Minggu, 20 Feb 2011. Terjaga pukul 5 pagi, segera ku kerahkan Laskar Pelangi untuk bersiap diri. Mobil pick up yang akan membawa segala sepeda sudah tiba. Maka, 8 buah sepeda segera naik ke atas mobil. Di samping pak supir duduk Dek Widya dan Mahesa, adiknya. Di bagian belakang, anak2ku, Adi dan Yudha, Gung Wipa, dan Prima. Aku naik motor bersama Kadek Susi, mengiringi dari belakang. Menyusuri jalan Teuku Umar pukul 6 pagi, banyak terlihat rombongan orang bersepeda pula, bergerak ke arah Renon. Hmmmm, mungkin mereka juga akan ikut meramaikan acara Bali Go Green ini....
Kali ini, kami akan mengikuti Bali Fun Bike, yang diadakan oleh Indonesian House Keeper Association pada hari Minggu, 20 Februari 2011, berawal di Lapangan Puputan Renon.
Pukul 7.00, kami mulai bergerak dari Lapangan Puputan Renon, menuju jalan Diponegoro, Thamrin, Gadjah Mada, lalu berbelok ke Jalan Veteran, dan Hayam Wuruk. Di berbagai perempatan terlihat beberapa panitia berdiri memberi arahan bagi para peserta untuk bergerak mengayuh sepeda. Anak2ku melesat bagai anak panah dalam mengayuh sepedanya. Namun aku terpaksa melambatkan gerak sepeda, menemani Komang Mahesa dan Kadek Susi.
Di pertigaan menuju jalan Melati, tidak terlihat ada panitia. Hmmm, sebagian peserta ada yg berbelok ke arah jalan Melati. Di perempatan jalan menuju Kereneng juga tidak terlihat adanya panitia. Belasan peserta kembali ada yang berbelok arah menyusuri jalan ini. Ahhh.
Kucoba bersama belasan peserta lain terus menyusuri arah jalan lurus di depan kami. Berkali2 kami harus memastikan dengan bertanya pada orang yang terlihat duduk2 di pinggir jalan, untuk memastikan arah kami tidak salah. Di perempatan jalan menuju Art Centre, ada seorang Polantas yang sedang bertugas. Kami bertanya padanya, dan dia mengarahkan peserta untuk berbelok arah. Hmmmm. Kulihat dikejauhan, masih ada peserta yang mengayuh sepeda di belakang kami.
Melintasi ISI dan Art Centre, kembali kami bertemu pertigaan. Aarrggghhh, tidak ada satupun panitia disana. Setelah bersusah payah, terlanjur mengarah ke kanan sejauh 25 meter, kami memutuskan untuk kembali memutar arah, berbelok ke kiri.
Bersamaku juga terdapat rombongan anak-anak SD dari UBUD. Mereka mengeluh cape dan menyesali tidak adanya panitia yang mengarahkan rombongan yang tersisa. Kuberikan semangat pada mereka, bahwa jarak yang masih harus ditempuh tersisa sedikit lagi. "Bapak namanya Made Nukada, kerja di Bali Royal Hotel. Kami dari Ubud juga naik mobil Pick up tadi" Demikian dia berceritera tentang dirinya.
Komang Mahesa dan Kadek Susi juga terlihat sudah bercucuran keringat dan berkali harus beristirahat sejenak. Kami menyusuri jalan menuju jalan raya Puputan Renon. Hmmm. Namun toh akhirnya, kami selesaikan perjuangan kali ini. Mereka berteriak bahagia saat berjumpa kembali dengan rombongan lain yang sudah menikmati kue dan minuman. Menjejerkan sepeda, dan duduk di atas rumput di pinggir jalanan.
Hmmm. Mungkin hal ini harus jadi bahan evaluasi panitia Bali Fun Bike. Antisipasi terhadap membludaknya peserta hingga ribuan, minimnya petugas di lapangan, hingga banyaknya peserta kanak-kanak dengan jarak yang bagi mereka sungguh jauh. Sementara.... banyak dari para housekeeper lain yang bahkan, mengendarai sepeda gayung mereka dari daerah Kerobokan, Kuta, Dalung, menuju Renon. Setelah mengikuti rally sepeda dengan jarak tempuh tersebut, mereka kembali tetap mengendarai sepeda mereka pulang ke rumah. Terlihat dari logo yang nampak di baju. Batanta's club. MFBC, RFBC, Klapes, dan, masih banyak lagi club-club bersepeda lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar