Menjadi kandidat Doktor ? Bermimpi pun aku tak berani dahulu kala.
Namun, kini aku berada pada posisi tersebut. Mahasiswa Program
Pascasarjana, S3, Program Studi Kajian Budaya, Universitas Udayana.
Sombong? Tidak! Tak perlu itu, tak pernah terlintas sedikitpun untuk
bersikap angkuh. Bangga ? Tentu ! Sudah pasti. Namun, untuk
memperlihatkannya secara histeria dan meledak2? Hmmm, jauh kaleee. Lagi
pula, bukankah, di atas langit masih ada langit. Jauh lebih banyak
masalah yang perlu kita hadapi, daripada hanya ber bangga dan ber
sombong belaka.... Maka, biarlah, mengalir bagai air di sungai.
Kali ini, kisahku tentang, proses tatkala mengurus hal yang berkaitan dengan ijin penelitianku.
Setelah
berulang kali diskusi dan edit, berulang ujian, dari Pra Kualifikasi
dan Proposal, akhirnya tuntas sekian tahap. Meski penelitian telah
kulakukan dengan survey ke lokasi semenjak dahulu, namun formalitas
tetap perlu. Maka, kulengkapi dengan seperangkat peralatan, dan usaha
untuk berjuang, juga disertai doa mendalam semoga upayaku berjalan
lancar.
18
Juni 2012. Setelah hasil editan proposalku disetujui dan disahkan oleh
para Profesor Promotor dan Co Promotor 1, juga Co Promotor 2, Ketua
Program Studi S3 Kajian Budaya, aku berangkat menuju kampus Pascasarjana
di jalan Sudirman. Waktu menunjukkan pukul 13.00, sedang ada ujian
sidang terbuka, promosi doktor, dimana Direktur Program Pascasarjana
Universitas Udayana, ikut menguji. Maka kutinggalkan 15 set proposal
yang sudah kujilid rapi di meja sekretaris beliau, dan baru akan kuambil
keesokan harinya.
19 Juni 2012, pagi hari yang cerah, pukul 7.30
sudah duduk manis di ruang kerja Direktur Program Pascasarjana, sempat
berdiskusi dengan Prof. Dr. Luh Kartini yang terkenal dengan penelitian
beliau tentang cacing yang sungguh bermanfaat bagi produk organik.
Akhirnya kudapatkan tandatangan Direktur Pascasarjana pukul 9.30 pagi.
Bergegas kugeber motor menuju Nias 13. Namun sungguh, sebuah ujian
kesabaran sedang berlangsung........ Ketua Program Studi S3 Kajian
Budaya sedang tugas luar pulau selama 3 hari, dan surat pengantar
permohonan ijin penelitian masih harus menanti.
Jum'at,
21 Juni 2012. Pukul 10.00, di jalan Nias 13, Sanglah. Ada ujian seminar
hasil thesis pagi ini, dan aku berharap bisa dapatkan tandatangan
segera. Astungkara, bersyukur pada Hyang Widhi Wasa, langkahku lancar.
Kudapatkan surat pengantar permohonan pembuatan Ijin Penelitian dari
staf akademik di Kajian Budaya. Ibu Luh memberikan padaku, dan setelah
menunggu beliau, kudapatkan pula tandatangan Prof. Dr. AA Bagus Wirawan
SU. Maka, segera kembali kugeber motor tercinta, kali ini menuju kampus
Bukit, Gedung Rektorat. Well, memang, kampus Unud memiliki beberapa
lokasi gedung yang terpisah-pisah.
Tiba di samping gedung rektorat
kampus Unud di Bukit, waktu menunjukkan pukul 11.00. Aku berjalan
melangkah masuk ke Gedung Rektorat. Kutanya satpam yang bertugas, aku
ingin mengurus surat ijin penelitian. Mereka mengarahkan ku untuk menuju
ke Gedung Litbang yang terletak di bagian belakang Gedung Rektorat.
Maka, aku segera melangkah kembali, keluar dari pintu belakang Gedung
Rektorat, dan masuk ke Gedung Litbang. Beberapa orang yang kutanya malah
bingung, mereka minta aku menemui Kabag TU di lantai 2 Gedung Rektorat,
di sebelah ruang IT. Ahay.... Dengan langkah gontai karena belum makan
semenjak kemarin, kembali kumelangkah. Naik ke lantai dua, Gedung
Rektorat. Mereka kembali bingung, dan aku diminta turun ke lantai dasar. Duh.... Akhirnya berjumpa pula dengan staf yang seharusnya kutuju sedari awal di lantai dasar tersebut. Kuserahkan surat permohonan pembuatan berkas ijin penelitian dari Unud yang kubawa, juga satu berkas proposalku
Aku hanya bisa duduk menunggu hingga suratku selesai dikerjakan mereka,
dan, karena sudah siang, maka kuputuskan, usaha baru akan kulanjutkan
keesokan hari.
Senin, 25 Juni 2012. Dengan semangat sumringah membuncah, pagi
hari pukul 7 sudah di jalan raya menuju Renon. Dahulu, sewaktu di bangku
S2 Pascasarjana Program Studi Kajian Budaya Unud, aku juga mengurus
sendiri ijin penelitianku. Maka, aku yakin masih bisa mengenali gedung
perkantoran tersebut. Ternyata, sungguh banyak perubahan. Berkali
bertanya di jalan tak menjamin aku takkan tersesat pula. Setelah 30
menit berputar-putar, akhirnya kutemukan gedung Kesbanglinmas
tersembunyi di area Gedung yang diperuntukkan bagi Dinas Kehutanan, di
bagian belakang. Area ini persih di sebelah Kantor Samsat Kodya. Ah.....
Maka, kuserahkan surat permohonan pembuatan berkas ijin penelitian dari
Unud yang kubawa, juga satu berkas proposalku. Dan, ujian kesabaran
kembali. Aku diminta kembali keesokan hari, untuk mengambil surat ijin
tersebut.
Seminggu berlalu, karena kesibukan Pensisba di STPNDB, dan juga
dalam rangka piodalan di Pura Perum dimana kami tinggal, kubiarkan
pengurusan berkas permohonan bagi ijin penelitian. Dan kini, Senin, 2
Juli 2012, pagi hari, aku kembali menuju ke Gedung sama, Kesbanglinmas
Prop. Bali. Berkas surat kudapatkan, dan karena penelitian ku mengambil
lokasi di area Nusa Dua, sedang area tersebut termasuk dalam wilayah
Kabupaten Badung, maka harus kubawa Ijin Penelitian menuju ke
Kesbanglinmas Kabupaten Badung yang terletak di Puspem Badung.
Swaha......
Kembali
bergerak menuju Puspem Badung. 35 menit kubutuhkan untuk menempuh jarak
dari Kesbanglinmas Prop. Bali, menuju ke Kesbanglinmas Kab. Badung.
Parkir di bagian depan Gedung Utama, aku berjalan perlahan menuju lobi. Di
lobi Gedung Utama Pemkab Badung, kujumpai Emi, alumni STPNDB DIV
ADH 97. Dia menunjukkan arah Gedung KesbanglinmasKab yang terletak di
gedung berikut. Well, maka, kunikmati berjalan pagi mengeliling gedung2
pemerintahan tersebut. Anggap olah raga pagi hari. Tiba di bagian
Gedung Kesbanglinmas Kab. Badung, masuk ke bagian Wasnas, dan kudapati
Pak Ketua sedang ke Jakarta mewakili bapak bupati, wakil beliau sedang
ijin tidak masuk bekerja. Satu staf ramah tersebut berkata, "Balik lagi
dua hari kemudian, ya bu. Bapak ke Jkt mewakili
Bupati". Hmmm, ujian kesabaran adalah guru kehidupan juga...
Kamis, 5 Juli 2012. Pagi hari sudah meluncur ke Puspem Badung. Karena
sudah paham area, maka aku bisa parkir di depan gedung Kesbanglinmas
Kab. Badung. Seorang bapak kutemui di ruang Wasnas, aku diminta
menggandakan surat ijin penelitian yang telah ditandatangani. Hmmm,
gedung semegah ini, kompleks gedung pemerintahan yang banyak, namun aku
harus keluar area Puspem, mengendarai motor mencari tempat fotokopi.
Ah... urusan fotokopi yg menyusahkan. Namun akhirnya 15 menit kemudian,
aku bisa kembali ke ruang Wasnas. Kuserahkan surat yang telah kugandakan
kepada seorang
ibu. staf di sana. Beliau memberikan stempel pengesahan pada setiap
lembar surat yang telah kugandakan, disertai penjelasan, kemana saja
harus kubawa dan kuedarkan surat tembusan Ijin Penelitian.
1.Kapolresta Denpasar
2.DanDim 1611/Badung
3.Inspektur Kab. Badung, di Mangupura
4.Ka. Bappeda Litbang Kab. Badung, di Mangupura
5.GM PT BTDC di Nusa Dua
6.Kepala KUD di kawasan pariwisata Nusa Dua
7.Kelompok perempuan pemijat di pantai kawasan pariwisata Nusa Dua
8.Lurah Benoa
Berpindah ke
gedung di sebelah Kesbanglinmas Kab. Badung, kudapati Gedung Litbang.
Hmmm, Bapak satpam menunjukkan arah, di lantai satu, kuserahkan surat
tembusan bagi Inspektorat di ruang TU nya. Berikutnya naik ke lantai
dua, ke ruang sekretariat Bappeda. Duhh, lumayan berkeliling juga
deh.....
Urusan tuntas? Belum lagi. Kali ini meluncur
ke Dan Dim Wirasatya yang terletak di Jalan Sudirman. Salah satu pihak
yang harus kuberikan tembusan surat Ijin Penelitian. Kulirik waktu,
menunjukkan pukul 10.30. Maka, kali ini motor bergerak menyusuri jalan,
menuju jalan raya Sudirman. Tiba di depan kantor tersebut, kubelokkan
motor, hendak masuk ke area perkantoran. Dan, aku dibentak, dilarang
masuk. Duuhh, jantungku berdebar, berdetak kencang. Provost menanyakan
keperluanku, lalu kujelaskan, aku membawa surat. Dheuuuhh, pak provost,
jangan galak-galak. Saya bukan berniat jahat. Hiiikksss. Kuparkir motor
dengan masih berdebar, dan menjelaskan tujuan sesungguhnya pada petugas
di meja jaga. Sayangnya, aku ternyata salah alamat. Seharusnya, kantor
yang kutuju adalah Dan Dim Wirasatya yang terletak di selatan puputan
Badung. Hmmm, kembali berbalik, berputar arah, dari jalan Sudirman,
menuju jalan raya puputan Badung. Di bagian selatan dari lapangan
puputan, kutemui gedung tersebut. Aku kembali masuk, dan memarkir
motorku, kuserahkan surat ijin penelitian, dan segera pamit.
Bagaimana
dengan surat ijin penelitian lain yang masih harus kuedarkan? Hmmm,
cukup sudah, untuk hari ini. Aku harus pulang, beristirahat, dan
menenangkan diri sejenak. Lumayan heboh dan melelahkan, semua urusan
ini......
Stres?
Ya ! Karena aku hanya manusia biasa yang juga memiliki sisi manusiawi.
Namun, kenapa harus berpatah arang? Masih tetap bisa menikmati hidup,
dan... enjoy aja lageeee. Misalnya dengan membuat joke-joke ringan,
berkumpul dan tertawa bahagia bersama para sahabat, diskusi dengan suami
dan anak2 ku terkasih, membuat foto-foto usil, hehehe......
Jum'at,
aku ke PT Bali Tourism Development Corporation, menyerahkan surat
tembusan Ijin Penelitian bagi Dirut salah satu BUMN ini, sebelum lanjut
menunaikan tugas ke STPNDB. Di sana kutemui Ibu Aisyah.
Hari
Selasa, 10 Juli
2012, pagi di STPNDB, sehabis bimbingan bagi muridku yang sedang
berupaya menuntaskan skripsinya, kami berangkat menuju Tanjung Benoa,
jalan Segara Ning. Pak Mentra ngunduh mantu. Kebetulan pula mantunya
adalah salah satu staf dosen baru di STPNDB. Satu bis, beberapa mobil
kecil, dan aku mengendarai motor, demikian pula bu Sri Sadjuni. Sehabis
kondangan upacara mapetik, mepandes, dan pawiwahan tersebut, aku mampir
ke KUD Mina VI, Merta Segara Samuh.
KUD
Mina Segara Samuh adalah salah satu objek penelitianku yang daerahnya
terletak di kawasan pariwisata Nusa Dua. Ku serahkan surat bagi
Ketua KUD, melalui Ibu Mulyati dan ibu Kristin yang ada di sana.
Hari Rabu, 11 Juli
2012. Seperti biasa, tuntas bertugas di STPNDB, melakukan proses bimbingan
skripsi bagi dua mahasiswa ku, Anak Agung Maha Sudianto dari Program DIII
Manajmen Tata Boga, dan Siera Mulyana dari Program DIV Bisnis Hospitality.
Berikutnya aku bersiap mengunjungi
Kelurahan Benoa, menyerahkan surat Ijin Penelitian, kepada Lurah dari Kelurahan Benoa.
Well.
Semoga langkah-langkah ini akan smakin memantapkan jejak langkah ku,
mengumpulkan data-data, menggali informasi semakin mendalam, sehingga
tidak bersifat bias dan hanya setengah-setengah. Sungguh...... sebuah
usaha, dan, usaha yang bagaimanapun juga, kata kuncinya hanyalah......
jangan pernah menyerah untuk mewujudkan setiap mimpi, harapan, impian.
Meski terkadang berat, terjatuh berkali, bangkit selalu, berkali dan
berkali lagi.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar