Pulang di di Hari Jum'at, 10 September 2010 dalam rangka berkumpul bersama seluruh anggota keluarga. Jadi bagai ikutan arus mudik bersama umat muslim yang rayakan Lebaran. Menyusuri jalan raya sepanjang Denpasar - Gilimanuk, berhenti rehat di pom bensin LalangLinggah, memotong jalan melewati daerah hutan di Yeh Leh Yeh Lebah, Bading Kayu, tembus hingga daerah Dapdap Putih. Berbelok lagi ke Utara, akan menuju Sepang, Gunung Sari. Kudengar orang berteriak memanggil. Namun karena penuh konsentrasi tingkat tinggi mengendarai motor Yamaha MX, jalan berliku dan rusak parah, berboncengan dengan simbok dan anak bungsu, dan kupikir, tidak pentinglah untuk berbasa-basi dengan orang yang tak kukenal, dan, cukup kubalas dengan tersenyum ramah. Tiba di desa Asah Badung, masih harus naik ke daerah Gunung Sari, mengantar simbok ke rumahnya. Dia masih terhitung cucu jauh suami. Sudah hampir 5 tahun ini jadi pengasuh anak, menjaga rumah dan se isinya bila kami pergi bekerja dan sekolah, sekaligus dia juga bersekolah, kini telah kelas 2 SMA.
Tiba di Gunung Sari, kami dicegat di sebuah pos penjagaan oleh beberapa pecalang, penjaga keamanan yang berasal dari penduduk sebuah desa di Bali. "Sedang ada Nyepi Adat, Nyepi Desa, berkaitan dengan Upacara Ngusaba Desa". Ehm..... hehehe... Ternyata.... itu tho sebabnya aku dicegat dan diteriaki saat melintas di Bujak tadi. Akan ditanyai, hendak kemana, dalam rangka apa... Maklum saja dah. Khan ga tahu acara ini. Sinampurayang, Beli, sinampurayang tityang... Dan, ku turunkan simbok di sana, dia masih harus berjalan kaki dua kilometer lagi, sedangkan aku dan anak bungsu berbalik arah, menuju Pangkung Singsing di Asah Badung. Seluruh keluarga besar sudah menanti dalam rangka mecaru dan melaspas rumah dan sanggah yang baru diperbaiki. Upacara akan berlangsung di Anggarakasih Dukut ini. Sungguh menyenangkan, berkumpul bersama keluarga besar, melakukan berbagai aktivitas bersama....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar