Seleksi Masuk Mandiri
Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali tahun 2018 untuk Wawancara dilaksanakan
pada hari Kamis dan Jum'at, 28 - 29 Juni 2018. Kali ini terdapat 14 peserta
sebagai kandidat calon mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali angkatan
tahun 2018. Pada hari Kamis, 28 Juni 2018, terdaftar ada 750
kandidat atau calon mahasiswa peserta Seleksi Masuk Mandiri, dan terdapat
47 ruangan wawancara dengan empat bagian gedung, mulai dari Gedung Padma
bagian A dan B, Gedung Rebab bagian A dan B, Gedung Lontar bagian A dan
B, Gedung Genitri bagian B yang dipergunakan untuk penyelenggaraan
wawancara. Pada hari Jum'at, 29 Juni 2018, terdaftar ada 650 kandidat
atau calon mahasiswa peserta Seleksi Masuk Mandiri, dan terdapat 41 ruangan
wawancara dengan empat bagian gedung, mulai dari Gedung Padma bagian A dan B,
Gedung Rebab bagian A dan B, Gedung Lontar bagian A dan B, Gedung Genitri
bagian B yang dipergunakan untuk penyelenggaraan wawancara. Terdapat 120 dosen
dan tenaga pengajar yang mewawancarai mereka pada masing-masing hari untuk
menguji wawancara terkait Seleksi Masuk Mandiri Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa
Dua Bali tahun 2018.
Pada hari Kamis, 28 Juni 2018, Aku menguji di
Gedung Lontar B, ruang 102, bersama dengan I Gusti Witarsana, SSt.Par, MM, dan
Silfina Vandramilla, S.Par., dengan 16 kandidat calon mahasiswa yang sebelumnya
telah mengikuti Seleksi Tes Tulis, baik bahasa Inggris dan Potensi Diri. Pada
hari Jum'at. 29 Juni 2018, aku menguji di Gedung Lontar A, ruang 201, bersama
dengan I Made Purwa Dana Atmaja, S.ST.Par., M.Pd., dengan 16 Kandidat calon
mahasiswa yang sebelumnya telah mengikuti Seleksi Tes Tulis, baik bahasa
Inggris dan Potensi Diri.
Terdapat dua Program, yakni Program S1 dan
Program D4, serta sepuluh Program Studi yang tersedia pada Sekolah Tinggi
Pariwisata Nusa Dua Bali, yakni (1) Program S1, Program Studi Bisnis
Hospitaliti (BHP), (2) Program D4, Program Studi Manajemen Akuntansi
Hospitaliti (MAH), (3) Program D4, Program Studi Destinasi Pariwisata (DPW),
(4) Program D4, Program Studi Pengelolaan Perhotelan (PPH), dahulu bernama
Administrasi Perhotelan (ADH), (5) Program D4, Program Studi Pengelolaan Usaha
Rekreasi (PUR), dahulu bernama Manajemen Kepariwisataan (MKP), (6) Program D4,
Program Studi Pengelolaan Konvensi dan Acara (PKR), dahulu bernama Manajemen
Konvensi dan Perhelatan (MKH), (7) Program D4, Usaha Perjalanan Wisata (UPW),
dahulu bernama Manajemen Bisnis Perjalanan (MBP), (8) Program D3, Program Studi
Tata Hidang (THG), dahulu bernama Manajemen Tata Hidangan (MTH), (9) Program
D3, Program Studi Seni Kuliner (SKL), dahulu bernama Manajemen Tata Boga (MTB),
(10) Program D3, Program Studi Divisi Kamar (DIM), dahulu bernama Manajemen
Divisi Kamar (MDK)
Pada hari Kamis, 28 Juni 2018, di Gedung Lontar
B, ruang 102. Yang pertama masuk ruang adalah, I Kadek Gody Govinda Mulyawan.
Dia tamatan SMK jurusan Boga, dan kini ingin melanjutkan sekolah pada Program
Studi Seni dan Kuliner. "Saya ingin menjadi seorang Chef handal kelak, dan
dapat membuat keluarga bangga terhadap saya", Ujarnya mantap saat ditanya
alasan memilih Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali.
Ada Paulus Adriano Jeharu yang berasal dari Labuan Bajo. Dia menguasai
dengan baik wawasan mengenai destinasi di Labuan Bajo, dan memilih program
studi Usaha Perjalanan Wisata dengan tujuan bisa memahami dengan baik ilmu ini,
dan mengembangkannya pada daerah asal kelak. Ada pula Saulus Adriyantho Ndun,
yang berasal dari Rote, yang menjelaskan bahwa dengan pemahaman baik mengenai
potensi daerah wisata, kita mampu mengembangkan destinasi secara harmoni. Dia
berharap lebih banyak pemuda daerah yang maju dalam bidang pendidikan, dan
mampu menerapkannya pada daerah asal masing-masing.
Ada pula kandidat Putu Ayu Winda Paramita yang sangat paham mengenai dunia
bisnis pariwisata dan juga perhotelan, ingin membuka berbagai peluang kerja
terkait dunia seni kuliner, namun tetap bersikeras memulai pada Program Studi
Bisnis Hospitaliti. Ah, semoga engkau berhasil mewujudkan cita-cita mu kelak,
bahkan juga cita-cita kedua orangtua......
Berikutnya masuk seorang calon mahasiswa bernama Inno Recha Surya Insani
yang berasal dari Tulungagung, namun sudah lama menetap di Bali. Tertarik pada
dunia akuntansi perhotelan, dan ingin membuktikan kemampuannya pada Program
Studi Akuntansi Hospitaliti.
Kemudian seorang kandidat yang merupakan jawara Silat, dengan tubuh atletis,
Made Teja Kusumagita Iswara. Dengan potensi tinggi terkait dunia pariwisata dan
perhotelan, kami inginkan dia berkecimpung pada Program Studi Pengelolaan
Perhotelan, namun dia bersikeras memilih Usaya Perjalanan Wisata, dengan alasan
ingin mengupas dan mengembangkan berbagai Destinasi serta pengelolaan
perjalanan wisata.
Ada lagi Ni Luh Putu Pramudya Atma Jayanthi yang cantik, cerdas, ramah, dan
keluarga yang sudah berkecimpung lama pada dunia pariwisata juga perhotelan.
Kakaknya juga merupakan alumni STP Nusa Dua Bali. Semoga menjadi awal yang
membuka jalanmu menuju keberhasilan kelak, anakku.....
Berikutnya, ada I Made Muliartha, tamatan SMA tahun lalu, yang berniat
melanjutkan pada Program Studi Seni Kuliner. Dia sudah terbiasa mengelola Resto
milik keluarga di salah satu pantai di Bali. "Tahun lalu saya belum
tergugah untuk melanjutkan pendidikan. Ingin membuktikan pengalaman bekerja
saya terlebih dahulu". Ujarnya saat ditanya mengapa baru tahun ini berniat
melanjutkan pendidikan.
Pada hari Jum'at, 29 Juni 2018, di Gedung Lontar
A, ruang 201. Menguji bersama I Made Purwa Dana Atmaja, S.ST.Par., M.Pd., yang
pertama masuk ke ruang adalah Kadek Feby Widyantari yang sama sekali belum
pernah bepergian jauh selain ke Gianyar. Perempuan muda cantik yang tinggal di
Denpasar ini memilih Program Studi Manajemen Akuntansi Hospitaliti dan Prodi
Pengelolaan Perhotelan. Semoga niat dan kerja kerasmu kelak akan membuktikan
hasil yang dikau peroleh, anakku.
Berikutnya ada Kadek Shinta Purnama Dewi, yang
berasal dari Lombok, dan juga telah mengikuti Seleksi Bersama Masuk Sekolah
Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali dari Lombok pada tanggal Juni 2018 lalu, namun
kini mengikuti Seleksi Masuk Mandiri Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali,
dengan harapan dapat diterima menjadi mahasiswa pada Sekolah Tinggi Pariwisata
Nusa Dua Bali. "Saya memilih Program Studi Seni Kuliner serta Usaha
Perjalanan Wisata. Semoga saya bisa menjadi salah satu mahasiswa dari kedua
program studi tersebut", demikian Shinta bertutur.
Kemudian masuk seorang kandidat cantik bernama
Dewa Ayu Abhinandari Prajna Prathisthita. Nama saya berarti Bidadari yang turun
ke bumi, dan semoga saya bisa sukses pula menjalani hidup kelak dalam Program
Studi yang saya pilih, yaitu Pengelolaan Konvensi dan Acara, serta Usaha
Perjalanan Wisata, ujar kandidat yang kami wawancarai ini.
Tidak lama kemudia masuk seorang kandidat bernama
Mona Bernika Karlo Tarigan. "Saya berdarah Batak namun belum pernah ke
kampung halaman, yaitu Medan. Lahir dan tinggal di Malang, saya lulusan SMA
Taruna Malang yang kini bernama SMAN 10. kedua orang tua bekerja di Papua.
Sekarang saya tinggal bersama adik di Bali. Saya sudah terbiasa mandiri
semenjak kecil". Ujarnya mantap sambil menjelaskan bahwa dia memilih
Program Studi Bisnis Hospitaliti dan Pengelolaan Perhotelan.
Berikutnya ada I Made Andika Putra Liska, yang
memilih Program Studi Manajemen Akuntansi Hospitaliti dan Pengelolaan
Perhotelan. Bapaknya pekerja pariwisata di Hotel Patra Jasa, kakak bekerja di
Anvaya Hotel. Jelas memperlihatkan bahwa sekeluarga sudah menggeluti dunia
pariwisata dan perhotelan dengan cukup baik. Semoga kelak engkau sukses pula,
anakku.
Ada pula, Gusti Putu Krisna Sukma Nugraha yang
berasal dari Tabanan, dengan kedua orangtua petani, dan dia sangat paham
mengenai budaya Bali, cerdas, dan motivasi kuat untuk sukses pada bidang
pariwisata juga perhotelan. Pemuda pekerja keras dengan semangat tinggi inilah
yang dibutuhkan bangsa ini untuk memperlihatkan prestasi positif kaum muda
dalam membangun negeri. Semoga engkau beruntung dan memperoleh anugerah dalam
perjuanganmu di sekolah ini kelak.
Selanjutnya ada Muhammad Rizal yang berasal dari
SMKN 5 Denpasar, jurusan Boga, yang memilih Seni Kuliner serta Tata Hidangan.
Dari jawaban tegas dan penuh semangat, serta sorot mata teguh, dia
memperlihatkan tidak ada ragu sedikitpun atas pilihan yang diambilnya. Dia
mengetahui tepat, apa dan siapa dirinya, harapan dan keinginan yang akan diraih
di masa depan, dalam bidang Food and Beverage di dunia perhotelan.
Ada lagi kandidat yang kami wawancarai, Muhammad
Ibnu Aziz dari Banyuwangi yang begitu polos dan bersemangat dari Banyuwangi.
Pertama kali ke Bali, dan mencoba keberuntungan di Sekolah Tinggi Pariwisata
Nusa Dua Bali, sebagai kandidat mahasiswa di sini, dengan pilihan Program
Studi, Pengelolaan Konvensi dan Acara serta Pengelolaan Perhotelan
Apa pun, siapa pun, dan dengan cara bagaimana
pun, para kandidat atau calon mahasiswa yang datang mengikuti, baik Seleksi
Bersama Masuk STP Nusa Dua Bali, atau Seleksi Masuk Mandiri Sekolah Tinggi
Pariwisata Nusa Dua Bali, kalian datang dengan membawa harapan besar, mencoba
mengawali perjalanan karir sebagai mahasiswa, menginginkan yang terbaik bagi
diri kalian....... Semoga yang terbaik pula bagi kalian semua.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar