Sejak kecil, Dewi Sartika sudah menunjukkan bakat pendidik dan kegigihan untuk meraih kemajuan. Sambil bermain di belakang gedung kepatihan, beliau sering memperagakan praktik di sekolah, mengajari baca-tulis, dan bahasa Belanda, kepada anak-anak pembantu di kepatihan. Papan bilik kandang kereta, arang, dan pecahan genting dijadikannya alat bantu belajar. Tatkala berumur sepuluh tahun, Dewi Sartika membuat gempar. Kemampuan baca-tulis dan beberapa patah kata dalam bahasa Belanda yang ditunjukkan oleh anak-anak pembantu kepatihan, apalagi di waktu itu belum banyak anak-anak (apalagi anak rakyat jelata) memiliki kemampuan seperti itu, dan diajarkan oleh seorang anak perempuan, yakni Dewi Sartika. Adat yang mengekang kaum wanita pada waktu itu, membuat pamannya mengalami kesulitan dan khawatir akan masa depan Dewi Sartika. Namun karena kegigihan semangatnya yang tak pernah surut, akhirnya Dewi Sartika bisa meyakinkan pamannya dan diizinkan mendirikan sekolah untuk perempuan.
Tahun 1906, Dewi Sartika menikah dengan Raden Kanduruan Agah Suriawinata, seseorang yang memiliki visi dan cita-cita yang sama, guru di Sekolah Karang Pamulang, yang pada waktu itu merupakan Sekolah Latihan Guru. Sejak 1902, Dewi Sartika sudah merintis pendidikan bagi kaum perempuan. Di sebuah ruangan kecil, di belakang rumah ibunya di Bandung, Dewi Sartika mengajar di hadapan anggota keluarganya yang perempuan. Merenda, memasak, jahit-menjahit, membaca, menulis.
http://dwiindralestari.blogspot.com/
http://gunawank.wordpress.com/2010/12/14/biografi-lengkap-raden-dewi-sartika/
Sruti dan Smrtimenjelaskan: Sarvam Khalu Idam Brahma, Segalanya adalah Brahman [Chand. 3.14.1]. Vaasudev Sarvam "Segalanya adalah Kreshna" [BG 7.19]. Isaavaasyamidam sarvam yatkincha jagatyaam jagat, apa pun yang bergerak atau tidak bergerak di dunia, semua ini diliputi oleh Ishwara sendirian. [Isa Upanisad]
Tuhan ada dimana-mana, dalam banyak manifestasinya. Maka... jangan pernah berhenti berharap, jangan pernah berhenti berkarya, dalam jalan Tuhan pula. Smoga semangat Kartini dan Dewi Sartika selalu ada pada jiwa kita semua......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar