Kamis, 23 Februari 2012. Wraspati Paing Medangsia, Masih dalam rangkaian odalan di Pura Luhur Uluwatu. Salah satu pura Sad Kahyangan bagi umat Hindu. Pukul 10.00 pagi adalah rencana yang disusun pihak manajemen bagi dosen dan pegawai yang ingin nangkil bersama ke Pura ini.
Hmmm, aku tidak yakin dapat bergabung bersama mereka. Bahkan, di pagi hari saat masih di rumah dan bersiap untuk berangkat..... Anak-anak ku telah berangkat sekolah. Suami juga bergegas untuk ujian bagi muridnya di kampus UNUD.
Well, kukenakan kebaya usangku. Sudah tua, namun bersih. Kukenakan celana panjang berwarna hitam. Menyiapkan rangkaian canang yang ditata pada sebuah bokor. Jaket, kacamata hitam, sarungtangan hitam, dan selendang melilit di leher. Ransel Doraemon tersampir di bahu. Lalu bergerak bersama motorku. Mampir di pasar Sri Kerthi, kubeli pisang, buah, jajan kue bali. Kini menuju Nusa Dua.
Tiba pukul 8.00 di Ruang ADH, bu Lasmini mengajakku bersembahyang di Pura Kampus, Niti Bhuwana. Maka, kami bersembahyang bersama menyusuri jalan setapak ke arah Utara kampus STPNDB, dimana Pura Niti Bhuwana berada.
Pukul 10.00, bersama rekan-rekan dosen dan pegawai lain dalam satu mobil Pregio, kami bergerak menuju ke Pura Luhur Uluwatu. Bahkan, masih di dalam mobil, supir kantor kami, Pak Wayan Giriana, menerima telpon dari keluarganya, bahwa adik kandungnya yang sedang sakit telah meninggal dunia. Beliau menyampaikan ijin pada keluarganya agar dapat menuntaskan tugas hanya untuk mengantar kami semua ke Pura. Ahhh, sungguh trenyuh, mencoba melaksanakan tugas dalam situasi duka. Dan, beliau bahkan bersikeras menghantarkan kami ke Pura Uluwatu. Duuuh Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi... hanya Engkau Maha Melindungi di tengah segala samsara, ujian dan cobaan hidup.......
30 menit dalam perjalanan, kami tiba di depan candi bentar jalan beraspal menuju ke Pura Luhur Uluwatu. Pak Wayan Giriana kembali ke kampus STPNDB, dan Pembantu Ketua, Bapak Ida Bagus Putu Puja, menghubungi Gede Darmika, sopir kampus berikut yang akan menjemput kami satu jam kemudian.
Benar juga, satu jam berikutnya, kami sudah tuntas bersembahyang dalam rangkaian Pujawali Piodalan di Pura Luhur Uluwatu. Kami kembali ke kampus, melanjutkan tugas masing-masing. Bu Mira akan mengajar murid praktek di Restoran kampus, demikian pula ibu Ayu Sudiparwati, Bapak IB Putu Puja harus rapim di ruang ketua, dan... banyak lagi tugas kami lainnya.
Hmmm, ini hanya sebagian kecil aktivitas kami hari ini, dari banyak aktivitas yang terjangkau setiap harinya. Kami hanya segelintir umat Tuhan di dunia. Namun tidak akan pernah terhenti upaya untuk memuja dan memuji Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dengan beragam gaya dan cara, dalam berbagai bentuk dan makna yang kami bisa, di sela banyaknya tuntutan tugas, hak dan kewajiban kami....
Swaha......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar