Pukul 8 pagi hari. Jemuran sudah rapi terbentang di tempatnya. Makanan hangat sudah tersedia dari kompor baru yang dibeli berhubung kompor lama rusak parah. Aku dan simbok berangkat pula dengan pejati dan canang yang telah kami persiapkan sejak kemarin.
Menyusuri jalan raya By Pass IB Mantra, menuju ke arah Klungkung, berbelok ke kiri, menuju Takmung, kembali mengarah ke Pura Dalem Puri. Di daerah Bukit Jambul, kami temui serombongan pria mengendarai motor Yamaha, dengan jaket hitam bertuliskan Jamaha Touring Club Bali, sedang dalam perjalanan menuju Banyuwangi. Mereka menyempatkan untuk menyusuri jalan menuju ke Besakih. Hmmmm, bahkan, di saat banyak orang lupa mengenali berbagai lokasi daerah di nusantara yang sungguh indah, juga budaya warisan nenek moyang yang sungguh adiluhung, masih ada segelintir orang yang menikmati dan melakukan hal ini...
Ya, kali ini kami kembali ke Besakih.......
Ada kerinduan yang tak pernah sirna, untuk selalu kembali dan kembali lagi. Memuja dan memuji Tuhan dalam berbagai bentuk, fungsi, dan maknanya, dalam berbagai gaya dan cara....
Pemberhentian pertama kami adalah Pura Dalem Puri
Kami menyaksikan serombongan dari Singaraja sedang nuntun. Seorang wanita duduk di kursi roda, bersembahyang dengan sekuntum bunga di cakupan tangannya. Ah Tuhan..... Bahkan, disaat sakit mendera, terluka dan terhina, merasa kesepian dan diremehkan, tak mampu bersimpuh dan bersujud di hadapan Mu... ada rindu di dada, untuk selalu mengucap syukur pada Mu
Aku mendapat berkah dari pemangku lingsir di Pura Dalem Puri. Beliau memercikkan tirta di ubun-ubun sambil membacakan mantram kesejahteraan bagiku. Hmmm, damai menerpa seisi sanubariku.
Berikutnya Pura Goa Gajah
Cahaya putih sinar mentari pagi menelisik menyusup di sela-sela pepohonan rindang. Hmmm, sungguh menyejukkan jiwa yang dahaga akan kasih Tuhan.
Lalu Pura Ulun Kulkul
Kulihat dua orang anak kecil, seusia anakku.... Mereka menawarkanku untuk membeli canang mereka. Hmmm, tatap mata polos dan lugu mereka. Kubisikkan pada mereka untuk selalu belajar giat, jangan lupa berdoa pada Hyang Widhi Wasa, agar jadi manusia yang berguna, bijak dan sungguh dewasa.....
Anak-anakku terkasih, terkadang hidup tidak lah seindah dan semudah yang kita harapkan, yang kita impikan. Namun bila rasa sakit dan terluka, bila terjatuh berkali dalam ujian dan tantangan di jalan kehidupan, maka, bangkitlah berkali dan berkali......
dan, Pura Kiduling Kreteg berikut yang menjadi tujuan kami
Pura dengan warna merah yang dominan ini adalah simbol tempat berstana nya Dewa Brahma, Dewa Pemelihara Alam Jagat Raya beserta segenap isinya.
Naik menuju Pura Pedharman
dan berakhir di Pura Penataran Agung.
Berjumpa dengan Bunda Hismudiati yang hanya kukenal selama ini lewat dunia maya dengan wejangan indah beliau
Bahkan..... ujian kami juga terjadi dalam perjalanan pulang.
Ban motor pecah, dan harus diganti luar dalam, karena memang sudah tipis. Hmmm, Ayu sudah lemes karena sakit perut akibat mencret makan sambel terlalu banyal. Enjoy saja lah....
Kusempatkan berbincang dengan ibu pemilik bengkel. Keponakannya bersekolah di STPNDB, Purnami. Mereka mengontrak bengkel tersebut seharga Rp 5.000.000 pertahunnya, dan mereka berasal dari Karangasem.
Hmmm, motor beres, dan kami lanjut pulang ke rumah. Astungkara Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi...... satu kali lagi Kau beri kami kesempatan untuk menghampiri rumahMu, memuja kebesaran nama Mu.....
Ke Besakih hari Minggu 26 Februari 2012, bersama Putu Widiasih Ayu, cucuku, dengan motor Honda.