Senin, 16 Juli 2012. Hari pertama para murid kembali bersekolah setelah sebulan liburan
kenaikan kelas. Demikian pula dengan anak-anakku. Mereka akan mulai
kembali mengawali hari-hari dengan segudang aktivitas belajar di
sekolah.
Sudah
semenjak minggu lalu ku cek berbagai perlengkapan sekolah mereka.
Seragam, buku, kaus kaki. Aman terkendali. Pagi ini, makanan pagi dengan
menu nasi goreng dan teh anget sudah terhidang di meja. Sudah kusiapkan
pula bekal bagi mereka, lengkap dengan sebotol air minum.
Selesai
mandi dan mengenakan seragam, mereka mulai mengenakan sepatu. Dan......
olala, baru kusadari. Sepatu hitam putra keduaku, Made Yudhawijaya,
tidak memiliki tali sepatu. Tali sepatu hitamnya telah putus dan tidak
bisa digunakan lagi.
Hmmm,
tak kehilangan akal, kupindahkan tali sepatu olahragaku yang berwarna
putih. Sambil kurayu dia, bahwa nanti sore akan kubelikan tali sepatu
hitam, yang penting, dia bisa berangkat sekolah. Namun dia menolak.
Ah,
anakku ngambul bisa berat kasusnya bila hingga dia mogok sekolah. Ini
adalah hari pertama. Dia harus mengawali hari bersekolah dengan sepenuh
semangat dan juga bertanggungjawab. Maka, ide kreatifku berkeliaran.
Daripada harus membelikan sepatu baru demi mendapatkan tali hitam, lebih
baik berusaha mencari tali sepatu hitam.
Ahai, kuambil spidol
hitam dari tas ransel yang biasa kubawa kemana-mana, kubuka tutupnya,
dan, kuwarnai tali tersebut. Lumayan lah, bisa bertahan untuk se hari
ini. Dan segera sepatu digunakan oleh Yudha. Dia mengikat tali sepatu,
segera berlalu menuju sekolah tercinta. SD 13 Padang Sambian Kelod,
dengan diantar oleh simboknya.
Well. Sepagi ini, seorang ibu telah
berusaha menjadi Mac Gyver, dengan segudang ide kreatif, mencoba
mencari solusi. Morning Crazy, kesibukan di pagi hari, dengan segala
urusan dalam negeri. Karena.... tak ada rotan pun, akar akan mampu
berguna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar