Jangan berkata tidak, bila kau jatuh cinta.... Terus terang sajalah, buat apa berdusta. Cinta itu anugrah, maka berbahagialah... Sebab kita sengsara, bila tak punya cinta (numpang syair lagu).
Dan....
Biarkan cinta slalu penuhi hati. Jangan simpan dendam serta gundah dalam diri.
Hidup tidak slalu indah dan semudah yang kita impikan, sayangku....
Hidup terkadang penuh lika dan liku. Namun jangan buang asa,
meski harus terjatuh, jungkir balik dalam perjalanan kehidupanmu....
Bangkitlah berkali dan berkali lagi.
Kita tidak ditentukan oleh hasil dan derajat yang kita punya,
namun proses kita menggapai hasil.....
Tumbuhlah menjadi manusia yang bijak dan dewasa,
karna hidup telah mewarnai segala nuansa yang ada.....
Selamat atas pernikahan ini....para sahabatku.
Smoga jadi awal lahirnya kebahagiaan demi kebahagiaan,
hingga damai senantiasa hadir menghiasi dunia.
Maka, dari satu Pawiwahan di Desa Selat, Karangasem, Jum'at 23 September 2011, sang mempelai wanita adalah sahabat akrabku se angkatan waktu menempuh program Pasca Sarjana di UNUD, dari tahun 2006 hingga 2008, ibu Ardini nan cantik jelita. Mempelai pria adalah guruku, Dr. Mudana.
Berikutnya, Pawiwahan di Baturiti, Tabanan, Minggu 26 September 2011. Pawiwahan pada Gelahang (Another local genius wisdom to become shantih). Mempelai wanita adalah mantan muridku yang kini juga menjadi tenaga pengajar di STPNDB. Kuajar dia di kelas, kubimbing skripsinya. Ayahnya adalah Pinandita Profesor Pitana Brahmananda, Ka Badan Pengembangan SDM Kemenbudpar, juga guruku saat menempuh program Pasca Sarjana di UNUD.
Swaha....
Abadilah selalu cinta.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar