Anakku sayang.....
Wayan Adi Pratama,
dengan jutaan kisah kasih tentangnya,
tentang segala impian dan harapan yang tertabur baginya,
bergulir mengalir bersama alunan air kehidupan......
Setamat dari SMANSA,
SMAN I Negeri Denpasar,
dia mencoba keberuntungan pada berbagai Perguruan Tinggi
dengan mengikuti beragam seleksi atau tes masuk yang ada
Entah bersama teman-temannya, sendirian, atau kutunggui
SMNPTN, Seleksi Masuk Nasional Perguruan Tinggi Negeri
Pelaksanaannya hanya berdasar nilai yang tertera pada raport murid
dengan memilih Perguruan Tinggi Negeri ITS,
Institut Teknologi Sepuluh November, di Surabaya
dengan Fakultas Teknik Informatika
dan Universitas Udayana, Teknik Informatika
Pengumuman yang dilakukan tanggal 28 Mei 2013
Adi gagal pada program yang diminatinya
Pada hari Minggu, tgl 23 Juni 2013,
Kuhantar dan kutunggui dia mengikuti
Seleksi STIKOM, Sekolah Tinggi Komputer yang terletak di Renon
Rasa bangga menyeruak di dada saat mengetahui dia lulus dengan ranking 3
dari 1000 an peserta, dan diterima pada Dual Degree Program
yang diumumkan pada hari Selasa tanggal 2 Juli 2013
dan diminta mendaftar ulang hingga hari Jum'at tanggal 5 Juli 2013.
Namun dia memutuskan untuk tidak mendaftar kembali di kampus ini.
Dia kembali mencoba keberuntungan dengan mengikuti Seleksi
PENSISBA, Penerimaan Mahasiswa Baru, bersama 1275 orang peserta
di STPNDB, Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali.
Pada hari Selasa, 25 Juni 2013, Tes Tulis
dan hari Rabu - Kamis, 26 - 27 Juni 2013, Tes Wawancara. Dengan mantap dipilihnya program D IV Manajemen Kepariwisataan
dan D IV Administrasi Perhotelan
Pengumuman hasil pada hari Selasa, tanggal 9 Juli 2013,
Adi lulus sebagai mahasiswa D IV Manajemen Kepariwisataan.
dilanjutkan dengan proses pembayaran dan pengambilan seragam
yang dituntaskannya hari Kamis, 11 Juli 2013
Sebesar Rp. 1.730.000 bagi uang Sumbangan Pendidikan,
dan 6.103.000 bagi Pengembangan Pendidikan
SBMPTN, diikutinya pada hari Minggu, tanggal 30 Juni 2013
Ujian yang diikutinya pada Fakultas Hukum UNUD
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri yang diikuti
dengan memilih Perguruan Tinggi Negeri
Universitas Gadjah Mada
dan Universitas Brawijaya
Tes Mandiri, yang berlangsung pada masing2 Perguruan Tinggi
membuatnya terbang ke Jogja bersama empat sahabat dari SMANSA
Berangkat pada hari Sabtu, 6 Juli 2013, bersama ribuan peserta
mereka tes bersama pada hari Minggu 7 Juli 2013
mereka mencoba keberuntungan di Universitas Gadjah Mada
Dengan Pilihan Teknik Sipil, Tata Kota, & Teknik Arsitektur
kampus tempat kutempuh pendidikan Psikologi dahulu
kampus tempat suami menempuh pendidikan S1 dan S2 dahulu
Entah, apakah kini akan cukup ramah untuk menerima anakku juga,
sebagai mahasiswa dari bagian Universitas Gadjah Mada pula....
Tanggal 8 Juli, di hari Senin. Sementara mereka masih di Jogja,
aku yang diminta anak untuk mengecek hasil via internet,
mengetahui bahwa Adi gagal pada SBMPTN.
Dia mengirim pesan singkat via handphoneku, tentang kegalauan hatinya.....
"Maafkan Adi ya Ma. Adi bodo, tidak bisa lulus di Perguruan Tinggi Negeri"
Duh...... airmata menetes mengalir membasahi pipiku.
Kujawab pesannya......
"Anak mama tidak bodoh. Hanya saja, keberuntungan belum berpihak.
Akan kita coba lagi cara lain, ya...."
Anakku sayang....
Juga jutaan anak lain di negeri ini,
yang pula gagal dalam menempuh ujian.
Mereka tidaklah bodoh. Hanya saja, mungkin,
keberuntungan belum berpihak, belum saatnya....
dan, bukan jalan kita untuk sukses di sana.
Masih ada banyak cara lainnya.
Masih ada jutaan langkah yang akan kita hasilkan.
Gagal di satu sisi, masih ada banyak upaya untuk berhasil
pada jutaan sisi lain....
Berikutnya, masih ada dua tes lagi yang akan diikuti
untuk membuktikan potensi diri.
Seleksi STAN, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
pada hari Minggu, tanggal 21 Juli 2013
di Renon Denpasar
dan seleksi PMDK UNUD, fak. Kedokteran
pada hari Sabtu, tanggal 27 Juli 2013
Sungguh.....
Setiap orangtua berharap memberikan pendidikan terbaik
bagi setiap anak mereka.
Betapa, siang dan malam aku berharap demi kebaikan mereka
Namun terkadang, sistem dan struktur pendidikan negeri ini
tidak mampu memberi ketenangan dan kebahagiaan
bagi setiap penduduk negeri
hanya bisa menghela nafas panjang........ Ahhhhh