Jum'at, 30 September 2011. Hari terakhir di bulan September. Pagi ini aku bertugas sebagai Penanggungjawab Ujian Skripsi bagi mahasiswa STPNDB di ruang Padma 202, bersama bu Reni dan Pak Gede Darmawijaya. Tuntas menguji ujian sidang skripsi mahasiswa STPNDB. Kunikmati nasi kotak yang dibagikan staf akademik kami. Hmmm. toh anak dan suami di rumah telah selesai kumasakkan semur kecap ati dan rempela ayam, soup kentang, juga capcay, tadi pagi. Mereka juga telah selesai sarapan sebelum berangkat ke sekolah, dan membawa masing-masing kotak makan siang.
Sambil menikmati makan siang, kubuka internet, mengecek email yang kuterima dari beberapa milist yang kuikuti, menyapa teman2 dan keluarga yag tinggal terpisah kota denganku. Well, sungguh sebuah dunia yang kian hari kian terasa.... Borderless World, berkat jejaring sosial. Sungguh beruntung bisa nikmati akses internet, walau terkadang dihambat beberapa masalah.
Pukul 14.00 sore. Aku dan bu Irene sepakat mengakhiri keberadaan kami di ruang Administrasi Perhotelan tersebut. Kami yang terakhir berada di ruang itu. Petugas cleaning service telah memperingatkan kami. Kami pun keluar menuju parkiran, mengambil kendaraan masing-masing. Bu Irene tinggal di perumahan dinas, karena dia adalah pejabat, ketua program studi Administrasi Perhotelan. Kubawa dua ikat bunga hasil praktek mahasiswa prodi Manajemen Divisi Kamar yang terletak di atas meja tamu. Hmmm, bakal kuberi bapak mertua dan ponakanku yang tinggal di Antasura. Sudah lama tidak berjumpa mereka.....
Ku arahkan laju motor menyusuri jalan raya. Butuh waktu hampir satu jam dari Nusa Dua menuju Denpasar Utara, jalan Antasura, dan tiba di rumah iparku ini. Sengaja ku tidak mampir ke rumah menjemput anak-anak yang sudah tiba dari sekolah mereka, karena pukul 7 malam nanti sudah harus mengajar di Paket Kelompok Belajar, Paket C, setara dengan SMA. Sebuah bentuk yadnya lain bagi orang-orang yang kurang mampu. Dan biasanya, kuajak si bungsu Yudha, duduk di depan kelas, sementara aku mengajar para murid yang sebagian besar adalah orang tua.
Tiba di rumah ipar, bercanda bersama mereka. Ada seekor anak anjing yang baru berusia se bulan. "Baru se hari di antar oleh yang punya" komentar ponakanku, Diah. Sungguh sebuah hal yang merepotkan, sementara mereka sudah punya 2 ekor anjing yang sangat gendut. Maka, kuajak dia ke pasar burung Satria yang terletak di jalan Veteran untuk membeli kandang bagi anak anjingnya, agar tidak berkeliaran kemana-mana, dan aman dari serbuan anjing dewasa.
Well, sungguh bukan hal mudah pula, mengendarai motor bersama ponakan ku yang super duper gendut ini, plus membawa kandang anjing. Walaupun bisa dilipat. Perlu konsentrasi tingkat tinggi, hehehe...... Namun, sungguh sebuah hal indah dan menyenangkan pula, bisa bekerja sama bersama ponakan, mencapai harapan dan mewujudkan keinginan. Bisa jadi kenangan indah di masa depan.
Pukul 5.30 sore, kembali bergerak menuju rumahku, masih ada waktu satu setengah jam lagi untuk mandi dan persiapkan diri mengajar para murid dan anak asuhku di Paket Kejar.
C'est la Vie.....
Ini lah hidup dan kehidupan, dengan segala dinamika yang menghiasi.....
Tidak selalu, hidup itu indah dan berjalan sesuai harapan serta keinginan kita, namun hanya kita yang bisa membuatnya indah dan berjalan mendekati hasil.... Kuliah, kerja, karir, keluarga, sahabat, murid..... semua akan selalu menjadi bagian dari kehidupan, yang melingkupi diri kita. Kenapa harus sedih dan merasa susah, bila kita bisa berusaha menikmati dan belajar menerima, mencintai apa adanya, juga berusaha sekuat tenaga meraih damai itu sendiri..... Swaha di jalan Dharma.
Sambil menikmati makan siang, kubuka internet, mengecek email yang kuterima dari beberapa milist yang kuikuti, menyapa teman2 dan keluarga yag tinggal terpisah kota denganku. Well, sungguh sebuah dunia yang kian hari kian terasa.... Borderless World, berkat jejaring sosial. Sungguh beruntung bisa nikmati akses internet, walau terkadang dihambat beberapa masalah.
Pukul 14.00 sore. Aku dan bu Irene sepakat mengakhiri keberadaan kami di ruang Administrasi Perhotelan tersebut. Kami yang terakhir berada di ruang itu. Petugas cleaning service telah memperingatkan kami. Kami pun keluar menuju parkiran, mengambil kendaraan masing-masing. Bu Irene tinggal di perumahan dinas, karena dia adalah pejabat, ketua program studi Administrasi Perhotelan. Kubawa dua ikat bunga hasil praktek mahasiswa prodi Manajemen Divisi Kamar yang terletak di atas meja tamu. Hmmm, bakal kuberi bapak mertua dan ponakanku yang tinggal di Antasura. Sudah lama tidak berjumpa mereka.....
Ku arahkan laju motor menyusuri jalan raya. Butuh waktu hampir satu jam dari Nusa Dua menuju Denpasar Utara, jalan Antasura, dan tiba di rumah iparku ini. Sengaja ku tidak mampir ke rumah menjemput anak-anak yang sudah tiba dari sekolah mereka, karena pukul 7 malam nanti sudah harus mengajar di Paket Kelompok Belajar, Paket C, setara dengan SMA. Sebuah bentuk yadnya lain bagi orang-orang yang kurang mampu. Dan biasanya, kuajak si bungsu Yudha, duduk di depan kelas, sementara aku mengajar para murid yang sebagian besar adalah orang tua.
Tiba di rumah ipar, bercanda bersama mereka. Ada seekor anak anjing yang baru berusia se bulan. "Baru se hari di antar oleh yang punya" komentar ponakanku, Diah. Sungguh sebuah hal yang merepotkan, sementara mereka sudah punya 2 ekor anjing yang sangat gendut. Maka, kuajak dia ke pasar burung Satria yang terletak di jalan Veteran untuk membeli kandang bagi anak anjingnya, agar tidak berkeliaran kemana-mana, dan aman dari serbuan anjing dewasa.
Well, sungguh bukan hal mudah pula, mengendarai motor bersama ponakan ku yang super duper gendut ini, plus membawa kandang anjing. Walaupun bisa dilipat. Perlu konsentrasi tingkat tinggi, hehehe...... Namun, sungguh sebuah hal indah dan menyenangkan pula, bisa bekerja sama bersama ponakan, mencapai harapan dan mewujudkan keinginan. Bisa jadi kenangan indah di masa depan.
Pukul 5.30 sore, kembali bergerak menuju rumahku, masih ada waktu satu setengah jam lagi untuk mandi dan persiapkan diri mengajar para murid dan anak asuhku di Paket Kejar.
C'est la Vie.....
Ini lah hidup dan kehidupan, dengan segala dinamika yang menghiasi.....
Tidak selalu, hidup itu indah dan berjalan sesuai harapan serta keinginan kita, namun hanya kita yang bisa membuatnya indah dan berjalan mendekati hasil.... Kuliah, kerja, karir, keluarga, sahabat, murid..... semua akan selalu menjadi bagian dari kehidupan, yang melingkupi diri kita. Kenapa harus sedih dan merasa susah, bila kita bisa berusaha menikmati dan belajar menerima, mencintai apa adanya, juga berusaha sekuat tenaga meraih damai itu sendiri..... Swaha di jalan Dharma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar