Satya Cipta, Sang Pelukis Wanita
Satya adalah keindahan wanita
Menyapa dunia dengan guratan karya jemari
lentiknya,
Berbicara tentang cinta, harapan, segala
resah yang membuncah,
“Dunia berawal dari wanita, sosok ibu,
berjalan dengan ibu, dan berakhir pada ibu.
Bila ibu terjaga baik, dihormati,
dicintai, maka dunia juga akan damai”.
Tuturnya suatu ketika.
Satya mewakili kegundahan wanita
Tentang segara rasa yang ada, hadir menyapa,
menggoda,
berbicara tidak hanya berupa kata.
Tentang lukisan yang berbisik,
berbicara, berteriak, berdesah,
bergeletar, bergejolak membara, berdecap
nikmat, bercanda,
berjalan dalam garis kehidupan yang
tertuang pada banyak wanita
“Akulah cermin jiwa sang wanita”.
Ujarnya penuh makna
Satya adalah wanita berprinsip teguh
kukuh ….
Tidak berhenti pada kata tidak, tidak
berlalu pada kata cukupkan dahulu hingga disitu.
“Karya saya mendobrak pakem yang ada.
Meski dianggap tercela adanya,
namun inilah dunia kita semua. Mau tidak mau,
suka ataupun tidak,
bagian yang tidak diakui ini tumbuh berkembang bersama kita
semua”,
Tutur Satya perlahan.
Satya si Wanita Era Milenial…..
Sejarah perjalanan hidupnya berbalur
pengalaman, pendidikan,
pekerjaan, pergaulan beragam yang
menggambarkan kedewasaan wanita.
Rangkaian karya nya bertutur indah,
tentang metamorfosa yang tercipta,
tentang mutiara yang terasah.
Satya si Pelukis Wanita…..
Pejamkan bilah kelopak matamu, bayangkan
terlintas karya Satya…….
bila rasa hadir menggoda, bila hati
jujur bicara,
bila resah bisa terbaca, maka, karya
Satya bertutur tentang kita
Tentang semburat galau, tentang nuansa
jiwa, tentang asa, cinta,
kerinduan, pengorbanan, perjuangan,
kebahagiaan,
dan ceritera kita bersama…….
Satya adalah Mata Hati kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar