Wrespati Kliwon, Purnama Sasih Kapitu, bulan bulat penuh pada hari Kamis, 27 Desember 2012. Setelah kemarin adalah hari Dewi Kemakmuran, Bethare Sri Sedana, Buda Cemeng Klawu, maka hari ini adalah Purnama.
Pagi hari kusempatkan bersembahyang di Pura Niti Bhuwana, pura di lingkungan Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua. Kuhaturkan canang dan sodan sederhana yang kubawa, dan bersimpuh bersyukur atas segala yang telah kuperoleh selama ini. Berikutnya, beberapa murid menghampiri dan melakukan bimbingan bagi revisi skripsi mereka. Hmmm, setelah sekian lama berjuang dalam proses pendidikan, akhirnya mereka bisa bersiap melanjutkan kehidupan dalam berbagai bidang aktivitas, dan bersiap untuk mengikuti wisuda pada bulan April tahun 2013, bila program rencana kerja kegiatan wisuda berjalan lancar.
Lanjut, kami bergerak menuju gedung Genitri blok B. Disana sedang dilangsungkan pertemuan berkaitan dengan program Koperasi Pegawai Negeri di STPNDB. Hampir sebagian besar pegawai dan dosen STPNDB berkumpul di sana. Tuntas dengan pemaparan pandangan rencana kerja dan pemilihan bakal calon Ketua Koperasi Pegawai Negeri di lembaga dimana aku bekerja, maka aku beranjak ke Pura Luhur Uluwatu.
Menikmati perjalanan berangkat ke Pura, banyak kulihat para pemedek yang turut tangkil. Orangtua yang beriringan dengan anak-anaknya, perempuan yang membawa banten di atas kepalanya, para wisatawan yang datang berkunjung, baik dengan ditemani para guide, atau hanya sendiri menikmati pemandangan dan ikut bersembahyang bersama.
Hmm, sungguh sebuah ketenangan dan keteduhan terhampar, bisa bersembahyang dalam suasana sepi, tidak berdesakan dan penuh dengan para pengunjung. Kujumpai Dr. Wisnu Bawa Tarunajaya sekeluarga yang baru selesai bersembahyang di Pura Tanah Kilap.
..... karena kita di mata Tuhan adalah sama.... dan, karena kita tidak hanya ingin terkungkung bagai katak dalam tempurung... Jumpa ibu Tri Setyowati beserta rombongan, dari Malang, Jawa Timur. Betapa, meski dengan keterbatasan mereka, berusaha mengumpulkan beragam informasi mengenai budaya leluhur, dan berkunjung, serta menikmati alam yang terhampar luas....... berguru pada alam semesta.
Beranjak pulang, gerimis menemani gerak laju motor. Dan... sebelum berbelok ke pom bensin yang terletak di dalam lingkungan kampus Universitas Udayana, ban motorku pecah...... Astungkara, kehujanan, mendorong motor dalam rinai hujan, tetap kunikmati segala nuansa kehidupan yang hadir sebagai anugerah Ida Sang Hyang Widhi Wasa..... selalu ada hikmah yang bisa kita ambil di balik ini semua......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar