Tidak ada yg biasa, sama juga hal nya, tidak ada yg istimewa, pada
hari-hari yang berjalan di keluarga kami. Tidak perlu ekstrim menyikapi
berbagai peristiwa, tidak perlu berlebihan dan panik. Semua berjalan
lancar bila kita tidak keterlaluan dalam menyikapi berbagai peristiwa
yang menjadi cakrawala pelangi dalam kehidupan ini.
Suami berulang
tahun hari ini, Sabtu, 2 Juni 2012. Semua tetap berjalan apa adanya.
Anak-anak sekolah. Aku berangkat bersama Adi ke Kreneng. Adi lanjut ke
sekolahnya, dia masih melalui Ulangan Akhir Semester, sedangkan aku
menumpang ke terminal Batu Bulan, naik bemo. Harus mengambil motor yang
tertinggal di Klungkung.
Pukul 4 sore, seluruh anggota keluarga
telah berkumpul bersama di rumah. Aku keluar bersama simbok, Ayu, untuk
membeli kue. Sekalian kubeli telur dan juga tepung.
Selamat
ulang tahun, suamiku tercinta, semoga menjadi tiang saka di kala suka
dan duka, sedikit dan banyak, sakit maupun sehat, hingga saatnya tiba
kelak, dipanggil Hyang Widhi....
Bagai..... kitab Manava Dharmasastra IX.
101-102 yang bicara sebagai berikut:
“Anyonyasyawayabhicaroghaweamarnantikah, Esa dharmah samasenajneyah
stripumsayoh parah”. Hendaknya supaya hubungan yang setia berlangsung
sampai mati, singkatnya ini harus dianggap sebagai hukum tertinggi sebagai suami istri.
“Tatha nityam yateyam stripumsau tu
kritakriyau, Jatha nabhicaretam tau wiyuktawitaretaram”. Hendaknya
laki-laki dan perempuan yang terikat dalam ikatan perkawinan,
mengusahakan dengan tidak jemu-jemunya supaya mereka tidak bercerai dan
jangan hendaknya melanggar kesetiaan antara satu dengan
yang lain” (Pudja, dan Sudharta, 2002: 553).
yang lain” (Pudja, dan Sudharta, 2002: 553).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar