Craddhaya satyam apnoti
Craddham satye prajapati
Dengan sraddha orang akan mencapai Tuhan
Tuhan menetapkan, dengan sraddha bersatu
dengan Tuhan
Sradha merupakan
keyakinan umat Hindu terkait tujuan hidup. Bayangkan bila kita tidak memiliki
tujuan, tidak ada pegangan atau pedoman hidup, tidak memiliki visi dan misi,
maka hidup akan terasa hampa dan tiada berguna. Sradha atau kepercayaan dan
keyakinan hidup ini diterapkan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, suatu ajaran
yang melandasi tujuan hidup, serta disiplin yang harus dilakukan. Ketiga hal
tersebut terwujud dalam Sadya, Sadhana, dan Sastra. Sastra menggambarkan
tentang ajaran atau falsafah kehidupan yang menguraikan pedoman hidup, terkait
kebajikan, petuah, jalan spiritual. Sadhana menjelaskan upaya spiritual, proses
latihan, penguasaan dan pengendalian diri, dalam menggapai jalan dharma. Sadya menggambarkan
disiplin diri, integritas, konsentrasi, kesediaan, kesiapan, kematangan diri
dalam melaksanakan keyakinan tersebut.
Ajaran agama yang
bertitiktolak dari keyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha Kuasa, Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, membuat Agama merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara. Pemahaman yang baik terhadap ajaran agama dapat
menuntut seseorang mencapai kebahagiaan lahir dan batin, menghindari konflik
dengan berbagai lapisan masyarakat. Sudah sepatutnya, tokoh masyarakat, kaum
cerdik cendekiawan, orangtua, pemerintah, bisa menjadi teladan dan memberikan
informasi tepat mengenai terapan ajaran agama dalam kehidupan.
Yaska menjelaskan bahwa
Sradha berarti kebenaran (satyanamani).
Menurut Sayana, Sradha berarti Adaratisaya
/ bahumana, penghargaan tertinggi (RegWeda I, 107: V.3), Visvasa, keyakinan atau kepercayaan
(RegWeda II, 12:5), Purusagatobhilasa
visesah, suatu bentuk yang istimewa dari keinginan manusia (RegWeda X.
151), Sraddhadhanah sebagai karmanustannatatparah, Dia yang memiliki
keyakinan di dalam diri, dan semangat untuk mempersembahkan upacara pemujaan
(Atharvaveda VI. 122:3).
Sraddha atau keyakinan
dalam agama Hindu ada lima, Yakni Widhi Tatwa, Atma Tatwa, Karmaphala Tatwa, Punarbhawa
atau Samsara Tatwa, Moksa Tatwa. Widhi Tatwa atau Widhi Sraddha, Keyakinan
terhadap Brahman, Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi
Wasa, dengan berbagai manifestasinya, lambang, simbol,gambar, bentuk, fungsi,
makna. Atma Tatwa atau Atma Sraddha merupakan keyakinan adanya atma yang
bersemayam di dalam tubuh, yang membuat tubuh bernyawa. Karmaphala Tatwa atau
Karmaphala Sraddha, keyakinan bahwa setiap perbuatan memiliki akibat, hasil
dari perbuatan. Punarbhawa, Samsara Tatwa, atau Samsara Sraddha, keyakinan terhadap
kelahiran kembali, menitis berkali untuk berbenah diri, menjadi semakin baik.
Moksa Tatwa, atau Moksa Sraddha, keyakinan akan bersatunya sang atman dengan
sang Brahman.
Agama Hindu bersifat
monotheisme, percaya akan satu Tuhan, tidak bisa terpisahkan dan dibagi-bagi.
Sifat keesaan Tuhan disampaikan dengan berbagai istilah, pada awalnya Purusha
(yang tiada terbatas), Hiranyagarbha (pencipta seluruh mahluk yang ada),
Prajapati (asal mula semua mahluk), Pita (ayah dari semua yang ada), namun
tidak mempengaruhi hakikat Tuhan yang hakiki, sebagai Tyhan Yang Maha Esa.
Sebagaimana tercantum di dalam Reg Weda Mandala I. Sukta 164: Mantra 46, “Om Ekam Sat Wipra Bahudah Wadanti, Agnim
Yamam Matariswanam”. Ia yang tunggal, absolut, satu-satunya, namun disebut
dengan berbagai istilah oleh umat manusia. Di dalam Upanishad IV. 2.1
disebutkan “Om Tat Sat Ekam Ewa Adwityam
Brahman”, Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, hanya satu dan
maha sempurna. Di dalam Narayana Upanishad disebutkan “Eko Narayana na Dwityo Sti Kacit”, hanya satu Tuhan yang disebut
Narayana, tiada duanya. Di dalam Sama Weda 327 disebutkan “Sumeta visva ojasa patim divo, Ya eka id bhur atihir jnanam, sa purvyo
nutanamo aji gisan, tam vartanir anu vavrta eka id”, Marilah datang pada
Nya, penguasa semesta. Dia yang Esa, dan satu-satunya. Dia yang ada semenjak
dahulu kala hingga kini. Hanya kepada Nya semua arah tujuan. Dia satu-satunya. “Om twam siwa twam mahadewa, Iswara
parameswara, Brahma, Wisnu ca, Rudra ca, Purusah parikirtitah”, Engkau yang
disebut Siwa, Mahadewa, Iswara, Parameswara, Brahma, Wisnu dan juga Rudra. Engkau
adala asal mula dari segala yang ada di dunia.
Referensi:
Widhi Tatwa, Filsafat
Hindu.
I Nyoman Kurniawan. Catur
Sadhya Sadhana, Empat Tiang Kesadaran Sempurna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar