Selasa, 27 Agustus 2019

Pengabmas Prodi ADH STPND di Desa Sibetan 22 Agustus 2019



Program Studi D IV Administrasi Perhotelan (ADH) Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema, Pembinaan Higiene & Sanitasi dan Pemasaran Digital di Homestay Banjar Dukuh, Desa Wisata Sibetan Kabupaten Karangasem, pada hari Rabu - Kamis, 21-22 Agustus 2019. Adapun penyelenggaraan kegiatan ini dilakukan di Banjar Dukuh, Desa Wisata Sibetan, Kecamatan Sibetan, Kabupaten Karangasem. Kegiatan Pengabdian Masyarakat dihadiri para tokoh masyarakat, yang terdiri dari: Kadispar Kabupaten Karangasem, Pemuka agama, Ketua Homestay Desa Sibetan beserta anggota Pokdarwis, Ibu-ibu PKK, dan masyarakat Banjar Dukuh Desa Wisata Sibetan berjumlah 25 orang.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini merupakan salah satu wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilaksanakan para dosen di lingkungan STP Nusa Dua Bali. Beberapa hal yang melatar belakangi pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebagai berikut:
1.       Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah. Beragam upaya yang dilakukan Kementerian Pariwisata terkait hal tersebut, termasuk dengan merumuskan tiga program prioritas pariwisata Indonesia. Tiga program prioritas Kementerian Pariwisata tersebut adalah pariwisata digital (digital tourism), konektivitas udara (Connectivity) dan pondok wisata (homestay). Menteri Pariwisata menargetkan akan membangung 20.000 unit homestay di tahun 2017, 30.000 unit homestay di tahun 2018 dan 50.000 unit homestay di tahun 2019. Menurut Menpar Arif Yahya, 1.000 unit homestay akan dibangun pada triwulan pertama di tahun 2017 dengan alokasi 100 homestay di masing-masing 10 destinasi Bali baru yang menjadi prioritas pemerintah. Dengan demikian, pemerintah memiliki target pada tahun 2019 ini akan terdapat 50.000 penambahan pondok wisata di seluruh pelosok Indonesia.
2.       Manfaat pariwisata bagi masyarakat setempat sangat kecil karena penyerapan tenaga kerja yang terbatas sebagai akibat rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan yang dimiliki masyarakat (Wahyuti, 2013: 53).
3.       Pertumbuhan minat wisatawan dalam menikmati kegiatan pariwisatanya dipengaruhi pula oleh tiga hal, yakni daya tarik wisata alam, lingkungan budaya dan masyarakat, maka semua komponen ini harus menjadi fokus dalam pengembangan dan pelaksanaan berbagai aktivitas terkait pariwisata di Kabupaten Karangasem. Kabupaten Karangasem memiliki karakteristik potensi daya Tarik wisata yang sangat layak dikembangkan dan dikaitkan dengan pengembangan kreativitas serta inovasi dibidang pariwisata. Hal ini juga akan memperkuat identitas pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Karangasem yang berbasis pada ekologi, geografis, budaya dan masyarakat melalui konsep “Nyegara Gunung” yang memiliki makna sebagai kekuatan spiritual, dimana gunung diyakini sebagai tempat yang suci, dan laut sebagai yang menyucikan. Oleh karenanya, secara signifikan pula Kabupaten Karangasem dipersiapkan untuk dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata spiritual atau Spiritual Tourism Destination, sebagaimana branding / tag line Kabupaten Karangasem “The Spirit of Bali”. Sungguhpun demikian, di dalam potensi keduanya (Gunung dan Laut) tersimpan potensi daya Tarik wisata minat khusus yang erat bersentuhan dengan petualangan dan olah raga, seperti diving, trekking, hiking yang berpotensi memiliki daya saing tinggi.
4.       Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Karangasem Nomer 395 Tahun 1999, terdapat 15 (lima belas) Daya Tarik Wisata yang terbagi menjadi tiga, yakni wisata alam, wisata budaya, dan wisata tirta di Kabupaten Karangasem. Salah satu dari ke lima belas Daya Tarik Wisata tersebut adalah Wisata Agro Salak Sibetan.
5.       Berdasar Surat Keputusan Bupati Karangasem Nomer 658/HK/2014 tertanggal 20 Oktober 2014 tentang Penetapan Desa Wisata di Kabupaten Karangasem, saat ini terdapat 20 (dua puluh) Desa Wisata yang telah ditetapkan di Karangasem. Namun eksistensi desa wisata tersebut harus didasarkan pula pada partisipasi aktif masyarakat lokal, sehingga mampu meningkatkan daya saing, dan dengan demikian dapat memberikan implikasi berupa manfaat bagi masyarakat di desa tersebut, juga di sekelilingnya. Dengan demikian, tidak tertutup kemungkinan bahwa ke dua puluh desa wisata yang telah ditetapkan tersebut akan terseleksi dengan sendirinya, dan akan membuka peluang baru bagi desa lainnya untuk dapat ditetapkan sebagai desa wisata yang potensial untuk dikembangkan.


Pondok wisata merupakan bukti keterlibatan masyarakat lokal dalam keberadaan dan pengembangan desa wisata yang berkualitas. Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali sebagai lembaga pendidikan yang membantu pengembangan sumber daya manusia dalam mengelola pondok wisata secara berkualitas dan berkelanjutan. Maka Pengabdian Masyarakat kali ini, sebagai bentuk kelanjutan dari pengabdian masyarakat Program Studi Administrasi Perhotelan tahun lalu berupa Pengelolaan SDM, kali ini berupa Pembinaan SDM yang Berkualitas terkait Pondok Wisata di Karangasem. )


Sebagai bukti pentingnya menggali dan mengembangkan potensi masyarakat lokal dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan di daerah masing masing adalah dengan membina masyarakat terbiasa menggunakan media digital, baik dalam memperluas jejaring komunikasi, juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak lain, baik berbagai instansi yang ada di kabupaten Karangasem, bahkan hingga di luar Provinsi Bali dan juga Indonesia. Pembinaan Higiene & Sanitasi yang diberikan dalam pengelolaan pondok wisata disampaikan oleh Ir. I Nyoman Sukana Sabudi, M.P. Pemasaran Digital dalam penggunaan media online, disampaikan oleh ibu Angel, seorang praktisi Digital Marketing sekaligus pakar Hospitaliti Industry.



Adapun Pengabdian Masyarakat Program Studi Administrasi Perhotelan meliputi :

1.      Peningkatan kualitas pengetahuan, pemahaman serta ketrampilan terkait pariwisata sebagai hal penting dalam pengelolaan pondok wisata. Peningkatan kualitas pemahaman masyarakat desa diharapkan meningkatkan minat dan ketrampilan masyarakat desa akan potensi mengelola pondok wisata di Desa Sibetan, menambah tingkat penghasilan rumah tangga, serta pemasukan desa.
2.      Pemberdayaan masyarakat dalam mengelola pondok wisata Desa Sibetan, khususnya minat dan ketrampilan sumber daya manusia dalam membuka dan menjalin interaksi dengan wisatawan yang hadi di Desa Sibetan, Karangasem.
3.      Peningkatan kualitas ketrampilan sumber daya masyarakat desa Sibetan dalam menggunakan media digital 4.0.
4.      Pemasaran Desa Wisata Sibetan dan Pondok Wisata di Desa Sibetan berbasis digital melalui media online.


Kadispar Kabupaten Karangasem, Ketut Sedhana Merta, ST., M.T., Kadus Dukuh, I Komang Eddy Saputra, dan Ketua Homestay Banjar Dukuh, bapak I Nengah Karsa, menjelaskan bahwa kegiatan pengelolaan Pondok Wisata di Banjar Dukuh belum berjalan secara maksimal.  Adapun beberapa masalah yang disampaikan antara lain:
1.       Masih diperlukan pembinaan bagi masyarakat dalam hal penguatan pengetahuan mereka tentang Pondok Wisata, pengelolaan Pondok Wisata, berbagai produk terkait Pondok Wisata. Dimana saat ini kondisi sumber daya manusia terkait Pondok Wisata yang ada masih belum maksimal.
    1. Rendahnya minat dalam menjalin interaksi dengan wisatawan, terutama wisatawan manca negara yang datang berkunjung, terkait kemampuan ber bahasa asing. Hal ini membutuhkan pembinaan bagi masyarakat akan pentingnya pelayanan prima, sehingga dapat menambah nilai produk wisata yang ditawarkan, baik barang maupun jasa.
    2. Belum maksimalnya potensi masyarakat terkait pondok wisata di Desa Sibetan, seperti pemahaman penggunaan media digital dalam pemasaran Desa Sibetan beserta Pondok Wisata yang ada.


Pada kegiatan Pengabdian Masyarakat tahap 1 ini, dihadirkan 2 narasumber : Ir. I Nyoman Sukana Sabudi, M.P., dan Ibu Angel., seorang praktisi Digital Marketing sekaligus pakar Hospitaliti Industry, untuk dapat memberikan berbagai penguatan dan pengalaman dalam mengelola Pondok Wisata terkait Pondok Wisata dan Digital Marketing bagi masyarakat Banjar Dukuh Desa Sibetan Kabupaten Karangasem. Dibuka oleh Ketua STP Nusa Dua Bali, dalam hal ini diwakili oleh Kapuslitabmas Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali, Dr. I Wayan Mertha, SE., M.Si., di buka oleh Kadispar Karangasem, Ketut Sedana Mertha, ST., MT., sekaligus menyampaikan Keynote Speech.


Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Agustus 2019, bertempat di Balai Banjar Dukuh Desa Sibetan Karangasem, dengan diikuti 25 orang dari lingkungan masyarakat, Pokdarwis Banjar Dukuh, Ibu PKK, Kades Sibetan, Pengelola Pondok Wisata Banjar Dukuh, tokoh masyarakat dan Muspika setempat.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar