Terlahir tanggal 2 Juni
1958, suamiku pada tahun 2019 kini berumur 61 tahun. Seperti biasa, tidak ada
pesta besar. Hanya berkumpul bersama menikmati hidangan sekeluarga. Biasanya hanya
hidangan yang kumasak di rumah dan kami nikmati bersama, namun kali ini kami sepakat makan di luar, yang rada
cozy namun sederhana, di salah satu rumah makan di daerah Renon.
Tadi pagi kami melayat
bersama ke Banjar Kedis, Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, di Singaraja. Salah
satu tetangga sedang berduka karena ibunda terkasih meninggal dunia, dan kami
melayat bersama. Malam ini kami berkumpul bersama disini, sekeluarga, merayakan
hari lahir kepala keluarga secara sederhana.
Hanya sejenak bersama,
menikmati beberapa jenis hidangan, makan dengan tangan, kemudian kembali pulang
ke rumah. tidak ada kado apa pun. selain doa kesehatan dan kelancaran di masa
depan, serta rasya syukur atas anugerah selama ini bagi kami dan juga semesta.
Anak
– anakku berpamit akan membeli tas ransel buat sekolah. Aku beserta suami
berboncengan berdua, menyusuri jalan raya, menuju perumahan kami nan sederhana.
Sudah lebih dari 25
tahun ku kenal dia, Wayan Tagel Eddy, di kampus Universitas Gadjah Mada di
Yogyakarta. Dia menempuh pendidikan S2, dan aku kuliah di Fakultas Psikologi
UGM. Dia yang kini menjadi suamiku, sekaligus sahabat terbaik, musuh bebuyutan,
teman diskusi, lawan debat nan tangguh dan keras kepala, selimut malamku,
kekasih setia, dan segala yang kuketahui darinya.
Teruslah menua
bersamaku, sayang. Hidup bukan hanya tentang menjalaninya, namun bersama saling
menguatkan, meski kita tak bisa selalu sama, terjatuh dan terbangun di jalan
kehidupan, dalam segala suka dan duka. Tetaplah menjadi mentariku, meneguhkan
hati yang kadang rapuh, galau disetiap ragu langkahku, karena aku dan kamu satu……
Tidak ada komentar:
Posting Komentar