Rabu, 11 Juni 2014

Bu Santi lebay ??? So ? Gitu aja kok dipikir, Kata Guru.....




Ada yg bilang, bu Santi lebay, bagai anak alay, yg slalu posting segala sesuatu, termasuk hal-hal yg gak penting, bahkan, bikin heboh se level menteri. Ada yg bilang, bu Santi kurang kerjaan, karena slalu ngerjain banyak orang, hingga mungkin bisa bikin kuping merah, hati berdebar, jantung bergetar, paru-paru mencetar, dan, mereka ingin mencekikku beramai-ramai......

Namun, lihatlah dari sisi positifnya. Media sosial adalah ajang adu gengsi, media sosial adalah ajang diskusi, media sosial adalah ajang adu kreasi dan ide-ide brillian, media sosial adalah ajang curhat secara positif, sekaligus ajang promosi dan penjualan agar target tercapai.....

Di sini aku bisa temukan ribuan sahabat tanpa batasan ruang, gerak dan waktu. Di sini, aku bisa tetap aktif berdiskusi dan berdebat, sambil tetap mempersiapkan makan malam bagi keluargaku tercinta, sambil persiapkan laporan, dan mematangkan rencana kerja. Di sini, aku tetap bisa memantau perkembangan para kerabat, sahabat, bahkan belajar memperbaharui ilmu pengetahuan dan wawasanku. Di sini, aku bisa eksis tanpa perlu sibuk berkeliaran ga jelas, omdo, nato, talking talking en walking only.....

Dan..... aku akan terus posting beragam peristiwa, beragam gambar indah, beragam rencana dan evaluasi kerja. Tentang, suka dan duka yang kutemui, ceritera cinta tentang indahnya dunia kehidupan, tentang keluargaku, tentang para sahabatku, tentang orang lain, yang bahkan tak kukenal sekalipun.....

Misalnya hari ini, tentang duka para mahasiswaku yg alami kecelakaan diseruduk truk dan terseret hingga belasan meter, sehabis mengikuti ujian di STPNB. Namun mereka masih tetap bersyukur..... "Syukurnya lagi, tidak dilindas truk. Syukur sudah habis ujian. Syukur tidak sempat pingsan. Syukur tidak terjadi benturan di kepala"

Ku posting pula tentang hebohnya rekan-rekan di ADAK dalam pelaksanaan UAS. Dari rapat beruntun yg membuat pejabat kami tidak bisa ikut mengawas UAS hingga harus segera menentukan dosen pengganti. Dari lembar jawaban yang tidak tersedia dalam amplop, hingga aku harus mengemis dari satu ruang kelas ke kelas lain, bahkan, yang beda gedung. Tentang para mahasiswa yg bangun kesiangan, hingga setelah satu jam UAS berjalan, baru muncul di depan ruang kelasnya....

Juga tentang Suka duka, lara pati, kita takkan pernah tahu.... Amor ring acintya, ayah kandung dari I Gusti Ngurah Komang Yudiadnyana. Mereka meminta info dariku. Dan... Maaf, saya yg telah membuka jalan, dukaku begitu mendalam.....

So...... Aku lebay??? Ah ha..... Gitu aja kok repot dipikirnya, Kata Guru.. Lanjut aja lah.... Ber lebay ria. Masih ada banyak hal penting yg harus kita pikir dan kita perbuat di dunia ini.....

Kamis, 05 Juni 2014

Bimbingan Skripsi





Tahukah anda, guratan beragam hal tentang Bimbingan Skripsi?

Bimbingan Skripsi sering dianggap sebagai momok menakutkan oleh para mahasiswa. Namun sesungguhnya, Skripsi melatih kemandirian mahasiswa, dan membuktikan usaha mahasiswa dalam menuntaskan pendidikan di sebuah Lembaga Pendidikan Tinggi.

Namun bila bimbingan ini berlangsung berlarut, tentu memacu beban, proses bimbingan menjadi lama, dosen dan mahasiswa merasakan kebosanan dan kelelahan, konsentrasi akan semakin berkurang.

Disertasi yang dilakukan oleh Drs. AJ Tjahjoanggoro, M.Si membahas Bimbingan skripsi berbasis ergonomic yang dilakukan secara berkelompok.  Dengan berkelompok, kualitas pembelajaran akan menjadi terjamin,  kemudahan dari segi mengalokasikan waktu dan tempat, dan mampu membangun semangat belajar bersama

Bimbingan skripsi berbasis ergonomi, dengan sistem penjadwalan secara tersturktur, dijadwalkan sekali seminggu, dalam waktu dua jam setiap kali bimbingan dilakukan, namun tidak ditempat dosen bekerja, sehingga mahasiswa bisa lebih terkonsentrasi.  

Ah, jadi membayangkan rekan kerjaku, bapak Drs. Dewa Ketut Sujatha, M.Si. Sungguh, sebuah ide cemerlang dengan beragam program kerja yang ditawarkan dan dilaksanakan, juga mengenai Proses Bimbingan Skripsi, semata, demi kebaikan para mahasiswa dan juga lembaga dimana kami bekerja, mengabdi pada Negara.


Ide beliau teruji dan terbukti dengan disertasi ini. Dengan kata lain, Pak dewa juga adalah kandidat yg layak untuk sebuah Program Doktoral. Aku promote untuk beliau dah.....


Jangan gunakan kacamata kuda, kata Doktor baru ini….. Pak Tjahjoanggoro. Menolak pendapat orang lain tidak baik. Jangan pernah berhenti berkarya, karena orang yang beristirahat dan berkeluh kesah, mencaci dan tidak berkarya, adalah orang yang berkarat, MPP, Mati Pelan Pelan…….

Ketika Cinta hanya sebatas Romansa....

Terpaku ku membaca ini....

 

Kenal Pria Tampan Berseragam Polisi di Facebook, Atiek Rela Transfer Rp15 Juta 

HATI - HATILAH BUAT KAUM WANITA JANGAN TERLENA 
Laporan Wartawan Tribun Jateng, A Prianggoro TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG -

Seorang ibu, Atiek (44) tergiur dan tertipu seorang pria muda dan tampan yang mengaku sebagai oknum polisi. Perempuan asal Purwomukti Dalam, Pedurungan Lor, Semarang itu, mantransfer uang Rp 15 juta kepada pria tersebut dengan alasan untuk mengurus pistolnya. 

"Saya kenalnya lewat facebook. Nama akunnya Wahyu Irawan tapi dia mengaku namanya Wahyu Setiawan. Dia mengaku polisi dari Lampung, dia bilang butuh uang untuk biaya mengurus pistol sebesar Rp 15 juta," kata Atiek kepada polisi saat melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, Senin (26/05/2014) siang. 

Atiek mengisahkan, perkenalan dengan pria yang diduga oknum polisi itu terjadi saat dirinya sedang ada masalah keluarga. Kemudian kenalan di facebook dengan pria itu yang memasang sejumlah gambar berseragam polisi dari satuan reskrim, provost, dan kesatuan lain. Pelaku juga memasang foto-foto saat dia sedang membawa pistol. "Awalnya dia berjanji akan membantu saya menyelesaikan masalah rumah tangga, tetapi dia menyuruh saya menunggunya pindah tugas ke wilayah Jawa Tengah," ungkap Atiek dengan suara lirih. 

Atiek pun lama-lama akrab jarak jauh dan kemudian pelaku minta dikirim uang alasannya untuk biaya mengurus pindah tugas. Atiek pun tak sadar telah mengirim sejumlah uang tanggal 20, 23, dan 26 Mei total Rp 15 juta. Habis itu telepon pelaku off. (*)


Zulfikar, temanku berkomentar: 
 "kbykan cwew GOBLOK jaman skrng, bukan slh penipu nya.. yg GOBLOK yg di salahin"


Wiwik, temanku berkata:
"Itulah wanita yg gak berpikir panjang, mudah tergiur wajah ganteng, hati hati jg ma bule kere, ngaku kaya trus ngirim hadiah palsu yg akhirx dgan alasan paketx dicekal di malaysia trus suruh nebus.... Lucu dan anehx mereka bilang alasan politis...."