Karena hakekat hidup adalah berkarya,
Berdoa dan bekerja selalu,
Di jalan Dharma
(Santi, 19022012)
Kumiliki dua anak kandung. Pertama, si Pangeran sulung, Wayan Adi Pratama, yang lahir di hari Bhayangkara, 1 Juli 1996. Kini duduk di bangku kelas 2 SMAN 1 Denpasar. Kedua, Pangeran bungsu, Made Yudhawijaya, lahir 15 Mei 2003. Kini duduk di kelas 4 SDN 13 Padang Sambian Kelod.
Namun, di luar kedua anak kandungku, kumiliki banyak, bahkan mungkin ribuan, anak-anak lain, yang kuanggap mereka sebagai anak-anakku pula. Bukankah... hidup ini indah bila kita selalu berbagi dalam berbagai beda dan variasi yang ada pula.......
Anak-anakku, dengan berbagai aktivitas yang mereka lakukan. Hmmm, bagai tidak pernah habis-habisnya energi yang mengalir dan tersalurkan. Berharap selalu, semoga mereka bisa temukan yang terbaik bagi diri mereka sendiri. Karena.... kalianlah yang jadi pemilik masa depan negeri ini.
Hari Sabtu, sepulang dari sekolah yang penuh dengan aktivitas melelahkan bagi kegiatan ekstrakurikuler mereka, Adi dengan kegiatan Smansa Computer Club, membuat program bagi lomba yang bakal mereka ikuti, mulai dari rancang bagan karikatur poster, masih melanjutkan dengan pergi ke Stingray clothing. Dia menjual beberapa rancang bagi baju kaos. Baru kemudian pulang ke rumah dengan perasaan lelah. Makan, lalu mandi, dan bersiap kembali. Dia akan pergi bersama teman-temannya, mereka telah menyewa sebuah studio musik untuk beberapa jam, latihan band, sekaligus mengambil rekaman video acara kelompok mereka. Yudha setelah tiba dari ekstrakurikuler olahraga Bulutangkis di sekolah, mengganti seragamnya dan minta ijin untuk berkumpul bersama teman-teman se perum. Mereka akan melanjutkan proses pembuatan ogoh-ogoh, yang sudah mengalami proses bongkar-pasang berkali-kali, mencari bentuk yang paling sesuai berdasar kesepakatan mereka.
Hemmm.... sungguh membanggakan, anak-anak ini belajar merancang berbagai aktivitas, melaksanakan, mengevaluasi bersama, menerapkan kemampuan memimpin dan sikap toleransi pada sesama....
Hidup tidak selalu indah dan mudah, anak-anakku tersayang. Tidak senantiasa seperti apa yang kita impikan dan kita harapkan. Terkadang, terjatuh dan tersungkur berkali-kali. Merasa kesepian, sendirian dan tidak berharga, tidak ada yang menemani dan menghampiri menawarkan bantuan bagimu. Namun, bila hatimu terluka, bila kegagalan melanda, bangkitlah berkali dan berkali..... Jangan biarkan semangatmu berhenti dan mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar