Minggu, 15 Mei 2016

Asia Tourism Forum 2016, 7 - 9 Mei 2016, Gedung Sate - STP Bandung



Ini merupakan Forum yang ke empat yang terselenggara, dan kali ini diselenggarakan di Bandung.

Setelah mengirimkan abstrak tulisan ku, lanjut mengirimkan full paper, dan akhirnya dinyatakan layak diterima dan dipresentasikan berupa poster. Awalnya aku merasa sedikit kecewa, karena karya tulisku hanya layak disajikan sebagai Poster Presentation. Namun, setelah kubandingkan dengan beberapa teman sejawat yang bahkan tidak berhasil lolos pada Asia Tourism Forum sebagai presenter juga, dan, ada juga rekan sejawat yang lolos sebagai Poster Presenter, aku merasa bangga. Bukankan, setiap orang memiliki passion masing-masing, juga keberuntungan sendiri-sendiri.


Tidak mudah membuat dan menyajikan hasil riset sebagai sebuah karya tulis, apalagi yang akan dipresentasikan pada sebuah Forum Internasional. Juga, tidak mudah, membuat sebuah krya tulis, termasuk menyajikannya menjadi sebuah poster yang menarik, dan akan dipresentasikan pada setiap pengunjung yang berada di sekitar Poster ku kelak. Kami dituntut membuat sebuah poster yang menarik dan mampu mempresentasikan hasil riset kami, sekaligus, memberikan deskripsi berkali-kali, pada berbagai orang, dengan berbagai latar belakang pula....



Akhirnya, tiba waktu untuk berangkat. Hari Jum'at, 6 Mei 2016, rombongan kami berangkat bersama menuju Bandung dengan pesawat GA 335 pukul 15.10. Telat hampir dua jam dari jadwal seharusnya, 13.20. Puket I Bidang Kemahasiswaan : Dr. Ni Luh Eka Mahadewi, S.Sos., M.Par., CHE., Puket IV Bidang Kerjasama : IGA Dewi Hendriyani, M.Par., Dr. I Ketut Surata, M.Sc., Dra. NDM Santi D., M.Si., , Ni Luh Suastuti, S.ST.Par., M.Par., Dra. Lukia Zuraida, M.Hum., Indah Kusumarini, S.Pd., M.Par., Hanugerah Kristiono Liestiandre, S.ST.Par., M.Par., Putu Diah Sastri Pitanatri, S.ST.Par., M.Par., Ni Made Tirtawati, S.Si., M.Par., Made Darmiati, S.Sn., M.Si., Dewa Ayu Oka Yuniari, dan lima orang mahasiswi sebagai penari : 

Tiba di Bandara Husein Kartanegara Bandung, kami disambut oleh Maya, mahasiswa dari Prodi Manajemen Perjalanan Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. Berjalan menyusuri jalan, melintasi parkiran, dan perumahan, menuju tempat dimana bis kami menanti. Rombongan terbagi menjadi 2. Para Presenter menginap di hotel Regata, sedang rombongan penari dan pendamping penari menginap di hotel NHI, yang terletak di area STP Bandung.

Setelah beristirahat seemalam, kami bersiap mengikuti rangkaian kegiatan terkait Asia Tourism Forum. Hari pertama pembukaan diselenggarakan di Gedung Sate. Berhubung terjadi miskomunikasi dengan panitia, para peserta yang menginap di hotel Regata tidak terangkut bis, maka kami mengendarai angkot seharga Rp 4000 rupiah menuju Gedung Sate.

Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung menyampaikan buah pemikiran terkait Asia Tourism Forum 2016. ATF 2016 merupakan sebuah ajang pariwisata dimana banyak pihak bekerja sama dan menyajikan beragam hasil temuan yang menggambarkan bahwa pariwisata tidak bisa berdiri sendiri maupun bersifat eksploitasi, namun harus selalu berkelanjutan.

Prof. Kaye Chon, selaku Founder of Asia Tourism Forum 2016, menyampaikan buah pemikirannya, bahwa mau tidak mau di era global ini berbagai aspek yang terkait dengan pariwisata harus bisa berkembang mengikuti jaman dan saling bekerja sama satu dengan lain.

Sambutan dari Wakil Gubernur Jawa Barat, oleh Deddy Mizwar. Beliau menjelaskan bahwa Forum ini merupakan penguatan bagi banyak daerah lain, bahwa potensi wisata bisa dikembangkan dengan keterlibatan banyak pihak secara bersama-sama. Termasuk juga dengan daerah Jawa Barat yang mengembangkan wisata sejarah, dan wisata GURILAPS, yakni, Gunung, Rimba, Laut, Pantai, Seni dan Budaya.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, juga turut menyampaikan kata sambutannya sekaligus membuka bersama rangkaian kegiatan terkait ATF 2016.


Hari kedua Asia Tourism Forum 2016 diselenggarakan di STP Bandung. Parallel Session terbagi menjadi lima sessi, dimana pada masing-masing sessi terdiri dari 11 ruang, dan pada masing-masing ruang diselenggarakan dua presentasi bagi Paper Presentation. Ruang bagi Poster Presentation terbagi menjadi dua, yakni, di lantai tiga, dan di lantai empat.

Sessi pertama diselenggarakan pada pukul 09.00 s/d pukul 10.00. Terdapat 11 ruang yang terselenggara pada sessi pertama, dengan masing-masing dua presenter. Ibu Lukia Zuraidah dan Ibu Indah Kusumarini terdaftar di ruang 11, sebagai presenter pertama, menyajikan Paper Presentation hasil riset berjudul : The Perception of Japanese Tourists towards The Japanese Guides in Bali. Pak Ketut Surata bertugas sebagai moderator di ruang 5.

Sessi kedua diselenggarakan pada pukul 10.00 s/d 11.00. Terdapat 11 ruang yang terselenggara pada sessi kedua, dengan masing-masing dua presenter. Ibu Putu Diah Sastri Pitanatri terdaftar di ruang 6, sebagai presenter kedua, menyajikan Paper Presentation hasil riset berjudul : Woen Empowerment in Promoting Ubud as Culinary Destination in Bali.

Sessi ketiga diselenggarakan pada pukul 11.00 s/d 12.00. Terdapat 11 ruang yang terselenggara pada sessi ketiga, dengan masing-masing dua presenter. ibu IGA Dewi Hendriyani terdaftar di ruang 11, sebagai presenter pertama, menyajikan Paper Presentation hasil riset berjudul : Shopping Behaviour Chinese Tourists in Bali.

Kemudian jeda waktu istirahat makan siang hingga 13.30.

Sessi keempat diselenggarakan pada pukul 13.30 s/d 14.30. Terdapat 11 ruang yang terselenggara pada sessi keempat, dengan masing-masing dua presenter. Bapak I Gede Gian Saputra dan Ibu Ni Made Tirtawati terdaftar di ruang 3, sebagai presenter kedua, menyajikan Paper Presentation hasil riset berjudul : From Tourists to Business "Study of European Repeater Activities in Ubud Tourism Destination". Bapak Hanugerah Kristiono Liestiandre terdaftar di ruang 4, sebagai presenter pertama, menyajikan Paper Presentation hasil riset berjudul : Visitor Preference for Water Park in Bali.

Sessi kelima diselenggarakan pada pukul 14.30 s/d 15.30. Terdapat 9 ruang yang terselenggara pada sessi kelima dengan masing-masing dua presenter. Ibu Ni Made Eka Mahadewi terdaftar di ruang 6, sebagai presenter kedua, menyajikan Paper Presentation hasil riset berjudul : Image Bali as an Ergonomic Island Destination.

Di samping 106 Paper Presentation, terdapat 25 Poster Presentation yang dipajang pada dua ruang. Poster berukuran 85 cm X 119 cm, sesuai format yang telah ditentukan panitia ATF 2016. Ibu NDM Santi Diwyarthi dengan Poster Presentation : Domestic Tourist's Satisfaction towards Pandawa Beach as A New Tourism Destination in Nusa Dua Bali. Ibu Ni Luh Suastuti dengan Poster Presentation : The Influences of Food Quality and Restaurant Atmosphere toward Consumers Purchase Intention in Small Size Restaurant Business at Jimbaran Bali.

Salut bagi Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. diluar 106 para presenter resmi yang terdaftar pada ATF 2016 tersebut, pihak manajemen memberi kesempatan bagi para mahasiswa untuk turut menyajikan hasil riset mereka, sebagai ajang mengembangkan kemampuan dan berbagi wawasan luas terkait hasil riset mereka.


Pada saat makan siang, peserta dihibur oleh para mahasiswa penari dari STP Nusa Dua Bali dengan tarian Sekar Jagad, juga Akustik Band oleh STP Bandung.

Dinner pada malam hari diselenggarakan di Dome STP Bandung, dengan hiburan Tari Belibis oleh STP Nusa Dua Bali, dan Nara Angklung oleh STP Bandung, juga Band oleh Zaki dan 4 Peniti. Pada acara ini juga diumumkan Best Paper Award bagi 3 peserta Presentation.



Hari ketiga Asian Tourism Forum 2016, diisi dengan Tour di sekeliling Bandung, dengan 5 alternatif pilihan bagi para peserta, yakni Beyond Fine Art, When Batik meets Fractal Technology, Home of The Sundanese Grassroot Artist, Cireundeu's Local Wisdom, dan Lesson of Life......

Sore hari, pada pukul 16.00 s/d 18.00, diadakan Workshop oleh Dr. Xavier Font & Mr. David Hind, dengan topik : How to Market Sustainability: Applied Lessons to Help Tourism Business.


Sabtu, 07 Mei 2016

Infark Miokard di Malam Pertamaku ???



Delegasi dari Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali berangkat ke Bandung dengan pesawat GA 335 pada pukul 14.30 pada hari Jum’at, 6 Mei 2016, terlambat satu jam lebih dari jadwal seharusnya. Kami berencana mengikuti Asia Tourism Forum 2016, yang diadakan pada tanggal 7 s/d 9 Mei 2016.
 
Total jumlah seluruh rombongan adalah 18 orang. Puket IV bidang Kerjasama, ibu IGA Dewi Hendriyani, A.Par., M.Par., Puket I bidang kemahasiswaan, Ibu Dr. Ni Made Eka Mahadewi, S.Sos, M.Par., CHE., ibu Ni Luh Suastuti, S.ST.Par., M.Par., ibu Dra. Lukia Zuraida, M.Hum., ibu Indah Kusumarini, S.Pd., M.Par., ibu Dra. NDM Santi, M.Si., ibu Putu Diah Sastri Pitanatri, S.ST.Par., ibu Ni Made Tirtawati, S.Si., M.Par., bapak Dr. I Ketut Surata, M.Sc., I Gede Gian Saputra, S.ST.Par., M.Par., bapak Hanugerah Kristiono Liestiandre, S.ST.Par., MM., ibu Made Darmiati, S.Sn., M.Si., ibu Dewa Ayu Oka Yuniari, beserta lima orang mahasiswi penari, Sebagian anggota rombongan menginap di hotel Regata yang terletak di jalan Setiabudi bawah, sebagian lagi menginap di hotel yang terletak di STP Bandung.
 
Pukul 18.30, aku beserta ibu Indah, ibu Lukia, ibu Suastuti dan ibu Diah keluar dari hotel, naik angkot menuju jalan Cihampelas, menyusuri jalan yang dikenal sebagai Ciwalk (Cihampelas Walk). Pukul 21.30 kami kembali ke hotel, dengan kembali menumpang angkot jurusan Klapa Ledeng, lanjut berdiskusi di kamar. Jelang pukul 11 malam, bu Suastuti pamit kembali ke kamar, bu Diah sudah bersiap bobo cantik.
 
Aku membersihkan diri ke kamar mandi, mencuci muka, dan mulai merasakan kedinginan hingga mengigil. Bergegas ku naik ke tempat tidur, dan mulai merasakan nyeri di dada, seperti diremas. Kudengar sayup-sayup bu Sastri memanggil-manggil namaku, lalu kucoba duduk dan meminum air putih dalam botol yang diberikan padaku. Menurut bu Sastri, aku sempat kehilangan kesadaran lebih kurang sekitar 1 menit, dan mendengkur.
 
Ah….. kucoba mengingat riwayat terkena serangan jantung, tak pernah kualami sekalipun selama hidup. Aku baru selesai cek kesehatan di ruang praktek dokter kampus kami, dan hasilnya, kolesterol dan asam urat normal, tensi normal. Mungkin saja…. Ini Cuma karena kelelahan dan kurang tidur yang kualami. Dahulu, di tahun 1993, aku juga pernah ke Bandung bersama kakakku. Kami bersama mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru di Universitas Parahyangan. Aku juga pernah mengalami jatuh tertidur di tempat tidur, dan terbangun dengan tubuh diguncang oleh kakak juga para sahabat sesama lulusan SMA Katolik Kolese Santo Yusup di Belimbing, Malang. Menurut mereka, aku mendadak tertidur dan mendengkur selama satu menit. Dan, dokter berkata, situasi tersebut terjadi karena tubuhku belum bisa beradaptasi terhadap dinginnya suhu kota Bandung.
 
Hari Jum’at, 6 Mei 2016 ini, Aku terjaga pada pagi dini hari, pukul 4 pagi. Tak bisa tidur lagi, aku mulai mempersiapkan segala keperluan keluarga sebelum kutinggal selama empat hari mengikuti Asia Tourism Forum 2016 di Bandung, dari tanggal 6 s/d 9 Mei 2016. Kucek juga peralatan Adi yang berangkat pagi ini bersama teman-temannya ke Ijen, Jawa Timur, dengan mengendarai motor. Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang akan kubawa ke Bandung. Dan, menikmati makan bersama keluarga. Pukul 11 aku berangkat bersama kendaraanku tercinta, si hitam nyonya tua nan elegan, yang baru di servis lagi hingga kinclong tong tang ting tung, menuju bandara. Delay hampir dua jam, dan cuaca buruk dalam penerbangan menuju Bandung, lumayan membuat urat syarafku menjadi tegang. Tapi, kami sudah sempat berkeliling kota Bandung. Aku juga merasa sehat saja. Pagi sudah sarapan dua porsi nasi goreng bersama anggota keluarga. Siangnya, dua porsi nasi semur sapi yang dihidangkan di atas pesawat GIA 335 jurusan DPS – BDG, karena bu IGA Oka Yuniari tidak makan daging sapi. Dan, malam hari saat berjalan bersama di Cihampelas Walk, aku menikmati seporsi besar Bakmi Spesial GM, dan seporsi nasi ayam lada hitam……
 
Ehm…. Mungkin, ini memang pertanda tubuhku lelah dan harus beristirahat. Aku coba untuk tertidur lelap. Dan, kembali terjaga pukul 3 pagi. Karena tidak bisa tidur lagi, kulacak informasi mengenai gejala sakit yang ku alami barusan.
 
Serangan jantung, secara medis disebut infark miokard, adalah kondisi di mana pasokan darah menuju ke jantung terhambat. Ini adalah kondisi medis darurat yang biasanya disebabkan oleh penggumpalan darah atau penumpukan lemak, kolesterol, dan unsur lainnya. Gangguan aliran darah ke jantung ini bisa merusak atau menghancurkan otot jantung dan bisa berakibat fatal.
 
Berikut ini adalah gejala yang mungkin muncul pada penderita serangan jantung.
Sesak napas. Sakit atau nyeri di bagian dada. Merasa lemah dan pusing. Sangat gelisah atau cemas.
Untuk menentukan apakah seseorang mengalami serangan jantung, biasanya akan muncul kombinasi dari beberapa gejala. Kondisi ini tidak tergantung kepada keparahan sakit dada yang dirasakan. Sakit dada yang dirasakan belum tentu terjadi pada semua orang yang merasakan sakit jantung. Kadang-kadang rasa sakitnya ringan dan disalahartikan sebagai gangguan pencernaan biasa. Sebaliknya, tidak semua sakit dada adalah akibat serangan jantung.
Penyebab Terjadinya Serangan Jantung
Penyebab utama terjadinya serangan jantung adalah penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner terjadi karena tersumbatnya pembuluh darah utama yang memasok darah ke jantung (pembuluh koroner) karena timbunan kolesterol berupa plak.
Plak yang retak akan mengakibatkan terjadinya penggumpalan darah. Akhirnya, penggumpalan darah menghambat pasokan darah dan oksigen ke jantung melalui pembuluh koroner. Kondisi inilah yang akhirnya menyebabkan terjadinya serangan jantung. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, antara lain:
• Merokok.
• Diabetes.
• Kolesterol tinggi.
• Tekanan darah tinggi.
• Kebiasaan mengonsumsi makanan berlemak.
• Berat badan berlebih atau obesitas.
Pengobatan pada Serangan Jantung
Serangan jantung adalah kondisi medis darurat yang harus ditangani secepatnya. Segera ke rumah sakit terdekat jika Anda atau seseorang dicurigai mengalami serangan jantung.
Untuk penanganan pertama, segera konsumsi aspirin dengan dosis normal 300 mg, tapi sebelumnya pastikan bahwa penderita tidak alergi terhadap aspirin. Obat ini bisa membantu mengencerkan darah dan mengurangi risiko serangan jantung lebih lanjut.
Pengobatan yang diberikan pada penderita serangan jantung adalah obat-obatan untuk melarutkan gumpalan darah dan prosedur operasi untuk mengembalikan aliran darah menuju jantung. Pengobatan yang dilakukan akan disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisi penderita serangan jantung.
Serangan jantung yang parah atau terlambat ditangani bisa menyebabkan komplikasi yang serius dan bahkan berakibat pada kematian. Komplikasi yang terjadi bisa muncul segera setelah terjadinya serangan jantung. Berikut ini beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat serangan jantung.
• Gagal jantung. Kondisi ini terjadi ketika jantung tidak bisa memompa darah ke tubuh secara efektif. Gagal jantung terjadi karena otot jantung telah rusak permanen akibat serangan jantung yang terjadi.
• Aritmia. Kondisi ketika detak jantung menjadi tidak normal. Jantung berdegup makin kencang hingga akhirnya berhenti berdetak dan terjadi henti jantung atau cardiac arrest.
• Syok kardiogenik. Kondisi ketika otot jantung rusak parah dan tidak bisa lagi memasok darah ke tubuh dengan baik. Hal ini menyebabkan fungsi tubuh tidak berjalan dengan baik.
• Jantung ruptur/retak. Kondisi ketika otot, dinding, atau katup jantung sudah retak.
• Pasien penderita serangan jantung yang disertai komplikasi sering kali meninggal dunia sebelum mereka sampai di rumah sakit.
Pemulihan dan Peluang
Seseorang bisa kembali pulih dari serangan jantung tergantung kepada tingkat kerusakan otot jantung yang terjadi. Ada yang membutuhkan waktu beberapa bulan dan ada pula yang butuh waktu hanya beberapa minggu. Tujuan dari proses pemulihan yang dilakukan adalah:
Mengurangi risiko terulangnya serangan jantung. Hal ini bisa dilakukan dengan perubahan gaya hidup yang dilakukan pasien sendiri. Termasuk di antaranya perubahan menu makanan dan konsumsi obat-obatan.
Mengembalikan kebugaran fisik. Hal ini bertujuan agar Anda bisa kembali melakukan aktivitas sesuai kebutuhan Anda.
Sekitar 33 persen orang yang mengalami serangan jantung akan meninggal. Kematian sering kali terjadi sebelum pasien mencapai rumah sakit, atau dalam satu bulan setelah pasien mengalami serangan jantung. Apabila pasien berhasil bertahan selama sebulan setelahnya, kemungkinan besar mereka untuk bertahan hidup sangat bagus.
Peluang hidup seseorang yang pernah mendapatkan serangan jantung bergantung pada beberapa hal. Pertama adalah usia pasien. Apabila usia orang yang mengalami serangan jantung makin tua, kemungkinan terjadinya komplikasi akan bertambah.
Kedua, tingkat keparahan serangan jantung juga berpengaruh kepada peluang hidup seseorang. Yang paling utama adalah seberapa parah kerusakan otot jantung yang terjadi. Sedangkan yang ketiga, waktu yang dibutuhkan seseorang hingga dia mendapatkan pertolongan saat mengalami serangan jantung. Makin lama penanganan serangan jantung, maka peluang hidupnya akan makin berkurang

Penyakit jantung pada dasarnya disebabkan karena sel-sel jantung yang mati dan mengakibatkan pasokan darah ke jantung terhenti atau bisa juga disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah. Penyakit jantung merupakan pembunuh nomor satu didunia menduduki peringkat pertama bersama penyakit stroke. Biasanya yang menyebabkan seseorang terkena serangan jantung adalah karena gaya hidup yang tidak sehat, merokok, dan memakan makanan yang mengandung kolesterol yang tinggi.


Ciri-ciri gejala awal penyakit jantung
Selain karena sel jantung yang mati juga bisa karena penyumbatan pembuluh darah. Sedangakn penyumbatan sendiri dibagi 2 yakni,

• Penyumbatan pembuluh koroner besar, yakni biasanya terjadi hanya sementara saja dan disertai dengan rasa sakit pada bagian dada yang amat sangat.

• Penyumbatan pembuluh koroner kecil, yakni penyumbatan yang diakibatkan oleh kolesterol atau bisa juga karena pengaruh diabetes dan dampaknya akan membuat pembuluh darah menjadi kaku.

Gaya hidup masayarakat modern saat ini seperti makanan yang tidak sehat, malas berolahraga, kurang istirahat, dan merokok turut memperparah dalam penyebaran penyebaran penyakit ini. Penyakit jantung lebih sering diderita oleh pria namun tidak menutup kemungkinan wanita juga bisa terkena juga.

Berdasarkan ungkapan dr.Jetty Sedyawan, Sp.JP (K), dari Yayasan jantung Indonesia di Jakarta, wanita juga memiliki resiko terkena serangan jantung yang hampir sama dengan pria Pada wanita biasanya merasa sangat lelah, lemas, dan juga sakit. Apalagi jika Anda menderita diabetes dan saraf telah rusak maka gejalanya sering tidak dirasakan diawal. Secara umum ciri-ciri penyakit jantung memiliki gejala awal seperti berikut ini :

1) Nyeri pada dada, Ini dikarenakan otot dan jantung tidak mendapatkan pasokan oksigen dan darah yang cukup dan membuat jantung tersebut menjadi nyeri. Biasanya disertai dengan rasa seperti jantung diremas-remas dan rasa sakit.

2) Mengeluarkan keringat, Mengeluarkan keringat padahal anda tidak sedang melakukan kegiatan, umumnya area telapak tangan yang sering keluar keringat.

3) Merasa lelah berlebihan, merasa lelah juga bisa menjadi indikasi awal dari penyakit jantung padahal sebelumnya anda tidak melakukan aktifitas fisik yang berat apapun.

4) Sesak nafas, karena kontraksi otot jantung yang tidak normal bisa berdampak ke paru-paru sehingga akan menyebabkan anda sesak nafas.

5) Jantung berdebar-debar, jantung yang berdebar kencang tanpa sebab rasanya seperti habis melakukan lari juga bisa disebabkan karena gejala awal penyakit jantung.

6) Cemas, orang yang dihinggapi rasa cemas biasanya memikirkan kondisi tubuhnya tentang penyakit tersebut ada baiknya anda menenangkan diri karena rasa cemas justru akan menganggu jantung anda.

7) Sakit kepala, sakit kepala pada gejala awal penyakit jantung bisanya sangat menyakitkan ini terjadi karena aliran darah ke otak terganggu dan tidak normal.

8) Nafsu makan menurun, Salah satu indikasi dari penyakit jantung adalah penderitanya memiliki nafsu makan yang menurun drastis dan biasanya juga disertai mual dan muntah-muntah.

9) Bagian tubuh membengkak, jika terdapat salah satu bagian tubuh membengkak tanpa sebab anda wajib berhati-hati segera lakukanlah antisipasi.

10) Sakit dibagian tubuh, ini disebabkan oleh aliran darah yang tersumbat kebagian tubuh tersebut dan mengakibatkan sakit.

Perlu diketahui ciri-ciri penyakit jantung diatas adalah secara umum bukan secara khusus karena penyakit jantung yang diderita orang tentu berbeda-beda, mulailah dari sekarang sayangi jantung anda dengan cara mengubah gaya hidup sehat, menghentikan merokok dan menghindari makanan berkolesterol tinggi. Sekian, semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.


http://www.insomniaku.co/2015/02/ciri-gejala-penyakit-jantung.html
http://www.alodokter.com/serangan-jantung