Pagi bermain bersama Laskar Pelangiku dengan bersepeda ke Pantai Batubelig, duduk berlatar GrandBaliSani Suites menentang bibir pantai. Siang bersama simbok diantara persiapan jelang odalan. Sore hunting sepatu kerja wanita berwarna hitam untuk kakiku yang berukuran 7 atau 42, cari buku anak. Dan... kuputuskan mampir ke Supermarket CFR di Jalan ImamBonjol. Aku butuh baju kerja putih baru.
Berjalan di lorong bagi baju pria, kutemui deretan baju bermerek Harmonie. Baju putih berlengan panjang ukuran L. Tidak ada harga tertera ada plastik pembungkus baju. Namun pada papan penunjuk bagi kelompok baju tersebut jelas tertera harganya. Tertera di papan penunjuk, harga asli adalah Rp. 59.900,00. dan sedang ada discount, sehingga harganya jadi Rp. 41.930,00. Aku bergeser ke baju putih bermerek Arasmus, harganya Rp. 69.900,00. Hmm... Bahannya lebih lembut. Namun kuputuskan mencoba yang bermerek Harmonie. Kukeluarkan dari plastiknya, kubuka deretan kancingnya, lalu mengepasnya di depan kaca. Bagus juga. Urusan penampilan dan dandan, cari yg praktis saja lah. Bukan berarti dandan ga perlu, namun masih lebih banyak yg harus dipikirkan. Kuambil tiga baju putih bermerek Harmonie, kupastikan di papan penunjuknya, tidak ada perbedaan untuk baju yang berlengan pendek dan berlengan panjang, ukuran XL dan L... sama-sama sedang discount menjadi seharga Rp. 41.930,00. Dan kini, ke kasir kulangkahkan kaki dengan mantap.
Di bagian kasir, setelah print out keluar, harga yang tertera adalah Rp. 69.900,00. Kuingatkan kasir, ibu A, dengan.. "Harganya kok beda dengan yang terpajang di papan penunjuk pada kelompok baju?" Kasir wanita yang terletak di ujung kiri itu segera berlalu, ia menuju deretan baju yang kuambil tadi, memastikan harga baju yang kuambil di deretan baju yang dipajang. Lalu dia kembali dengan membawa potongan yang tertera pada papan penunjuk, "Rp 41.930,00". Staf ini lalu memanggil Senior Cashier, bapak B, yang segera memutuskan untuk memperbaiki hasil print out dengan mengulanginya kembali, agar harga menjadi sesuai dengan yang tertera pada papan penunjuk. Senior Cashier memasukkan sebuah kunci pada mesin hitung, dan menuliskan password disana, untuk menghapus data yang sudah ter record, lalu staf kasir memulai kembali posting data dari awal untuk barang yang kubeli.
Namun, setelah diperbaiki oleh Senior Cashier, dan dilanjutkan kerja sang kasir, harga yang keluar tetap Rp. 69.900,00. Berhubung sudah pergantian jam kerja staf kasir, aku disarankan untuk mengajukan pertanyaan pada customer service officer. Hhmmm.
Beralih ke Customer Service.....
Petugas pria tampan ini, bapak C, memanggil staf lain via pengeras suara. Staf yang bertugas di bagian baju tiba. Ibu D, menjelaskan bahwa memang terdapat stiker penunjuk harga dengan tulisan yang tertera adalah Rp. 41.930,00. Tiba lagi Senior Cashier, bapak B, diskusi dengan Customer Service, bapak C. Lalu berkata, "Ibu, ini, telah kami putuskan, karena data barcode yang tertera di papan penunjuk harga berbeda dengan data barcode yang tertera pada baju, maka kami akan mengganti selisih harga tersebut. Mohon ibu tunggu sebentar, ya?" ... Lalu, customer service staf, bapak C, mengatakan, "Ibu, kami hanya bisa mengembalikan kelebihan harga untuk satu baju, yang lengan pendek. Sedang dua baju lengan panjang lainnya akan tetap dihargai Rp. 69.900".
Akh.... Rasa lapar karena belum makan sejak pagi, lelah berdiri karena menanti ini semua, mulai membangkitkan emosi jiwa... Sahutku, "Ini berarti, supermarket CFR ini telah melakukan penipuan, data yang tertera pada papan penunjuk barang, berbeda dengan data pada mesin kasir, berbeda dengan apa yang kalian para pegawainya persepsikan... saya bisa laporkan ini semua. Kalian sungguh tidak becus bekerja. Saya ingin bicara dengan Manager kalian sekarang juga!".
Bapak tampan, C, mempersilahkanku untuk menghubungi via telpon, mengadukan ke nomor yang tertera di spanduk di atasnya. 08119101949. Kuhubungi via HP, telpon di meja customer service berdering. Hmm, dia mulai salah tingkah. Kubilang, "Bapak, tega sekali mempermainkan seorang wanita!! Siapa Manager on Duty hari ini disini? Bapak Ketut? Tidak bisa dihubungi via paging? Dia sedang istirahat? Ahh, tidak ada yang lainnya yang bisa menerima complaint?" Seorang ibu yang juga customer service staf, ibu D, mencoba hubungi Manager on Duty berkali melalui pengeras suara. Terlihat, seorang pria tua, bapak E, berjalan dari lorong tengah, memandang, lalu berbelok ke arah pakaian dalam pria, bersembunyi dan berdiam di sana, mengintipku berkali. Bapak C perlahan beringsut, menghindar, dan memilih bergabung dengan para kasir. Hhmmpprrggh...
Akhirnya, setelah berulang kali ibu D memanggil via pengeras suara, datang Manager Non Food yang saat itu bertugas, bapak F. Kujelaskan permasalahan kembali, untuk ke sekian kalinya. Lalu jawabnya, "Ini bukan penipuan, ibu. Cuma terlambat ganti papan penunjuk saja, seharusnya kemarin sudah kami cabut" Ah, Kemarin pagi, katanya... dan ini sudah dua hari berlalu. jelaslah, orang yang datang berbelanja masih akan tetap berpatokan pada harga yang ada. Dan, ini... ada tiga harga yang berbeda, Rp. 69.900,00, Rp. 59.900,00, dan Rp. 41.930,00. Pada empat sisi yang berbeda persepsi, di deretan baju, di kasir, pada customer service staf, dan pada Manager Non Food.
Akhirnya, bapak E, si pria kurus, rambut mulai botak, yang dari tadi mengintip mulai datang mendekat, menghampiri kami dan bertanya "Ada apa, ya?" Akh, jengkelku mulai meledak. Dengan tetap tersenyum kukatakan, "Dari tadi, bapak sudah datang melewati jalan tengah supermarket, lalu berbelok arah ke kiri, bersembunyi di balik rak pakaian dalam pria. Bapak takut saya makan, ya? Bukan begitu caranya menghadapi pelanggan, pak !!. Kita kan bisa bicara baik-baik dan selesaikan ini supaya jelas. Begitu cara kerja supermarket ini dan para pegawainya, ga bakal lama deh bapak kerja disini !!" Geramku.
Datang lagi, supervisor lain, bapak G, menjelaskan "Mohon bersabar, ya ibu, memang ini harus disampaikan pada kami, jika tidak demikian, maka kami tidak akan tahu permasalahan, dan salah akan terus berlanjut hingga esok hari..."
Ah, rugi deh, Supermarket yang katanya sudah beralih kepemilikan Chairul Tanjung (CT) yang masuk sebanyak 40 persen kedalam Carrefour (Okezone, Jakarta, Jum'at, 16/4/2010) masih memajang slogan yang tertempel erat di setiap mesin kasirnya.... "Anda berhak mendapatkan satu minuman kaleng ... jika pelayan tidak menyapa anda, tidak menawarkan tas "Hijau", tidak bla-bla-bla..."
Hmmm.
Kasus ini, dan juga jutaan kasus lain di seluruh permukaan bumi, yang, bisa saja terjadi berulang-ulang setiap hari, mencerminkan perlunya Komunikasi.
1. Komunikasi membantu menjelaskan dan memberi harapan
2. Komunikasi mewarnai hubungan antar manusia
3. Hargai pelanggan dengan menghargai komunikasi
4. Seluruh owner, manajemen, pegawai,(khususnya, CFR supermarket) bahkan, pelanggan, harus ikut pelatihan komunikasi / paling gak, harus pahami, aplikasi dan evaluasi hubungan antar manusia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar