Penjajagan Program Pengamas Prodi ADH 2014, Minggu, 26 Januari 2014
Bersama
kita bisa. Program yg terencana dg baik, membutuhkan kerjasama baik
pula dalam pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi bersama. Saya
yakin... Bersama kita bisa buktikan setiap karya. Viva ADH, viva STPNB,
viva kita bersama...
Sebagai
salah satu lembaga pendidikan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, STPNB
tahun 2014 sudah menetapkan rencana program kerja dalam berbagai
bidang, salah satunya adalah Pengabdian Masyarakat. Prodi ADH STPNB pada
hari Minggu 24 Januari 2014, melaksanakan penjajagan program Pengabdian
Masyarakat ke Desa Penglipuran yang terletak di Bangli.
Sudah
tentu, beberapa program penjajagan yang direncanakan juga telah
didasarkan pada beberapa alasan, sehingga pada kali ini, Desa
Penglipuran dipilih sebagai lokasi penjajagan pertama. Minggu
berikutnya, lokasi penjajagan direncanakan ke Ubud, demikian seterusnya.
Perencanaan matang diharapkan akan memberi implikasi pada pelaksanaan
matang juga, sehingga hasil terbaik bisa dipersembahkan pada masyarakat,
khususnya yang berada di lokasi yang dipilih, pada bangsa dan negara
ini, pada umumnya.
Sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi, STPNB berharap Pengamas sebagai salah satu bentuk perwujudan Tri Dharma PT dapat melibatkan beragam komponen yang ada, seperti Dosen dan mahasiswa, pemerintah, para stake holder dari industri dan kalangan pemerintah, masyarakat. Dimana beragam komponen ini akan mampu bersinergi dengan baik untuk menghasilkan harmoni.
Menilik dari kata pepatah...... Mikul dhuwur, mendem ngisor / jero. Ing
ngarso sung tulodo. Ing madyo mangun karso. Tut wuri handayani.....
"memikul tinggi-tinggi, memendam dalam-dalam") - jasa seorang pemimpin atau orang tua harus dijunjung tinggi sedangkan kesalahannya harus ditutupi. Ingat hal yang positif, buang kenangan yg jelek. Tut wuri handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan), Ing madya mangun karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan Ing ngarsa sung tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik).
Dimana
bumi dipijak disana langit dijunjung. Hargai setiap org, setiap umat,
setiap mahluk, setiap benda yg dikau temui dalam kehidupan.......
Semoga, Pengamas ini menjadi langkah positif dengan karya yang mampu
memotivasi semangat kita semua, untuk selalu terus berkarya.......
Teriring
kekuatan besar, datang pula tanggungjawab besar....... Jabatan dan
tugas yang diemban membutuhkan konsentrasi kita bersama. Dengan
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi bersama, kita akan
bisa menghasilkan setiap karya yang positif di masa depan.....
Terima
kasih, bapak Wayan Moening, bapak Nengah Moeneng, bapak Nengah Lancar,
bapak Mawi, Ibu ketut, dan berbagai pihak yang telah menerima kami......
Meski beberapa sahabat sedang dalam kondisi sakit (BuLas), dan memikirkan keluarga yang sedang opname di RS (BuSAD), juga rekan yang tidak bisa hadir bersama kita kali ini..... Irene Hanna H. Sihombing, Sri Sulistyawati, Made Wirautama, Asty Deny Harta, Diah Sastri Pitanatri dan lain-lain, Namun, kebersamaan tidak terhalang jarak, ruang dan waktu. Semoga semua aktivitas kita dapat berjalan lancar dalam kebersamaan dan kerja sama yang baik....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar