Rabu, 29 Juni 2016

Doglover, Animallover, Human Lover.... karena cinta adalah anugerah indah bagi manusia, mahluk hidup, dan benda mati.




Doglover, Animallover, Human lover…..
Cinta adalah anugerah indah bagi manusia dan mahluk hidup, juga benda mati.


Cinta itu anugerah yang bisa hadir bagi siapapun dan dalam bentuk apa pun….. 
Well, aku adalah Omnivora, pemakan segala yang bisa dimakan dan dinikmati manusia. Namun, mencintai umat manusia, juga mencintai binatang dan mahluk hidup atau benda mati, adalah anugerah indah dalam bentuk lain yang bisa hadir bagi siapa pun, bukan? 
Berbicara tentang binatang, kami memiliki lima anjing betina, dan, semenjak tanggal 21 Juni 2016 kemarin, bertambah lagi 2 bayi anjing. Satu betina dan satu jantan. Cuwi, anjing ras campuran dari jenis mini Pomerian, melahirkan. Total ada 7 anjing sekarang.

Heboh?? Tentu saja. Mereka memiliki kelakuan dan kebiasaan yang unik dan berlainan. Mochi, anjing betina ras Golden kami, badannya paling besar. Setiap pagi, dia membangunkan kami semua dengan menggoyang-goyangkan badan, menjilat kaki kami. Senang mencari perhatian dengan minta dielus-elus kepalanya.

Ada lagi Molly, anjing campuran dari jenis Golden dan lokal. Kudapatkan dia enam bulan lalu dari temanku yang menemukannya di pinggir  jalan raya Sanur. Ada juga Poppy, anjing ras jenis Mini Pomerian berwarna cokelat muda yang kudapatkan dari keluarga di kampung Nyalian, Klungkung. Poppy pemilih sekali dalam hal makanan. Dia tidak mau makanan basah dengan kuah. Makannya lama sekali, hingga sering dicuri dan dihabisin jatahnya oleh anjing-anjing lainnya. Ada lagi, Blessing, anjing Bali lokal berwarna putih, yang kudapatkan dua minggu lalu, tanggal 18 Juni 2016, di depan BNI yang terletak di jalan Sudirman, di samping Toko Buku Toga Mas. Satpam bank tersebut, menemukannya sedang dipermainkan anak-anak. Blessing sering menggoda teman-temannya yang sedang diam, untuk selalu bermain dengannya. Blessing juga sering berlarian, tidak bisa duduk diam dengan manis. Gonggongannya paling besar disbanding anjing lainnya.
Semua anjingku sudah disuntik rabies, dan  rutin disuntik agar sehat dan tidak sakit kulit oleh dokter hewan setahun dua kali. Kuminta dokter hewan yang terletak di dekat rumah kami untuk datang berkunjung.
Well…… melalui hewan peliharaan, aku mengajarkan pada anak-anakku arti cinta dan tanggungjawab, juga hak. Bahwa naluri keibuan juga dimiliki binatang, untuk melindungi, memelihara dan mencintai anak-anaknya, termasuk stress sebelum melahirkan, setelah melahirkan, lelah dalam merawat anak-anaknya. Bahwa memiliki hewan peliharaan berarti bertanggungjawab memberi makan dan membersihkan kandangnya, mengajak sesekali jalan-jalan, menjaga kesehatan dan kebersihan. Bahwa, hewan peliharaan sekalipun, bisa berbahaya, seperti Puyu, monyet kami dahulu yang menjadi galak karena stress di musim kawin. Betapa, bayi begitu lemah dan tidak berdaya, membutuhkan bantuan ibunya dan lingkungan sekitar, agar dapat tumbuh besar dan siap untuk berdiri sendiri. Bahwa, setidaknya, diperlukan waktu selama seminggu, sebelum kelopak mata bayi anjing terbuka dengan sendirinya, dan, beberapa minggu kemudian, gigi mereka akan mulai bermunculan. Bahwa, ibu juga bisa stress dalam mengurus bayi-bayinya, maka mereka harus mendapat ruang dan waktu untuk beristirahat mengurus dirinya, seperti, tidur, makan yang cukup, jalan-jalan sekeliling perumahan……
Di samping hewan peliharaan di rumah, aku juga punya beberapa hewan sahabat, yang kutemui di berbagai tempat. Seperti Princess Lina, anjing betina yang setia menjaga BNI yang terletak di jalan Imam Bonjol. Ia sudah disuntuk steril. Terkadang, sepulang kerja aku mampir, kubawakan dia makanan. Kami duduk dan bermain bersama, sebelum kutinggal pergi, melanjutkan perjalanan pulang ke rumah.

Well, Kini kami memiliki enam ekor anjing betina dan satu ekor anjing jantan. Doglover, animal lover, human lover….. apa pun istilahnya, aku membimbing anak-anakku, keluargaku, untuk menyayangi setiap binatang, bersyukur atas segala anugerah yang kami terima, mencintai setiap insan manusia, mahluk hidup, dan benda mati, apa pun itu……. Cinta yang sederhana itu indah. Indah yang sederhana itu cinta. Sederhana dalam mencintai itu indah. Keindahan adalah mencintai secara sederhana. Anugerah terindah bagi kita.

Blessing : Anugerah indah tentang cinta akan selalu ada, meski hadirmu kadang tak diterima




Blessing, anugerah indah tentang cinta akan selalu ada,
meski hadirmu kadang tak diterima



Blessing adalah anjing Bali lokal, yang kudapatkan dua minggu lalu, tanggal 18 Juni 2016, di depan BNI yang terletak di jalan Sudirman, di samping Toko Buku Toga Mas. Warnanya putih bersih, dengan tanda luka di lehernya, bekas jeratan tali. Satpam bank tersebut, menemukannya sedang dipermainkan anak-anak. Dan, dia tidak mungkin membawanya pulang, meski ia  juga seorang Doglover, karena tinggal di sebuah kamar kost bersama istrinya, juga sudah memiliki dua ekor anjing.


Sebelum memutuskan untuk membawanya pulang, aku masih ragu-ragu. Keluargaku sudah memiliki 4 anjing betina. Sudah cukup ramai di rumah. Tambahan satu penghuni lagi sudah tentu akan menimbulkan dampak yang harus diperhitungkan pula. Masa beradaptasi, perawatan mereka, makanan, aahhhh……. Namun, tatapan mata Blessing, sungguh membuatku terharu. Dia menempel terus di kakiku. Kuangkat dia, kugendong, dan…. “Baiklah, mari kita pulang. Engkau akan mendapatkan tempat tinggal dan kawan-kawan baru”.
Kuberi nama anjing tersebut, Blessing. Anugerah baginya, karena, meski hadirnya tidak diterima di lingkungan tersebut, dibuang orang di depan pasar, dipermainkan oleh anak-anak, tak mungkin dibawa pulang oleh bapak satpam bank, namun akhirnya dia mendapatkan tempat tinggal pula. Anugerah pula bagiku, karena bisa mendapatkan tambahan anggota peliharaan baru di rumahku.
Sudah ada empat anjing betina lain yang kami miliki. Hadirnya Blessing membuat jumlah anjing kami bertambah menjadi lima, dan, semuanya betina. Semua anjingku sudah disuntik rabies, dan  rutin disuntik agar sehat dan tidak sakit kulit oleh dokter hewan setahun dua kali. Kuminta dokter hewan yang terletak di dekat rumah kami untuk datang berkunjung.
Sudah banyak hewan peliharaan yang pernah kami miliki. Keluarga kami pernah memiliki 35 ayam sekaligus. Burung beo hitam. Puyu, monyet nakal yang lucu, namun galak. Lazy, anjing ras Golden yang senang berbaring dan berguling-guling. Semua sudah tiada. Kini kami sudah memiliki empat anjing betina. Mochi, Poppy, Molly, dan Cuwi. Kini ada Blessing….. Total lima anjing betina.
Mochi , anjing betina ras Golden kami, umurnya 1,5 tahun. Pernah dikawinkan dengan anjing betina ras Golden milik Alit, sahabat anakku. Saat itu kami bahkan menggunakan jasa pawang anjing. Namun perkawinan gagal, dan tidak terjadi pembuahan. Ada lagi Molly, anjing campuran dari jenis Golden dan anjing Bali lokal, yang juga kudapatkan di pinggir jalan. Ada juga Poppy, anjing ras jenis Mini Pomerian.
Cuwi, adalah anjing betina yang kutemukan sedang berlarian kebingungan menyeberangi jalanan Mahendradatta, hampir dua bulan lalu. Aku bertanya pada orang yang kutemui di sekeliling jalan tersebut, jika ada yang tahu pemiliknya. Namun tidak ada yang mengakui…. Maka, ditengah deras hujan, kuselimuti dia dengan jas hujan yang kukenakan, lalu ku bawa pulang. Sempat kuumumkan di berbagai sosmed yang kuikuti, namun tetap tak kunjung ada yang mengakui sebagai pemilik Cuwi.
Well, binatang peliharaan mengajarkan kita pula arti cinta kasih, semangat bertanggungjawab, membimbing mereka menjaga rumah, mencintai oranglain dan tuannya.  Doglover, animal lover, human lover….. apa pun istilahnya, Blessing mengajarkan padaku, bahwa anugerah indah tentang cinta akan selalu ada, meski kehadiran kita terkadang tidak diterima, diabaikan……

Blessing : Anugerah indah tentang cinta akan selalu ada, meski hadirmu kadang tak diterima




Blessing, anugerah indah tentang cinta akan selalu ada,
meski hadirmu kadang tak diterima



Blessing adalah anjing Bali lokal, yang kudapatkan dua minggu lalu, tanggal 18 Juni 2016, di depan BNI yang terletak di jalan Sudirman, di samping Toko Buku Toga Mas. Warnanya putih bersih, dengan tanda luka di lehernya, bekas jeratan tali. Satpam bank tersebut, menemukannya sedang dipermainkan anak-anak. Dan, dia tidak mungkin membawanya pulang, meski ia  juga seorang Doglover, karena tinggal di sebuah kamar kost bersama istrinya, juga sudah memiliki dua ekor anjing.


Sebelum memutuskan untuk membawanya pulang, aku masih ragu-ragu. Keluargaku sudah memiliki 4 anjing betina. Sudah cukup ramai di rumah. Tambahan satu penghuni lagi sudah tentu akan menimbulkan dampak yang harus diperhitungkan pula. Masa beradaptasi, perawatan mereka, makanan, aahhhh……. Namun, tatapan mata Blessing, sungguh membuatku terharu. Dia menempel terus di kakiku. Kuangkat dia, kugendong, dan…. “Baiklah, mari kita pulang. Engkau akan mendapatkan tempat tinggal dan kawan-kawan baru”.
Kuberi nama anjing tersebut, Blessing. Anugerah baginya, karena, meski hadirnya tidak diterima di lingkungan tersebut, dibuang orang di depan pasar, dipermainkan oleh anak-anak, tak mungkin dibawa pulang oleh bapak satpam bank, namun akhirnya dia mendapatkan tempat tinggal pula. Anugerah pula bagiku, karena bisa mendapatkan tambahan anggota peliharaan baru di rumahku.
Sudah ada empat anjing betina lain yang kami miliki. Hadirnya Blessing membuat jumlah anjing kami bertambah menjadi lima, dan, semuanya betina. Semua anjingku sudah disuntik rabies, dan  rutin disuntik agar sehat dan tidak sakit kulit oleh dokter hewan setahun dua kali. Kuminta dokter hewan yang terletak di dekat rumah kami untuk datang berkunjung.
Sudah banyak hewan peliharaan yang pernah kami miliki. Keluarga kami pernah memiliki 35 ayam sekaligus. Burung beo hitam. Puyu, monyet nakal yang lucu, namun galak. Lazy, anjing ras Golden yang senang berbaring dan berguling-guling. Semua sudah tiada. Kini kami sudah memiliki empat anjing betina. Mochi, Poppy, Molly, dan Cuwi. Kini ada Blessing….. Total lima anjing betina.
Mochi , anjing betina ras Golden kami, umurnya 1,5 tahun. Pernah dikawinkan dengan anjing betina ras Golden milik Alit, sahabat anakku. Saat itu kami bahkan menggunakan jasa pawang anjing. Namun perkawinan gagal, dan tidak terjadi pembuahan. Ada lagi Molly, anjing campuran dari jenis Golden dan anjing Bali lokal, yang juga kudapatkan di pinggir jalan. Ada juga Poppy, anjing ras jenis Mini Pomerian.
Cuwi, adalah anjing betina yang kutemukan sedang berlarian kebingungan menyeberangi jalanan Mahendradatta, hampir dua bulan lalu. Aku bertanya pada orang yang kutemui di sekeliling jalan tersebut, jika ada yang tahu pemiliknya. Namun tidak ada yang mengakui…. Maka, ditengah deras hujan, kuselimuti dia dengan jas hujan yang kukenakan, lalu ku bawa pulang. Sempat kuumumkan di berbagai sosmed yang kuikuti, namun tetap tak kunjung ada yang mengakui sebagai pemilik Cuwi.
Well, binatang peliharaan mengajarkan kita pula arti cinta kasih, semangat bertanggungjawab, membimbing mereka menjaga rumah, mencintai oranglain dan tuannya.  Doglover, animal lover, human lover….. apa pun istilahnya, Blessing mengajarkan padaku, bahwa anugerah indah tentang cinta akan selalu ada, meski kehadiran kita terkadang tidak diterima, diabaikan……

Blessing : Anugerah indah tentang cinta akan selalu ada, meski hadirmu kadang tak diterima




Blessing, anugerah indah tentang cinta akan selalu ada,
meski hadirmu kadang tak diterima



Blessing adalah anjing Bali lokal, yang kudapatkan dua minggu lalu, tanggal 18 Juni 2016, di depan BNI yang terletak di jalan Sudirman, di samping Toko Buku Toga Mas. Warnanya putih bersih, dengan tanda luka di lehernya, bekas jeratan tali. Satpam bank tersebut, menemukannya sedang dipermainkan anak-anak. Dan, dia tidak mungkin membawanya pulang, meski ia  juga seorang Doglover, karena tinggal di sebuah kamar kost bersama istrinya, juga sudah memiliki dua ekor anjing.


Sebelum memutuskan untuk membawanya pulang, aku masih ragu-ragu. Keluargaku sudah memiliki 4 anjing betina. Sudah cukup ramai di rumah. Tambahan satu penghuni lagi sudah tentu akan menimbulkan dampak yang harus diperhitungkan pula. Masa beradaptasi, perawatan mereka, makanan, aahhhh……. Namun, tatapan mata Blessing, sungguh membuatku terharu. Dia menempel terus di kakiku. Kuangkat dia, kugendong, dan…. “Baiklah, mari kita pulang. Engkau akan mendapatkan tempat tinggal dan kawan-kawan baru”.
Kuberi nama anjing tersebut, Blessing. Anugerah baginya, karena, meski hadirnya tidak diterima di lingkungan tersebut, dibuang orang di depan pasar, dipermainkan oleh anak-anak, tak mungkin dibawa pulang oleh bapak satpam bank, namun akhirnya dia mendapatkan tempat tinggal pula. Anugerah pula bagiku, karena bisa mendapatkan tambahan anggota peliharaan baru di rumahku.
Sudah ada empat anjing betina lain yang kami miliki. Hadirnya Blessing membuat jumlah anjing kami bertambah menjadi lima, dan, semuanya betina. Semua anjingku sudah disuntik rabies, dan  rutin disuntik agar sehat dan tidak sakit kulit oleh dokter hewan setahun dua kali. Kuminta dokter hewan yang terletak di dekat rumah kami untuk datang berkunjung.
Sudah banyak hewan peliharaan yang pernah kami miliki. Keluarga kami pernah memiliki 35 ayam sekaligus. Burung beo hitam. Puyu, monyet nakal yang lucu, namun galak. Lazy, anjing ras Golden yang senang berbaring dan berguling-guling. Semua sudah tiada. Kini kami sudah memiliki empat anjing betina. Mochi, Poppy, Molly, dan Cuwi. Kini ada Blessing….. Total lima anjing betina.
Mochi , anjing betina ras Golden kami, umurnya 1,5 tahun. Pernah dikawinkan dengan anjing betina ras Golden milik Alit, sahabat anakku. Saat itu kami bahkan menggunakan jasa pawang anjing. Namun perkawinan gagal, dan tidak terjadi pembuahan. Ada lagi Molly, anjing campuran dari jenis Golden dan anjing Bali lokal, yang juga kudapatkan di pinggir jalan. Ada juga Poppy, anjing ras jenis Mini Pomerian.
Cuwi, adalah anjing betina yang kutemukan sedang berlarian kebingungan menyeberangi jalanan Mahendradatta, hampir dua bulan lalu. Aku bertanya pada orang yang kutemui di sekeliling jalan tersebut, jika ada yang tahu pemiliknya. Namun tidak ada yang mengakui…. Maka, ditengah deras hujan, kuselimuti dia dengan jas hujan yang kukenakan, lalu ku bawa pulang. Sempat kuumumkan di berbagai sosmed yang kuikuti, namun tetap tak kunjung ada yang mengakui sebagai pemilik Cuwi.
Well, binatang peliharaan mengajarkan kita pula arti cinta kasih, semangat bertanggungjawab, membimbing mereka menjaga rumah, mencintai oranglain dan tuannya.  Doglover, animal lover, human lover….. apa pun istilahnya, Blessing mengajarkan padaku, bahwa anugerah indah tentang cinta akan selalu ada, meski kehadiran kita terkadang tidak diterima, diabaikan……