapan pagi, bekal untuk makan siang mereka. Selesai kujemur baju, si bungsu Yudha mulai merengek. Persiapan untuk praktek Biologi hari ini belum lagi tuntas. Hmmm, morning crazy again deh.....

Gurunya meminta para murid kelas 4 untuk menyediakan beberapa pipet / sedotan minuman, kain, karet dan kertas, kaca, air berwarna. Maka, bapaknya sibuk mencari karet dari ban dalam bekas, aku sibuk menyediakan air teh sebagai syarat air berwarna. Namun si bungsu masih protes. Hmmm, maka, ku minta simbok mengulik kunyit, ku beri air dalam mangkok, dan ku masukkan airnya ke dalam botol kecil. Akhirnya, dia mau beranjak ke sekolah bersama sang kakak.

Well, kini giliranku beranjak ke kantor. Suami berangkat ke Ujian Sidang Terbuka, Promosi Doktor dari salah satu rekannya se angkatan. Kami berjanji siang ini akan bersama mengunjungi sahabat semenjak suami masih bujang dahulu, kini anak sahabat ini akan melaksanakan upacara potong gigi. Anaknya bernama Inggit, dan juga sedang menempuh program pendidikan S2 Kajian Budaya di Universitas Udayana.

Tiba di kampus, aku segera menuju ke ruang Kabag. ADAK, kuserahkan surat undangan sebagai peserta seminar minggu depan di FakSas UNUD. Seminar tersebut membahas Hasil Penelitian mengenai Nilai Karakter Bangsa dalam Masyarakat dan Permainan Anak-anak di Bali. Penelitian tersebut merupakan hasil kerjasama antara Kemenbudpar RI dengan Universitas Udayana. Seminar tersebut akan diadakan pada hari Senin, tanggal 31 Oktober 2011, bertempat di Auditorium Widya Sabha FakSas UNUD. Hmmm, kampus FakSas UNUD. Tempat yang sering aku kunjungi, karena suami bertugas disini. Gedung Prof. Dr. Ngurah Bagus, adalah gedung yang diperuntukkan bagi Program Studi Kajian Budaya, baik Program S2, maupun Program S3 Universitas Udayana. Jadi, aku dan suami sering melakukan banyak hal berdampingan, tidak terpisah jauh lah....

Berkeliling kampus di pagi hari, pertama langkah kuarahkan menuju Gelanggang Olah Raga STPNDB. Memberi semangat pada para mahasiswa yang sedang melakukan banyak aktivitas berkaitan dengan Bulan Pariwisata bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda ini. di GOR dilangsungkan pertandingan bulu tangkis dan basket. Sementara aku berkumpul bersama para mahasiswa, hujan turun dengan deras. Entah bagaimana nasib para mahasiswa yang sedang melangsungkan pertandingan sepakbola di lapangan terbuka. Smoga mereka berteduh dahulu. Bisa sakit bila mereka memaksakan diri bermain di tengah hujan begini.... Teman2 kampus ku pada pukul 10 berangkat dengan beberapa kendaraan memenuhi undangan pernikahan salah satu rekan, Pak Made Sudjana. Kuputuskan tidak bergabung dengan mereka, karena aku bersama suami akan memenuhi undangan Mesangih, atau potong gigi dari seorang sahabat lama.

Waktu menunjukkan pukul 11 siang tatkala kuakhiri diskusi singkat dengan Pak Dewa Hendri dan Surya, staf komputer yang sedang memperbaiki beberapa komputer di ruang PKN bersama ku. Aku kembali ke ruang ADH, kutemui bu Irene dan bu Sastri masih menyelesaikan beberapa tugas mereka. Kuakhiri rangkaian kegiatan di kampus, dan mengarahkan laju motor tercinta menuju pasar ikan Kedonganan.

Pukul 11.30, Aroma udara pesisir pantai menyapu, tatkala tiba di daerah Kedonganan. Kupilih 3,5 kg ikan ekor kuning seharga Rp 18.000 per kg, dan 2 kg cumi seharga Rp 28.000 per kg. Kusodorkan uang pembayaran, dan ibu cantik penjual ikan mulai membersihkan ikan tersebut. Dia memisahkan sisik ikan dengan menggunakan sebatang kayu yang diberi beberapa paku, sehingga tatkala digesekkan pada badan ikan, sisik bakal terkelupas. Ikan tersebut lalu dibelah dua. Cumi di iris2. Kemudian aku segera membawa ikan beserta cumi ke toko yang terletak di seberang jalan. Tempat pembakaran ikan.

Betapa..... sebuah komodifikasi tercipta disini. Bila dahulu orang harus bersusah payah memancing ikan atau membelinya di pasar, lalu membawa ikan ke rumah, mencari kayu bakar atau batok kelapa untuk membakar ikan, menyediakan lagi bumbu bakar ikan..... Kini tersedia deretan tempat bakar ikan. Selain menyediakan jasa membakar ikan yang baru dibeli di pasar ikan, juga menyediakan batok kelapa serta bumbu untuk bakar ikan bila para pembeli memilih memanggang ikan di rumah.

Hmmm, perlu bersabar dalam menunggu antrean sebelum ikan bakar bisa kubawa pulang. 30 menit kemudian, ikan dan cumi panggang selesai. Bapak pemilik toko bakar tersebut menyodorkan pula 4 kantong plastik kecil sambel tomat, dan 4 kantong kecil sambel matah. Sambel matah adalah campuran dari cabe, bawang merah dan bawang putih, yang dimasak sebentar dengan minyak goreng panas. Woowww, terbit seleraku. Tapi masih harus bersabar..... Aku ingin mengunjungi mertua dan iparku yang berada di jalan Antasura. Ada pepatah yang mengatakan... bila cinta datang dari perut, maka ajaklah orang lain menikmati makanan yang tersedia, atau dikau sediakan. Dan... ini adalah sebagian dari perwujudan rasa cintaku tersebut.

Kembali kulajukan motor, menuju Jalan Suli. "Gang II nomer 6" kata suamiku mengingatkan kami untuk berjumpa di tempat temannya tersebut. Ah ha.... maka, terjadilah semacam reuni, dari para sahabat lama. Karena suamiku dan sang empunya pernikahan telah bersahabat semenjak mereka masih bujang dan kuliah bersama. Kutemui Komang Jayanegara, Bu Tjok, Nyoman Sukiada beserta istri, juga Bapak Ida Bagus Putra, sesama rekan se kantor suamiku yang juga sedang menempuh program S3 Pascasarjana Program Studi Kajian Budaya Universitas Udayana. Hmmm, inilah indahnya persahabatan yang terjalin semenjak lama, teruji dalam riak gelombang suka dan duka, terbentang dalam jarak ruang dan waktu. Mereka bertemu kembali di sini......

Dari sini, aku dan suami yang kini bergabung, bergerak menuju ke rumah mertua. Ah.... Beliau terlihat tua dan ringkuh kini. Dahulu begitu gagah. Tuhan, semoga Engkau selalu menjaga mertuaku sehingga dia dapat menikmati masa berbahagia dengan anak dan cucu juga cicit yang kini telah tersebar dimana-mana....

Aku dan suami kembali ke rumah kami. Anak-anak menanti di rumah. Si bungsu baru selesai dengan lesnya di sekolah, si sulung tiba dengan perasaan lelah setelah mengikuti berbagai lomba dalam rangka kegiatan Bulan Bahasa. "Adi gak dapat juara, Ma", Demikian katanya. Kuhibur dia dengan kata-kata bahwa prestasi tidak lah diukur dari se berapa banyak deretan piala dan piagam yang kita menangkan, namun dari proses kita dalam menjalani kehidupan ini, berjuang untuk menjadi semakin dewasa dan lebih bijak lagi dari hari ke hari......

Setelah rehat sejenak, aku bersiap berangkat untuk mengajar paket kejar C.

Tuhanku, Ida Sang Hyang Widhi Wasa..... Bantulah aku untuk selalu tetap berpijak di bumi, untuk bersyukur atas segala rejeki yang boleh kumiliki, untuk lebih banyak lagi meluangkan waktu bagi orang2 yang menderita dan memerlukan perhatian. Aku mungkin bukanlah orang yang kaya, aku mungkin bukanlah orang yang baik, namun aku akan selalu berusaha menjadi orang yang kaya hati, karena santi adalah namaku, maka kuingin bisa kuberbagi santi (damai) bagi setiap orang di muka bumi ini, agar bisa kusadari, bahwa aku sungguh orang yang kaya, di dalam jalan Mu, atas nama Mu..........








Senin, 24 Oktober 2011

Morning Crazy, but still happy, always happy.... (Sekali lagi, tentang manfaat Internet)


Hidup ini indah, tergantung dari mana kita memandang. Klo mau dibawa susah, ya bakal susal aja dah.....





Pagi ini, setelah selesai dengan urusan keluarga, dari cuci mencuci dan persiapan perbekalan anak2 sekolah, si bungsu ngambul menyadari sepatu tercinta dimakan anjing. Maka, harus buru-buru ke pasar di dekat rumah, mencari sepatu hitam bertali, karena itu yang diijinkan dipergunakan di sekolahnya. Biasanya, si bungsu dan si sulung berangkat sekolah bersama. Kali ini, dia bersamaku mencari sepatu baru. Hmmm, bersyukur ada toko yang buka, sepagi ini..... beli sepatu. Sepatu kudapat, segera kuhantar bos kecil ini ke sekolahnya.


Urusan selesai ?? Belum.....

Tiba di rumah, berharap bisa segera berangkat kerja, ada 2 kelas yang menantiku hari ini. Namun telpon dari kakak tercinta di Jakarta menggugah. Dia minta bantuan untuk tugas anaknya. Guru sang anak meminta putrinya membuat langkah2 dalam mendandani si Barbie, dalam bahasa Inggris. Hla, kemarin malam sudah kukirim via email putri sulungnya, namun email ga bisa terbuka. Well.... aku bersahabat dengan kedua anaknya di wall Face Book. Maka, kuminta putri sulungnya membuka FB segera. Lebih gampang menulis kata2 dalam bahasa inggris, daripada lewat telpon.


Namun, olalala. Si anak sempat ribut dengan emaknya, kakakku tercinta, karena ga diijinkan buka FB. Hweleh... ini kasus genting, ada tugas, dan.... knapa tidak, gunakan FB???? Banyak orang bisa meraih keuntungan dari jejaring sosial lewat internet. Ini salah satu bukti kecilnya.


Akhirnya, kami tuntaskan tugas mendandani barbie, membuat gantungan dari bola pingpong yang dihiasi manik-manik, dalam bahasa Inggris...... FB kami tutup. Kakakku bisa segera mengantar putri2nya ke sekolah. Aku bisa ke kamar mandi, mandi dan berdandan se cantik mungkin, manicure, padicure, luluran, rebonding, hohoho..... dan bersiap berangkat kerja......


So.... Morning crazy, knapa harus dianggap sebagai musibah???

Kekuatan sebuah keluarga, kekuatan dari dalam diri kita, satukan, untuk membuat dunia menjadi semakin indah. Konflik melulu??? Cape deh......

Minggu, 23 Oktober 2011

Jum'at !!!













Jum'at, 21 Oktober 2011. Pagi setelah anak-anak berangkat sekolah, aku juga bergegas berangkat kerja. Hmmm, berjanji untuk berkumpul bersama para muridku dalam berbagai lomba dan pertandingan yang diadakan guna memperingati Bulan Pariwisata.

Tiba di STPNDB, kutemui beberapa rekan kerja telah selesai keliling kampus beberapa kali. Keringat bercucuran di wajah Bu Oka. Kuajak Bu Tri untuk menemaniku berjalan. Sasaran kami pertama kali adalah Gelanggang Olah Raga. Kulihat Pak Jata sedang berbincang dengan Putri Alita, ketua senat mahasiswa kami. Di lapangan terdapat dua pertandingan, basket dan bulu tangkis. Berbagai program studi yang ada di STPNDB mengikuti berbagai lomba dan pertandingan. Lalu kami berjalan menyusuri jalan berbatu kapur, menuju ke perumahan dosen, menyapa beberapa penghuni yang berada di sana, dan memasuki arah jalan menuju ke lapangan sepak bola. Pak Jesnawan dan Pak Nengah Sudarma bertugas disini. Dua kelompok kesebelasan baru memasuki lapangan, mereka akan segera berlaga. Kostumnya dengan warna kuning dan merah menyala memudahkan mengenali mereka dalam berlari menggiring bola ke arah gawang lawan masing-masing.

Kami kembali mengarah menuju ke Gedung Perpustakaan. Di lantai bawah gedung ini, terdapat lomba Majalah Dinding. Kebetulan pula, sedang dilangsungkan arisan bagi Dharma Wanita STPNDB. Terlihat beberapa kelompok mahasiswa dari berbagai program studi sedang terlibat aktif menyelesaikan rancang desain bagi majalah dinding kelas mereka. Ada yang mengoleskan lem pada lembaran kertas berwarna-warni bertulis artikel dengan berbagai bentuk. Ada yang menggunting kertas manila menjadi berbagai bentuk rupa. Ada pula yang asyik mengikat berbagai pita sebagai hiasannya. Ah ha..... sungguh hidup kampus ini dengan berbagai aktivitas para penghuninya.....

Cukup sudah aktivitas di kampus. Aku beralih masuk ke ruang PKN, rehat sejenak. Telpon genggam berbunyi...... dari ibuku terkasih di Pontianak. "Nak, klo masih sempat, datang ke acara pernikahannya adik dari istri Dewa Ketut Surya, ya?" Ah ha..... ibuku ini memang senang bersosialisasi. Maka, demi melaksanakan amanah ibuku, kukontak Dewa Ketut Surya, sepupu yang tinggal di Pekambingan, belakang kompleks pertokoan Rimo. Dia bertugas di Jakarta sebagai manager area PT Unilever untuk Jakarta. Kini dia sedang di Bali, berkumpul bersama keluarganya. Padahal, kemarin kusempatkan diri berkunjung ke rumah mereka setelah lelah dengan segudang aktivitas seharian.... knapa ga diberitahu, ya? Ehm.... positive thinking aja lah... Ngapain mempersukar masalah yang seharusnya bisa dibikin gampang.... Karena kami memiliki hubungan kekerabatan jauh, dan karena mereka sadari kesibukanku berjibun, karena toh aku juga sudah menikah "keluar". Enjoy aja lah... klo sering-sering dapet undangan khan harus sering datang berkunjung pula.. Gimana ngatur waktunya....... Hmmmm.

Akhirnya kudapatkan info dari Dewa Ketut Surya. Istrinya memiliki seorang adik lelaki yang hari ini menikah. Komang Wiryadi dan Gek Ari Dharma Laksmi. Alamat tempat dilangsungkannya pernikahan adalah rumah keluarga besar nya. Pak Kawiartha di jalan Sulatri nomer 30 Kesiman.

Namun masih ada serangkaian kegiatan yang harus kulakukan. Maka, kurapikan tas ransel yang kubawa, mengarah menuju parkiran kampus kami, melaju bersama astrea 800 tercinta menuju kampus UNUD, gedung Prof. Bagus di jalan Nias Sanglah. Aku duduk disana menunggu Prof. Suastika. Bu Agung dan Bu Ari, staf Program Pascasarjana Program studi Kajian Budaya menjelaskan bahwa Prof. Suastika ada Gedung Pascasarjana di jalan Sudirman, sedang ada ujian sidang terbuka, promosi doktor AA Ngurah Gede Sadiartha. Owww, bergegas aku berjalan menuju ke parkiran yang terletak di lantai dasar kampus kami ini. Beralih segera ke jalan Sudirman.

Tiba di Sudirman, masih masa rehat sebelum pengumuman bagi Promovendus. 15 menit kemudian, rombongan para penguji, promotor dan co promotor yang terdiri dari 10 orang profesor memasuki ruang. Ah, sungguh fantastis, Promovendus lulus dengan predikat Cum Laude. Hmmm, betapa, kuharap bisa mengikuti jejak beliau untuk mengejar keberhasilan pula. Akhirnya seluruh prosesi berakhir, aku coba berharap bisa dekati Prof. Suastika untuk berbincang, namun dia terlihat buru-buru. Well, hari ini aku kurang beruntung. Kan kucoba di lain waktu.....

Kini bergerak menuju undangan pernikahan. Pawiwahan menanti. Perlu 15 menit untuk menembus jalan raya di tengah terik mentari yang bersinar. Kuparkir di depan rumah, sekelompok pecalang terlihat bertugas menjaga di bagian depan rumah. Berjalan memasuki pekarangan rumah, kutemui nyonya rumah dan tuan rumah, terlihat serombongan pagar ayu dan pagar bagus nan cantik dan tampan.... Kutemui SakMing, Dewa Tut, Dewa Gde, dan Dewa Byang di bagian belakang rumah, duduk dan berbincang lama disana, hingga tiada terasa, hampir 2 jam waktu kuhabiskan disana. Byang Gde Soka menyampaikan keinginannya untuk pulang ke Pekambingan lebih awal, agar bisa beristirahat. Tak cukup kuat baginya, duduk disana berlama hingga sore hari. Maka, kami berpamit untuk berlalu, dan kugandeng dia hingga ke rumah.

Acara tuntas untuk hari ini?? Ah ha. belum juga. Aku sempatkan untuk mampir di toko bangunan yang terletak di jalan Imam Monjol. memastikan pesanan pintu kamar mandi telah dikirim ke rumahku, lalu pulang dan mandi, dan bersiap untuk mengajar paket kejar C. Ehm.... Yadnya ku dalam bentuk lain lagi.....

Mengajar kelas XII, setara kelas 3 SMA, kemudian lanjut mengajar kelas XI dan X, di Paket Kelompok Belajar C. Hmm, hari yang lumayan melelahkan. Namun, kedua anak asuh ini membutuhkan perhatianku, maka kuluangkan waktu setelah mengajar, membimbing dalam hadapi kasus mereka. Mereka adalah sepasang kekasih. Prianya duduk di kelas 3 SMA, wanitanya duduk di kelas 1 SMP. Sedang gencarnya mencari jati diri. Terbayang kedua anakku yang sedang jelang remaja pula..... Ah, smoga dunia ini mampu beri arahan dan bimbingan yang menyejukkan hati sehingga mereka kelak tidak salah langkah dalam arungi bahtera kehidupan.

Tanpa kami sadari, seluruh ruang kelas paket belajar malam telah sepi, Pak Agung meminta kami berlalu, seluruh ruang akan dikunci, hingga dia bisa pulang istirahat. Well, kutawarkan melanjutkan perbincangan kami sambil makan di salah satu warung pinggir jalan. Maka, kami lanjut 45 menit kemudian perbincangan di salah satu warung makan ayam lalapan, sebelum ahirnya kami bubar dan kembali pulang..........

Selasa, 18 Oktober 2011

Manfaat Internet Malam Ini: Ita !! I found You, Gotcha !!!!


Letih setelah seharian beraktivitas, dari morning crazy yang sempat membuat keluarga gempar karena mendapatiku terkapar dan happy ending dengan ciuman sang pria tampan, Tom Cruise, uupps, mantan pacar yg jadi bapak dari my two lovely bodyguards ku.


Setelah satu jam beristirahat, bisa kutuntaskan rencana berangkat ke kampus, mengajar dan memberikan UTS bagi para murid yang tegang ingin mendapatkan nilai terbaik..... kemudian melanjutkan beberapa kerja di ruanganku, sebelum akhirnya pamit lebih awal.


Cukup rehat, dan melanjutkan dengan tugas negara sebagai Menteri Urusan Dalam Negeri, yaitu ibu rumah tangga yang baik......


Malam, coba menikmati waktu dengan me time, setelah para bodyguard tertidur lelap di sklilingku. sungguh tentram bekerja di balik malam dengan tetap berdampingan di sisi orang-orang terkasih.....


Seorang murid menyapa... "Bu, kenal sama yg namanya Ita Rosdiana Dewi?" Tanya nya di wall FB ku. Dia ingin menyampaikan informasi dan berdiskusi dengan orang ini, tentang event yang bakal mereka gelar.....


Hmmm, kucoba mengingat satu demi satu dari ribuan data murid yg masuk. Hweleh hweleh.... otak ini gak mampu sungguh...... Maka, Sungguh bersyukur dengan akses internet unlimited 24 jam yang kumiliki, baik dari Texxxxxxxflash, maupun dari M2 Inxxxat, demi anak, suami dan juga diri sendiri. Search di Goggle, kutemukan dua nama. Ni Wayan Ita Rosdiana Dewi, dan satu lagi, Ni Komang Ita Rosdiana Dewi. Search di Face Book, barangkali dia punya account nya juga, ternyata ada bbrp nama di sana. Hmmm. Dan, cara yang paling mudah adalah, memasang pengumuman di wall ku. Termasuk, menghubungi beberapa anggota senat mahasiswa STPNDB.


"Wanted!!!, Ita Rosdiana Dewi, siapa pun yang mengenalnya, mohon japri ke saya"


Dan.... dampaknya sungguh menakjubkan. Snowing ball effect.Sahabatku di FB berjumlah 1469, umumkan pula di twitter, di plurk, di YM, mailinglist, dampaknya bisa berjuta orang yang baca hanya dalam waktu singkat. Hanya dalam waktu kurang dari 5 menit, kutemukan jawaban. Dia adalah seorang Ketua Senat Mahasiswa SPB.

"Saya kenal Bu. Anak SPB. Ketua senatnya" Kata Hanny Dew. Murid ku.

Ahay....

Sudah kubuktikan berkali dan berkali.... manfaat jejaring sosial dari berbagai macam bentuk, metode, dan proses yang ada... manfaat internet dalam menunjang aktivitas kehidupan manusia. Internet tetaplah hanya sekedar alat bantu, yang mempermudah kita menjalin komunikasi dan berinteraksi. Bukan yang memperbudak, namun yang membantu..... dalam memberikan pelayanan pada sesama, bahkan pada orang yang tidak kita kenal sekalipun. Internet ga cuma sebagai sarana narsis...... Ahay.


Minggu, 16 Oktober 2011

Dare You ??

The most beautiful people we have known are those who have known defeat, known suffering, known struggle, known loss, and have found their way out of the depths. These person have an appreciation, a sensitivity, and understanding of life that fills them with compassion, gentleness, and a deep loving concern. Beautiful people do not just happen.

Elisabeth Kehler Ron

It's amazing what life changing things and just life does to u and why u meet and who comes in and out of ur life....if that makes since ..... (Pamela Childers)

It is amazing when life twist you and turns you and you finally come to the peace that passes understanding... (Sally)

It is an aweful fact of life how those who suffer the least are usually most physically attractive
... (Daniel Knodel)

To experience the bad requires the appreciation of the good (Ronald Valkenburg)

Excelente, yo lo he vivido en carne propia y al final la evolucion y el crecimiento espiritual es la mayor hermosura!! (Maribel Diaz Ruiz)

Sometimes..... (Terkadang)


Sometimes..... (Terkadang)

Sometimes you gotta runaway ....
So you can see who will run after you.
(Terkadang..... kita harus pergi dan berlalu,
agar kita paham, siapa yang bakal mengikuti atau mencari tahu....)






Sometimes you gotta talk quieter....
Just to see who's listening.
(Terkadang.... kita harus berbicara lebih pelan,
agar kita tahu, siapa yang masih mendengarkan......)

Sometimes you gotta step up in a fight....
Just to see who's by your side.
(Terkadang..... kita harus dalam posisi siaga dan waspada untuk sebuah pertentangan,
agar kita tahu, siapa yang sepakat dengan kita......)

Sometimes you gotta make a wrong decision.....
To see who's there to fix it.
(Terkadang.... kita harus mengambil sebuah keputusan yang menyimpang atau keliru,
agar kita tahu, siapa yang bakal menyadari dan membenahinya.....)

Sometimes you gotta let go of the one you love.....
Just to see if they love you enough to come back.
(Terkadang..... kita harus pergi sejenak meninggalkan orang yang kita kasihi,
agar kita sadari, apakah mereka juga mengasihi kita, mengharapkan kembali,
dan tetap sama tatkala kita kembali......)

Jumat, 14 Oktober 2011

Sometimes..... (Terkadang)


Sometimes you gotta runaway ....
So you can see who will run after you.
(Terkadang..... kita harus pergi dan berlalu,
agar kita paham, siapa yang bakal mengikuti atau mencari tahu....)

Sometimes you gotta talk quieter....
Just to see who's listening.
(Terkadang.... kita harus berbicara lebih pelan,
agar kita tahu, siapa yang masih mendengarkan......)



Sometimes you gotta step up in a fight....
Just to see who's by your side.
(Terkadang..... kita harus dalam posisi siaga dan waspada untuk sebuah pertentangan,
agar kita tahu, siapa yang sepakat dengan kita......)

Sometimes you gotta make a wrong decision.....
To see who's there to fix it.
(Terkadang.... kita harus mengambil sebuah keputusan yang menyimpang atau keliru,
agar kita tahu, siapa yang bakal menyadari dan membenahinya.....)

Sometimes you gotta let go of the one you love.....
Just to see if they love you enough to come back.
(Terkadang..... kita harus pergi sejenak meninggalkan orang yang kita kasihi,
agar kita sadari, apakah mereka juga mengasihi kita, mengharapkan kembali,
dan tetap sama tatkala kita kembali......)

Hari Jum'at bagiku.....


Jum'at, 14 oktober. Hmmm, hari yang bakal heboh. Ingin ikuti banyak acara, tapi tidak bisa semua diikuti. Ada berbagai lomba di STPNDB dalam rangka memperingati bulan pariwisata. Pertandingan sepakbola antar mahasiswa di lapangan olah raga, pertandingan bulu tangkis, tenis meja, basket, di Gelanggang olah raga. Namun aku harus berkutat terlebih dahulu dengan serdos Gung Aji Waicaka.

Sebenarnya beliau sudah diusulkan dua tahun lalu pula, bergabung denganku dan rekan dosen lain untuk diusulkan ke jakarta dan mengikuti seleksi, namun mungkin ada berbagai pertimbangan lain hingga ia menarik diri. Dan, kini kembali aku dimintai bantuan untuk mengetikkan dan mengedit usulan tersebut sebelum dikirim.

Begitu tugas selesai dan beres, aku berkeliling lapangan sejenak, menemui para staf dan mahasiswa. Kemudian ijin pamit ke Denpasar. Ingin bergabung dengan Anand Krishna yang mengadakan acara bedah buku, Karma Yoga.

Tiba pukul 10.30 di Gedung Nari Graha Renon, sudah seluruh pembedah buku yang bicara di depan panggung. Ada Ibu Tini Rusmini Gorda, seorang ibu dengan 36 organisasi yang dikelola, sebagian besar bergerak dibidang sosial. Ada Bapak AA Raka Santeri, yang sudah kukenal semenjak dari masa kuliah dulu di Fak. Psikologi UGM Jogja, dan sering jadi pembicara di acara KMHD UGM. Ada Pak Made Suantina yang sekaligus jadi moderator. Dan sudah tentu, Pak Anand Krishna sendiri, yang kasusnya menghebohkan jagat ini. Hmmm, sungguh tokoh kharismatis yang berjuang mengembangkan pluralisme di dunia.....

Ban Ki Moon said about volunteerism : The Spirit of Karma Yoga.....
"We need people who can work without any personal motive and interest. We need people who can serve the society without thinking of their personal gain".

Hal yang paling mendasar dan sungguh menantang dari berbagai ajaran spiritual yang ada adalah membumikannya, menerapkan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari...... Mampu membawa kita dalam berkontemplasi di dunia keramaian lewat pekerjaan yang bernafaskan pelayanan tanpa pamrih pada sesama umat manusia (YF La Kahija via Anand)

Bila seseorang menebarkan ajaran bibit kebencian, maka sesungguhnya orang tersebut sudah gagal menjadi seseorang guru, tidak layak menjadi seorang pemimpin (Anand). Jika sesuatu itu wahyu, seharusnya semakin mendekatkan kita pada berbagai golongan yang berbeda sebagai perwujudan dari Tuhan, bukannya semakin menjauhkan kita satu sama lain, dan menimbulkan konflik antar sesama umat manusia (AA Raka Santeri). So... ke laut aja deh loe (Santi)......

Dengan berbagai polemik yang menyertai beliau, ajaran-ajarannya sungguh menyejukkan hati. Yeah.... take the positive ones aja dah..... Smoga semua berjalan damai.

Tuntas acara pukul 12, perutku lapar, namun masih ada beberapa tugas yang harus dikerjakan. Scan data, fotokopi. Berikutnya.... Plaza Telkom yang terletak di sebelah Rimo, di jalan Diponegoro. Modemku lemot. Harus dicek ulang, apa gerangan penyebabnya. Antri 20 orang lagi sebelum nomerku. Lapar, namun takut bila ditinggal dan harus daftar dari awal lagi. Hmmm. Lanjut kerja ngedit tulisan dan ef be an saja, sekaligus buka ym, plurk, dan blog untuk memuat beberapa buah ide tatkala mengikuti bedah buku Anand tadi. Satu jam kemudia urusan di Plaza Telkom tuntas. Akhirnya terdampar di warung nasi campur pinggir jalan dan kupesan se porsi nasi.

Pulangkah? Ah, belum, tujuan berikut adalah rumah iparku di jalan Antasura. Sudah seminggu tidak mengunjungi mertua dan para ponakan disana. Harus berbagi kebahagiaan pula dengan keluarga besar.... Kubelikan ikan bakar dan sate ikan untuk buah tangan.

Tiba disana, kusadari anjing kecil jenis pompom yang baru dua minggu lalu mereka beli, dan sempat kubeli kerangkengnya bareng ponakan, anjing kecil ini berantem dengan anjing besar lainnya. Dan... mati. Hmmm, jelas saja kalah. anjing yang satu ini, beratnya belum juga satu kilogram, harus melawan anjing dengan berat 100 kg. Sedih deh para ponakan. Smoga saja mereka lekas mendapat ganti anak anjing baru lagi. Namun.... dalam hidup ini, kita juga harus sadar bahwa tidak semua keinginan dan harapan bisa terpenuhi, baik instant ataupun secara evolusi......

Berbincang sejenak dengan ipar-ipar, ponakan dan mertuaku, aku lalu terkapar tidur pulas di lantai. Di lantai? Yup..... Beberapa hasil penelitian yang kutahu, justru menyatakan, dg tidur di lantai sesungguhnya bagus bagi tulang gan tubuh yang lelah sehabis bepergian dan bekerja. Lumayan.... 15 menit tertidur sebelum lanjut dengan permisi pulang.

Now..... waktu bagi keluarga kecil tercinta, suami dan kedua anakku. Malam ini seharusnya aku mengajar di paket kejar C. Kelompok Belajar yang setara dengan SMA, sebagai bentuk program pemerintah bagi mereka yang tidak mampu dan sudah bekerja. Namun rasa lelah melanda, maka ku kirim berita pada ibu Agung, pengelola Paket Kejar, dan para muridku, menyampaikan bahwa aku tidak bisa mengajar mereka kali ini.

Setelah mandi dan berbenah, ku hamparkan se lembar tikar di halaman, duduk bersembahyang bersama anggota keluargaku, menghaturkan doa dan puja Trisandhya bagi Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dan lanjut tertidur hingga pagi.

Hmmm, astungkara..... satu hari lagi masih boleh kulalui bersama Tuhan. Hidup kita esok hari, who knows exactly..... namun berusaha semakin baik dari hari ke hari, semakin bijak dan dewasa......

Kamis, 13 Oktober 2011

The Spirit of Karma Yoga.

Ban Ki Moon said : Volunteerism, The spirit of Karma Yoga...

"We need people who can work without any personal motive & interest.

We need people who can serve the society without thinking of their personal gain"

Hal yang paling menantang dari ajaran2 spiritual adalah membumikannya, menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari... Mampu membawa kita dalam seni berkontemplasi di dunia keramaian lewat pekerjaan yang bernafaskan pelayanan tanpa pamrih pada sesama umat manusia (YF La Kahija via Anand)

Bila seseorang menebarkan ajaran bibit kebencian, sesungguhnya dia sudah gagal menjadi seorang guru dan pemimpin (Anand). Jika sesuatu itu adalah wahyu, seharusnya semakin mendekatkan kita pada berbagai golongan berbeda sebagai wujud Beliau (Tuhan), bukannya semakin menjauhkan kita satu sama lain, dan menimbulkan konflik dengan sesama umat manusia (Raka Santeri). So, ke laut aja deh loe (Santi)....

Hmm, jadi ingat Rah Teko dan teman2nya yang sedang berkumpul di ruang senat bahas aktivitas hari ini, juga planning mereka ke depannya. Jadi ingat banyak volunteer lain yang berjuang tanpa pamrih. Apakah hari ini aku sudah lebih bijak ya? How I wish....

True Love Story (Via Shuketsah)


A young couple was very much in love, decided to get married.
Some months before nikkah, the bride had an accident and remained with face completely disfigured.

" I can't marry you, she wrote to her fiance.
... I will stay sharp and uggly forever.

Find yourself another beautiful young woman as you deserve, because i'm not worthy of you ! "

Few days later, she ... received this answer from her fiance :

" Whoever is truly shamfull is me, i thrust in that following to eye disease, the doctor just told me that i will stay blind !

If despite this, you want to accept me, i still want to marry you ! "

They get married at that time, the fiance was totally blind.

They lived 20 years in LOVE, in joy and understanding.

She was his guide and became his eyes and light.

LOVE has guided into the tunnel of darkness.

One day, she became seriously ill and dying, she regretted living him alone in the darkness.

The day she died, he opened his eyes to the astonishment of all.

" I was not blind, he said.
I pretented that i was blind, for distressed her in the thought that i will see her face disfigured.
Now my LOVE based on her ! "

Moral:
True love sees beyond physical beauty, because true love, is seen with the hear

Gempa di Bali


Kamis, 13 Oktober 2011. Pagi hari selesai dengan urusan anak2 dan RT, simbok masih menuntaskan urusan di dapur. Suami masih asyik dengan bacaan korannya. Aku bergerak dengan dua ransel hitam menuju kampus Pascasarjana. Satu berisi buku2, dompet flashdisk ku, dan kotak pensil, juga bekal makan siang, satu lagi berisi laptop mini. Tiba di Gedung Prof. Bagus, pintu masih terkunci. Gedung ini menjadi satu dengan fakultas Sastra Universitas Udayana. Disini merupakan tempat para dosen dan ketua Program Studi Kajian Budaya, Program Pascasarjana Universitas Udayana. Aku duduk sambil membuka laptop, mengerjakan revisi usulan serdos rekan yang minta bantuanku. Lima belas menit kemudian baru Dr. Redig muncul, berikutnya, bu Agung, staf perpustakaan. Aku naik ke lantai tiga bersamanya. Kulanjutkan bekerja dengan menggunakan laptop, sebelum kemudian turun ke lantai 2, bertemu dengan Bu Ari, Bu Tjok, dan para staf lain. Mereka memintaku untuk menyerahkan berkas bukti pembayaran pengembalian kelebihan beasiswa BPPS yang kuterima dengan menyetornya langsung di Gedung pusat Pascasarjana UNUD. Hmmm, berarti aku harus bergerak menuju ke jalan Sudirman.

Well, kembali bergerak menuju Gedung Pusat UNUD. Disana kuserahkan berkas bukti pembayaran, menyelesaikan kontrak penuntasan proses pembelajaran pada program S3 Pascasarjana. Ah ha, ternyata kubutuhkan dua buah meterai seharga Rp, 6000. Hmmm, aku harus turun ke lantai satu. Ruang Pos terletak di samping gedung kami ini. Kubeli sekaligus tiga buah meterai, dan masuk ke ruang lift. Ah ha.... dunia ini sungguh kecil. Aku satu lift dengan Ketut Erawan. Doktor politik dan hubungan internasional ini adalah sesama mantan Ketua Umum Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma. Dia adalah seniorku dahulu di Universitas Gadjah Mada. Aku di fakultas Psikologi, dia di Hubungan Internasional. Well, dia akan menjadi salah satu pembicara di lantai 4 gedung kami. Ada seminar tentang Kondisi Politik di Indonesia. Maka, kuikuti dia hingga lantai 4. Sambil menyelam minum air..... Menyelesaikan urusan kuliah, dan sekaligus mendapat tambahan wawasan pengetahuan dan pemahaman mengenai situasi terakhir di berbagai bidang.

Aku sengaja duduk di bagian paling belakang dari seluruh peserta seminar. Toh takkan bisa kuikuti seluruh rangkaian seminar. Setelah selesai sessi presentasi pembicara pertama, aku pamit permisi pada para panitia dari mahasiswa. Turun ke lantai 1, kuserahkan meterai pada staf administrasi disana, kutandatangani kontrak perkuliahan, dan kembali bergerak. Kali ini menuju kampus STPNDB.

Tiba pukul 10.30, menandatangani revisi skripsi setelah mahasiswa ujian sidang, memperbaiki revisi serdos rekan kerja, dan aku segera menuju ke Gedung MICE. Disana sedang berlangsung seminar mengenai pembahasan kurikulum. Dan aku ingin mengumpulkan tambahan wawasan lagi.....

terjadi gempa. Langit2 ruang pertemuan dimana kami berada bergetar, makin lama makin keras. Kusadari, ini gempa. Kami segera bergerak menuju pintu keluar. Sekitar 50 an peserta bergerak, dan berkumpul di halaman. Info yang beredar masih simpang siur. Dari beberapa teman tersiar berita bahwa gempa berpusat di Nusa Dua. dan.. berpotensi tsunami. Hmmm, kami mulai mencoba menghubungi keluarga. Namun beberapa kali gagal. Kucoba susuri gedung2 dimana mahasiswa STPNDB menjalani proses belajar mengajar. Bergerak dari Gedung Padma, blok A dan B, kuminta para mahasiswa yang masih berada di tiap ruang, dari lantai dasar, lantai 1 dan dua untuk bergerak keluar dan berkumpul di halaman. Lalu bergerak menuju Rebab blok A dan B. Dan menuju Lontar. Kulihat satu mahasiswi yang sedang menggunakan kruk. Dia dibantu seorang rekannya untuk menaiki tangga. Sungguh kasihan mendengarkan kisahnya. Berlari keluar sewaktu terjadi gempa, lupa jika kakinya terluka dan patah karena kecelakaan 2 minggu lalu. Belum ada arahan untuk mengijinkan mahasiswa pulang. Masih saling memantau.

Setelah keliling, aku kembali ke ruang MICE, yang kucoba adalah meminjam BB by Ayu dan mencoba menyampaikan informasi via FB, bahwa telah terjadi gempa. Tak lama kemudian, peserta seminar berangkat menuju Restaurant Ganesha untuk menikmati makan siang. Aku balik ke ruang melanjutkan beberapa pekerjaan. Kusempatkan membuka jaringan internet di komputer kami, dan kubaca dari BMKG.

Telah terjadi gempa Magnitude 6,8 SR, 13 Oktober 2011, 10.16.27 WIB, lokasi 9,89 LS, 114,53 BT, 143 km Barat Daya Nusa Dua Bali, kedalaman 10 km. Info resmi BMKG: Gempa tidak berpotensi tsunami.

Kami juga menyaksikan dari televisi situasi terkini dari gempa yang baru terjadi.

Pukul 14.00, kembali ke ruang MICE demi mengikuti penutupan acara seminar tentang kurikulum. Kemudian aku kembali ke ruang ADH. Bu Irene masih bertahan di ruang MICE, menanti sertifikat yang tak kunjung kami dapatkan. Hmmm, sungguh hasil yang lumayan mengecewakan....

Bu Sukerti dan bu Mirah sedang mengajar di kelas sore tatkala terjadi gempa susulan. kulacak info dari BMKG via jejaring internet kami. Hmmm, tertulis di sana.

13-Oct-11, 14:52:46 WIB Gempa susulan, 9.76 LS - 114.53 BT. Kedalaman :10 Km : tidak berpotensi TSUNAMI (info resmi dari BMKG).

15 menit kemudian, seluruh proses pembelajaran di kampus dihentikan, mahasiswa dipulangkan lebih awal. Kami khawatir jika ada gempa susulan lain lagi.

Ah Tuhan....
Bencana dan segala ujian ini.... semoga segera berakhir, dan tidak ada korban jiwa. Info terakhir dari televisi yang sempat terpantau adalah, sekitar 50 an korban berada di RS Sanglah akibat tertimpa berbagai benda selama gempa terjadi, beberapa gedung di Denpasar mengalami kerusakan.

Senin, 10 Oktober 2011

Sukses melamar kerja

TIPS SUKSES MELAMAR KERJA :

* Duduklah di kursi pelamar, jangan minta dipangku HRD hanya untuk nunjukkin kamu orang yang mudah bergaul.

* Pingsan bukan pilihan terbaik menghindari pertanyaan, kecuali kamu Syahrinii.

* Saat bingung menjawab pertanyaan jangan teriak “Toloong dibantu yaaa… Prok prook prok !!”..

* Jangan menekan bibir sang interviewer & berbisiik “Aku tahu apa maumu…”

* Saat ditanya pengalaman, jangan dijawab dengan “Maaf pak, saya ga mau inget-inget masa lalu saya, perih rasanya … # malingin muka„,”

* Pada saat hening, jangan memecahkan gelas. Pertama kamu bukan Dian Sastro. Kedua yang beresiin siapa entar?..

* Meskipun yang interview itu temen, gak perlu kita “wooy cuy’, elu yg interview? hahay.., abiiis ini kita mabok yuk..?”

* Mencukur kumis hendaknya dilakukan sebelum interview jangan pada saat interview.

* Jika ditanya: Bagaimana seandainya kamu gagal dalam pekerjaan ini?… “Ya gak papa pak, kesempurnaan ini hanya milik Allah…”

* Jika tidak suka dengan pekerjaan tersebut, jangan menggerakan tangan di depan dada dan menyanyikan “ga„ ga„ ga kuat„ ga„ ga„ ga kuat” ataupun “ga„ ga„ ga level„ ga„ ga„ ga level”

* Ketika ditawari gaji awal jangan berkata “Naikiiin ato pilih tirai nomor 4”

* Kalau sudah tidak kuat dengan pertanyaan interview, jangan mencoba mencari kamera & melambai-lambaiii (spt tim uji nyali)…

* Membantu Ibu pergi ke pasar bukanlah pengalaman marketing yang patut untuk diceritakan.

* Jangan jawab pertanyaan susah dengan “Baguus… pertanyaan bagus!. Menurut anda sendiri bagaimana?…”


_IWak_

Pertarungan Kekuasaan


Prof. Nengah Bawa Atmaja, salah satu profesor yang kukagumi, menyampaikan ini pada salah satu sessi perjumpaan kami :




Pertarungan kekuasaan....... bahwa, dalam sepanjang perjalanan kehidupannya, manusia selalu mengalami pertarungan kekuasaan, entah itu dengan orang lain, maupun dengan dirinya sendiri.... Yang menang lah yang bakal berkuasa, entah itu benar atau salah, selalu ada yang berkuasa. Seleksi alam bakal terjadi dengan sendirinya... banyak timbul raja-raja, namun hanya raja sejati yang bakal menguasai hati banyak umat untuk selamanya.... Maka, mungkin, yg paling indah adalah... menjadi raja di hati tiap umat, bukan raja yang bakal jadi bahan untuk selalu diumpat....
Masihkah dikau mencoba membohongi hati nuranimu sendiri???

Minggu, 09 Oktober 2011

The Death (Prashant)



Death is the pinnacle of life.
If you hate death how can you love life.
And that is a great misunderstanding.

(Kematian adalah puncak kehidupan.....
Bila kita membenci kematian, bagaimana kita dapat mensyukuri kehidupan? Inilah kesalahpahaman terbesar yang ada saat ini....)




People who think that they love life always hate death —
and by hating death they become incapable of living.

(Orang-orang yang berkata bahwa mereka mencintai hidup selalu membenci kematian,
dan, dengan membenci kematian mereka menjadi tidak seimbang dalam hidup itu sendiri, ga mampu menjalani hidup dengan mengalir apa adanya....)

The capacity to live, the capacity to live at the maximum,
comes only when you are ready to die,
and ready to die at the maximum.

(Kapasitas untuk hidup, kapasitas untuk hidup secara maksimal, dengan bersungguh-sungguh, hanya bisa terjadi bila kita siap untuk mati, dan siap untuk meninggal dengan maksimal. Maka, hiduplah seolah engkau bakal meninggal esok hari)

It is always proportionate.
If you live in a lukewarm way you will die in a lukewarm way.
If you live intensely, totally, dangerously,
you will also die in a deep orgasm.

(Hidup itu sendiri akan berjalan secara proporsional, bila kita jalani dengan hangat dan pasrah, berusaha keras mewujudkan setiap mimpi dan harapan, segala cita-cita dan cinta... maka kita akan meninggal dengan sepenuh harga diri yang menghargai diri sendiri dan orang lain di sekitar kita, hati yang penuh cinta.....)

Sabtu, 08 Oktober 2011

"Ma, Adi juara I Olimpiade Teknik UNUD"


Dan......

Astungkara, Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa....

Anakku juara I Olimpiade Teknik UNUD siang ini.





Hmmm......

Sungguh bangga dan berbahagia.

Namun, tidak ada waktu buat pesta dan sebuah perayaan kesombongan hati.

Masih jauh perjalanan dan ujian hidup lainnya lagi.

Lanjutkan perjuangan mengembangkan semangat

untuk menjadi semakin bijak dan dewasa dari hari ke hari,

anakku......

Doa kami selalu sertai tiap jejak langkahmu...

Jumat, 07 Oktober 2011

Karma..... The Law of Attraction (Loe Jual, Loe Beli)




























Each one of us on this earth has it
The ability to lead and inspire

(Tiap orang di dunia tentu punya
kemampuan untuk memimpin dan menjadi inspirasi bagi org lain)

Sometimes our work feels smalls and insignificant....
but remember,
a small ripple can gain momentum
and build a current insurmountable

(Terkadang... kerjaan kita gak dianggap dan terlihat gak sebanding...
namun ingatlah,
bahwa sekecil apapun itu, dapat menjadi sebuah momentum besar
dan menjadi alasan bagi sebuah hasil yang mahakarya....)

Begin with one small step
don't let others stand on your way
walk your own path

(Awali dengan satu jejak langkah
jangan pernah biarkan org lain yg kendalikan arahmu)

Some may laugh... so what.
Many will follow.
Don't ever give up

(Mungkin saja... ada yg tertawa, sinis, mengejek.
Namun, ada yang bakal mengikuti jejakmu.
Jangan menyerah)

Success
seems to be largely a matter of hanging on
after others have let go

(Keberhasilan
akan menjadi suatu masalah
bila kita melepaskan usaha dan harapan
dan hanya terdiam pasrah)

Fear keeps people small
Run towards your fears
Embrace them

(Takut hanya membuatmu menjadi kerdil
Hadapi kecemasan dan rasa takut
sambutlah mereka)

On the other side of your greatest fears
lives your greatest life

(Dibalik rasa takut yg paling besar
selalu terdapat hidup yg bermakna dan bernilai tinggi)

Get out of the stands
get on the court

(Keluar dan berdiri dengan tegak
hadapi semua yang menghakimimu)

Play the game of the life
Take risk
leap, and the net will appear

(Hadapi resiko dalam hidupmu)

Be positive,
what you think is what you become

(Berpikir, berkata dan bertindak dengan bijak
karena kita akan menjadi seperti apa yg kita pikirkan)

Dream. Dream big.
Feel it, believe it, achieve it.

(Bermimpilah,
Rasakan, yakini dan gapailah mimpi tersebut)

What ever your dreams are,
go for it !!!
You will inspire others

(Apapun yang kita impikan dan menjadi cita-cita kita,
perjuangkan dengan bersungguh-sungguh !!!
Kita bakal jadi inspirasi bagi banyak orang)

Extend a hand.
Care.
Be kind.

(Kembangkan tanganmu, kepakkan sayapmu,
peduli dan perhatian bagi orang lain,
jadilah semakin bijak dan dewasa)

When someone does good, applaud !!
You will make two people happy.

(Bila orang lain berbuat baik, beri penghormatan,
maka kau akan membuat 2 orang bahagia,
yaitu dia.... dan terlebih, dirimu sendiri)

Be a positive role model
Be the change you want to see the world
Make a difference world

(Jadilah teladan bagi banyak orang
jadilah agen perubahan,
dengan mengubah cara pandangmu terhadap dunia.
Buatlah sebuah dunia yg sungguh berbeda,
yang indah dan positif)

Now is the time to lead out loud !!!!

(Sekaranglah waktu untuk memimpin dengan bijak dan dewasa)

Adi anakku ikut olimpiade teknik di UNUD

Adi anakku sayang…

Kita sukses bukan karena kemenangan atau rentetan jabatan yang melekat.

Bukan pula karena harta dan status yang ada.

Namun karena perjuangan dan proses dalam menjalani tiap tantangan,

cobaan dan rintangan yang membentang.
131804397943153807
Jadilah pria dewasa nan bijak, bukan pengecut dan manja,

dalam meraih setiap cita dan harapan yang kau gelar di dada.

Semangat untuk selalu bangkit berkali dan berkali…..

Maka, walau lelah dan duka melanda jiwa,

jangan mundur, anakku, jangan malu dan ragu pada dirimu.

13180440772050734371

Hari-hari yang hadir, senantiasa dengan sejuta makna…

Terkadang, bagai sebuah lompatan waktu yang menyentak kami jua,

Anak-anakku ternyata kian berkembang…

Rasanya, baru kemarin kami timang, dalam dekapan dan buaian bayi,

Kini sudah remaja gagah nan aktif dengan berjuta mau dan mampu…

yang bahkan, membuat kami bagai lelah samai jejak dan langkah.

13180446571150894892

Tumbuhlah se cerdas bapakmu, membimbing adik dan keluarga.

Berkembanglah se tangguh emakmu (Ehm… sombong kaleee).

Semoga kasih dan berkah Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa

senantiasa menemani tiap jejak langkahmu, anakku…..

13180439181299524214

1318044279116149763

Adi Anakku Ikut Olimpiade Teknik














Adi anakku sayang... Kita sukses bukan karena kemenangan atau rentetan jabatan yang melekat. Namun karena perjuangan dan proses dalam menjalani tiap tantangan, cobaan dan rintangan yang membentang.

Jadilah pria dewasa nan bijak, bukan pengecut dan manja, dalam meraih setiap cita dan harapan yang kau gelar di dada. Semangat untuk selalu bangkit berkali dan berkali..... Maka, walau lelah dan duka melanda jiwa, jangan mundur, anakku, jangan malu dan ragu pada dirimu.

Tumbuhlah se cerdas bapakmu, membimbing adik dan keluarga. Berkembanglah se tangguh emakmu (Ehm... sombong kaleee). Semoga kasih dan berkah Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa senantiasa menemani tiap jejak langkahmu, anakku....

Hari-hari besarku.....



































Jum'at, 7 Oktober 2011. Pagi hari tuntas menyiapkan sarapan bagi kedua anakku yang akan berangkat sekolah. Suami bersiap berangkat survey penelitian bersama teman2nya. Aku memasak nasi goreng teri, demi memenuhi janji bagi mahasiswa yang tergabung dalam senat mahasiswa STPNDB. Masih ada sedikit ikan teri pontianak yang dibawa ibu sebagai oleh2 dahulu. Kucampur sedikit sayur bayam dan telor, juga minyak kelapa aseli dari Batuaji. Hmmm, jadilah, 2 mangkuk besar nasi goreng teri. Simbok melanjutkan dengan bersih2 se isi rumah. Lalu aku berangkat dengan motor tercinta, astrea 800.

Tiba di kantor, mahasiswa semester satu berkumpul di berbagai lokasi lomba yang diadakan dalam rangka bulan pariwisata. Termasuk pula, diadakannya kegiatan donor darah bertempat di Langoon Resort & Spa. Hotel praktek yang dimiliki STPNDB. Kutitipkan nasi gorengku pada Krisna Andini Dipa dan temannya, anggota senat, dan aku berangkat menuju Gedung Genitri. Seluruh dosen dan pegawai STPNDB pagi ini mengikuti sosialisasi tentang BLU, Badan Layanan Umum, demi meningkatkan kualitas pelayanan kami bagi para mahasiswa dan pihak luar yang berhubungan dengan STPNDB.

Berbincang dengan para dosen dan pegawai di lantai dasar Genitri, tidak lama kemudian aku pamit, karena ditugaskan untuk mendampingi mahasiswa DIV Administrasi Perhotelan, kelas C smt 5, dan DIV Bisnis Hospitaliti, semester 3. Bu IGA Mirah, Bu Sukerti, Bu Asti, dan Esa, kami berkumpul di lapangan parkir. Dua bis yang dikendarai Pak Man Darmika, dan Pak Sumberdiyasa bakal membawa kami menuju Bali Nusa Dua Convention Centre. Disana sudah menunggu ibu IGA Dewi Hendriyani yang bakal bersama bergabung untuk melaksanakan visitasi STPNDB terhadap fasilitas Business Event dan MICE.

Hmmm, orientasi dan familiarisasi program sungguh dibutuhkan dalam rangka pengembangan wawasan ilmu pengetahuan yang kami miliki. Maka...... jangan pernah puas terhadap situasi dan kondisi yang kita miliki, belajar selalu sepanjang kehidupan kita, dari lingkungan sekitar, bahkan termasuk dari orang yang tidak kita kenal sekalipun......

Kami diterima dengan ramah dan hangat oleh jajaran staf yang ada di sana. Baik Pak Nano yang mantan murid Tourism, pak Shandi Darma yang mantan muridku dahulu angkatan 2000 di STPNDB, Pak Wayan Sutapa yang FB Manager, juga staf lainnya.

Pukul 12 kami kembali setelah melakukan kunjungan singkat di sana. Hmmm, tidak cukup waktu menggali semua informasi yang ada, namun bis kampus dibutuhkan untuk operasional kampus. Kami harus kembali. Semoga lain kali masih ada kesempatan berkunjung kembali.

Kusempatkan makan siang sejenak di warung raja bersama beberapa rekan dosen dan mahasiswa sebelum lanjut mengerjakan beberapa tugas di ruang ADH. Berbincang dengan Pak Purwanto yang sedang berbahagia karena mendapat anugerah lahirnya anak perempuan dari penantian 10 tahun bersama istrinya.... Dan, pukul 3 kuakhiri aktivitas di sana, kembali pulang ke rumahku. Home sweet home.

Acara tuntas untuk hari tersebut? Tidak !! Masih ada tugasku, mengajar di Paket Kejar. Yap. anak remaja dan orang tua yang tergabung dalam kelompok Paket Kejar C, bagi kesetaraan dengan murid SMA ini, membutuhkan perhatian pula. Aku terlibat di dalamnya. Menyumbangkan sedikit ilmu yang kubisa, bagi mereka yang membutuhkan. Maka.... bersama Ayu, simbok yang masih terhitung cucu jauh dari suamiku, aku berangkat dan berada di sana, dari pukul 7 hingga pukul 9 malam. Kali ini, Yudha, putra bungsuku, tidak ikut bergabung. Biasanya, dia ikut duduk di bangku guru, sibuk membuat tulisan di buku tulis, dan sesekali, membantu menghapus papan tulis yang sudah penuh dengan coretanku dari spidol.

Kembali ke rumah, suami dan Yudha sudah tertidur lelap. Ku buka personal computer, dan mulai menikmati me time.... Pukul 11 malam baru Adi, putra sulungku tiba. Dia mengikuti Olympiade Ilmiah yang diadakan oleh UNUD. Hmmm, kusiapkan air panas untuknya mandi, makan malam, dan menikmati berbincang sejenak, lalu kubiarkan dia istirahat. Sungguh sebuah hari yang lumayan berat bagi anak seusianya. Semoga dia tumbuh dan berkembang menjadi pria dewasa yang bijak dari hari ke hari.... Semoga tidak menjadi pria manja dan pengecut, semoga dia se pintar bapaknya, dan se tangguh ibunya. Ahh.... semoga keluargaku mendapat perlindungan dan anugerah selalu dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa.......

Mother & Child


In the human experience, the relationship between a mother and her child is the closest to compassion (Prashant).

People call it love but it should not be called love. It is more like compassion than love because it has no passion in it. A mother's love for the child is closest to compassion. Why? Because the mother has known the child in herself; he was a member of her being. She has known the child as part of herself and even if the child is born and is growing the mother goes on feeling a subtle rhythm with the child.

If the child feels ill, a thousand miles away the mother will immediately feel it. She may not be aware of what has happened but she will become depressed; she may not be aware that her child is suffering but she will start suffering. She will make some rationalization about why she is suffering - her stomach is not okay, she has a headache, or something or other - but now depth psychology says that the mother and the child always remain joined together with subtle energy, waves, because they go on vibrating on the same wavelength.

The telepathy is easier between a mother and the child than between anybody else. Or, between twins - between twins telepathy is very easy.