Kamis, 1 Desember 2016.
Pulang dari Kampus.
Waktu menunjukkan pukul 16.30.
Mendung, sehabis gerimis, dan sempat hujan deras siang hari itu.
Seperti biasa, mengendarai motor tercinta, si hitam nyonya tua.
Setelah dua minggu lalu turun mesin di Luwus karena olie kering lupa diganti.
Setelah sekian kali terpaksa mendorong motor karena bensin kosong.
Aku still yakin percaya diri motor masih terisi dengan bensin hingga stasiun bensin di Sunset Road dalam perjalanan pulang nanti....
Jelang Simpang Siur, sebelum Billabong,
si hitam nyonya tua tercinta, berhenti dengan cerianya......
aku menepi. Hehehe. Bensin habis.
Haruskah aku panik, mengumpat dan mulai menyesali diri?
ah... bukan tipe ku lah....
Ku lihat di depan, ada resto mini, Chicken Gourmet.
Ku parkir motor di halamannya, dan, kupesan segelas es teh.
Coba hubungi anak2, mereka sibuk dan berjauhan.
Coba hubungi teman2, mereka juga sudah dengan manis di rumah masing-masing.
Kucoba bertanya pada si pengelola resto, Pak Angga.
Dia mencoba membantu dengan aplikasi Gxxjek. Namun ternyata ditolak.
Pak Angga memerintahkan stafnya untuk keluar, membelikan dua liter bensin.
Aku melirik ayam guling yang masih rock n roll dalam roaster,
dan meminta pak Angga memotongnya untuk kubawa pulang.
Rp 65.000 per ekor....
Pak Angga, Barista di Town Square Hotel.
Ponakannya ternyata Muridku di STP Nusa Dua Bali,
Joshua Santoso, mahasiswa semester 1 ADH.
Wah, dunia ternyata sempit, ya pak.
Terima kasih sudah membantu saya....
Hasilnya.... jadilah,
bensin kudapat bagi motorku, si hitam nyonya tua tercinta,
ayam guling bagi keluarga tercinta.....
akhirnya, kembali ku meluncur di jalan raya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar