Hari ini Tilem Kawulu. Banten ku belum lagi tuntas kusiapkan. Namun,
bila panggilan itu tiba, bahkan Tuhan pun kuyakin akan maklum. Pagi
heboh dengan urusan rumah tangga, dari urusan mencuci juga menjemur, dan
si bungsu ngambul kembali dari sekolah karena saltum (salah kostum).
Kurayu dia, hingga kembali berangkat sekolah diantar sang ayah. Udengnya
mekenyir menjulang langit, senyumnya merekah saat berpamitan untuk
berangkat sekolah. Sedangkan aku meluncur menuju Kerambitan Tabanan.
Hari ini jadwal mengantar Dewa Biyang check up ke RS Tabanan.
Ah,
sungguh, Aku belajar cinta kasih dan semangat berjuang dalam kehidupan
dari orang seperti mereka..... Tidak mudah menyerah kalah menjalani
setiap proses dalam kehidupan demi mewujudkan situasi yang semakin baik,
semakin bijak, semakin dewasa, dari hari ke hari. Doa yang kupinta
selalu, Ajari
aku bahasa cintaMu dalam beragam ruang gerak dan waktu tiada henti, Ida
Sang Hyang Widhi Wasa.......
Kami
tiba di BRSU Tabanan, antrian panjang menguji kesabaran kembali. Dari
meja pendaftaran, lanjut ke ruang poli cek darah. Hmmm. Setelah cek
darah ini, dua jam kemudian baru kembali cek darah dilakukan bagi
penderita diabetes. Hal ini untuk mengecek kadar gula dalam darah, saat
berpuasa, dan setelah makan.
Sepasang
lansia menarik perhatianku. Kuhampiri mereka, dan mengawali percakapan.
Dari Puri Kaba Kaba. Sang bapak menderita diabetes yang mengakibatkan
rusaknya syaraf penglihatan. Sang anak, kemudian kuketahui namanya,
Turah Ari. Bersaudara dengan rekan kerja ku pula, bapak Ngurah Putra.
Dan juga pernah bersekolah di SMA sama dengan ibu Dayu Puspaadi.
"Saya
juga tidak tinggal di sini. bertugas di Denpasar dan hanya bisa pulang
seminggu sekali menjenguk keluarga dan menghantar beliau check up". Ujar
Turah Ari dari Puri Kaba Kaba. Sungguh, meluangkan waktu, meski hanya
sejenak, bersama keluarga tercinta selagi bisa dan mampu kita
lakukan.....
Sang ibu lansia, perlahan,
potongan kecil roti diangsurkan pada suami tercinta. Di usapnya
tumpahan minuman di pinggir bibir itu...... "Diabetes telah mengganggu
banyak fungsi syaraf, termasuk mata", ujar beliau sambil saling
bergenggaman jemari. Gosshh. Aku ingin kisah cintaku sepanjang masa,
dalam suka dan duka, lara pati, bahkan..... abadi hingga setelah
kematian memisahkan kami nanti.
Hidup
terkadang tidak berjalan mudah bagi kita....... Tidak seindah impian
dan harapan yang kita inginkan. Namun, terjatuh dan tersungkur berkali,
bangkit kembali berkali dan berkali. Aku belajar semangat berjuang dalam
kehidupan dari beliau. @BRSU Tabanan, General check up bersama Dewa
Biyang.
"Eda pesan, ngajihin bebek
ngelangi !!!" Jangan ajari aku tentang bagaimana sang bebek berenang,
sayang...... Ajari aku tentang bahasa cinta, ceriteralah padaku, tentang
sang embun pagi mencium bumi, tentang nyanyian burung menikmati bulir
padi di sawah, tentang tangisan anak yang kehilangan orangtua di IRD,
tentang antrian panjang wajah galau harap cemas akan kesembuhan anggota
keluarga, tentang irama cinta di balik makna ini semua......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar