Mampirlah di warung sederhana milik Ibu Wirawan.Jalan Raya Sesetan Denpasar Bali, persis di seberang jalan depan sekolah Harapan dan di samping sebuah bank.
Rabu, 7 Maret 2012, hujan gerimis yang menemani laju motor, lapar karena belum makan semenjak pagi, maka kuputuskan mampir di warung sederhana pinggir jalan raya Sesetan ini sambil mengaplikasikan ilmu wisata kuliner.
Bu Putu Wirawan mengambil tipat lalu membuka kulitnya, memotong-motong dan meletakkan di piring. Mengisi piring dengan sayuran rebus. "Beli tipat 4000 rupiah saja juga gak apa apa kok", katanya.
Namun aku lapar, maka kuminta porsi khusus. Bu Wirawan mengambil sebutir telur rebus yang dibalut garam, mengupasnya dan meletakkan di piringku, tambah 2 bakwan udang, lalu sepotong kecil ayam goreng bumbu bali. Kemudian dia menyiram bagian atas makanan dengan kuah ayam bersantan.
Berikutnya, kupesan rujak boni dengan dua buah cabe. Kembali ibu pedagang mengambil segenggam boni, meremas dan melepaskan batang dari buah, mencucinya, lalu mengaduk buah boni tersebut dalam bumbu rujak yang sudah diulegnya.
Hmmm, aroma rujak cuka buah boni menyeruak menggoda smangat untuk segera mencicipi.
Setelah tuntas makan Tipat Sayur, kucicipi Rujak Boni, dan segelas air putih sebagai penutup menu makan kali ini. Kutanyakan pada Bu Wirawan sang penjual biaya yang dikenakan padaku. "Tipat seharga Rp 7.000, rujak seharga Rp 3.000, Total Rp 10.000", sahutnya.
Well.....
Sungguh menyenangkan menu makan ku kali ini ditengah rinai hujan yang masih turun. Kembali kugerakkan motorku, kali ini mengarah ke kampus UNUD, di Ged. Pascasarjana Prof. Bagus yang terletak di jalan Nias. Temanku, Ibu Iswarini menanti untuk diskusi bersama mengenai Tesis dan Disertasi kami.
Sepertinya enak benar Mbak :).
BalasHapus