Ijinkan aku mencintaimu dengan caraku,
menebus waktu
yang tidak kunjung akrab denganku
Kuikuti berita tentangmu
dengan sepenuh rindu
bukannya tak kumiliki peka dan segala asa
terhadap segala yang hadir
baik yang tersirat dan tersurat dalam segala nyata
cuma...
tak berani berbangga
tak bisa berkata
takpernah ada yang cukup wakili
seisi jiwa
Ijinkan aku mencintaimu
bukan bagai kanak dengan
sgala cengeng dan manja lagi
Ijinkan aku mencintaimu,
dengan lebih arif dibanding masa lalu
se bijak petani tua bagi sawahnya
Ijinkan aku, Tuhanku
Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
agar, hanya padaMu aku berlabuh...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Rasanya jadi ingat puisi lama,
BalasHapus"aku mencintai dengan sederhana, seperti kata yang tak sempat terucap oleh hujan kepada awan, yang menjadikannya tiada"
Ah, Pak Dokter...
BalasHapusApa sih yg kau tak bisa?
Andai, bisa pindahkan isi otakmu se pertiganya saja, paling enggak.. ke anakku dah...
eh hehehe.. bisa pinter dan puitis.
Semoga beruntung dengan cinta, karir, karya, dan keluarga ya?
Saya belum bisa lulus nih Mbak, kadang bikin stres juga, tapi saya mau lulus dengan kemampuan saya sendiri :D
BalasHapusYakinkan, pasti bisa...
BalasHapus