Rabu, 25 Maret 2015

Dies Natalis ke 37 STPNB, 27 Maret 2015 (2)






Tulisan ini merupakan bagian II (kedua) dari Trilogi Tulisan  yang dibuat dalam rangka Dies Natalis ke 37 Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali, tanggal 27 Maret 2015.

Ivan Panin, Matematikawan Rusia (1855-1942) berkata, "Waktu terkadang terlalu lambat bagi mereka yang menunggu, terlalu cepat bagi yang takut, terlalu panjang bagi yang gundah, dan terlalu pendek bagi yang bahagia. Tapi bagi yang selalu mengasihi, waktu adalah keabadian."

Sebagai lembaga pendidikan, STPNB memiliki begitu banyak mahasiswa dengan berbagai potensi yang dimiliki, beragam situasi dan kondisi mereka, baik yang terukur maupun tidak. Adakalanya potensi tersebut memperoleh penghargaan sebagai bukti atas prestasi mereka semua. Namun deretan penghargaan yang berhasil diraih tidak serta merta membuktikan bahwa mahasiswa yang tidak memiliki bukti tersebut tidaklah berprestasi atau tidaklah berharga, karena setiap orang adalah berharga dan sangat bernilai.

Sebagian dari mahasiswa yang memperoleh penghargaan atas prestasi pada tahun 2011, meliputi:
1.             Made Handijaya Dewantara, The Best International Delegate Kriya Model United Nation India, Director Roma Model UN Italy, English Debating Competition Bangkok.
2.             Helmi Wijaya, Food Hotel Tourism Malaysia.
3.             Mahardhika Prasetya, Food Hotel Tourism Malaysia.
4.             Gusti Agung Ngurah Bagus Arya Baskara, Juara I “Love Sparkling Competition di Surabaya
5.             M. Reza Pahlevi, Juara I “Asian Junior Chef Predicate” di Jakarta.
6.             Riyan Adi Permana, Juara I “Culinary Competition” di Jakarta.
7.             Fendi Kristiawan, Juara I “Love Sparkling Competition” di Surabaya.
8.             I Wayan Gede Yoga Agustina Putra, Juara I “ASEAN Skill Competition, bidang F & B” Mewakili Indonesia, Tingkat ASEAN, di Jakarta.
9.             I Wayan Gede Yoga Agustina Putra, Juara I “ASEAN Skill Competition, bidang F & B”, Tingkat Indonesia, di Jakarta.
10.         I Wayan Gede Yoga Agustina Putra, Juara I “ASEAN Skill Competition, bidang F & B”, Tingkat Propinsi Bali, di Denpasar.
11.         Monica Nike Adiba, Juara I “Bintang Radio Tingkat Nasional”
12.         Ni Putu Ayu Dewi Gayatri, Juara “Memasak” di Surabaya.
13.         I Gede Panji Kumara, Juara I  “Cooking antara LKS dan ASIAN Skill di Jakarta
14.         I Gede Panji Kumara, Juara mewakili  “Cooking antara LKS dan ASIAN Skill” mewakili Indonesia ke Luar Negeri
15.         Kadek Dwi Agustini, Juara I “Memasak” di Surabaya
16.         Made Handijaya Dewantara, Juara I Lomba Karya Tulis Kemenbudpar
17.         Ni Made Ayu Silvia Dewi, Juara “Jegeg” Badung Tahun 2011
18.         Monica Nike Adiba, Juara I (Putri) “Nyanyi Solo” Dilaksanakan oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar
19.         Nina Yunken Prasadha, Juara II (Putri) “Nyanyi Solo” Dilaksanakan oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar
20.         Agustinus Kenny Adiba, Juara I (Putra) “Nyanyi Solo” Dilaksanakan oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar

Dalam ASEAN  Skill Competition yang digelar pertengahan November 2012, I Wayan Gde Yoga Agustina Putra berhasil meraih medali perak untuk bidang Food and Beverage Service. Sementara I Gede Panji Komara meraih Excellent Diploma Cooking dan berhasil menyisihkan 14 peserta dari sepuluh negara. Istimewanya, Wayan Gde Yoga Agustina Putra dan I Gede Panji Komara mewakili Indonesia setelah melalui tahapan seleksi tingkat provinsi Bali dan nasional.

Didampingi dosen pembimbingnya, Nur Nasution dan Ni Luh Suastuti, Yoga dan Panji mengaku bangga dan siap mengharumkan nama Indonesia di kompetisi lanjutannya di Jerman, Juli 2013. Selain dua mahasiswa itu, ada sejumlah mahasiswa STP Nusa Dua lainnya yang berprestasi di bidang seni dan olahraga. Monica Nike Adiba meraih Juara I Lomba Seriosa Putri pada Pekan Seni Mahasiswa Nasional XI 2012 di Mataram, NTB. Sementara Agustinus Kenny Adiba meraih Juara II Lomba Seriosa Putra pada  event yang sama.

Wisuda XVIII STPNB berlangsung hari Jum’at 20 April 2012, di BICC Nusa Dua. Adapun, masing-masing wisudawan dan wisudawati dengan lulusan Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi dari masing-masing Kelas adalah :

Kelas Pagi Pogram Diploma IV adalah :  Program Studi Administrasi Perhotelan, Reonando Ferrari, Program Studi Manajemen Kepariwisataan, Ni Putu Arsaniasih.
Program Diploma III terdiri dari Program Studi Manajemen Tata Hidangan, Sayu Putu Puspitasari, Program Studi Manajemen Tata Boga, Diah Ratna Krisnawati, Program Studi Manajemen Divisi Kamar, Sang Ayu Putu Laksmi Parashita Dewi, Program Studi Manajemen Usaha Perjalanan, Franky Eugenius Sandry, Program Studi Manajemen Akuntansi Perhotelan, Ketut Yuda Arta, Program Studi Manajemen Perhotelan.

Kelas Sore Program Diploma IV adalah : Program Studi Administrasi Perhotelan, I Made Yogi Wiradharma, Program Diploma III, Program Studi Manajemen Perhotelan, Ida Ayu Putu Melia Umiati. Program Studi Manajemen Tata Hidangan, Nyoman Ary Trisna Dewi, Program Studi Manajemen Tata Boga, Yunita Deliana, Program Studi Manajemen Divisi Kamar, Naning Dwi Agustin.
Program Diploma II terdiri dari Program Studi Tata Hidangan,  Nyoman Bayu Bumi Ratmata, Program Studi Tata Boga, Luh De Yuliani, Program Studi kantor Depan, Ni Gusti Putu Dyah Apriyani, Program Studi Tata Graha, I Made Subrati, dan, Program Studi Spa, Ni Wayan Novia Suandewi.

Wisuda XIX STPNB Berlangsung April 2013, di BNDCC Nusa Dua. Berdasar SK Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali, Nomor: 04/KP.006/STP/IV/2013, ditetapkan Wisudawan dengan IPK Tertinggi, pada Wisuda XIX STPNB.
1.            Program S1:  Program Studi  Bisnis Hospitaliti, Dama Adhyatma.
2.            Program D IV : Program Studi Administrasi Perhotelan, Nattaya Jasmine Harumi Erci.
3.            Program D III : Program Studi Manajemen Perhotelan, Dewi Yulfa.
4.            Program D IV : Program Studi Manajemen Akuntansi Hospitaliti Agustinus Ananta Prabowo.
5.            Program D IV : Program Studi Manajemen Kepariwisataan, Rufina Guteri Ganggus.
6.            Program D IV : Program Studi Manajemen Bisnis Perjalanan, Ida Bagus Surya Kencana Putra dan I Gusti Agung Shinta Dwi Utami.
7.            Program D IV : Program Studi Manajemen Konvensi dan Perhelatan, Rahma Fajar Pratiwi.
8.            Program D III : Program Studi Manajemen Divisi Kamar, Daniel Nugraha Nusantara. 
9.            Program D III : Program Studi Manajemen Tata Hidangan, Ni Putu Eka Wijayanti.
10.        Program D III : Program Studi Manajemen Tata Boga, Ni Luh Putu Widya Andita.
11.        Program D II : Program Studi Divisi Kamar, I Ketut Agus Juniartha Wijaya.
12.        Program D II : Program Studi Tata Hidangan, Ni Wayan Ariani.
13.        Program D II : Program Studi Tata Boga, Ayu Meynarsih.
14.        Program D II : Program Studi Spa, Ni Kadek Sumayanti.

STPNB juga berhasil meraih Sertifikat Lingkungan Bersih Narkoba dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali. “Ini menunjukkan bahwa mahasiswa kami bersih dari narkoba,” ujar Dr. I Nyoman Madiun, M.Sc.,  di Nusa Dua, Selasa, 12 November 2013.

Pada Tahun 2014. Sebagian dari banyak prestasi yang diraih para mahasiswa dan mahasiswa STPNB adalah Jegeg Badung 2014, Ni Wayan Pratiwi Dewanti, dari Program  DIV Administrasi Hospitaliti kelas C smt 8. Bungan Kuta 2014, Ni Wayan Sugiani Antari, dari Program DIV Administrasi Hospitaliti kelas C smt 8. 



Pada awal bulan Mei 2014, saat Kompetisi Pariwisata Indonesia ke-5 tahun 2014 di Bandung, mahasiswa STPNB memperoleh penghargaan sebagai berikut :
1.      Marcel Hardono dari Program Studi Manajemen Bisnis Perjalanan Semester 4 meraih Juara I  Lomba Tour Guiding.
2.      Pangestu Alam Syahnur dan Mentari Tobing dari Program Studi Manajemen Bisnis Perjalanan  Semester 4 meraih Juara I  Lomba Pembuatan Tour Package.
3.   I Komang Hendra Ariawan, Firman Imawan, Laura Gracia Saragih dari Program Studi Manajemen Konvensi dan Perhelatan Semester 6 meraih Juara II Lomba Pembuatan Event Proposal



Program Studi Manajemen Tata Boga (MTB) Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali (STPNB) dengan mahasiswa atas nama Anak Agung Shinta Devi, Cassandra Mellin, Leonardo  kembali mengukir prestasi dengan memenangkan lomba tingkat internasional "Taste Of Asia Junior Chef Competiton" yang diadakan di Woosong University pada tanggal 12 September 2014. Acara ini dilaksanakan dalam rangka perayaaan 60th Woosong University dimana peserta lomba berasal dari 4 negara yaitu Indonesia (STPNB), China (Huan Shan University), Taiwan (National Kaohsiung University Of Hospitality And Tourism) dan Korea (Woosong University).

Mahasiswa lainnya juga, memiliki prestasi masing-masing, karena kami yakin, setiap orang memiliki karakter unik, perbedaan yang mampu menjalin harmoni indah di dalam diri, di antara mereka, dan juga di tengah masyarakat, yang mampu menghasilkan segudang prestasi unik pula. Bukan hanya prestasi yang terukur dan terlihat mata saja, namun pula dalam banyak bidang prestasi-prestasi berkualitas lainnya.

Sejarah Perkembangan
Pada tahun 1972, sebagai suatu upaya mengantisipasi perkembangan kepariwisataan Bali, Pemerintah Indonesia melakukan kerjasama dengan UNDP dan ILO melaksanakan studi kelayakan. Salah satu output studi tersebut adalah rekomendasi untuk membangun lembaga pendidikan dan pelatihan perhotelan dan kepariwisataan yang mampu menghasilkan SDM Pariwisata yang profesional. Sebagai tindak lanjut dari rekomendasi studi tersebut, maka di bentuk Pusat Pendidikan Perhotelan dan Pariwisata Bali (P4B) yang ide pembangunannya dicetuskan pada tanggal 25 Januari 1975.

Bila NHI (STP Bandung) dimaksudkan untuk menyiapkan kader pariwisata kawasan Indonesia Barat, lembaga pendidikan P4B dimaksudkan untuk menyiapkan kader/insan pariwisata profesional untuk kawasan Indonesia Timur, dan juga memenuhi kebutuhan industri pariwisata dan perhotelan yang ada di Bali. Kampus lembaga pendidikan P4B di bangun di atas tanah seluas sekitar 7 ha di kawasan wisata Nusa Dua. P4B merupakan salah satu unit pelaksanaan dari PT. Pengembangan Pariwisata Bali atau Bali Tourism Development Corporation (BTDC) yang mengelola kawasan wisata Nusa Dua. Setelah penyusunan kurikulum pendidikan selama tahun 1976-1977, maka pada tahun 1978 lembaga ini mulai melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan (Prevocational Training Programme) bagi 120 orang tamatan Sekolah Dasar atau Siswa Drop Out SLTP yang berasal dari Bualu, Tanjung, Sawangan, Bukit dan Jimbaran. Pada tahun 1978 mulai menerima mahasiswa reguler dari lulusan SMA dan yang sederajat.

Pada tanggal 22 Januari 1982 pengelolaan P4B dialihkan dari PT. BTDC kepada Badan Pendidikan dan Latihan Departemen Perhubungan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan nomor: 303/DL. 005/ PHB-81 tanggal 18 Desember 1981, tentang pendirian Balai Pendidikan dan Latihan Pariwisata (BPLP) Bali. Melalui surat tersebut, P4B dirubah namanya menjadi Balai Pendidikan dan Latihan Pariwisata Bali yang disingkat BPLP Bali.

Pada tahun 1983 sesuai Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi (Deparpostel) No: Km.08/OT.083/PPT-83 tentang Organisasi dan Tata Kerja Deparpostel, pengelolaan BPLP Bali dialihkan pada Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi. Pada periode ini pendidikan dan pelatihan perhotelan dan pariwisata untuk program reguler dikonsentrasikan pada jenjang Diploma I, II, dan III. Konsentrasi program tersebut disesuaikan dengan (a) kebutuhan industri pariwisata saat itu yang sebagian terbesar memerlukan tenaga pelaksana, penyelia, hingga kepala bagian dan (b) kemampuan lembaga untuk menyiapkan insan pariwisata dan perhotelan profesional pada jenjang tertentu.

Sebagai antisipasi atas perkembangan industri pariwisata ke depan dan tuntutan industri pariwisata akan SDM pariwisata tingkat pimpinan yang profesional, maka status BPLP Bali ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi Pariwisata yang disingkat STP Nusa Dua Bali dengan konsentrasi program pendidikan dan pelatihan pada jenjang diploma III dan IV. Peningkatan status BPLP menjadi STP didasarkan atas Keputusan Presiden Nomor 102 tahun 1993

Secara historis, hingga saat ini STP Nusa Dua Bali telah mengalami beberapa perubahan dalam hal pucuk pimpinan, lokasi kampus, dan lembaga yang menaungi.

Secara kronologis, pucuk pimpinan P4B / BPLP / STP Nusa Dua Bali adalah sebagai berikut:
  1. Drs. I Gde Ardika (1978 – 1985);
  2. Drs. Nyoman Bagiarta (1985 – 1992);
  3. I Gde Widjana (1992 – 1998);
  4. Prof. Dr. Dra. N.K. Mardani, MS (1998 – 2000);
  5. Drs. Sumekto Djajanegara (Januari – Agustus 2000);
  6. Drs. I Gusti Putu Laksaguna, CHA, M.Sc (Agustus 2000 – April 2002);
  7. I Made Sudjana, SE., MM., CHT (April 2002 – Juni 2010);
  8. Dr. I Nyoman Madiun, M.Sc. (23 Juni 2010 - 28 Januari 2013)
  9. Drs. Dewa Gede Ngurah Byomantara, M.Ed. (28 Januari 2013 - ...)
Erich Fromm, Pakar Sosiologis, Psikologi Sosial, Filsuf Humanis, berkata, "Di masa lalu, pemimpin adalah bos. Namun kini, pemimpin harus menjadi partner bagi mereka yang dipimpin. Pemimpin tak lagi bisa memimpin hanya berdasarkan kekuasaan struktural belaka." 
Hal ini membimbing kita semua, bahwa pemimpin dan yang dipimpin harus selalu bersinergi dengan cara-cara inovatif dan kreatif, bukan lagi dengan pola-pola otoriter dan monoton, atau kaku.

Lokasi Kampus
Kampus STP Nusa Dua Bali berlokasi di Jl. Darmawangsa, Kampial Nusa Dua, Kabupaten Badung sejak tahun 2000. Sebelumnya, kampus ini berada di kawasan pariwisata BTDC Desa Bualu sejak tahun 1978.

Lembaga-lembaga yang menaungi STP Nusa Dua Bali
Perubahan Lembaga yang menaungi STP Nusa Dua Bali terus berlanjut yakni dari BTDC, Departemen Perhubungan, Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, dan kini bernaung di bawah Kementerian Pariwisata

Visi
Menjadikan STPNDB sebagai Pusat Unggulan dalam Bidang Pendidikan Tinggi Hospitaliti, Kepariwisataan, dan Perjalanan di Asia Pasifik.

Misi STP Nusa Dua Bali
  1. Menciptakan SDM yang unggul dan memiliki kompetensi di bidang Hospitaliti, Kepariwisataan, dan Perjalanan melalui pendidikan dan pelatihan jalur vokasi, akademi, dan profesi.
  2. Melaksanakan penelitian yang unggul dan berguna bagi masyarakat di bidang Hospitaliti, Kepariwisataan, dan Perjalanan.
  3. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat di bidang Hospitaliti, Kepariwisataan, dan Perjalanan untuk mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif.
  4. Menjalin hubungan kerjasama dengan pemangku kepentingan di bidang Hospitaliti, Kepariwisataan, dan Perjalanan.
Tujuan STP Nusa Dua Bali
  1. Menghasilkan mahasiswa yang kompeten di bidang Hospitaliti, Kepariwisataan, dan Perjalanan.
  2. Menghasilkan hasil penelitian yang unggul di bidang Hospitaliti, Kepariwisataan, dan Perjalanan.
  3. Meningkatnya kompetensi, daya kerjasama, dan produktivitas masyarakat di bidang Hospitaliti, Kepariwisataan, dan Perjalanan.
  4. Terjalinnya kerjasama dengan lembaga pendidikan, instansi pemerintah, asosiasii profesi, industri Hospitaliti, Kepariwisataan, dan Perjalanan.
Kebijakan Mutu
Surat yang dikirim oleh LO UNWTO, Lucy Garner, tertanggal 18 Maret 2015, membuktikan hasil yang diperoleh lembaga pendidikan STPNB terkait TedQual Certification Process.
“It is a great pleasure for me to attach the official notivication of Results of The UNWTO Tedqual Certification Process your Institution applied for. I would like to congratulate you and the whole team there for the excellent result. I am also attaching the final audit report in which we include our recommendations for the future”.

Sebagai Perguruan Tinggi Negeri di bidang pariwisata, STPNB wajib memperoleh akreditasi oleh BAN–PT sebagai jaminan bahwa mutu pendidikan di STPNB diakui dalam skala nasional. Sedangkan TedQual adalah akreditasi yang dikeluarkan oleh United Nation’s World Tourism Organization (UNWTO) Themis Foundation untuk Lembaga Pendidikan Pariwisata. Terakreditasinya STPNB oleh UNWTO Themis Foundation mengindikasikan bahwa kiprah alumni di dunia Internasional akan semakin diakui.

Di Awal tahun 2015, Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali (STPNB) berhasil meraih prestasi gemilang dengan memperoleh akreditasi dari BAN-PT, TedQual dan Sertifikasi ISO 9001:2008. Keberhasilan ini merupakan merupakan hasil kerja keras dan perjuangan panjang dari seluruh Civitas Akademika STPNB.

STPNB juga berhasil meraih sertifikasi ISO 9001:2008 sebagai bukti unggulnya mutu yang dimiliki oleh STPNB. ISO 9001:2008 adalah Standar Internasional yang digunakan untuk menetapkan kebijakan dan sasaran mutu (quality objective) serta pencapaiannya yang bisa diterapkan dalam setiap jenis organisasi/perusahaan berdasarkan persyaratan 8 klausul ISO 9001:2008.  STPNB telah memperoleh sertifikat akreditasi oleh BAN-PT, TedQual dan ISO 9001:2008 merupakan bukti bahwa seistem penjaminan mutu telah berjalan dengan baik. Diharapkan kedepannya prestasi ini akan mampu dipertahankan dan ditingkatkan demi mewujudkan Visi STPNB sebagai Pusat Unggulan dalam Bidang Pendidikan Tinggi Hospitaliti, Kepariwisataan, dan Perjalanan di Kawasan Asia Pasifik.

Sertifikasi kompetensi yang juga dibekalkan pada para mahasiswa STPNB membuktikan kesungguhan lembaga pendidikan ini dalam hal kualitas mahasiswa dan lulusan melaksanakan aktivitas di tengah masyarakat luas. Sertifikasi kompetensi merupakan pengakuan kompetensi atas prestasi kelulusan yang sesuai dengan keahlian dalam cabang ilmunya dan/atau memiliki prestasi di luar program studinya. Sertifikat diterbitkan oleh perguruan tinggi bekerjasama dengan organisasi profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi kepada lulusan yang lulus uji kompetensi. 

Sertifikat kompetensi sangat penting bagi para mahasiswa dan lulusan STPNB, sebagai bukti kompeten di bidang terkait pariwisata dan perhotelan, dan pada bidang pekerjaan tertentu. Terkait dengan hal tersebut, pendidikan dan pengembangan seluruh komponen sumber daya manusia di STPNB selalu ditingkatkan.Termasuk langkah-langkah  pengembangan sumber daya manusia berupa perlunya asesor kompetensi yang kompeten dan profesional.
Kompetensi tidak juga berarti bahwa orang yang berkompeten akan selalu terhindar dari masalah dan situasi konflik. Kompetensi berarti kita siap menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi, dan akan selalu berusaha sepenuh semangat, selalu kreatif, dalam mencari solusi, bekerja sama, di mana pun berada, dengan cara bagaimanapun.

Martin Luther King Jr,. Aktivis HAM AS, berkata, "Jika Anda bisa membuat orang lain tertawa, maka Anda akan mendapatkan semua cinta yang Anda inginkan."..... Maka, mari tertawa bersama, menebar kebahagiaan dan kebaikan di sekeliling kita.