Brahma
Sraddha
Brahma Sraddha,
keyakinan terhadap Tuhan, meyakini bahwa Tuhan adalah sumber dari segala yang
ada di bumi, yang terlihat maupun tidak, sekala dan niskala. Tuhan berada
dimana-mana (Wibhu Shakti), Sang Maha Pencipta (Krya Shakti), Maha Mengetahui
(Jnana Shakti). Brahma merupakan Yang Maha Esa, hal ini memperlihatkan bahwa
Hindu merupakan agama Monotheisme.
Babad Bali.com
menjelaskan bahwa banyak gelar atau istilah yang diberikan dalam menyebut
Tuhan. Misalnya, Reg Weda Mandala I, Sukta 164, Mantra 46 menyebut dengan Ekam
Sat Wipra Bahuda Wadanti, Agnim Yamam Matariswanam, Tuhan itu hanya satu, oleh
para Resi disebut dengan berbagai istilah, seperti Agni, Yama, Matariswan. Kitab
Upanishad IV.2.1, menjelaskan dengan istilah Ekam Ewa Adwityam Brahman, Tuhan
itu hanya satu, tiada duanya. Kitab Narayana Upanishad menyebutkan, Narayanad
na Dwityo Asti Kascit, Narayana yang tiada duanya, yang sangat dihormati. Dan
berbagai istilah lain seperti Sang Hyang Parameswara, Parama Wisesa, Jagad Karana.
Wujud Tuhan dalam bentuk Tri Murti, sebagai berikut: Sebagai Sang pencipta, Dia disebut Brahma (Utpati). Sebagai Sang Pelindung atau Pemelihara, Dia disebut
Wisnu (Sthiti). Sebagai yang mengembalikan segala isi alam kepada sumber asal
mulanya, Dia disebut Siwa (Pralina).
Kitab Wrhaspati Tatwa sloka
14 juga menguraikan sifat-sifat Tuhan yang disebut dengan Asta Shakti, atau
Asta Iswarya, artinya, delapan sifat Kemahakuasaan Tuhan. Ke delapan sifat
tersebut mencakup Hana Anima Ngaranya (halus sekecil atom, tidak terlihat),
Hana Laghima Ngaranya (seringan ether, melayang, berada dimanapun), Hana Mahima
Ngaranya (Maha Besar Kuasa Tuhan), Hana Prapti Ngaranya (menuju ke berbagai
arah yang Beliau tuju), Hana Prakamya Ngaranya (Beliau yang segala kehendaknya
senantiasa terwujud), Hana Isitwa Ngaranya (Tuhan adalah Yang Utama), Hana Wasitwa
Ngaranya (Tuhan Penguasa segala alam semesta), Hana Yatrakamawasayitwa Ngaranya
(tiada yang dapat menentang kodrat atau takdir Nya). Kedelapan sifat Agung
Tuhan digambarkan kelopak teratai berdaun delapan (astadala), dengan singgasana
sebagai lambang Kemahakuasaan, yang mengatur alam semesta di berbagai penjuru
dunia.
Referensi:
Babad Bali.com
Wrhaspati Tatwa, Reg
Weda Mandala I
Tidak ada komentar:
Posting Komentar