Jum'at, 17 Februari 2012. Pagi ini ada kegiatan Bhakti Sosial dalam rangka Dies Natalai STPNDB yang ke 34. Dirangkaikan sekaligus dengan acara Bhakti Sosial yang diselenggarakan oleh PT BTDC, maka kami semua berkumpul di Peninsula, yang terletak di sebelah Grand Hyatt Hotel. Seluruh mahasiswa STPNDB semester dua, bersama senat mahasiswa, Pembantu Ketua yang mewakili ketua STPNDB, dan para Ketua Program Studi yang ada di STPNDB.
Perwakilan dari beberapa hotel dan restoran yang terdapat di kawasan pariwisata yang dikelola oleh PT BTDC juga hadir. Dan.... inilah sedikit usaha yang kami bisa, membantu menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekitar kami.
Aku menyusuri bibir pantai bersama ibu Ketut Anggreni, mengikuti jalan setapak, mengarahkan para mahasiswa untuk tidak bergerak masing-masing, atau terlalu jauh dari kelompoknya. Sempat pula berjumpa dengan ibu Ratna dan Tinong, mantan mahasiswa di STPNDB yang kini bekerja di PT BTDC, para mahasiswa dari Teknik Arsitektur semester akhir dari Universitas Gadjah Mada Jogja, yang sedang melakukan Praktek Kerja Lapangan di PT BTDC.
Satu jam kemudian, kegiatan Bhakti Sosial berakhir, dan kami semua kembali ke kampus STPNDB. Tiba di kampus, acara berlanjut dengan pengukuran baju seragam batik bagi para Dosen dan staf administrasi di Program Studi Administrasi Perhotelan.
Ibu Asti yang terkenal dengan ibu Opit, sibuk menghubungi beberapa rekan yang masih beredar di berbagai lokasi kampus dengan beragam aktivitas sepanjang hari Jum'at. Well, ada 20 an dosen yang kemudian tiba dan berkumpul bersama. Ada pak Dewa Ketut Sujatha, Pak Nyoman Sukana Sabudi, Dewa Gde Hendry, Anak Agung Made Wirautama, ibu Luh Ketut Sri Sulistyawati, Ibu Sri Sadjuni, dan para rekan kerja lainnya.
Baju seragam ini nanti akan kami pergunakan setiap hari Jum'at, dan dananya akan kami kutip dari para dosen yang bersangkutan.
Well, selesaikah acara hari Jum'at? Hmmm, belum juga. Para dosen Program Studi Manajemen Akunting baru saja selesai mengadakan rapat mereka. Masing-masing dosen diminta membawa makanan, dan berkumpul bersama menikmati berbagai menu makan siang.
Hmmm, inilah Diplomasi Bungut Paon ala Manajemen Akunting. Makanan menghantar kita pada toleransi dan harmonisasi di antara segala perbedaan yang ada, tua muda, miskin kaya, sehat dan sakit-sakit an, perempuan dan lelaki, tanpa memandang asal usul, agama, tingkat pendidikan, atau apapun jua.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar