Seiring
bertambah nya usia,
kau
akan temukan bahwa kau mempunyai dua tangan,
satu
tangan untuk menolong dirimu sendiri,
dan
satu untuk menolong orang lain.
Untuk
mendapatkan bibir yang menawan,
ucapkanlah
kata-kata kebaikan
Untuk
mendapatkan badan yang langsing,
berbagilah
makananmu dengan mereka yang kelaparan.
Untuk
mendapatkan kepercayaan diri,
berjalanlah
dengan ilmu pengetahuan,
kau
tak akan pernah berjalan sendirian.
(Audrey
Heburn)
Rencana perjalanan
kali ini adalah menuju Desa Purworejo yang terletak di Kecamatan Donomulyo,
Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur. Kecamatan Donomulyo terdiri dari desa Donomulyo,
Banjarejo, Kedungsalam, Purworejo, Sumberoto, Tempursari, Tlogosari,
Tulungsari, Purwodadi. Kabupaten Malang terkenal dengan slogannya, Mandiri, Agamis, Demokratis, Produktif, Maju, Aman,
Tertib dan Berdaya Saing. Sebagian
besar penduduk desa merupakan petani musiman (petani padi, tebu, jagung,
kelapa, ketela pohon, kedelai). Sebagian diataranya menjadi pegawai Negeri,
dan pedagang. Ada pula yang menjadi TKI ke Luar Negeri.
Di
desa Purworejo, Kecamatan Donomulyo, terdapat Gua Maria Sendang Purwaningsih. Gua Maria Sendang Purwaningsih merupakan salah satu
tempat tujuan para peziarah khususnya umat Katolik di daerah Malang dan
sekitarnya. Untuk mencapai tempat peziarahan ini dari Kota Malang bisa menuju
arah Kepanjen, lalu lurus ke arah selatan melewati Bendungan Sengguruh ke kanan
arah Pagak, lalu menuju Sumbermanjing Kulon, di perempatan Sumbermanjing belok
kanan terus menuju ke Donomulyo. Sebelum sampai ke Gereja Katolik Paroki Ratu
Damai Purworejo, berbelok ke kanan di mana Gua Maria Sendang Purwaningsih berada.
Berbeda
dengan Gua Maria yang sudah dikenal luas seperti Puhsarang di Kediri dan
Sendangsono di Kulonprogo, Gua Maria Sendang Purwaningsih terletak di antara
rimbunnya pepohonan lebat dan bebatuan yang berada sejauh sekitar satu
kilometer dari jalan, sehingga terkesan tersembunyi dan sering digunakan untuk
semadi atau menenangkan diri. Namun pada tempat ini terdapat palerepan atau
aula untuk bermalam.
Namun
kali ini aku akan mengunjungi umat Hindu yang berada di Purworejo, Si Mbah
Ndoyo. Semoga niat baik, tulus dan suci, mendapatkan jalan dari Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, sehingga umat bisa dengan serius bersembahyang, menguatkan jati
diri, mengembangkan kesucian pikiran, perkataan dan perbuatan dalam kehidupan
sehari-hari, juga menjaga harmoni dengan berbagai pihak di sekelilingnya,
sehingga mereka bisa menjalin kerjasama yang baik, kebijakan yang semakin
berkembang, dan tuntunan positif bagi anak cucu mereka kelak pula….
Pura Poten di Bromo
|
Sebagai pemeluk agama Hindu Suku
Tengger tidak seperti pemeluk agama Hindu pada umumnya, memiliki candi-candi
sebagai tempat peribadatan, namun bila melakukan peribadatan bertempat di punden,
danyang dan poten.
Poten
merupakan sebidang lahan di lautan pasir sebagai tempat berlangsungnya
upacara Kasada. Sebagai tempat pemujaan bagi masyarakat Tengger yang beragama
Hindu, poten terdiri dari beberapa bangunan yang ditata dalam suatu susunan
komposisi di pekarangan yang dibagi menjadi tiga Mandala, yaitu : Mandala
Utama, Mandala Madya, dan Mandala Nista.
Yadnya Kasada. Pada malam ke-14 Bulan Kasada
Masyarakat Tengger penganut Agama Hindu (Budha Mahayana menurut Parisada
Hindu Jawa Timur) berbondong-bondong menuju puncak Gunung Bromo, dengan
membawa ongkek yang berisi sesaji dari berbagai hasil pertanian, ternak dan
sebagainya, lalu dilemparkan ke kawah Gunung Bromo sebagai sesaji kepada Dewa
Bromo yang dipercayainya bersemayam di Gunung Bromo. Upacara korban ini
memohon agar masyarakat Tengger mendapatkan berkah dan diberi keselamatan
oleh Yang Maha Kuasa.
Setelah bertahun tidak pernah ku kunjungi, kali
ini sungguh kebesaran Tuhan, aku diberi kesempatan menghadap, bersimpuh di
ujung jemari Beliau. Dahulu, pernah ku kunjungi Pura Poten, bersama rombongan
dari Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali, termasuk pula Ibu Endang Sri
Widjiati. Apa persiapan ku?? Ah, hanya tubuh ini, bersiap untuk sebuah
perjalanan panjang lagi, semoga akan selalu ada kesempatan kesempatan lain
lagi datang menghampiri, ke berbagai Rumah Suci Tuhan…… meski kubawa selalu
Rumah Suci Tuhan, di sini, dalam hatiku, di dalam tubuhku…..
|
Sumber :
Wikipedia
http://www.babadbali.com/pura/plan/poten-bromo.htm