Ibu Linda Anugerah adalah perempuan biasa, sama
seperti kita semua. Namun memiliki semangat luar biasa, kemauan luar biasa,
yang menggerakkan semua kemampuannya demi kemanusiaan. Ibu Linda Anugerah adalah
perempuan biasa, namun memiliki cinta kasih yang luar biasa, yang membuatnya
mencurahkan pikiran, perkatan dan perbuatan, demi kemanusiaan. Maka, kita juga
bisa menjadi orang-orang luar biasa, yang membuat kita lahirkan banyak karya
pula, dengan semangat kreativitas, dengan teriring doa, dengan cinta kasih,
bagi banyak orang di dunia…….
Pak Wayan Sura Bela yang anak keduanya, Madhu, ikut serta menjadi peserta metatah di Taman Pancasila Kertalangu pada hari Minggu, tanggal 23 Desember 2017.
Ibu Linda merupakan pendiri sekaligus ketua Yayasan
Angel Hearts Bali. Dia merupakan perempuan yang berasal dari Kintamani. Yayasan
ini merupakan yayasan sosial kemanusiaan yang berdiri murni untuk membantu umat
manusia yang membutuhkan. Visi dan misi Yayasan Angel Hearts Bali antara lain
membantu lansia terlantar, orang sakit, anak-anak yatim piatu dan terlantar, memberi
bedah rumah pada kaum lansia atau rumah tangga miskin, memberi bantuan biaya
kesehatan dan pendidikan pada anak-anak dari keluarga kurang mampu, membantu
pembangunan panti asuhan, tempat ibadah.
Wakil Gubernur Bali, melakukan rangkaian upacara sangging, potong gigi, bagi dua peserta upacara metatah, pada hari Minggu, tanggal 23 Desember 2017, di Taman Pancasila, Kertalangu.
Kegiatan sosial kemanusian ini telah
bertahun-tahun dilakukan oleh ibu Linda Anugerah, jauh sebelum Yayasan Angel
Hearts Bali berdiri. “Mungkin saya gila melakukan ini semua atas dasar
kemanusiaan, terkadang hingga mengabaikan keluarga saya”, ujar ibu Linda
Anugerah di suatu saat……… Ah, ibu tidak gila, ibu bukan seorang perempuan gila……
Ibu hanya seorang perempuan biasa yang melakukan hal-hal luar biasa, dengan
semangat luar biasa pula, bagi banyak umat manusia…..
Ibu Desak Sri Rejeki, melakukan yadnya, sebagai perias, bagi 20 an lebih, peserta metatah. Semenjak pukul lima pagi sudah berada di sini......
Metatah massal ini lahir dari ide beliau, karena
banyak anak asuh Yayasan Angel Hearts Bali, baik yang tinggal di dalam maupun
di luar Yayasan, yang sudah cukup umur, namun belum melaksanakan upacara potong
gigi. Sebagian besar merupakan anak yatim piatu dan kurang mampu. Murni berasal
dari niat suci tulus, ibu Linda berharap para anak asuh ini dapat menapaki
jenjang kehidupan dengan perasaan bahagia karena telah melaksanakan rangkaian
upacara memasuki gerbang kedewasaan ini.
Bapak Budiyasa bersama istrinya, juga ketiga putrinya. Bapak Budiyasa berasal dari Karangasem, daerah yang terkena dampak erupsi Gunung Agung. Ketiga putri bapak Budiyasa mengikuti upacara metatah di Taman Pancasila Kertalangu pada tanggal 23 Desember 2017. Beliau sangat bersyukur bisa mengikuti upacara gratis ini.....
Salah satu yg akan ikut dalam acara ini adalah
Wayan Bela, anak penderita CP (celebral palsy) yg sudah bertahun2 dibantu di
Yayasan Angel Hearts Bali. Ketiga putrid dari Ibu dan Bapak Budiyasa dari Karangasem
yang termasuk KRB 2 Gunung Agung. Juga
Madhu, putri dari Ibu dan Bapak Sura. Dan bersama dengan 120 peserta lain dari
berbagai penjuru Bali.
Ketiga anak asuhan Yayasan Angel hearts Bali yang mengikuti upacara metatah kali ini.Mereka sangat bersyukur bisa mengikuti upacara gratis ini, sebagai gerbang melangkah menuju jejak kehidupan di masa yang akan datang.
“Saya benar-benar ingin meringankan beban keluarga mereka dan
memberikan yg terbaik utk anak-anak asuh saya. Agar lengkaplah upacara yg wajib
mereka jalani dalam kehidupan. Tapi tentu saya menyadari, saya sangat awam
mengenai upacara adat dan juga keagamaan. Jadi sejak awal saya telah meminta
petunjuk dan berdiskusi dengan sesepuh serta beberapa orang yg sudah
berpengalaman di bidang itu, antara lain dengan Bapak Kantha Adnyana dari
Yayasan Jaringan Hindu Nusantara, dan juga para Pandita dr Yayasan Weda Poshana
Ashram Korwil Denpasar yg sudah berpengalaman menyelenggarakan upacara Potong
Gigi Bersama, serta tentu saja saya juga meminta petunjuk dari Bapak angkat
saya, Bapak Agung Udayana”, Ujar ibu Linda Anugerah lagi……
Adi, mahasiswa dari Program Studi Manajemen Kepariwisataan semester lima, yang sedang training di Phenom Event Organizer. Phenom EO ikut meng handle kegiatan Metatah Gratis pada hari Minggu, 23 Desember 2017, dan Adi yang ditugaskan menghandle kegiatan disini.
“Dan akhirnya saat penyusunan kepanitiaan,
disepakati bahwa SELURUH RANGKAIAN UPACARA akan dilaksanakan dan diatur oleh
Para Pandita dr Yayasan Weda Poshana Ashram Korwil Denpasar. Sedangkan Yayasan
Angel Hearts Bali hanya bertugas di bidang penanggung jawab pendanaan (dengan
dibantu oleh donatur2 yayasan). Saya sangat menyadari bahwa niat baik saya utk
membantu anak-anak yatim/piatu, disabilitas dan kurang mampu tentu harus pula
saya lakukan dengan cara yang baik dan tidak gegabah. Saya yakin, niat baik,
dilakukan dengan cara yang baik, Astungkara hasilnya pun akan baik”.
Ibu Wayan Sura Bela, sangat berbangga dan bersyukur, putrinya, Madhu, bisa ikut upacara Metatah gratis ini.....
Akhirnya, terlaksanalah kegiatan Metatah Massal
pada hari Minggu, 23 Desember 2017, di Taman Pancasila, Kertalangu, Denpasar.
Udara yang bersahabat, cuaca cerah, wajah-wajah ceria, rasa bahagia terpancar
dari banyak orangtua, peserta, keluarga juga sahabat…..
Sebagian dari para serati, bhawati, tukang banten yang bertugas mempersiapkan dan menghaturkan banten yang diperlukan bagi rangkaian upacara Metatah pada hari Minggu, 23 Desember 2017, di Taman Pancasila, Kertalangu.
Ibu Linda Anugerah adalah perempuan biasa, sama
seperti kita semua. Namun memiliki semangat luar biasa, kemauan luar biasa,
yang menggerakkan semua kemampuannya demi kemanusiaan. Ibu Linda Anugerah adalah
perempuan biasa, namun memiliki cinta kasih yang luar biasa, yang membuatnya
mencurahkan pikiran, perkatan dan perbuatan, demi kemanusiaan. Maka, kita juga
bisa menjadi orang-orang luar biasa, yang membuat kita lahirkan banyak karya
pula, dengan semangat kreativitas, dengan teriring doa, dengan cinta kasih,
bagi banyak orang di dunia…….