Program Studi D IV Administrasi Perhotelan (ADH) Sekolah
Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat
dengan tema, Pembinaan Higiene & Sanitasi dan Pemasaran Digital di
Homestay Banjar Dukuh, Desa Wisata Sibetan Kabupaten Karangasem, pada hari Rabu - Kamis, 21-22 Agustus 2019.
Adapun penyelenggaraan kegiatan ini dilakukan di Banjar Dukuh, Desa Wisata
Sibetan, Kecamatan Sibetan, Kabupaten Karangasem. Kegiatan Pengabdian
Masyarakat dihadiri para tokoh masyarakat, yang terdiri dari: Kadispar
Kabupaten Karangasem, Pemuka agama, Ketua Homestay Desa Sibetan beserta anggota
Pokdarwis, Ibu-ibu PKK, dan masyarakat Banjar Dukuh Desa Wisata Sibetan
berjumlah 25 orang.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini merupakan salah satu
wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilaksanakan para dosen di
lingkungan STP Nusa Dua Bali. Beberapa hal yang melatar belakangi pelaksanaan
kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebagai berikut:
1. Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat
ini sedang digalakkan oleh pemerintah. Beragam upaya yang dilakukan Kementerian
Pariwisata terkait hal tersebut, termasuk dengan merumuskan tiga program
prioritas pariwisata Indonesia. Tiga program prioritas Kementerian Pariwisata
tersebut adalah pariwisata digital (digital tourism), konektivitas udara
(Connectivity) dan pondok wisata (homestay). Menteri Pariwisata
menargetkan akan membangung 20.000 unit homestay di tahun 2017, 30.000 unit
homestay di tahun 2018 dan 50.000 unit homestay di tahun 2019. Menurut Menpar
Arif Yahya, 1.000 unit homestay akan dibangun pada triwulan pertama di tahun
2017 dengan alokasi 100 homestay di masing-masing 10 destinasi Bali baru yang menjadi prioritas pemerintah. Dengan
demikian, pemerintah memiliki target pada tahun 2019 ini akan terdapat 50.000
penambahan pondok wisata di seluruh pelosok Indonesia.
2. Manfaat pariwisata bagi masyarakat setempat sangat kecil
karena penyerapan tenaga kerja yang terbatas sebagai akibat rendahnya tingkat
pendidikan dan keterampilan yang dimiliki masyarakat (Wahyuti, 2013: 53).
3. Pertumbuhan minat wisatawan dalam menikmati kegiatan
pariwisatanya dipengaruhi pula oleh tiga hal, yakni daya tarik wisata alam,
lingkungan budaya dan masyarakat, maka semua komponen ini harus menjadi fokus dalam
pengembangan dan pelaksanaan berbagai aktivitas terkait pariwisata di Kabupaten
Karangasem. Kabupaten Karangasem memiliki karakteristik potensi daya Tarik wisata
yang sangat layak dikembangkan dan dikaitkan dengan pengembangan kreativitas
serta inovasi dibidang pariwisata. Hal ini juga akan memperkuat identitas
pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Karangasem yang berbasis pada ekologi,
geografis, budaya dan masyarakat melalui konsep “Nyegara Gunung” yang memiliki makna sebagai kekuatan spiritual,
dimana gunung diyakini sebagai tempat yang suci, dan laut sebagai yang
menyucikan. Oleh karenanya, secara signifikan pula Kabupaten Karangasem dipersiapkan
untuk dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata spiritual atau Spiritual Tourism Destination, sebagaimana
branding / tag line Kabupaten
Karangasem “The Spirit of Bali”.
Sungguhpun demikian, di dalam potensi keduanya (Gunung dan Laut) tersimpan
potensi daya Tarik wisata minat khusus yang erat bersentuhan dengan petualangan
dan olah raga, seperti diving, trekking,
hiking yang berpotensi memiliki daya saing tinggi.
4. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Karangasem Nomer 395
Tahun 1999, terdapat 15 (lima belas) Daya Tarik Wisata yang terbagi menjadi
tiga, yakni wisata alam, wisata budaya, dan wisata tirta di Kabupaten
Karangasem. Salah satu dari ke lima belas Daya Tarik Wisata tersebut adalah
Wisata Agro Salak Sibetan.
5. Berdasar Surat Keputusan Bupati Karangasem Nomer 658/HK/2014
tertanggal 20 Oktober 2014 tentang Penetapan Desa Wisata di Kabupaten
Karangasem, saat ini terdapat 20 (dua puluh) Desa Wisata yang telah ditetapkan
di Karangasem. Namun eksistensi desa wisata tersebut harus didasarkan pula pada
partisipasi aktif masyarakat lokal, sehingga mampu meningkatkan daya saing, dan
dengan demikian dapat memberikan implikasi berupa manfaat bagi masyarakat di
desa tersebut, juga di sekelilingnya. Dengan demikian, tidak tertutup
kemungkinan bahwa ke dua puluh desa wisata yang telah ditetapkan tersebut akan
terseleksi dengan sendirinya, dan akan membuka peluang baru bagi desa lainnya
untuk dapat ditetapkan sebagai desa wisata yang potensial untuk dikembangkan.
Pondok wisata merupakan bukti
keterlibatan masyarakat lokal dalam keberadaan dan pengembangan desa wisata
yang berkualitas. Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali sebagai lembaga
pendidikan yang membantu pengembangan sumber daya manusia dalam mengelola
pondok wisata secara berkualitas dan berkelanjutan. Maka Pengabdian Masyarakat
kali ini, sebagai bentuk kelanjutan dari pengabdian masyarakat Program Studi
Administrasi Perhotelan tahun lalu berupa Pengelolaan SDM, kali ini berupa
Pembinaan SDM yang Berkualitas terkait Pondok Wisata di Karangasem. )
Sebagai bukti pentingnya menggali
dan mengembangkan potensi masyarakat lokal dalam mengembangkan pariwisata
berkelanjutan di daerah masing masing adalah dengan membina masyarakat terbiasa
menggunakan media digital, baik dalam memperluas jejaring komunikasi, juga
menjalin kerjasama dengan berbagai pihak lain, baik berbagai instansi yang ada
di kabupaten Karangasem, bahkan hingga di luar Provinsi Bali dan juga
Indonesia. Pembinaan Higiene & Sanitasi yang diberikan dalam pengelolaan
pondok wisata disampaikan oleh Ir. I Nyoman Sukana Sabudi, M.P. Pemasaran
Digital dalam penggunaan media online, disampaikan oleh ibu Angel, seorang
praktisi Digital Marketing sekaligus
pakar Hospitaliti Industry.
Adapun
Pengabdian Masyarakat Program Studi Administrasi Perhotelan meliputi :
1.
Peningkatan kualitas pengetahuan, pemahaman
serta ketrampilan terkait pariwisata sebagai hal penting dalam pengelolaan
pondok wisata. Peningkatan kualitas pemahaman masyarakat desa diharapkan meningkatkan
minat dan ketrampilan masyarakat desa akan potensi mengelola pondok wisata di
Desa Sibetan, menambah tingkat penghasilan rumah tangga, serta pemasukan desa.
2.
Pemberdayaan masyarakat dalam
mengelola pondok wisata Desa Sibetan, khususnya minat dan ketrampilan sumber
daya manusia dalam membuka dan menjalin interaksi dengan wisatawan yang hadi di
Desa Sibetan, Karangasem.
3.
Peningkatan kualitas ketrampilan sumber
daya masyarakat desa Sibetan dalam menggunakan media digital 4.0.
4.
Pemasaran Desa Wisata Sibetan dan Pondok
Wisata di Desa Sibetan berbasis digital melalui media online.
Kadispar Kabupaten Karangasem, Ketut Sedhana Merta, ST.,
M.T., Kadus Dukuh, I Komang Eddy Saputra, dan Ketua Homestay Banjar Dukuh, bapak
I Nengah Karsa, menjelaskan bahwa kegiatan pengelolaan Pondok Wisata di Banjar
Dukuh belum berjalan secara maksimal. Adapun beberapa masalah yang disampaikan
antara lain:
1. Masih diperlukan pembinaan bagi masyarakat dalam hal
penguatan pengetahuan mereka tentang Pondok Wisata, pengelolaan Pondok Wisata,
berbagai produk terkait Pondok Wisata. Dimana saat ini kondisi sumber daya
manusia terkait Pondok Wisata yang ada masih belum maksimal.
- Rendahnya minat dalam menjalin interaksi dengan wisatawan, terutama wisatawan manca negara yang datang berkunjung, terkait kemampuan ber bahasa asing. Hal ini membutuhkan pembinaan bagi masyarakat akan pentingnya pelayanan prima, sehingga dapat menambah nilai produk wisata yang ditawarkan, baik barang maupun jasa.
- Belum maksimalnya potensi masyarakat terkait pondok wisata di Desa Sibetan, seperti pemahaman penggunaan media digital dalam pemasaran Desa Sibetan beserta Pondok Wisata yang ada.
Pada kegiatan Pengabdian Masyarakat tahap 1 ini, dihadirkan 2
narasumber : Ir. I Nyoman Sukana Sabudi, M.P., dan Ibu Angel., seorang praktisi
Digital Marketing sekaligus pakar Hospitaliti Industry, untuk dapat
memberikan berbagai penguatan dan pengalaman dalam mengelola Pondok Wisata terkait
Pondok Wisata dan Digital Marketing bagi masyarakat Banjar Dukuh Desa Sibetan
Kabupaten Karangasem. Dibuka oleh Ketua STP Nusa Dua Bali, dalam hal ini
diwakili oleh Kapuslitabmas Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali, Dr. I
Wayan Mertha, SE., M.Si., di buka oleh Kadispar Karangasem, Ketut Sedana
Mertha, ST., MT., sekaligus menyampaikan Keynote Speech.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan pada hari
Kamis, 22 Agustus 2019, bertempat di Balai Banjar Dukuh Desa Sibetan
Karangasem, dengan diikuti 25 orang dari lingkungan masyarakat, Pokdarwis
Banjar Dukuh, Ibu PKK, Kades Sibetan, Pengelola Pondok Wisata Banjar Dukuh,
tokoh masyarakat dan Muspika setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar