"... a man never getting old until regrets replace his dreams..." (Mark Twain). Orang gak bakal jadi tua, mereka bakal selalu berjiwa muda dan tetap bersemangat untuk menciptakan berbagai kreativitas tiada henti. Maka..... yuuuk selalu berkarya, saling memotivasi dan menjalin harmonisasi dalam berbagai situasi dan kondisi apapun, baik suka-duka-lara-pati.....
Jum'at 23 Desember 2011. Pagi hujan deras turun, namun aku harus berangkat ke kantor. Persiapan jelang ujian sidang skripsi bagi beberapa mahasiswa akan dilangsungkan Rabu, 28 Desember. Sabtu hingga Senin kampus akan tutup demi menghormati perayaan Natal umat Kristiani. Aku juga harus ke ruang Koperasi, melunasi pembayaran peminjaman dana bagi kelangsungan pembayaran biaya studi semester lalu yang kutempuh di Program S3 Pascasarjana, Program Studi Kajian Budaya, Universitas Udayana.
Hmmmm.....
Melanjutkan sekolah lagi sungguh membutuhkan konsentrasi dan kesabaran yang tidak mudah. Biaya, waktu, tenaga, semua tercurah dan menuntut daya tahan ekstra. Keluarga dan sahabat terkadang juga perlu senantiasa diingatkan bahwa kita hanya manusia biasa dengan segala keterbatasan dan sejuta impian juga harapan. Harus pandai-pandai dalam hal manajemen waktu, berbagi dengan para sahabat dan anggota keluarga besar, juga pekerjaan yang menuntut tingkat konsentrasi sama.....
Di Kantor Koperasi STPNDB, ku temui pula ibu Eka Mahadewi yang juga sedang menempuh pendidikan di Program S3 Pascasarjana Program Studi Kajian Pariwisata. Diskusi dan saling curhat membantu kami untuk saling menguatkan diri masing2 dalam menjalani segala ujian dan godaan selama ini....
Sebagai seorang wanita pekerja yang dosen, seorang istri dan ibu dari beberapa orang anak yang beranjak dewasa, seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Program Doktoral, dengan se abreg aktivitas dan kepentingan yang menyertai, juga usaha untuk menjaga eksistensi diri.... Hmm, sungguh sebuah usaha dan butuh kerja keras dalam mewujudkan segala impian dan harapan kami.
Beranjak setelah urusan di ruang Koperasi tuntas, kami sempatkan bertemu dengan para sahabat lain di gedung Rektorat. Well, para mahasiswa STPNDB baru menuntaskan ujian akhir semester, dan kini mereka sedang menikmati masa-masa libur. Namun sebagai abdi negara yang bergelar pegawai negeri sipil di bawah Kemenparekraf, kami harus mengajukan ijin cuti bila ingin berlibur. Dan toh, masih banyak tugas yang harus dituntaskan berkaitan dengan tugas dan jabatan yang kami emban. Maka, sejauh ini, semoga semua berjalan lancar dan segera tuntas saja.
Waktu menunjukkan pukul 12.30 saat aku beranjak ke parkiran kampus untuk menemui motor honda tercinta. Kulihat ada Esa, dosen baru yang juga putra dari ibu Dayu Widawati. Ibu Dayu Widawati adalah juga satu dari 3 dosen wanita di STPNDB yang sedang menempuh Program S3 Pascasarjana. Esa mengatakan "Bu, ada Pak Made Andi Arsana sebagai pembicara di Fak. Hukum UNUD, pukul satu hari ini".....
Woooww....
Anganku melayang jauh.
Sewaktu menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, semenjak tahun 1987 hingga tahun 1993, aku sempat terpilih sebagai Ketua Umum Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma UGM. Pengalaman ini smakin membuatku berbaur dengan berbagai kalangan luas, mengembangkan kemampuan berorganisasi, menguji kedisiplinan dan keahlian dalam menuntaskan pekerjaan. Sungguh sebuah pengalaman dan pendidikan berharga yang membentuk kepribadian dan prestasi ku hingga kini.....
Aku bahkan belum pernah berjumpa dengan Made Andi Arsana....
Namun alumnus Fak. Geologi yang merupakan adik kelasku ini sugguh memiliki prestasi cemerlang. Terkadang kuikuti karya tulisnya yang sungguh menakjubkan. Semangat untuk pantang menyerah, karya-karya yang menunjukkan kematangan diri yang ditempa berbagai pengalaman dan pendidikan yang teruji dan terbukti.
Ahhh, aku ingin mengikuti seminar kali ini. Berharap dapat berjumpa dengannya, wlo hanya sejenak, karena aku berjanji akan berjumpa dengan sahabat lainnya. Pukul 3 sore, berjanji mengantar bule melukat, ke Tirta Empul, Tampak Siring.
Maka, segera kukebut laju motor tua tercinta menyusuri by pass Ngurah Rai, hingga tiba pukul 13.10.
Setelah bertanya beberapa kali, kuketahui seminar diadakan di lantai 3. Dengan terengah tiba di muka ruang seminar, aku menerobos masuk dan terduduk di salah satu bangku yang tersisa. Ku hela nafas panjang berkali..... bersyukur seminar belum dimulai.
Ah ha.... aku perlu ke kamar mandi, merapikan diri. Berbalik keluar, persis di pintu, beberapa orang pria akan masuk ke ruang. Woowww, ini dia si Andi. Langsung kusalami dia. Pria besar nan hebat dengan badan relatif kecil. Maka kuistilahkan dengan... Pria besar tapi kecil, pria kecil tapi besar. Sudah menghasilkan 150 buku, yang tidak hanya terbit di dalam negeri, namun pula di luar negeri.
Bukan hanya itu, terdapat pula bapak Made Sudiana yang bertugas di Balai Bahasa. Beliau baru berpindah tugas dari sebelumnya di Makasar.
Hmmm, dunia ini sungguh kecil. Orang-orang yang belum pernah kita jumpai di dunia nyata, namun sudah sering diskusi bersama di dunia maya..... Pak Made Andi, Pak Made Sudiana, dan aku sendiri.... Bu Desak Made Santi. Ah ha.... Triple Made. Sungguh sebuah Borderless World, Dunia Tanpa Batas, yang mungkin saja berulang kali menimbulkan beragam sengketa itu sendiri. Cuocuookk dah, dengan materi yang dibawakan oleh pak Made Andi kali ini. Hehehe.....
Aku bertahan hingga pukul 14.20, dan beranjak dengan perasaan berat, karena tugas lain telah menanti..... menghantar para sahabat yang lainnya lagi untuk melukat. Hmmm, sungguh sebuah hari hebat bersama dengan orang-orang hebat dan pengalaman yang smakin membuka mata hati juga wawasan pengetahuan.
Seminar kali ini diadakan di ruang aula Kampus Hukum Universitas Udayana, Jum'at 23 Desember 2011, diselenggarakan oleh Bagian Hukum Internasional Fak. Hukum UNUD, dibuka oleh bapak PD II Fak Hukum UNUD, dengan menghadirkan pembicara bapak I Made Andi Arsana, ST., M.Erg, dengan topik berjudul:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar