Praktek Kerja Lapangan
merupakan perwujudan dari program kerja lembaga pendidikan Sekolah Tinggi
Pariwisata Nusa Dua Bali, dan menjadi bagian dari visi juga misi bahwa proses
pembelajaran tidak hanya berlangsung di dalam lingkungan kampus semata. Oleh
karenanya, mahasiswa dan juga staf pengajar diminta selalu mengembangkan diri
seluas mungkin agar mampu beradaptasi dengan beragam masyarakat juga lingkungan
yang berbeda-beda, agar terjalin kerjasama dan kinerja maksimal.
Program Studi Diploma
IV Administrasi Perhotelan melaksanakan dua kali Praktek Kerja Lapangan untuk
periode tahun 2015. Praktek Kerja Lapangan yang pertama, telah terlaksana pada
tanggal 13 s/d 18 Oktober 2015 lalu, diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswi ADH
kelas A, B, dan C semester 5, juga Diploma III Manajemen Perhotelan semester 5.
Praktek Kerja Lapangan
yang kedua, terlaksana pada hari Jum’at, tanggal 23 Oktober 2015, Desa Belimbing,
Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan.
Pada pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan yang Pertama, sebanyak 122 mahasiswa bersama 6 dosen
pendamping dan 1 orang staf Prodi, berangkat bersama dalam rombongan berjumlah
3 bis. Berangkat pukul 3.30 dari kampus Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua
Bali, rombongan bergerak menuju lapangan Lumintang, Denpasar. Disini kembali
bergabung sebagian mahasiswa dan para dosen pendamping. Setelah jumlah
rombongan lengkap, iringan kembali berangkat ke arah Barat, mampir bersembahyang di Pura
Rambut Siwi, dan menuju Gilimanuk, lalu menyeberang ke Pulau Jawa.
Hari kedua, setelah
beristirahat mandi dan makan di Nganjuk, Resto Ambar Ketawang, rombongan
kembali bergerak menuju Jawa Tengah. Pukul 11 siang, rombongan Sekolah Tinggi
Pariwisata Nusa Dua Bali tiba di Candi Prambanan untuk melakukan kunjungan
selama 1.30 jam di sini. Setelah makan siang di resto Grafika, kami bergerak
menuju Malioboro. Hanya 3 jam berada di kota Jogja, kami kembali bergerak
melanjutkan perjalanan menuju kota Bandung. Namun aku bersama ibu IGA Mirah,
sempat berkunjung ke Lapangan Timur Keraton, berjalan di antara ke dua beringin
kembar di malam hari, dan menyusuri Malioboro, sebelum bergabung kembali dengan
bis kami pukul 9 malam hari.
Well, perjalanan hidup
tidak akan selalu mulus dan indah, tidak akan selalu berjalan sesuai kemauan
dan harapan kita. Pada pukul 1.30 WITA, atau 2.30 waktu setempat, bis kami
mengalami insiden tabrakan di daerah Rawalo, Banyumas. Namun, sekali lagi, para
dosen juga para mahasiswaku bisa memperlihatkan kemampuan mereka mengendalikan
diri, menjaga emosi dan persaudaraan di antara sesama mereka, kemampuan memimpin
diri sendiri dalam beragam situasi yang terkadang sungguh rumit sekalipun. Bersama
staf dari pihak travel agent yang turut dalam perjalanan kami, aku menghantar
beberapa mahasiswa yang terluka, menuju Puskesmas terdekat. Komang Erick, Gusti
Bagus Angga Atmaja, Joni Afrianza, dan Arsita Putri. Kupastikan mereka tidak
mengalami cidera parah, tidak terluka oleh pecahan kaca bis, tidak mengalami
patah atau harus dijarit. Hanya shock sekejap. Dan, setelah dua jam
beristirahat di UGD Puskesmas bersangkutan, kami kembali bergabung dengan
rombongan di TKP.
Tujuh jam menanti,
akhirnya dua bis pengganti tiba. Dan, pukul 9.15 pagi hari, Kamis 15 Oktober
2015, kami kembali bergerak dengan formasi sama, tiga bis, menuju tujuan. Kota
Bandung.
Hari ketiga ini, 15
Oktober 2015, kami tiba di resto Pring Sewu pukul 11.00. Mahasiswa bersiap diri
dan mengganti uniform dengan seragam kelas, bersiap menuju Desa Wisata
Cikidang. Tiba di Desa Wisata Cikidang, kami disuguhkan pemandangan indah alam
pedesaan, keramahan masyarakat sekitar, juga makanan khas nasi Timbel, beserta
wedang jahe susu yang menghangatkan tubuh di malam dingin saat diskusi
berlanjut hingga larut mengenai pengelolaan desa wisata Cikidang. Waktu
menunjukkan pukul 9 malam saat akhirnya kami tiba di tempat penginapan kami
malam hari. Setelah 3 hari duduk dan tidur di dalam bis, kami bisa beristirahat
tidur di dalam kamar penginapan di kota Bandung, yakni Cihampelas Dua dan Tiga.
Hari keempat, rombongan
mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali bertamu pada saudara tuanya,
Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. Sungguh menyenangkan kami bisa berjumpa
dengan jajaran manajemen STP Bandung, berjumpa dan berdiskusi dengan para
mahasiswa nya juga, dan mengunjungi banyak ruang di sini.
Setelah berpamitan
dengan pihak dosen, pegawai, juga para mahasiswa STP Bandung yang telah ramah
dan bersahabat menerima kami, kami berpamitan untuk bergerak kembali menuju
hotel di mana kami menginap semalam, Cihampelas Dua dan Tiga. Setelah makan
siang di Warung Bancakan, rombongan Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali
kembali bergerak menuju ke arah Timur, menggapai Bali kembali.
Sempat mampir di sentra
belanja di daerah Cibaduyut, hampir saja dua mahasiswa kami tersesat karena
keasyikan mencari oleh-oleh boneka bagi yang tersayang. Ah, jadi ingat
nostalgilaaa turun naik bis, turun naik angkot, mencari mahasiswa ku ini di
sepanjang jalan di Cibaduyut, lalu nguber-nguber bis kami yang tidak bisa
berhenti dan parkir sembarangan di daerah padat tersebut.
Hari Kelima, 17 Oktober
2015. Pagi hari pukul 8, kami tiba di Resto pinggiran kota Jogja. Beristirahat
mandi dan makan, lalu kembali melanjutkan perjalanan menuju kota Solo. Satu jam
beristirahat di Pasar Kliwon yang menjadi tempat penampungan sementara para
pedagang Pasar Klewer yang habis tebakar, kami kembali bergerak menuju Nganjuk,
dan beristirahat makan di Resto Ambar Ketawang.
Hari Keenam, 18 Oktober
2015. Pagi hari pukul 7, kami tiba di pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. 1.30
menit berayun di laut selat Bali, kami tiba di warung Men Tempeh untuk
menikmati khasnya masakan ayam betutu, sebelum kembali bergerak menuju Nusa
Dua.
Terima kasih, Tuhan,
terima kasih para muridku, terima kasih, rekan kerja, dan seluruh pihak yang telah
membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga program Praktek
Kerja Lapangan ini terselenggara baik demi pembentukan dan pengembangan
karakter-karakter dewasa dan bijak sumber daya manusia Sekolah Tinggi
Pariwisata Nusa Dua Bali.
Praktek Kerja Lapangan
yang Kedua, jumlah mahasiswa yang dilibatkan masih sama. Sebagai Pilot Manager
adalah mahasiswa dan mahasiswi Administrasi Perhotelan semester 5 kelas C, ikut
terlibat juga Administrasi Perhotelan kelas B, dan C, juga mahasiswa Diploma
III Manajemen Perhotelan semester 5. Bergabung besama rombongan dosen dan
mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali, juga masyarakat Desa
Belimbing, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Perbekel Desa, Klian Dinas dan
Klian Adat, Pokdarwis, Ibu-ibu PKK dan STT Desa Belimbing.
Pada Praktek Kerja
Lapangan yang Kedua, kegiatan dilaksanakan di Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan,
Kabupaten Tabanan, pada hari Jum’at, 23 Oktober 2015. Kegiatan yang dilakukan
adalah penanaman pohon, sebagai bentuk nyata kesadaran dan kepedulian dan juga gerakan
penghijauan berupa penanaman puluhan pohon belimbing dan beberapa jenis tanaman
hias lain. Juga dilaksanakan gerakan kebersihan dan bakti sosial yang dibagi
menjadi 3 lokasi, yakni, di sekitar area Pura Luhur Mekori, di sekitar area
Singsing Sade, dan di sekitar area Singsing Benben.
Kegiatan Praktek Kerja
Lapangan ini berakhir pada pukul 15.00, dan rombongan mahasiswa kembali bersama
3 bis menuju Kampus Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali, kecuali mahasiswa
dan mahasiswi Diploma IV Administrasi Perhotelan kelas C semester 5 yang
menjadi Pilot Manajer bagi kegiatan Pengabdian Masyarakat Program Studi ADH
esok hari, bertempat di desa yang sama, yakni Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan,
Kabupaten Tabanan.
Sudah tentu, suatu
kegiatan tidak akan dapat berjalan lancer tanpa partisipasi banyak pihak yang
terlibat di dalamnya. Entah, yang terlihat nyata, maupun yang hanya begerak di
balik layar, tanpa mau terlihat atau gembar-gembor. Terima kasih pada aparat
desa Belimbing, terima kasih pada Plt Kades, bapak Made Adi Sujana, Bapak Oka
Ardiyasa dan Pokdarwis nya, Pak Nengah, ibu-ibu PKK, STT, Dinas Pariwisata
Kabupaten Tabanan, seluruh manajemen Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali,
dan, para mahasiswaku tersayang yang selalu kubanggakan, Administrasi
Perhotelan semester 5 kelas C, dengan kepala suku Gede Heri Narisma, dan semua anggota
sukunya yang berhasil memperlihatkan kualitas kerja, level kepemimpinan juga
kebersamaan kalian secara maksimal, Administrasi Perhotelan semester 5 kelas B
bersama anggota masyarakatnya yang heboh dan cool abizzz, beserta Administrasi
Perhotelan semester 5 kelas A, dan para brondong serta browniesnya yang cetar
membahana, Diploma III Manajemen Perhotelan semester lima yang unyu-unyu dan
imoet-imoet……