Di era globalisasi ini, banyak
orang dipermudah menjalin interaksi satu sama lainnya, sehingga bahkan,
tiada batas lagi hingga bahkan berbagai ruang yg sangat privacy
sekalipun bisa ditembus oleh publik. Teknologi memperlancar arus
informasi yang disampaikan, tanpa perlu ruang tatap muka secara langsung
lagi, yang sering menimbulkan dampak biaya tinggi bagi sebuah
perusahaan (Luciana Spica Almilia, S.E., M.Si., Lidia Robahi, S.E. :
Penerapan E - Commerce sebagai Upaya Meningkatkan Persaingan Bisnis Perusahaan, 2007)
Berdasar berbagai pertimbangan yang ada, maka perusahaan dipacu untuk
menggunakan teknologi yang maju sebagai senjata untuk tetap survive dan
memenangkan persaingan yang kian hari terasa ketat dan keras.
Penggunaan internet yang menjurus kepada cyberspace, secara perlahan
namun pasti, terlihat mulai mendominasi seluruh kegiatan di atas
permukaan bumi. Penggunaan internet berubah menjadi alat untuk
persaingan antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Dampak pada
aspek persaingan adalah terbentuknya tingkat kompetisi yang semakin
tajam. Globalisasi ekonomi juga membuat perubahan menjadi konstan,
pesat, radikal, serentak, dan pervasif. Sehingga perusahaan harus
memiliki kemampuan yang cepat untuk beradaptasi terhadap perubahan yang
terjadi sehingga perusahaan akan mampu bersaing dengan para
kompetitornya.
Pelanggan yang ingin mengenal dan
memahami, juga membeli suatu produk yang harus mendatangi tempat penjual
produk sering terkendala waktu dan ruang / tempat, juga biaya. Hal ini
tidak efektif dan efisien. Maka, eksplorasi dan pemahaman mendalam akan
membantu tercapainya tujuan bersama. Layanan electronic commerce
(e-commerce) ini membantu pelanggan mengakses serta melakukan pesanan
dari berbagai tempat.
Pembahasan
1. Perilaku Konsumen
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1990), perilaku konsumen
diartikan “…. Those actions directly involved in obtaining, consuming,
and disposing of products and services, including the decision processes
that precede and follow this action” (p.3). Perilaku konsumen merupakan
tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh,
mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses
keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan – tindakan tersebut.
Menurut Mowen (1995), “ Consumer behavior is defined as the study of
the buying units and the exchange processes involved in acquiring,
consume, disposing of goods, services, experiences, and ideas” (p.5).
Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan,
mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, &
Engel, 2001).
Sedangkan The American Marketing
Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis
dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia
melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen
mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang
dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005).
Perilaku
konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan
konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan
tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan
pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001).
Ini memberi gambaran bahwa dalam penerapan e -
commerce sekalipun, harus dikenal dengan tepat balon (bakal calon)
pelanggan atau konumen (hehehe, seperti istilah di pilkada aja deh, pake
balon segala.....)
2. Sifat konsumen :
a. Consumer Behavior Is Dynamic
Manusia adalah dinamis, akan selalu berubah, bergerak, berpindah.
Sifat ini menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat
menantang sekaligus sulit. Strategi e - commerce yang berhasil pada
suatu saat dan tempat tertentu mungkin saja gagal pada saat dan tempat
lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan
inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih konsumennya.
b. Consumer Behavior Involves Interactions
E - commerce sekalipun tidak berarti kita tidak memberikan sentukan
manusiawi, karena setiap orang pada dasarnya menginginkan dirinya
diperhatikan dengan baik oleh orang lainnya, meski tidak sedang bertatap
muka secara nyata.
c. Consumer Behavior Involves Exchange
Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Ada demand
dan supply, ada jual dan beli, ada interaksi yang disebut perdagangan.
Pemahaman
tipikal konsumen secara baik, akan membantu penerapan e - commerce yg
tepat pula oleh pihak perusahaan dan berbagai pihak lainnya.
3. Tipe – Tipe Perilaku Pembelian
Menurut Wilkie (1990), tipe perilaku konsumen dalam melakukan
pembelian dikelompokkan menjadi empat berdasarkan tingkat keterlibatan
pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi merek, yang dijelaskan
sebagai berikut :
a. Budget Allocation (Pengalokasian budget) bagaimana
membelanjakan atau menyimpan dana yang tersedia, kapan waktu yang tepat
untuk membelanjakan uang dan apakah perlu melakukan pinjaman untuk
melakukan pembelian.
b. Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak) pilihan yang dibuat oleh konsumen, berkenaan dengan tiap kategori produk atau jasa itu sendiri.
c. Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk) berdasarkan
pilihan konsumen, berdasarkan tempat atau di mana konsumen akan
melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut. Misalnya, situs
terkenal yang berkali dikunjungi dan di promosikan oleh banyak orang.
d. Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya) Pilihan konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya ingin dibeli.
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pelanggan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku pelanggan.
Faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi 2 bagian yaitu faktor-faktor
yang berasal dari dalam diri pribadi seorang konsumen dan faktor-faktor
yang berasal dari lingkungan sekitar seorang konsumen.
a. Individual Determinants of Consumer Behavior
1. Demografis, psikografis, dan kepribadian
2. Motivasi
3. Pengetahuan konsumen
4. Intensitas, sikap, kepercayaan, perasaan konsumen
b. Environmental Influences on Consumer Behavior
1. Budaya, etnisitas, dan kelas sosial
2. Keluarga dan pengaruh rumah tangga
3. Kelompok dan pengaruh personal
5. Sejarah penggunaan E - commerce di Indonesia
Nah,
selain pemahaman terhadap tipikal perilaku dari si konsumen dalam
berbelanja, ternyata pula, penggunaan e - commerce itu sendiri di
Indonesia masih terbatas. Penggunaan e-commerce di Indonesia masih
sangat terbatas. Berdasarkan survey Luciana & Lidia (2007 ) masih
relatif sedikit perusahaan yang menggunakan e-commerce sebagai sarana
untuk kepentingan bisnis. 3 perusahaan menerapkan e-commerce mulai dari
tahun 2002, yang memulai pada tahun 2003 sebanyak 9 perusahaan,
sedangkan yang memulai pada tahun 2004 sebanyak 11 perusahaan dan yang
memulai pada tahun 2005 adalah 4 perusahaan.
Sebesar
41 % dari perusahaan yang diteliti menerapkan e-commerce mulai dari
tahun 2004, sedangkan yang memulai pada tahun 2003 adalah sebesar 33 %,
sedangkan yang memulai pada tahun2005 sebesar 15 %, sedangkan yang
paling sedikit perusahaan memulai penggunaan e-commerce adalah pada
tahun 2002, yaitu sebesar 11%. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa
penerapan e-commerce belum terlalu lama dipahami oleh perusahaan.
6. Pengertian E - Commerce
Laudon
& Laudon (1998) menjelaskan, E-Commerce adalah suatu proses membeli
dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari
perusahaan ke perusahaan dengan computer sebagai perantara transaksi
bisnis.
E-Commerce atau yang biasa disebut juga dengan istilah Ecom atau
Emmerce atau EC merupakan pertukaran bisnis yang rutin dengan
menggunakan transmisi Electronic Data Interchange (EDI), email,
electronic bulletin boards, mesin faksimili, dan Electronic Funds
Transfer yang berkenaan dengan transaksi-transaksi belanja di Internet
shopping, Stock online dan surat obligasi, download dan penjualan
software, dokumen, grafik, musik, dan lain-lainnya, serta transaksi
Business to Business (B2B). (Wahana Komputer Semarang 2002).
Sedangkan definisi E-Commerce menurut David Baum (1999, pp. 36-34)
yaitu: E-Commerce is a dynamic set of technologies, applications, and
bussines process that link enterprises, consumers, and communities
through electronics transactions and the electronic exchange of goods,
services, and information.
Onno. W. Purbo menjelaskan,
E-Commerce merupakan satu set dinamika teknologi, aplikasi, dan proses
bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu
melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelavanan, dan
informasi yang dilakukan secara elektronik.
7. Jenis-jenis E-Commerce
Beberapa jenis E-Commerce berdasarkan karakteristiknya:
a. Business to Business, karakteristiknya:
• Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin hubungan yang berlangsung cukup lama.
• Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format data yang telah disepakati bersama.
• Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk mengirimkan data.
• Model yang umum digunakan adalah peer to peer, di mana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
b. Business to Consumer, karakteristiknya:
• Terbuka untuk umum, di mana informasi disebarkan secra umum pula.
• Servis yang digunakan juga bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.
• Servis yang digunakan berdasarkan permintaan.
• Sering dilakukan sistim pendekatan client-server. (Onno W. Purbo & Aang Arif. W; Mengenal E-Commerce, hal 4-5)
Dan...... mari kita menganalisis, apa sajakah E - Commerce dalam tinjauan SEWOT, eeeeee, SWOT
8. Mantaat Menggunakan E-Commerce dalam Dunia Bisnis E - Commerce (Strength)
Manfaat dalam menggunakan E-Commerce dalam suatu perusahaan sebagai sistem transaksi adalah:
a. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
Transaksi on-line yang membuat semua orang di seluruh dunia dapat
memesan dan membeli produk yang dijual hanya dengan melalui media
computer dan tidak terbatas jarak dan waktu.
b. Menurunkan biaya operasional (operating cost).
Transaksi E-Commerce adalah transaksi yang sebagian besar
operasionalnya diprogram di dalam komputer sehingga biaya-biaya seperti
showroom, beban gaji yang berlebihan, dan lain-lain tidak perlu terjadi
c. Melebarkan jangkauan (global reach).
Transaksi on-line yang dapat diakses oleh semua orang di dunia tidak
terbatas tempat dan waktu karena semua orang dapat mengaksesnya hanya
dengan menggunakan media perantara komputer.
d. Meningkatkan customer loyalty.
Ini disebabkan karena sistem transaksi E-Commerce menyediakan
informasi secara lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap
waktu selain itu dalam hal pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu
bahkan konsumen dapat memilih sendiri produk yang dia inginkan.
e. Meningkatkan supply management.
Transaksi E-Commerce menyebabkan pengefisienan biaya operasional pada
perusahaan terutama pada jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang
tersedia sehingga untuk lebih menyempurnakan pengefisienan biaya
tersebut maka sistem supply management yang baik harus ditingkatkan.
f Memperpendek waktu produksi.
Pada suatu perusahaan yang terdiri dari berbagai divisi atau sebuah
distributor di mana dalam pemesanan bahan baku atau produk yang akan
dijual apabila kehabisan barang dapat memesannya setiap waktu karena
on-line serta akan lebih cepat dan teratur karena semuanya secara
langsung terprogram dalam komputer.
Pernyataan-pernyataan Onno W. Purbo di atas juga didukung oleh
permyataan Laura Mannisto (International Telecommunication Union, Asia
and the Future of the World Economic System, 18 March 1999, London),
yaitu:
a. Ketersediaan informasi yang lebih banyak dan mudah diakses
Ketersediaan informasi produksi dan harga dapat diakses oleh pembeli,
penjual, produsen dan distributor.
b. Globalisasi Produksi, distribusi dan layanan konsumen : jarak dan
waktu relatif lebih pendek, sehingga perusahaan dapat berhubungan dengan
rekan bisnis di lain negara dan melayani konsumen lebih cepat. Produsen
dapat memilih tempat untuk memproduksi dan melayani konsumen tidak
tergantung dimana konsumen itu berada. Perusahaan yang berada di negara
berpendapatan rendah dapat mengakses informasi dan membuat kontak bisnis
tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi.
c. Mengurangi biaya transaksi dengan adanya system order, pembayaran dan logistik secara online dan otomatis.
9. Ancaman Menggunakan E-Commerce (Threats)
Threats merupakan kemungkinan-kemungkinan munculnya kejadian yang dapat membahayakan asset-aset yang berharga.
Ada beberapa bentuk ancaman yang mungkin terjadi:
• System Penetration
Orang-orang yang tidak berhak melakukan akses ke system computer
dapat dan diperbolehkan melakukan segala sesuatu sesuai dengan
keinginannya.
• Authorization Violation
Pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang legal yang dimiliki seseorang yang berhak mengakses sebuah sistim.
• Planting
Memasukan sesuatu ke dalam sebuah system yang dianggap legal tetapi belum tentu legal di masa yang akan datang.
• Communications Monitoring
Seseorang dapat mernantau semua infonnasi rahasia dengan melakukan
monitoring komunikasi sederhana di sebuah tempat pada jaringan
komunikasi.
• Communications Tampering
Segala hal yang membahayakan kerahasiaan informasi seseorang tanpa
melakukan penetrasi, seperti mengubah infonnasi transaksi di tengah
jalan atau membuat sistim server palsu yang dapat menipu banyak orang
untuk memberikan infonnasi rahasia mereka secara sukarela.
• Denial of service
Menghalangi seseorang dalam mengakses informasi, sumber, dan fasilitas-fasilitas lainnya.
• Repudiation
Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah komunikasi baik secara sengaja maupun tidak disengaja
10. Korelasi biaya pengadaan e-commerce dan manfaatnya
Penelitian Luciana & Lidia (2007) membuktikan bahwa biaya yang
telah dikeluarkan perusahaan seimbang dengan manfaat yang diperoleh
dengan adanya penerapan pada e-commerce. Maka, ini juga memberi gambaran, betapa perusahaan mendapat keuntungan
dengan penggunaan e - commerce, dan konsumen mendapat kejelasan dan
kemudahan akses dalam menjalin hubungan dengan berbagai pihak lainnya.
11. Faktor-faktor yang melandasi perusahaan terdorong menggunakan e-commerce terdiri dari enam faktor, yaitu :
a. Mengakses Pasar global 56%
b. Mempromosikan produk 63%
c. Membangun Merk 56%
d. Mendekatkan dengan pelanggan 74%
e. Membantu komunikasi lebih cepat dengan pelanggan 63%
f. Memuaskan pelanggan 56%
12. Manfaat yang diperoleh perusahaan dengan adanya penerapan e-commerce
a. Kepuasan konsumen menjadi 74%
b. Keunggulan bersaing 81%
13. Daftar Pustaka
a. Almilia, Luciana Spica, & Robahi, Lidia, 2007, Penerapan E - Commerce sebagai Upaya
Meningkatkan Persaingan Bisnis Perusahaan, Surabaya: STIE Perbanas
b. Djarwanto dan Pangestu S, Metode Penelitian ;108
c. Drew, S, 2003, Strategic uses of e-commerce by SMEs in the east of England,
European Management Journal, Vol. 21, pp. 79-88
d. Gosh, S, 1998, Making Business sense of the internet,
Harvard Business Review, March – april, pp. 126-134
e. Hamill,J, and Gregory, K,1997, Internet Marketing in the Internationalization of UK SMEs,
Journal of Marketing Management, Vol 13. pp. 9-28
f. Hofman, D.L and Novak, 1995, How to acquire Customers on the Web,
HarvardBusiness Review, May – June, pp.179 – 188
g. M. Rizal Pali, 2004, The Effect of E-Commerce on Malaysian Tax System,
Vol 6 no 1, puslit.petra.ac.id diakses tanggal 10 Oktober 2005
h. M. Suyanto, 2003, Strategi Periklanan pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia,
AndiYogyakarta
i. Oviliani Yenty Yuliana, 2000, Penggunaan Teknologi Internet dalam Bisnis,
Vol 2 no1, puslit.petra.ac.id diakses tanggal 10 Oktober 2005
j. Sariyun Naja Anwar, 1998, Internet dan Peranannya dalam Dunia Perbankan,
Gema Stikubank, Januari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar