Kali ini tentang APM ADH B semester 8, UHSA, Ubud,
dan seminar yang mereka laksanakan pada
hari Sabtu, 10 Maret 2018 kemarin. Kelas ini mengambil tema “Thriving Locally
Act Digital & Always Deliver More Than Expected”. Seminar Hasil Aplikasi
Manajemen digelar di Museum Puri Lukisan Ubud, dengan moderator Ibu Juli
Rastitiati.
Seminar digelar bersama Narasumber Bapak Jeki
Maddiraja Ibrahim mengupas topik “Social
Media: Business & Strategy”. Pengelola The Artini Resort, Icip Icip
Restaurant, Tamatan STP Sahid Jakarta, pakar dibidang E-Commerce Specialist
yang pernah bekerja di Plateno Group, Clever BOX Events, kini sebagai Business
Development, Marketing Communication & E-Commerce Specialist at Pundi Ubud
Group, seorang Travel Blogger juga.
Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali
menyampaikan bahwa pada Program Aplikasi Manajemen ini mahasiswa menggabungkan
berbagai potensi diri yang dimiliki, membuktikan kemampuan dalam menerapkan
hasil pembelajaran juga pengalaman yang
didapat selama bertahun-tahun, sebelum mereka lanjut menuntaskan skripsi di
bagian akhir pendidikan pada lembaga Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali.
Pada tahun 2018, target 20 juta wisman mengunjungi nusantara, dan diharapkan
jumlah yang berkunjung ke Bali berkisar 40 %. Terkait hal tersebut, homestay
merupakan suatu bentuk yang pas dan tepat. Efisien karena rumah-rumah penduduk
yang bermaksud sebagai tempat tinggal tamu, memang sudah tersedia, sudah
dipersiapkan bagi wisatawan. Efektif, karena mampu membuat wisatawan
benar-benar dekat dengan budaya Bali, berinteraksi dengan masyarakat, dan dapat
melakukan aktivitas bersama-sama.
Ketua Program Studi Administrasi Perhotelan, yang
kini bernama Program Studi Pengelola Perhotelan, berterima kasih pada
organisasi Ubud Home Stay Association, yang telah menerima mahasiswa dalam
mengaplikasikan segenap kemampuan yang dimiliki, hingga akhirnya terwujud
sampai pada seminar hasil hari ini, Sabtu 10 Maret 2018.
Ida Bagus Gede Wiryawan, selaku ketua Ubud Home Stay
Association, menjelaskan bahwa semenjak tahun 1978 mulai bertumbuh homestay di
Ubud, hingga kini berjumlah 371, dengan jumlah kamar 5 – 6 kamar, hingga total
jumlah kamar yang tersedia adalah 2256. Mahasiswa ADH B semester 8 telah
berhasil menuntaskan program pemasaran sekaligus standar operasional prosedur
yang dijadikan acuan bagi pelaksanaan di berbagai homestay di Ubud, khususnya
yang ada di bawah naungan UHSA.
Ade Roy Renaldo, selaku Ketua program APM ADH B
semester 8, Ade Roy Renaldo, bersyukur bahwa berkat kerja keras dan kerja sama
tim, juga organisasi UHSA, telah berhasil membuat pedoman Standar Operasional
Prosedur yang bisa dipergunakan sebagai acuan bagi seluruh Homestay yang ada di
Ubud.
Seminar ini sekaligus pula digabung dengan
peringatan berdirinya Ubud Home Stay Association. Para pemilik dan pengelola homestay
di Ubud yang hadir menjelaskan bahwa keberadaan UHSA membantu mereka mempererat
hubungan satu sama lain, baik dalam bekerja sama, sekaligus pula saling
bertukar informasi satu sama lain. UHSA menyampaikan Certification of
Appreciation kepada berbagai pihak yang banyak berkontribusi dan telah menjalin
hubungan baik selama ini pada UHSA, seperti Kadisparda Gianyar, KADIN Gianyar,
BPC PHRI Gianyar, HIPMI Gianyar, Ubud Hotel Association, JCI Ubud, STP Nusa Dua
Bali, Anddna.co, Photo Leisure, Walk Imaging Bali, Guest Pro, MarkPlusInc.,
Wantilan Puri Lukisan.
Selamat, Ade dan tim lain. Selamat bagi kelas
kalian, Administrasi Perhotelan kelas B semester 8. Tugas ini telah kalian
tuntaskan. Tidak ada gading yang tak retak, tidak ada hasil yang bisa sempurna
mutlak. Namun kalian mampu mewujudkan karya nyata. Teruslah berkarya, meski se
kecil apa pun. Tetaplah bersyukur atas segala cobaan dan rintangan yang ada. Standar
Operasional Prosedur bagi Homestay atau Pondok Wisata ini bahkan, bukan tidak
mungkin nantinya, akan dapat dipergunakan pula di berbagai homestay lain yang
berada pada lokasi lain seperti di seluruh Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar