Mengupas Pinge membuat mereka galau
dan minta ijin curcol. Di tengah beberapa rangkaian kegiatan yg ingin segera
dituntaskan, kuijinkan mereka katarsis melepas galau...... Jangan lama, karena banyak karya menanti kerja
keras kita bersama.
Well, anak-anakku sayang. Kebersamaan
dan kerjasama akan membantu menghasilkan karya yang baik pula, bukan???
Desa secara umum lebih sering
dikaitkan dengan pertanian. Egon E. Bergel (1955: 121) mendefinisikan desa
sebagai “setiap pemukiman para petani (peasants)”. Namun ciri utama yang
terlekat pada setiap desa adalah fungsinya sebagai tempat tinggal (menetap)
dari suatu kelompok masyarakat yang relatif kecil. Koentjaraningrat (1977)
memberikan pengertian tentang desa melalui pemilahan pengertian komunitas dalam
dua jenis, yaitu komunitas besar (seperti: kota, negara bagian, negara) dan
komunitas kecil (seperti: desa, rukun tetangga dan sebagainya). Dalam hal ini
Koentjaraningrat mendefinisikan desa sebagai “komunitas kecil yang menetap
tetap di suatu tempat” (1977:162). Beliau menggambarkan bahwa masyarakat desa
sebagai sebuah komunitas kecil itu dapat saja memiliki ciri-ciri aktivitas
ekonomi yang beragam, tidak di sektor pertanian saja
Peraturan perundangan RI Indonesia (PP
No. 72 Tahun 2005) tentang Pemerintahan Desa yang dapat pula diperbandingkan
dengan PP No. 73 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Kelurahan. Di dalam PP No. 72
Tahun 2005 yang antara lain didasarkan atas penerapan UU otonomi daerah dan
desentralisasi fiskal, dinyatakan bahwa: ... desa atau disebut dengan nama
lain, selanjutnya disebut dengan desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat
setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Atas dasar ini pulalah maka masing-masing
daerah menyesuaikan dengan keadaan-keadaan setempat, misalnya di Provinsi
Sumatra Barat, mengaturnya sendiri dengan menerapkan istilah kenagarian (nagari)
yang terdapat di daerah kabupatennya, di Bali dengan istilah banjar.
Desa
wisata adalah suatu bentuk integrasi antara
atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur
kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. (Nuryanti,
Wiendu. 1993. Concept, Perspective and Challenges, makalah bagian dari Laporan
Konferensi Internasional mengenai Pariwisata Budaya Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press. Hal. 2-3)
Pinge
termasuk salah satu desa wisata. Desa Pinge terletak 34 km dari Denpasar.
Lokasinya 17 Km di bagian utara kota Tabanan. Desa Wisata Pinge memiliki hawa
sejuk karena terletak pada ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Di desa
ini terdapat situs arkeologis, Pura Natar Jemeng, yang menggelar tarian sakral,
Wali Pendet, setiap perayaan piodalannya. .
Desa
wisata Pinge sering dikunjungi para wisatawan asing yang ingin menikmati
suasana pedesaan dan keindahan serta hamparan sawah yang berundak. Setiap 210
hari sekali yaitu pada hari Rabu Kliwon Ugu adalah hari upacara Petoyan di Pura
Natar Jemeng yang menggelar juga tarian Wali Pendet yang bersifat sakral.
Desa
Pinge termasuk salah satu obyek wisata dengan panorama yang indah. Tata letak
desa yang teratur memanjang dan dibelah oleh satu jalan besar dengan tata letak
bangunan yang rapi dan sejajar. Objek wisata alam berupa panorama sawah
berundak-undak dengan latar belakang gunung berhutan lebat. Wisata tour desa
wisata Pinge sering kali dirangkai dengan wisata tour Bedugul – Pertigaan Desa
Pacung – Jati Luwih – Yeh Panes – Desa Wisata Pinge-Tabanan – Alas Kedaton.
Referensi:
http://desawisata.wordpress.com/2009/09/25/wisata-pedesaan-pinge-tabanan-bali
Nuryanti,
Wiendu. 1993. Concept, Perspective and Challenges, makalah bagian dari Laporan
Konferensi Internasional mengenai Pariwisata Budaya. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press. Hal. 2-3
http://budisuminarto.blogspot.com/2012/11/desa-wisata.html
Laporan
Konferensi Internasional mengenai Pariwisata Budaya.Yogyakarta: Gajah Mada
University
Press . Tahun 1993
Press . Tahun 1993
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2006/11/11/d2.htm
http://marga.tabanankab.go.id/profil-desa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar