Tulisan
ini merupakan bagian I dari Trilogi Tulisan yang saya persembahkan bagi lembaga
tercinta, Politeknik Pariwisata Bali, dalam rangka Dies Natalis ke 45, tanggal
27 Maret 2023.
Alvin
Toffler bertutur, “The illiterate of the 21st century will not be those who
cannot read and write, but those who cannot learn, unlearn, and relearn”. Orang
yang gagal adalah orang yang tidak mau belajar, tidak mampu belajar, dan menolak
untuk selalu belajar dalam kehidupan. Hal ini memberi gambaran pada kita semua,
bahwa setiap orang akan selalu bergerak dinamis mengikuti perubahan dan
perkembangan dalam kehidupan ini, untuk selalu belajar, belajar dan belajar.
Tidak menyerah kalah oleh beragam situasi dan kondisi yang ada. Politeknik Pariwisata Bali bersama sivitas akademika senantiasa bergerak dinamis, berbenah diri, siap beradaptasi dan berinovasi, menjalin kolaborasi dengan setiap komponen yang ada, tanpa mengabaikan literasi, dalam era tatanan kebiasaan baru.
Lembaga
Pendidikan Tinggi yang beralamat di jalan Raya Dharmawangsa Kampial ini, pada
awalnya berada di dalam area BTDC. Berdiri semenjak tahun 1978 dengan nama
Pusat Pendidikan Perhotelan dan Pariwisata Bali, berikutnya menjadi Balai Pendidikan
dan Latihan Pariwisata, hingga akhirnya pada tahun 2013 berubah menjadi Sekolah
Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali. Pada tahun 2019 menjadi Politeknik Pariwisata
Bali.
Sebagai
sebuah lembaga pendidikan tinggi yang berada di bawah naungan Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Politeknik
Pariwisata Bali kini memiliki tenaga pengajar berstatus dosen sebanyak 91 dosen
pria, 71 dosen wanita, dengan total jumlah dosen 162. Dari jumlah tersebut, 124
orang merupakan dosen tetap, 38 orang merupakan dosen tidak tetap, dan 70 orang
sudah tersertifikasi sebagai dosen. Total terdapat 180 orang ASN, 8 CPNS dan 73
PTT pada Politeknik Pariwisata Bali yang mendukung kelancaran operasional pada
Politeknik Pariwisata Bali sehari-harinya.
Kepemimpinan
yang telah bergulir semenjak tahun 1978, berawal dengan nama Pusat Pendidikan
Perhotelan dan Pariwisata Bali (P4B), kemudian berganti nama menjadi Balai
Pendidikan dan Latihan Pariwisata Bali (BPLP). Sesuai Surat Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 102 Tahun 1993 berganti nama menjadi Sekolah Tinggi
Pariwisata Nusa Dua. Dan semenjak tanggal 21 Oktober 2019, menjadi sekolah
vokasi di bawah Kementerian Pariwisata Ekonomi dan Kreatif, Badan Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif, dengan nama Politeknik Pariwisata Bali.
Politeknik
Pariwisata Bali kini memiliki dua jurusan, yakni Jurusan Pariwisata dan Jurusan
Perhotelan, di dalamnya termasuk Delapan Program Studi, terdiri dari Program DIV
Program Studi Pengelolaan Perhotelan, Program DIV Program Studi Destinasi
Pariwisata, Program DIV Program Studi Manajemen Akuntansi Hospitaliti, Program DIV
Program Studi Usaha Perjalanan Wisata, Program DIV Program Studi Pengelolaan
Konvensi dan Acara, Program DIII Program Studi Divisi Kamar, Program DIII
Program Studi Tata Hidang, Program DIII Program Studi Seni Kuliner, Program
Studi S2 Pariwisata Program Magister Terapan Pariwisata. Total jumlah mahasiswa
secara keseluruhan adalah 2.234 orang, dengan jumlah mahasiswa sebagai berikut:
1.175 orang mahasiswa, dan 1.059 mahasiswi. Terdiri dari 482 orang (21,58 %)
prodi Pengelolaan Perhotelan (PPH), 225 orang (10,07 %) berasal dari Program
Studi Manajemen Akuntansi Perhotelan, 260 orang (11,64 %) berasal dari Program
Studi Divisi Kamar, 352 orang (15,76 %) berasal dari Program Studi Tata
Hidangan, 356 orang (15,94 %) berasal dari Program Studi Seni Kuliner, 225
orang (10,07 %) berasal dari Program Studi Manajemen Kepariwisataan, 113 orang
(5,06 %) berasal dari Program Studi Usaha Perjalanan Wisata, 221 orang (9,89 %)
berasal dari Program Studi Konvensi.
Politeknik
Pariwisata Bali memiliki visi menjadi perguruan tinggi di bidang kepariwisataan
berstandar internasional, unggul, dan berkepribadian Indonesia.
Untuk
mewujudkan visi tersebut, Politeknik Pariwisata Bali memiliki misi:
1. 1. Menyelenggarakan
Pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bidang kepariwisataan
yang berdaya saing internasional
2. 2. Berperan
aktif dalam pembangunan kepariwisataan daerah dan nasional melalui kegiatan
dengan para pemangku kepentingan baik di tingkat local, nasional maupun
internasional
3.
3. Menyelenggarakan
tata Kelola birokrasi secara professional melalui peningkatan kapasitas, etos
kerja dan penghargaan bagi sivitas akademika dan tenaga kependidikan
Dengan
tujuan yang dimiliki, terdiri dari
1. 1. Menghasilkan
lulusan yang berkompeten, professional dan berjiwa wirausaha di bidang
kepariwisataan
2. 2. Menghasilkan
penelitian dan karya terapan yang dimanfaatkan oleh masyarakat nasional maupun
internasional
3. 3. Melaksanakan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai implementasi ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk meningkatkan kualitas kehidupan
4. 4. Menjalin
kerjasama dengan para pemangku kepentingan dalam pengembangan pembangunan
kepariwisataan daerah, nasional dan internasional, dan
5.
5. Mewujudkan
tata kelola birokrasi yang baik
Selamat
Dies Natalis ke 45, Politeknik Pariwisata Bali. Semoga jaya selalu selamanya