Rabu, 05 Januari 2011
Pura Luhur Batukaru, Anggarakasih Paing Pujut
Selasa, 4 Januari 2011. Hujan deras turun menderu semenjak pagi hari. Niatku untuk mengajak simbok jalan bersembahyang ke Pura Luhur Batukaru di Tabanan menjadi terkatung. Pukul 12 hujan mulai mereda. Pukul 13 siang. Adi, putra sulungku, bersiap berangkat ke rumah temannya untuk mengerjakan tugas sekolah. Yudha, putra bungsuku bersiap pergi bersamaku ke rumah mertua. Dia ingin berkumpul dan bermain bersama dengan Dika, saudara sepupunya. Suami asyik dengan bacaan beberapa buku Sosial Budaya yang baru dibelinya. Simbok mempersiapkan perangkat yang akan kami bawa. Canang dan bokor kecil, berisi se bungkus dupa harum. Dua kain yang akan kami kenakan di Pura Batukaru nanti.
Ya...
Aku hanya punya motor, dan, niat untuk sembahyang, sekaligus jalan-jalan sungguh besar. Masih libur dalam rangka tahun baru an, dan Siwaratri, seluruh sekolah dan instansi pemerintah di Bali libur. Maka, pukul 13.30 kami berangkat. Tujuan pertama, mengajak si bungsu ke jalan Antasura, rumah mertua, baru kemudian aku dan simbok akan berangkat ke Pura Luhur Batukaru. Namun, tiba di rumah mertua, tidak ada orang di sana. Berteriak dan mencari, tidak berjumpa seorangpun.
Hmmmm. Kuputuskan untuk mengajak serta si bungsu ke Pura Luhur Batukaru. Kami harus mampir dahulu ke sebuah toko baju untuk membelikan anakku celana panjang, karena dia hanya kenakan celana pendek. Sebuah celana seharga Rp 20.000 kubeli di jalan antasura. Dan, langsung kukenakan padanya. Kamipun bersiap melanjutkan perjalanan. Menyusuri jalan Darmasaba, tembus ke arah jalan raya Denpasar - Gilimanuk, di Kapal, terus lurus, hingga kota Tabanan. Kami lalu mengambil arah ke Gunung Batukaru.
Memasuki Desa Jegu, hujan mulai turun, makin lama makin deras. Kupinggirkan motor astrea 800 untuk mengenakan dua buah jas hujan yang kubawa. Simbok menolak untuk kenakan jas hujan. Dia tipe orang yang tidak bisa mengenakan jas hujan. Kukenakan satu jas hujan lagi pada anakku yang duduk di depan, Dan, kami melanjutkan perjalanan. Satu jam 30 menit, waktu yang kami perlukan untuk menempuh Denpasar - Pura Luhur Batukaru. Kulihat Pura Jero Taksu di bagian depan jalan menuju Pura Luhur Batukaru, lalu melintasi Pura Jero Pengajum, dan tiba di ujung kaki Pura Luhur Batukaru.
Kami lalu mempersiapkan diri menghadap Beliau, mulai dari pembersihan diri di Beji, lalu memasuki Pura Beji Kangin... Dan akhirnya mengakhiri persembahyangan di Pura Luhur Batukaru. Hmmm. Sungguh sebuah anugerah kebesaran Tuhan. Tidak sedikitpun hujan turun selama kami berada di lingkungan Pura Luhur Batukaru, menuntaskan sembah sujud kami pada Tuhan.
Ah, astungkara Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa. Masih Kau ijinkan kami selalu memujamu di Pura Batukaru, berkali dan berkali.....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
semoga perjalanan yg di tempuh menambah nilai pahala ....
BalasHapusTerima kasih atas komentarnya...
BalasHapus