Diplomasi bungut paon adalah sebuah Genius Local Wisdom, Kearifan budaya yang sungguh adi luhung yang diturunkan oleh nenek moyang kita turun temurun, dalam berbagai rupa dan warna kehidupan, dengan berjenis variasi persepsi yang beredar di tengah masyarakat.
Salah satu bentuk Diplomasi Bungut Paon adalah Megibung Bareng. Dan, ini yang paling sering dilakukan. Bentuk lain mungkin, arisan, gotong royong. Kata Diplomasi Bungut Paon sendiri, pertama kali dicetuskan oleh bapak Ir. Jero Watjik tatkala Wisuda lulusan Sekolah Tinggi Pariwisata Bali tahun 2008.
Bila kita membenci seseorang, memusuhi seseorang, tidak menyenangi se kelompok masyarakat, kita mungkin saja tidak akan mau berdekatan, bekerja sama, tinggal dengan orang tersebut. Kita mungkin pula beranggapan, orang tersebut dapat menyerang kita sewaktu-waktu, akan mengguna-gunai kita, maka kita tidak boleh makan bersama dan atau masuk ke rumah orang tersebut. Padahal ini sungguh keliru....
Datangi dan kunjungi seseorang, masuklah ke dalam rumahnya, bergaul bersama orang banyak, hidup bersama mereka, kenali se isi rumahnya, bahkan hidangan yang terletak untuk dimakan. Maka, kita akan mengetahui latar belakang orang yang mungkin pada awalnya kita remehkan, tidak kita kenal.... Diskusi bersamanya, dengarkan keluhan-keluhan mereka, bahkan caci maki nya....
Sungguh suatu kesalahan besar, pimpinan tidak mengenali potensi bawahannya, pejabat menolak turba, bangsawan atau raja tidak mengenali rakyatnya, apalagi orangtua yang tidak mengenali aktivitas anak-anak atau keluarganya.....
Semakin banyak kita tahu sebuah informasi, bukankah, informasi itu sendiri akan dapat membuat kita menjadi sangat berkuasa, dan bahkan menjadi pengusaha sesungguhnya....
Informasi berdasarkan Diplomasi Bungut Paon inilah yang bisa kita pergunakan untuk menghindari negeri ini dari konflik yang tidak perlu, dan mampu membuat setiap anggota masyarakat menjadi semakin shanti, damai, bijak dan dewasa.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar