Sadhana Youth Camp II / Pasraman Kilat yang
berlangsung pada hari Rabu dan Kamis, 29-30 Mei 2019 telah sukses dilaksanakan.
Kegiatan ini berlangsung berkat kerja keras dan semangat tinggi orang-orang
yang terlibat di dalamnya, seperti Wayan Kantha Adnyana, Ketua Yayasan Jaringan
Hindu Nusantara, Komang Trisna Jaya, Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Sadhana
Youth Camp II, Bunda Dea Dara Astuti yang mengemas acara dengan sangat apik
juga menarik bersama Bunda Ayu Wirati, Nyoman Matra yang merupakan Sekjen YJHN
sekaligus Sekretaris Panitia Pelaksana Kegiatan, Bendahara Kegiatan yang
dikenal sebagai Bunda Ratu, yakni Desak Made Sri Rejeki, Seksi Upacara dan
Upakara, Bunda Parwati, Seksi Konsumsi, Ki Wayan Sura dan Bunda Putu
Suharningsih, juga bunda Jero Melati atau Ibu Luh Ardani bersama Bunda
Mahartini yang senantiasa sigap menangani kebutuhan seksi konsumsi.
Yogasthah
kuru karmani
Sangam
tyaktva dananjaya
Siddhyasiddhyoh
samo bhutvah
Samatvam
yoga uchyate
Bhagawadgita
II: 48
Pusatkan
pikiran pada kesucian,
Bekerja
tanpa menghiraukan pahala, Dhananjaya
Tegaklah
pada sukses maupun kegagalan,
Sebab
keseimbangan jiwa adalah yoga.
Sloka ini mengajarkan kita untuk
senantiasa fokus pada doa dan bekerja tanpa mengharapkan pahala. Hasil akan datang
dengan sendirinya sesuai dengan hasil kerja kita, sesuai dengan karma yang kita
lakukan. Dengan demikian damai akan hadir di hati juga di dalam diri kita
masing-masing.
Pada Seksi Perlengkapan, terdapat Ajik
Agung Surya yang energik tiada henti mengecek segala sesuatu agar berjalan
sempurna di dalam kendalinya, dibantu oleh Ajik Agung Anom Binarka yang selalu
siaga bersama Bunda Arie Melani dan Pak Rumaja, juga Bunda Santi. Pada seksi
keamanan terdapat Ki Komang Arya yang senantiasa sigap dan bahkan ringan tangan
membantu seksi lain yang membutuhkan tambahan tenaganya. Ada Putu Febry Aditya
yang bahu membahu bersama Mbak Ade Asry yang selalu tersenyum manis meski
dikejar semangat deadline dengan menenteng kamera kemana-mana.
Hanya itu ?? Ah, ada pula Ki Made
Sutama, yang bolak balik bersama kendaraannya, terkait tanggungjawab pada seksi
Transportasi yang menjadi kewajibannya, mulai dari urusan menjemput narasumber,
bahkan membantu seksi perlengkapan dan seksi konsumsi serta seksi upacara,
bahkan seksi dokumentasi dengan foto serta video dan uraian keterangan lengkap
yang sungguh indah. Hanya itu ?? Ah, ada banyak SDM lain yang ikut terlibat,
namun karena memiliki kesibukan adat istiadat dan pekerjaan lain, bahkan sedang
sakit, sehingga tidak bisa terlibat secara langsung maupun penuh, pada saat
pelaksanaan kegiatan. Doa mereka semua sungguh hebat dalam mendukung
terlaksananya kegiatan dengan baik dan lancar.
Apa inti dari semua ini ??
Bahwa organisasi, sehebat apa pun,
sejauh mana perjalanannya, tidak akan bisa berjalan sendirian. Sebuah kegiatan
hanya akan berjalan lancar jika kita bisa bergandengan tangan, bahu membahu
satu sama lain, saling memainkan peran dan fungsi masing-masing dengan baik.
Melibatkan begitu banyak orang sungguh
tidaklah mudah. Dengan begitu banyak SDM yang berasal dari beragam pelosok daerah,
berbagai latar belakang pekerjaan dan pengalaman, memiliki kemampuan dan
kemauan yang berbeda-beda, membutuhkan pengendalian diri yang sungguh matang
dan bijak terkait ego dan emosi seluruh anggota. Merangkai sebuah kegiatan agar
terselenggara dengan apik, membutuhkan suatu seni tersendiri, ketrampilan dan
semangat untuk bergotong royong, kemauan bekerjasama.
Berbagai rapat dan koordinasi sudah
dilakukan jauh hari sebelumnya, bahkan, semenjak tahun lalu, dengan tujuan
untuk mematangkan rencana kerja, sebelum akhirnya dieksekusi bersama, dengan
pengawasan dan pengendalian bersama pula. Mulai dari mengamati jadwal sekolah
murid SMA, kalender akademik dan kurikulum yang berlaku di kodya Denpasar bagi
para murid SMA, bagi kelas tiga, kelas dua dan kelas satu. Menjalin komunikasi
dengan berbagai pihak sekolah dalam mempromosikan agenda kegiatan dan memohon
keterlibatan dari berbagai sekolah, khususnya bagi siswa pada sekolah
bersangkutan. Memilih dan menetapkan narasumber yang layak bagi rencana
kegiatan, menyusun jadwal kegiatan. Termasuk pula mendekati berbagai Dinas
terkait, melakukan rencana penggalian dana, menyusun rencana program kerja,
menjalin kerjasama yang memungkinkan dengan melibatkan umat Hindu yang berada
di daerah lain seperti Banyuwangi, untuk turut terlibat.
Sekali lagi….. Salut bagi sang pemimpin
yang telah berhasil menjalin kerjasama apik dengan anggotanya, dalam menjaring
aspirasi dan menjalin komunikasi, baik vertikal, diagonal, maupun horizontal, baik
internal organisasi, maupun eksternal, sehingga kegiatan Sadhana Youth Camp II
ini bisa terselenggara dengan baik. Memang, tidak ada gading yang tak retak.
Namun semangat beliau patut diteladani, dalam berbagai aplikasi terkait
pengembangan sraddha kaum muda Hindu, pada era milenial, sehingga tidak menjadi
jiwa-jiwa kosong belaka tanpa berpijak pada Tri Hita Karana, mampu memahami danmengimplimentasikan
dengan baik Desa, Kala, Patra, senantiasa berdoa kepada Tuhan, Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, dan berkarya demi semesta.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang
bisa melahirkan banyak pemimpin hebat lainnya. Dan Ki Kantha telah berhasil
melakukan kaderisasi bagi lahirnya banyak pemimpin besar negeri ini kelak di
masa depan. Kita mungkin hanya tinggal tulang berserakan, sudah lansia, namun
akan sangat berbahagia serta berbangga hati, telah ikut terlibat dalam membina
generasi muda, mengembangkan sraddha mereka semua, menjadi semakin tangguh,
teguh kukuh di jalan dharma, berguna bagi umat manusia di manapun mereka berada
kelak……
Lamun Siro Sekti, Ojo Mateni
Lamun Siro Banter, Ojo Ndhisiki
Lamun Siro Pinter, Ojo Minteri
Siapa
yang sakti, jangan suka menjatuhkan
Siapa
yang cepat, jangan suka mendahului
Siapa
yang pintar, jangan sok pintar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar