Tulisan ini merupakan bagian II
(kedua) dari Trilogi Tulisan yang dibuat
dalam rangka Dies Natalis ke 37 Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali,
tanggal 27 Maret 2015.
Ivan Panin, Matematikawan Rusia
(1855-1942) berkata, "Waktu terkadang terlalu lambat bagi mereka yang
menunggu, terlalu cepat bagi yang takut, terlalu panjang bagi yang gundah, dan
terlalu pendek bagi yang bahagia. Tapi bagi yang selalu mengasihi, waktu adalah
keabadian."
Sebagai lembaga pendidikan, STPNB
memiliki begitu banyak mahasiswa dengan berbagai potensi yang dimiliki, beragam
situasi dan kondisi mereka, baik yang terukur maupun tidak. Adakalanya potensi
tersebut memperoleh penghargaan sebagai bukti atas prestasi mereka semua. Namun
deretan penghargaan yang berhasil diraih tidak serta merta membuktikan bahwa
mahasiswa yang tidak memiliki bukti tersebut tidaklah berprestasi atau tidaklah
berharga, karena setiap orang adalah berharga dan sangat bernilai.
Sebagian dari mahasiswa yang
memperoleh penghargaan atas prestasi pada tahun 2011, meliputi:
1.
Made Handijaya Dewantara, The Best
International Delegate Kriya Model United Nation India, Director Roma Model UN
Italy, English Debating Competition Bangkok.
2.
Helmi Wijaya, Food Hotel Tourism
Malaysia.
3.
Mahardhika Prasetya, Food Hotel
Tourism Malaysia.
4.
Gusti Agung Ngurah Bagus Arya
Baskara, Juara I “Love Sparkling Competition di Surabaya
5.
M. Reza Pahlevi, Juara I “Asian
Junior Chef Predicate” di Jakarta.
6.
Riyan Adi Permana, Juara I “Culinary
Competition” di Jakarta.
7.
Fendi Kristiawan, Juara I “Love
Sparkling Competition” di Surabaya.
8.
I Wayan Gede Yoga Agustina Putra,
Juara I “ASEAN Skill Competition, bidang F & B” Mewakili Indonesia, Tingkat
ASEAN, di Jakarta.
9.
I Wayan Gede Yoga Agustina Putra,
Juara I “ASEAN Skill Competition, bidang F & B”, Tingkat Indonesia, di
Jakarta.
10.
I Wayan Gede Yoga Agustina Putra,
Juara I “ASEAN Skill Competition, bidang F & B”, Tingkat Propinsi Bali, di
Denpasar.
11.
Monica Nike Adiba, Juara I “Bintang
Radio Tingkat Nasional”
12.
Ni Putu Ayu Dewi Gayatri, Juara
“Memasak” di Surabaya.
13.
I Gede Panji Kumara, Juara I “Cooking
antara LKS dan ASIAN Skill di Jakarta
14.
I Gede Panji Kumara, Juara mewakili “Cooking antara LKS dan ASIAN Skill”
mewakili Indonesia ke Luar Negeri
15.
Kadek Dwi Agustini, Juara I
“Memasak” di Surabaya
16.
Made Handijaya Dewantara, Juara I
Lomba Karya Tulis Kemenbudpar
17.
Ni Made Ayu Silvia Dewi, Juara
“Jegeg” Badung Tahun 2011
18.
Monica Nike Adiba, Juara I (Putri) “Nyanyi Solo” Dilaksanakan oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar
19.
Nina Yunken Prasadha, Juara II (Putri) “Nyanyi Solo” Dilaksanakan oleh
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar
20.
Agustinus Kenny Adiba, Juara I (Putra)
“Nyanyi Solo” Dilaksanakan oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar
Dalam ASEAN Skill Competition
yang digelar pertengahan November 2012, I Wayan Gde Yoga Agustina Putra
berhasil meraih medali perak untuk bidang Food and Beverage Service. Sementara
I Gede Panji Komara meraih Excellent Diploma Cooking dan berhasil menyisihkan
14 peserta dari sepuluh negara. Istimewanya, Wayan Gde Yoga Agustina Putra dan
I Gede Panji Komara mewakili Indonesia setelah melalui tahapan seleksi tingkat
provinsi Bali dan nasional.
Didampingi dosen pembimbingnya, Nur
Nasution dan Ni Luh Suastuti, Yoga dan Panji mengaku bangga dan siap mengharumkan
nama Indonesia di kompetisi lanjutannya di Jerman, Juli 2013. Selain dua
mahasiswa itu, ada sejumlah mahasiswa STP Nusa Dua lainnya yang berprestasi di
bidang seni dan olahraga. Monica Nike Adiba meraih Juara I Lomba Seriosa Putri
pada Pekan Seni Mahasiswa Nasional XI 2012 di Mataram, NTB. Sementara Agustinus
Kenny Adiba meraih Juara II Lomba Seriosa Putra pada event yang sama.
Wisuda XVIII STPNB berlangsung hari
Jum’at 20 April 2012, di BICC Nusa Dua. Adapun, masing-masing wisudawan dan
wisudawati dengan lulusan Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi dari
masing-masing Kelas adalah :
Kelas Pagi Pogram Diploma IV adalah
: Program Studi Administrasi Perhotelan, Reonando Ferrari, Program Studi
Manajemen Kepariwisataan, Ni Putu Arsaniasih.
Program Diploma III terdiri dari
Program Studi Manajemen Tata Hidangan, Sayu Putu Puspitasari, Program Studi
Manajemen Tata Boga, Diah Ratna Krisnawati, Program Studi Manajemen Divisi
Kamar, Sang Ayu Putu Laksmi Parashita Dewi, Program Studi Manajemen Usaha Perjalanan,
Franky Eugenius Sandry, Program Studi Manajemen Akuntansi Perhotelan, Ketut
Yuda Arta, Program Studi Manajemen Perhotelan.
Kelas Sore Program Diploma IV adalah
: Program Studi Administrasi Perhotelan, I Made Yogi Wiradharma, Program
Diploma III, Program Studi Manajemen Perhotelan, Ida Ayu Putu Melia Umiati.
Program Studi Manajemen Tata Hidangan, Nyoman Ary Trisna Dewi, Program Studi
Manajemen Tata Boga, Yunita Deliana, Program Studi Manajemen Divisi Kamar,
Naning Dwi Agustin.
Program Diploma II terdiri dari
Program Studi Tata Hidangan, Nyoman Bayu Bumi Ratmata, Program Studi Tata
Boga, Luh De Yuliani, Program Studi kantor Depan, Ni Gusti Putu Dyah Apriyani,
Program Studi Tata Graha, I Made Subrati, dan, Program Studi Spa, Ni Wayan
Novia Suandewi.
Wisuda XIX STPNB Berlangsung April
2013, di BNDCC Nusa Dua. Berdasar SK Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua
Bali, Nomor: 04/KP.006/STP/IV/2013, ditetapkan Wisudawan dengan IPK Tertinggi,
pada Wisuda XIX STPNB.
1.
Program S1: Program Studi
Bisnis Hospitaliti, Dama Adhyatma.
2.
Program D IV : Program Studi
Administrasi Perhotelan, Nattaya Jasmine Harumi Erci.
3.
Program D III : Program Studi
Manajemen Perhotelan, Dewi Yulfa.
4.
Program D IV : Program Studi
Manajemen Akuntansi Hospitaliti Agustinus Ananta Prabowo.
5.
Program D IV : Program Studi
Manajemen Kepariwisataan, Rufina Guteri Ganggus.
6.
Program D IV : Program Studi
Manajemen Bisnis Perjalanan, Ida Bagus Surya Kencana Putra dan I Gusti Agung
Shinta Dwi Utami.
7.
Program D IV : Program Studi
Manajemen Konvensi dan Perhelatan, Rahma Fajar Pratiwi.
8.
Program D III : Program Studi
Manajemen Divisi Kamar, Daniel Nugraha Nusantara.
9.
Program D III : Program Studi
Manajemen Tata Hidangan, Ni Putu Eka Wijayanti.
10.
Program D III : Program Studi
Manajemen Tata Boga, Ni Luh Putu Widya Andita.
11.
Program D II : Program Studi Divisi
Kamar, I Ketut Agus Juniartha Wijaya.
12.
Program D II : Program Studi Tata
Hidangan, Ni Wayan Ariani.
13.
Program D II : Program Studi Tata
Boga, Ayu Meynarsih.
14.
Program D II : Program Studi Spa, Ni
Kadek Sumayanti.
STPNB juga berhasil meraih
Sertifikat Lingkungan Bersih Narkoba dari Badan Narkotika Nasional (BNN)
Provinsi Bali. “Ini menunjukkan bahwa mahasiswa kami bersih dari narkoba,” ujar
Dr. I Nyoman Madiun, M.Sc., di Nusa Dua,
Selasa, 12 November 2013.
Pada Tahun 2014. Sebagian dari
banyak prestasi yang diraih para mahasiswa dan mahasiswa STPNB adalah Jegeg Badung 2014, Ni Wayan Pratiwi Dewanti, dari
Program DIV Administrasi Hospitaliti
kelas C smt 8. Bungan Kuta 2014, Ni Wayan Sugiani Antari, dari Program DIV
Administrasi Hospitaliti kelas C smt 8.
Pada awal bulan Mei 2014, saat Kompetisi Pariwisata
Indonesia ke-5 tahun 2014 di Bandung, mahasiswa STPNB memperoleh penghargaan
sebagai berikut :
1.
Marcel Hardono dari Program Studi Manajemen
Bisnis Perjalanan Semester 4 meraih Juara I Lomba Tour Guiding.
2.
Pangestu Alam Syahnur dan Mentari
Tobing dari Program Studi Manajemen Bisnis Perjalanan Semester 4 meraih Juara I Lomba Pembuatan Tour Package.
3. I Komang Hendra Ariawan, Firman
Imawan, Laura Gracia Saragih dari Program Studi Manajemen Konvensi dan
Perhelatan Semester 6 meraih Juara II Lomba Pembuatan Event Proposal
Program Studi Manajemen
Tata Boga (MTB) Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali (STPNB) dengan
mahasiswa atas nama Anak Agung Shinta Devi, Cassandra Mellin, Leonardo
kembali mengukir prestasi dengan memenangkan lomba tingkat internasional "Taste Of Asia Junior Chef Competiton"
yang diadakan di Woosong University pada tanggal 12 September 2014. Acara ini
dilaksanakan dalam rangka perayaaan 60th Woosong University dimana peserta
lomba berasal dari 4 negara yaitu Indonesia (STPNB), China (Huan Shan
University), Taiwan (National Kaohsiung University Of Hospitality And Tourism)
dan Korea (Woosong University).
Mahasiswa lainnya juga, memiliki
prestasi masing-masing, karena kami yakin, setiap orang memiliki karakter unik,
perbedaan yang mampu menjalin harmoni indah di dalam diri, di antara mereka,
dan juga di tengah masyarakat, yang mampu menghasilkan segudang prestasi unik
pula. Bukan hanya prestasi yang terukur dan terlihat mata saja, namun pula
dalam banyak bidang prestasi-prestasi berkualitas lainnya.
Sejarah Perkembangan
Pada tahun 1972, sebagai suatu upaya
mengantisipasi perkembangan kepariwisataan Bali, Pemerintah Indonesia melakukan
kerjasama dengan UNDP dan ILO melaksanakan studi kelayakan. Salah satu output
studi tersebut adalah rekomendasi untuk membangun lembaga pendidikan dan
pelatihan perhotelan dan kepariwisataan yang mampu menghasilkan SDM Pariwisata
yang profesional. Sebagai tindak lanjut dari rekomendasi studi tersebut, maka
di bentuk Pusat Pendidikan Perhotelan dan Pariwisata Bali (P4B) yang ide
pembangunannya dicetuskan pada tanggal 25 Januari 1975.
Bila NHI (STP Bandung) dimaksudkan
untuk menyiapkan kader pariwisata kawasan Indonesia Barat, lembaga pendidikan
P4B dimaksudkan untuk menyiapkan kader/insan pariwisata profesional untuk
kawasan Indonesia Timur, dan juga memenuhi kebutuhan industri pariwisata dan
perhotelan yang ada di Bali. Kampus lembaga pendidikan P4B di bangun di atas
tanah seluas sekitar 7 ha di kawasan wisata Nusa Dua. P4B merupakan salah satu
unit pelaksanaan dari PT. Pengembangan Pariwisata Bali atau Bali Tourism Development Corporation (BTDC)
yang mengelola kawasan wisata Nusa Dua. Setelah penyusunan kurikulum pendidikan
selama tahun 1976-1977, maka pada tahun 1978 lembaga ini mulai melaksanakan
kegiatan pendidikan dan pelatihan (Prevocational
Training Programme) bagi 120 orang tamatan Sekolah Dasar atau Siswa Drop Out SLTP yang berasal dari
Bualu, Tanjung, Sawangan, Bukit dan Jimbaran. Pada tahun 1978 mulai menerima
mahasiswa reguler dari lulusan SMA dan yang sederajat.
Pada tanggal 22 Januari 1982
pengelolaan P4B dialihkan dari PT. BTDC kepada Badan Pendidikan dan Latihan
Departemen Perhubungan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan nomor:
303/DL. 005/ PHB-81 tanggal 18 Desember 1981, tentang pendirian Balai
Pendidikan dan Latihan Pariwisata (BPLP) Bali. Melalui surat tersebut, P4B
dirubah namanya menjadi Balai Pendidikan dan Latihan Pariwisata Bali yang
disingkat BPLP Bali.
Pada tahun 1983 sesuai Surat
Keputusan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi (Deparpostel) No:
Km.08/OT.083/PPT-83 tentang Organisasi dan Tata Kerja Deparpostel, pengelolaan
BPLP Bali dialihkan pada Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi. Pada periode
ini pendidikan dan pelatihan perhotelan dan pariwisata untuk program reguler
dikonsentrasikan pada jenjang Diploma I, II, dan III. Konsentrasi program
tersebut disesuaikan dengan (a) kebutuhan industri pariwisata saat itu yang
sebagian terbesar memerlukan tenaga pelaksana, penyelia, hingga kepala bagian
dan (b) kemampuan lembaga untuk menyiapkan insan pariwisata dan perhotelan
profesional pada jenjang tertentu.
Sebagai antisipasi atas perkembangan
industri pariwisata ke depan dan tuntutan industri pariwisata akan SDM
pariwisata tingkat pimpinan yang profesional, maka status BPLP Bali
ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi Pariwisata yang disingkat STP Nusa Dua Bali
dengan konsentrasi program pendidikan dan pelatihan pada jenjang diploma III
dan IV. Peningkatan status BPLP menjadi STP didasarkan atas Keputusan Presiden
Nomor 102 tahun 1993
Secara historis, hingga saat ini STP
Nusa Dua Bali telah mengalami beberapa perubahan dalam hal pucuk pimpinan,
lokasi kampus, dan lembaga yang menaungi.
Secara kronologis, pucuk pimpinan
P4B / BPLP / STP Nusa Dua Bali adalah sebagai berikut:
- Drs. I Gde Ardika (1978 – 1985);
- Drs. Nyoman Bagiarta (1985 – 1992);
- I Gde Widjana (1992 – 1998);
- Prof. Dr. Dra. N.K. Mardani, MS (1998 – 2000);
- Drs. Sumekto Djajanegara (Januari – Agustus 2000);
- Drs. I Gusti Putu Laksaguna, CHA, M.Sc (Agustus 2000 – April 2002);
- I Made Sudjana, SE., MM., CHT (April 2002 – Juni 2010);
- Dr. I Nyoman Madiun, M.Sc. (23 Juni 2010 - 28 Januari 2013)
- Drs. Dewa Gede Ngurah Byomantara, M.Ed. (28 Januari 2013 - ...)
Erich Fromm, Pakar Sosiologis, Psikologi Sosial, Filsuf Humanis,
berkata, "Di masa lalu, pemimpin adalah bos. Namun kini, pemimpin harus
menjadi partner bagi mereka yang dipimpin. Pemimpin tak lagi bisa memimpin
hanya berdasarkan kekuasaan struktural belaka."
Hal ini membimbing kita semua, bahwa
pemimpin dan yang dipimpin harus selalu bersinergi dengan cara-cara inovatif
dan kreatif, bukan lagi dengan pola-pola otoriter dan monoton, atau kaku.
Lokasi Kampus
Kampus STP Nusa Dua Bali berlokasi
di Jl. Darmawangsa, Kampial Nusa Dua, Kabupaten Badung sejak tahun 2000.
Sebelumnya, kampus ini berada di kawasan pariwisata BTDC Desa Bualu sejak tahun
1978.
Lembaga-lembaga yang menaungi STP
Nusa Dua Bali
Perubahan Lembaga yang menaungi STP
Nusa Dua Bali terus berlanjut yakni dari BTDC, Departemen Perhubungan,
Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, Departemen Pariwisata, Seni dan
Budaya, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, dan kini bernaung di bawah
Kementerian Pariwisata
Visi
Menjadikan STPNDB sebagai Pusat
Unggulan dalam Bidang Pendidikan Tinggi Hospitaliti, Kepariwisataan, dan
Perjalanan di Asia Pasifik.
Misi STP Nusa Dua Bali
- Menciptakan SDM yang unggul dan memiliki kompetensi di bidang Hospitaliti, Kepariwisataan, dan Perjalanan melalui pendidikan dan pelatihan jalur vokasi, akademi, dan profesi.
- Melaksanakan penelitian yang unggul dan berguna bagi masyarakat di bidang Hospitaliti, Kepariwisataan, dan Perjalanan.
- Melaksanakan pengabdian pada masyarakat di bidang Hospitaliti, Kepariwisataan, dan Perjalanan untuk mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif.
- Menjalin hubungan kerjasama dengan pemangku kepentingan di bidang Hospitaliti, Kepariwisataan, dan Perjalanan.
Tujuan STP Nusa Dua Bali
- Menghasilkan mahasiswa yang kompeten di bidang Hospitaliti, Kepariwisataan, dan Perjalanan.
- Menghasilkan hasil penelitian yang unggul di bidang Hospitaliti, Kepariwisataan, dan Perjalanan.
- Meningkatnya kompetensi, daya kerjasama, dan produktivitas masyarakat di bidang Hospitaliti, Kepariwisataan, dan Perjalanan.
- Terjalinnya kerjasama dengan lembaga pendidikan, instansi pemerintah, asosiasii profesi, industri Hospitaliti, Kepariwisataan, dan Perjalanan.
Kebijakan Mutu
Surat yang dikirim oleh LO UNWTO,
Lucy Garner, tertanggal 18 Maret 2015, membuktikan hasil yang diperoleh lembaga
pendidikan STPNB terkait TedQual Certification Process.
“It is a great pleasure for me to
attach the official notivication of Results of The UNWTO Tedqual Certification
Process your Institution applied for. I would like to congratulate you and the
whole team there for the excellent result. I am also attaching the final audit
report in which we include our recommendations for the future”.
Sebagai Perguruan Tinggi Negeri di
bidang pariwisata, STPNB wajib memperoleh akreditasi oleh BAN–PT sebagai
jaminan bahwa mutu pendidikan di STPNB diakui dalam skala nasional. Sedangkan
TedQual adalah akreditasi yang dikeluarkan oleh United Nation’s World Tourism
Organization (UNWTO) Themis Foundation untuk Lembaga Pendidikan Pariwisata.
Terakreditasinya STPNB oleh UNWTO Themis Foundation mengindikasikan bahwa
kiprah alumni di dunia Internasional akan semakin diakui.
Di Awal tahun 2015, Sekolah Tinggi
Pariwisata Nusa Dua Bali (STPNB) berhasil meraih prestasi gemilang dengan
memperoleh akreditasi dari BAN-PT, TedQual dan Sertifikasi ISO 9001:2008.
Keberhasilan ini merupakan merupakan hasil kerja keras dan perjuangan panjang
dari seluruh Civitas Akademika STPNB.
STPNB juga berhasil meraih
sertifikasi ISO 9001:2008 sebagai bukti unggulnya mutu yang dimiliki oleh
STPNB. ISO 9001:2008 adalah Standar Internasional yang digunakan untuk
menetapkan kebijakan dan sasaran mutu (quality objective) serta pencapaiannya
yang bisa diterapkan dalam setiap jenis organisasi/perusahaan berdasarkan
persyaratan 8 klausul ISO 9001:2008. STPNB telah memperoleh sertifikat
akreditasi oleh BAN-PT, TedQual dan ISO 9001:2008 merupakan bukti bahwa seistem
penjaminan mutu telah berjalan dengan baik. Diharapkan kedepannya prestasi ini
akan mampu dipertahankan dan ditingkatkan demi mewujudkan Visi STPNB sebagai
Pusat Unggulan dalam Bidang Pendidikan Tinggi Hospitaliti, Kepariwisataan, dan
Perjalanan di Kawasan Asia Pasifik.
Sertifikasi kompetensi yang juga
dibekalkan pada para mahasiswa STPNB membuktikan kesungguhan lembaga pendidikan
ini dalam hal kualitas mahasiswa dan lulusan melaksanakan aktivitas di tengah
masyarakat luas. Sertifikasi kompetensi merupakan pengakuan kompetensi atas prestasi
kelulusan yang sesuai dengan keahlian dalam cabang ilmunya dan/atau memiliki
prestasi di luar program studinya. Sertifikat diterbitkan oleh perguruan tinggi
bekerjasama dengan organisasi profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga
sertifikasi yang terakreditasi kepada lulusan yang lulus uji kompetensi.
Sertifikat kompetensi sangat penting
bagi para mahasiswa dan lulusan STPNB, sebagai bukti kompeten di bidang terkait
pariwisata dan perhotelan, dan pada bidang pekerjaan tertentu. Terkait dengan
hal tersebut, pendidikan dan pengembangan seluruh komponen sumber daya manusia
di STPNB selalu ditingkatkan.Termasuk langkah-langkah pengembangan sumber daya manusia berupa
perlunya asesor kompetensi yang kompeten dan profesional.
Kompetensi tidak juga berarti bahwa
orang yang berkompeten akan selalu terhindar dari masalah dan situasi konflik.
Kompetensi berarti kita siap menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi,
dan akan selalu berusaha sepenuh semangat, selalu kreatif, dalam mencari
solusi, bekerja sama, di mana pun berada, dengan cara bagaimanapun.
Martin Luther King Jr,. Aktivis HAM AS, berkata, "Jika
Anda bisa membuat orang lain tertawa, maka Anda akan mendapatkan semua cinta
yang Anda inginkan."..... Maka, mari tertawa bersama, menebar kebahagiaan
dan kebaikan di sekeliling kita.