Yugek Lestari Hardrocker bertanya "kok bisa sih, WS dipanggil Sinchan, bu?" Hmm. Namanya Wayan Sandi. Dia kukenal dari seorang teman lain dalam ruang diskusi di chat box dimana kami sering diskusi masalah spiritual. Lahir dan besar di Jakarta. Banyak tanya yang diajukan pemuda ini saat ber diskusi di ruang maya karena ketertarikannya memahami berbagai aspek kehidupan. Hobi baca buku komik, banyak sahabat yg anggap dia bagai Sinchan, bergerak tiada henti, cerewet, usil. Maka, sudah kujawab tanya mu, ya Gek?
Dia tamatan Binus University, Sistem Komputer. Pemuda yang miliki banyak ide kreatif. Namun terkadang, hidup perlu dihadapi dengan lebih dari sekedar ide kreatif, bukan? Usaha keras, faktor keberuntungan, me maintain diri sendiri secara terus menerus, motivasi tiada kenal lelah, jejaring kerja yang luas, dan se abreg lainnya. Dia memanggilku dengan sebutan "Nini", nenek, yg dituakan. Biarlah, tidak ada yang salah dengan panggilan ibu atau nenek bagiku dari siapa pun yg kukenal. Apalah arti nama, kata Shakespeare....
Sudah se minggu dia di Bali. Tirta Yatra bersama keluarga besar ke bbrp pura di Bali. Pagi ini dia muncul di tempat ku bekerja. Dari dulu sudah berkali minta dikenalkan dengan murid yang cantik dan ramah, padahal, sudah punya pacar. Haha... rahasia kubongkar. Setelah Tour de Campus singkat, berkunjung ke Hotel Praktek Siswa : Langoon Resort & Spa, bersembahyang di Pura Niti Bhuwana, kami putuskan berangkat temui Nyoman, "Sang Balian", istilah bagi teman diskusi yang satu ini. Namun sebelumnya, kami akan mampir ke Pura Goa Gong, ingin kuperkenalkan pada Sinchan Pura ini.
Tiba di Pura, ada serombongan tamu yang sudah tiba terlebih dahulu. Dari pelat mobil Toyota Land Cruiser, kukenali rombongan calon yang besok mengikuti Pilkada ini. Hmmm, mohon pencerahan di Pura yang terletak dekat Kampus UNUD di Bukit... Setelah temui rumah dan juga tempat kerja Pak Nyoman, Sinchan bersikeras untuk ikuti perjalanan spiritual lain lagi. Ia bahkan hubungi Pak Wayan, "Sang Panglima", yang juga sedang ada di Bali untuk memastikan tidak tertinggal perjalanan ini.
Ah, Sandi....
Spiritual tidak melulu dipahami dengan perjalanan kian kemari mencari tempat, orang, benda, situasi yang diharapkan bakal bisa berikan kedamaian / keteduhan dalam hati. Spiritual adalah konsep diri yang berkaitan dengan budaya dan agama yang pengaruhi perkataan dan perbuatan kita pula, bagai pepatah :
We are not human beings having a spiritual experience ....
We are spiritual beings having a human experience ....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar