Asyiknya kerja dengan adrenalin memuncak. Ketegangan demi ketegangan hadir menguras intensitas perhatian. Dari berkeliling ruang Rektorat, ke percetakan, antar ruang dosen, saling konfirmasi dan mengintip progres kerja rekan lain menjadi rutinitas sejak pagi. Bahkan, saat seluruh rangkaian kerja berakhir pukul 17.00, adrenalin masih harus berpacu dengan waktu. Ketiga Charlie Angels : STI, IRN, SUK, masih harus meluncur ke bandara. Target, bisa temui Kepala Suku untuk dapatkan tandatangannya agar bu IRN dapat berangkat dengan damai se keluarga ke Jakarta melihat ompungnya yang telah meninggal.
Pukul 17.30 tiba di bandara Ngurah Rai, kami duduk berjejer pada sebuah bangku. Bu IRN yg pertama berseru, "Ada Tantowi Yahya, batik hijau, baru keluar dari mobil". Ah, tampan sekali dia.... berjalan mengiringi ibunda yang terlihat jelas gurat wajah cantik beliau. Aku jarang mengikuti berita mengenai aktivitasnya, namun wajah fotogenik dan ramah dari mas Tantowi sungguh menyenangkan untuk dilihat berlama. Entah siapa yang memulai, kami berjalan cepat, menghampiri mas Tantowi. Jejaknya yang terpisah jauh dengan kami, tidak menyurutkan niat hati ini untuk sekedar menyapa. Dan... akhirnya, aku sempat berpose mendampingi mas Tantowi yg tampan bagai Richard Gere bagiku, diabadikan dengan kamera saku sohibku. Ah.. narsis pula kami semua ini disini, berlarian nguber artis. Bahkan, sempat berfoto dengan bapak polisi tampan berkumis. Ahahay. Hmm, andai, ada murid yg pergoki tadi, gimana, ya? hehehe...
Berjumpa bapak Kepala Suku, istilah ku pribadi, bagi bapak ketua, dan memohon pengesahan bagi Serdos yg sedang kami susun, kami berpamitan dan mengucap salam perpisahan. Hmm, aku bersama ibu SUK masih harus beli beberapa perlengkapan, termasuk hadiah bagi anak masing-masing, yaitu buku gambar dan mewarnai, dilanjutkan kemudian membuat pasfoto. Smoga, bisa kudapatkan fotoku bersama mas Tantowi Yahya yang masih tersimpan di kamera ibu IRN... bisa kutunjukkan pada anak-anakku, emaknya berhasil foto bareng, hihi... Waktu menunjukkan sudah pk.19. Saatnya pulang dan bermain bersama keluarga.
Sungguh, satu hari lain lagi, dimana hari-hari dipenuhi dengan se abreg aktivitas, namun tetap menjaga persahabatan dan keberadaan diri sendiri. Ehm, self actualization need juga deh....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar