Praktek Kerja Lapangan Program Studi Administrasi Perhotelan
semester 6 Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali ke Bandung, Kamis – Sabtu, 14 – 16 Maret 2019.
Terdapat empat kelas
dari mahasiswa Program Studi Administrasi Perhotelan, yakni Kelas A, dari total
24 orang. Yang bisa bergabung sebanyak 24 orang. 12 mahasiswa dan 12 mahasiswi.
Kelas B, dari total orang. Yang bisa bergabung sebanyak 20 orang. 11 mahasiswa
dan 9 mahasiswi. Kelas C, dari total orang. Yang bisa bergabung sebanyak 30 orang.
14 mahasiswa dan 16 mahasiswi. Kelas D, dari total orang. Yang bisa bergabung
sebanyak 31 orang. 20 mahasiswa dan 11 mahasiswi. Dan kelas internasional
sebanyak 18 orang.
Berdasar Nota Dinas
yang dikeluarkan Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali, terdapat
sepuluh orang dosen dan pegawai yang ditugaskan mendampingi seluruh mahasiswa
dan mahasiswi peserta Praktek Kerja Lapangan kali ini. Terdiri dari Drs. Dewa
Ketut Sujatha, M.Si., Dra. Ni Luh Ketut Sri Sulistyawati, Dra. Ni Desak Made
Santi Diwyarthi, M.Si., Ni Nyoman Sukerti, SE., M.Si., Sri Sadjuni, Dr. Irene
Hanna H. Sihombing, SE., MM., I Wayan Jata, S.Sos., M.Phil., Ni Made Suastini,
SE., MM., Nyoman Gede Mas Wiartha, S.IPI., SE., M.Par., Dewa Putu Hendri Pramana,
SE., Ni Putu Diah Prabawati, S.ST., Par., M.Par., I Nyoman Sukarma, SE.
Pada hari Kamis, 14
Maret 2019, rombongan PKL ADH STPNDB 2019 bergerak bersama pesawat Air Asia,
dari Denpasar menuju Bandung, dengan kode penerbangan QZ 7913, pukul 07.15.
Pukul 08. Tiba di
Bandung, kami disambut oleh tim guide dari Pakar Tour and Travel bersama empat
bis yang akan kami pergunakan selama tiga hari. Pada bis C, kami ditemani oleh
Mbak Dewi, supir bernama pak Darsum, dan kondektur bernama pak Asep, terdapat
33 peserta, dan terbagi menjadi 14 orang mahasiswa beserta 16 orang mahasiswi, beserta
pendamping Ibu Sri Sadjuni, SE., M.Par., Dra. Ni Desak Made Santi Diwyarthi,
M.Si., dan ibu Putu Surya Artini. Di bis D terdapat 31 mahasiswa dan mahasiswi.
Di bis B terdapat 32 mahasiswa dan mahasiswi. Di A terdapat 30 mahasiswa dan
mahasiswi.
Tiba di Bandung, Bandara
Internasional Husein Sastranegara Bandung, pukul 8 pagi hari, bersama empat
bis, kami langsung menuju Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, atau lebih dikenal
dengan Enhaai. Rombongan kami diterima oleh Hima (Himpunan Mahasiswa), Bapak Pudin
Saepudin, SST.Par., MM.Par., Kaprodi Administrasi Sekolah Tinggi Pariwisata
Bandung. Juga ibu ER. Ummi Kulsum, S.Sos., MM.Par., Ketua Program Studi
Manajemen Divisi Kamar STP Bandung.
Selesai dengan
kunjungan di Enhaai, kami melanjutkan perjalanan menuju Maribaya.
Di Maribaya, Lembang,
kami mengunjungi Maribaya Glamping Tent dan Maribaya Natural Hotspring Resort
& Water Fall (Taman Wisata Alam
Maribaya). Kami juga mendapatkan pemaparan dari dua narasumber, terkait
Pemaparan Pengelolaan Akomodasi Maribaya Glamping Tent, dan Pemaparan tentang
Pemasaran Maribaya Glamping Tent.
Dua Narasmber, yakni bapak
Tato Mulyanto, atau yang lebih dikenal dengan nama panggilan beliau, Pak Tato, Sales
and Marketing Manager Maribaya Natural Hot Spring Resort, Lembang Bandung. Narasumber
lain adalah ibu Setia Yuliawati, selaku General Manager Maribaya Natural Hot
Spring Resort, yang diwakili oleh staf beliau.
Maribaya Glamping Tent
merupakan tempat kemping keluarga yang ditawarkan sebagai alternatif destinasi
baru. Manajemen Maribaya memberikan akses gratis bagi wisatawan yang menginap
di Maribaya Glamping Tent untuk masuk ke area Maribaya Natural Hot Spring.
Kemudian kami mengunjungi
Farmhouse, yang terletak di daerah Lembang, Bandung Barat. Farm House terkenal
dengan daerah wisata favorit di Bandung ala Eropa, Spot Rumah Hobbit, berfoto
bersama berbagai jenis binatang, menyewa baju ala gadis Belanda, dan dengan
harga tiket masuk relatif murah, Rp. 25.000. Tempat wisata ini mulai beroperasi
semenjak tahun 2015.
Rombongan kami menginap
di Hotel 88 yang terletak di Jalan Raya Soekarno Hatta, di daerah Kopo Bandung.
Hotel ini menurut Tripadvisor masuk di dalam rating 3.5 dari standar hotel hingga
5 yang ada, dan berada pada peringkat ke 67 dari 357 hotel yang ada di kota
Bandung. Menurut Agoda, hotel 88 menempati rating 7.7 dari rating 10 tertinggi.
Hotel ini memiliki 119
kamar dan nilai lebih karena terletak dekat dengan bandara. Hotel ini baru
berdiri pada tahun 2016, dengan Hotel Manager bapak Made Suwecha, dan berada di
bawah Management Waringin Hospitality Hotel Group. Perusahaan ini berupaya
mengembangkan Hotel Bisnis dengan konsep minimalis di dalam dunia perhotelan
dan pariwisata semenjak tahun 2010. Di hotel ini lah rombongan mahasiswa dan
mahasiswi Program Studi Administrasi Perhotelan semester 6 kelas A, B, C, dan D
dari Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali menginap selama tiga hari dan dua
malam, selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Bandung, mulai dari hari
Kamis hingga Sabtu, 14 – 16 Maret 2019.
Hotel 88 yang terletak
di Jalan Raya Kopo Cirangrang No. 459 Bandung ini memiliki kelebihan karena
dekat dengan tempat wisata Ciwidey, pusat wisata kuliner kota Bandung, wisata
belanja Cibaduyut. Aku sempat bercakap-cakap bersama pak Abdul, Marketing
Manager Hotel 88.
Keesokan hari, Jum’at,
15 Maret 2019, rute perjalanan berubah, kami bergerak menuju daerah Timur.
Kawasan Kawah Putih (Kawah Bodas)
Kawah Putih merupakan
sebuah tempat wisata di Jawa Barat yang terletak di kawasan Ciwidey – Pasir
Jambu, Bandung Selatan. Kawah Putih merupakan sebuah danau yang terbentuk dari
letusan Gunung Patuha, dan memiliki ketinggian permukaan 2.430 mdpl. Gunung
patuha konon berasal dari kata Pak Tua. Aroma keras yang berasal dari sulfur
dengan warna putih kebiruan begitu menampilkan suasana eksotis pegunungan nan
menyenangkan. Dari area parker di bagian bawah gunung, kita bisa naik ke atas
menuju Kawah Putih dengan menggunakan Ontang – Anting, kendaraan berupa bemo.
Ontang – Anting berarti bolak balik. Biaya yang harus dikeluarkan adalah
sebesar lima belas ribu per kepala.
Berikutnya, tujuan kami
adalah tempat wisata alam Ranca Upas Camping Ground, yang terletak di bawah
daerah Kawah Putih. Disini terdapat area kemah, dan taman bermain bagi anak
anak. Kita bisa menyusuri daerah perbukitan, dan berfoto bersama rusa yang sengaja
diternakkan di daerah tersebut.
Kami kembali ke Bali
pada hari Sabtu, 16 Maret 2019. Namun tidak bisa berangkat bersama dengan satu
pesawat. Rombongan terbagi menjadi dua. Dari Bandara Internasional Husein
Sastranegara Bandung, 103 mahasiswa berangkat menuju Denpasar bersama pesawat
Lion Air pukul 12.05, 19 mahasiswa dan para dosen beserta pegawai berangkat ke
Bali pada pukul 15.05, bersama pesawat
Citilink, dengan kode penerbangan QG 811.
Pagi hari, Sabtu 16
Maret 2019. Pukul enam pagi, hujan gerimis di atas kota Bandung. Namun niat
sudah bulat, harus dapat mengunjungi salah satu pura yang ada di kota Bandung.
Setelah menelusuri Mbah Google, kupilih satu pura yang terletak di daerah
Cimahi, Pura Agung Wira Loka Natha. Pura ini merupakan pura tertua yang berada
di Bandung, di Jl. Raya Sriwijaya, Blok D, Kodiklat AD.
Hujan turun kian deras
membasahi kota Bandung, kuminta pak Asep berhenti di salah satu minimarket
untuk membeli jas hujan. Kubelikan juga satu jas hujan untuk pengendara
sekaligus guide ku. Setelah sekitar 40 menit berkendara bersama Pak Asep dari
hotel 88, aku tiba di Pura Agung Wira Loka Natha. Kuminta pak Asep menunggu
sementara aku bersembahyang.
Sempat kutemui beberapa
umat Hindu yang kebetulan sedang berada di Pura juga. Pak Komang Sukarta, Pak
Kadek Ariawan, dan yang lainnya lagi. 30 menit kemudian, aku kembali bersama
pak Asep, supir gojek, menuju hotel 88 dimana para mahasiswa kulihat sudah
bersiap untuk berangkat. Aku bahkan masih sempat sarapan sejenak, dan kami
segera beranjak, menuju bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, untuk
kembali ke Bali.
Setelah delay satu jam,
Pesawat Citilink mendarat dalam cuaca hujan angin pukul 18.15. Kami kembali ke
rumah masing-masing dan beristirahat setelah tiga hari mengadakan perjalanan ke
Bandung.
Semoga, Perjalanan dan
seluruh rangkaian aktivitas selama Praktek Kerja Lapangan di Bandung membuat
tim kami semakin kompak dan solid dari hari kehari, baik mahasiswa, pegawai,
dosen, dan masyarakat luas yang terkait dengan Program Studi Administrasi
Perhotelan, khususnya semester enam.