Terjaga pk 5 pagi, Jum'at 22 Oktober 2010, dan mulai dengan prosesi mempersiapkan kelengkapan sekolah anak-anak, sarapan mereka, dan diriku sendiri sepanjang hari nanti. Pukul 7.00, suami sudah berangkat untuk persiapan akan ujian seminar hasil bagi disertasinya, anak sulungku sudah berangkat ke SMA, si bungsu sibuk memperbaiki prakarya jam dinding yang dia buat sebelum berangkat sekolah nanti pukul 12 siang.
Kuarahkan motor ke rumah kelian dinas. Kepala dusun. KTP ku ilang, dan perlu surat pengantar dari beliau untuk mengurus proses pembuatannya kembali. Duduk menunggu di bale kaja rumahnya, kuamati rumah penuh ukiran di tiang kayunya. Hmmm, sungguh sebuah biaya yang tidak sedikit, namun sesuai dengan kepuasan yang diperoleh dalam menikmati tiap ukiran dan warna keemasan yang tertera di sana.
Selesai urusan dari Pak Nyoman Tananjaya ini, aku bergerak menuju ke Kantor Kepala Desa. Hari jum'at pagi. Perangkat desa sedang bebersih di halaman, dan persiapan persembahyangan Purnama Kalima yang jatuh pada Minggu Kulantir ini. Hmm, aku pun duduk berbincang dengan bapak Made Patra. Petugas / juru bersih di kantor ini. Sejurus kemudian, sekretaris desa tiba. Aku mendapatkan surat keterangan sebagai pengantar untuk menuju ke kantor Camat Denpasar Barat.
Ah.. hujan mulai turun perlahan. Namun tidak menyurutkan niat segera memperoleh KTP baru. Apa hendak dikata. Ternyata, fotokopian Kartu Keluarga ku masih keluaran tahun 2007, Sedang yang terbaru berwarna biru, dan itu tertinggal di rumah. Hiks.... Hari Senin berarti masih harus kembali ke Kantor Camat Denpasar Barat yang terletak di jalan Gunung Agung ini, karena kini aku harus bergerak ke Kartika Plaza Hotel, di Kuta.
Yeach...
aku mengendarai motor astrea 800 ku, menuju Kuta. Tiba di Kartika Plaza Hotel, sahabatku sudah memulai workshop nya. Dia adalah Bapak Wisnoe Saputra, sahabatku yang bekerja di PLN Jatim. Sesama lulusan Psikologi Universitas Gadjah Mada. Kami sama2 masuk angkatan 1987 dahulu. Well. maka aku bergerak ke lobby hotel untuk menitipkan baju kaus oleh2 dariku bagi pak Wisnoe. Di lobby, kukenali suami dari ibu Mareni sedang bertugas sebagai staf Front Desk. Ibu Mareni adalah sahabatku satu kantor. Ah ha... dunia sungguh kecil. Se pagi ini sudah berjumpa banyak sahabat. Maka, aku berbincang-bincang dengan suami dari ibu Mareni ini, dan juga chief security yang kebetulan berdiri di dekat kami. Mengenai tingkat hunian hotel, mengenai rencanaku untuk lanjut ke nusa dua di tengah hujan yang turun semakin deras, dan mengenai kehidupan Kuta yang tidak pernah berhenti.
Hmmm, akhirnya, pukul 8.45 tiba di Nusa Dua. Melanjutkan pekerjaan menyelesaikan laporan, bimbingan, dan mem print tugas ku. Pk. 11.00, ada dua orang pria mengunjungi STPNDB. oleh mahasiswa petugas PKL di lobby, mereka dirujuk padaku. Maka, kuajak mereka diskusi di lobby. Salah satunya adalah seorang pendeta agama Kristen, satunya lagi seorang pemilik Travel Agent di Jakarta. Sedang melakukan survey lokasi bagi penyelenggaraan event pemuda Kristiani tahun 2011 di Bali dengan perkiraan peserta hingga 1000 orang dari berbagai belahan dunia. Dan mereka tertarik dengan STPNDB sebagai lokasi dengan para mahasiswa kami sebagai supporting team. Hmmm, semoga penjelasanku tidak mengecewakan mereka. Bertugas sebagai pemasar kali ini.
Jum'at asyik dengan segudang aktivitas mengasyikan. Lelah, namun tetap asyik. Nanti malam masih harus berjuang mengisi kelasku di Paket Kejar C di salah satu sekolah di jalan Imam Bonjol Denpasar. Disana aku berlaku sebagai guru mata pelajaran Sosiologi. Kerja sosial bagi orang-orang yang tidak mampu namun memiliki kemauan tinggi. Ah haha. Kangen para muridku yang selalu penuh semangat. Mereka banyak yang sudah bekerja dan juga berkeluarga, namun tekad untuk mengisi diri dengan ilmu tidak pernah surut. Hmm, mari kita selalu mengisi diri dan relung hati dengan selalu belajar dari lingkungan sekitar dan orang lain.... Mariiii.
Kuarahkan motor ke rumah kelian dinas. Kepala dusun. KTP ku ilang, dan perlu surat pengantar dari beliau untuk mengurus proses pembuatannya kembali. Duduk menunggu di bale kaja rumahnya, kuamati rumah penuh ukiran di tiang kayunya. Hmmm, sungguh sebuah biaya yang tidak sedikit, namun sesuai dengan kepuasan yang diperoleh dalam menikmati tiap ukiran dan warna keemasan yang tertera di sana.
Selesai urusan dari Pak Nyoman Tananjaya ini, aku bergerak menuju ke Kantor Kepala Desa. Hari jum'at pagi. Perangkat desa sedang bebersih di halaman, dan persiapan persembahyangan Purnama Kalima yang jatuh pada Minggu Kulantir ini. Hmm, aku pun duduk berbincang dengan bapak Made Patra. Petugas / juru bersih di kantor ini. Sejurus kemudian, sekretaris desa tiba. Aku mendapatkan surat keterangan sebagai pengantar untuk menuju ke kantor Camat Denpasar Barat.
Ah.. hujan mulai turun perlahan. Namun tidak menyurutkan niat segera memperoleh KTP baru. Apa hendak dikata. Ternyata, fotokopian Kartu Keluarga ku masih keluaran tahun 2007, Sedang yang terbaru berwarna biru, dan itu tertinggal di rumah. Hiks.... Hari Senin berarti masih harus kembali ke Kantor Camat Denpasar Barat yang terletak di jalan Gunung Agung ini, karena kini aku harus bergerak ke Kartika Plaza Hotel, di Kuta.
Yeach...
aku mengendarai motor astrea 800 ku, menuju Kuta. Tiba di Kartika Plaza Hotel, sahabatku sudah memulai workshop nya. Dia adalah Bapak Wisnoe Saputra, sahabatku yang bekerja di PLN Jatim. Sesama lulusan Psikologi Universitas Gadjah Mada. Kami sama2 masuk angkatan 1987 dahulu. Well. maka aku bergerak ke lobby hotel untuk menitipkan baju kaus oleh2 dariku bagi pak Wisnoe. Di lobby, kukenali suami dari ibu Mareni sedang bertugas sebagai staf Front Desk. Ibu Mareni adalah sahabatku satu kantor. Ah ha... dunia sungguh kecil. Se pagi ini sudah berjumpa banyak sahabat. Maka, aku berbincang-bincang dengan suami dari ibu Mareni ini, dan juga chief security yang kebetulan berdiri di dekat kami. Mengenai tingkat hunian hotel, mengenai rencanaku untuk lanjut ke nusa dua di tengah hujan yang turun semakin deras, dan mengenai kehidupan Kuta yang tidak pernah berhenti.
Hmmm, akhirnya, pukul 8.45 tiba di Nusa Dua. Melanjutkan pekerjaan menyelesaikan laporan, bimbingan, dan mem print tugas ku. Pk. 11.00, ada dua orang pria mengunjungi STPNDB. oleh mahasiswa petugas PKL di lobby, mereka dirujuk padaku. Maka, kuajak mereka diskusi di lobby. Salah satunya adalah seorang pendeta agama Kristen, satunya lagi seorang pemilik Travel Agent di Jakarta. Sedang melakukan survey lokasi bagi penyelenggaraan event pemuda Kristiani tahun 2011 di Bali dengan perkiraan peserta hingga 1000 orang dari berbagai belahan dunia. Dan mereka tertarik dengan STPNDB sebagai lokasi dengan para mahasiswa kami sebagai supporting team. Hmmm, semoga penjelasanku tidak mengecewakan mereka. Bertugas sebagai pemasar kali ini.
Jum'at asyik dengan segudang aktivitas mengasyikan. Lelah, namun tetap asyik. Nanti malam masih harus berjuang mengisi kelasku di Paket Kejar C di salah satu sekolah di jalan Imam Bonjol Denpasar. Disana aku berlaku sebagai guru mata pelajaran Sosiologi. Kerja sosial bagi orang-orang yang tidak mampu namun memiliki kemauan tinggi. Ah haha. Kangen para muridku yang selalu penuh semangat. Mereka banyak yang sudah bekerja dan juga berkeluarga, namun tekad untuk mengisi diri dengan ilmu tidak pernah surut. Hmm, mari kita selalu mengisi diri dan relung hati dengan selalu belajar dari lingkungan sekitar dan orang lain.... Mariiii.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar