Tipat cantok,
tipat kuah kare, rujak kuah pindang, rujak cuka, dan rujak bumbu kacang.
Tidak susah mengenali warung
sederhana yang terletak di perempatan lampu merah di jalan IB Mantra, banjar
Biaung ini..... Warungnya sederhana, dengan banyak tanaman merambat hingga
menaungi teras depannya.
“Karena kita terletak di area
perempatan lalu lintas yang bisa terasa sangat panas bila sedang rame, maka
saya merancang penataan seperti ini”, ujar pak Wayan. rimbun pohon dengan
dedaunan yang menaungi bagian atas teras menjadikan udara terasa sejuk, meski
kendaraan ramai berseliweran.
Ada seperangkat meja dan kursi di
bagian depan warung. Aku duduk sambil memesan seporsi tipat cantok dan seporsi
lagi tipat kuah kare. Ingin menyaksikan dan mencicipi tipat dari Warung Oka
ini. “Oka adalah nama cucu saya”, pak Wayan menjelaskan. Warung ini dikelola
oleh pak Wayan beserta istri dan juga menantunya. Dan pagi jam 10 sudah siap
dengan tipat hangat yang baru selesai dimasak.
Tipat cantok yang masih hangat,
lengkap dengan sayur kecambah yang diaduk dengan bumbu kacang, seporsi dengan
cepat kuhabiskan pagi hari itu.
Berikutnya tipat kuah kare. seporsi
tipat, diberi telor dan bakso ayam, disiram kuah kare.
Masih ada seporsi rujak gula bali,
kuah pindang dan bumbu kacang. Campuran dari buah mangga, kedondong, belimbing,
tomat.
Seporsi tipat cantok seharga Rp.
7.000,-, dan tipat kuah kare seharga Rp. 10.000,-. Rujak dihargai Rp. 5000,-.
Indahnya aneka hidangan nusantara.
Murah meriah. Sederhana, namun terasa begitu mengasyikkan. Bagaimana mungkin
tidak kita syukuri begitu kayanya kuliner yang kita miliki.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar