Martin Luther King Jr.
Aktivis HAM AS pernah berkata, “Jika anda bisa membuat orang lain tertawa, anda
akan mendapatkan semua cinta yang anda inginkan”….. Maka, mari tertawa bersama,
menebar kebaikan dan kebahagiaan di sekeliling kita.
Sebagai sebuah lembaga
pendidikan, sudah tentu Poltekpar Bali mengalami banyak peristiwa juga, baik
suka dan duka, bersama-sama dalam segala perjuangan, baik diantara para
pegawai, dosen, mahasiswa. Tidak melulu tercapainya juara dan jawara, prestasi
dan kompetensi yang diharapkan.
Perkembangan lembaga ini mengawali
sejarahnya pada tahun 1972. Sebagai suatu upaya mengantisipasi perkembangan
kepariwisataan Bali, Pemerintah Indonesia melakukan kerjasama dengan UNDP dan
ILO melaksanakan studi kelayakan. Salah satu output studi tersebut adalah
rekomendasi untuk membangun lembaga pendidikan dan pelatihan perhotelan dan
kepariwisataan yang mampu menghasilkan SDM Pariwisata yang profesional. Sebagai
tindak lanjut dari rekomendasi studi tersebut, maka di bentuk Pusat Pendidikan
Perhotelan dan Pariwisata Bali (P4B) yang ide pembangunannya dicetuskan pada
tanggal 25 Januari 1975.
Secara historis, hingga saat ini STP
Nusa Dua Bali telah mengalami beberapa perubahan dalam hal pucuk pimpinan,
lokasi kampus, dan lembaga yang menaungi. Secara kronologis, pucuk pimpinan
P4B / BPLP / STPNDB / Poltekpar Bali adalah sebagai berikut:
- Drs. I Gde Ardika (1978 –
1985);
- Drs. Nyoman Bagiarta (1985 –
1992);
- I Gde Widjana (1992 – 1998);
- Prof. Dr. Dra. N.K. Mardani, MS
(1998 – 2000);
- Drs. Sumekto Djajanegara
(Januari – Agustus 2000);
- Drs. I Gusti Putu Laksaguna,
CHA, M.Sc (Agustus 2000 – April 2002);
- I Made Sudjana, SE., MM., CHT
(April 2002 – Juni 2010);
- Dr. I Nyoman Madiun, M.Sc. (23 Juni 2010 - 28 Januari
2013)
- Drs. Dewa Gde Ngurah Byomantara, M.Ed. (28 Januari
2013 – 21 Oktober 2019)
- Drs. Ida Bagus Putu Puja, M.Kes. (21 Oktober 2019 - …)
Bila NHI (STP Bandung) dimaksudkan
untuk menyiapkan kader pariwisata kawasan Indonesia Barat, lembaga pendidikan
P4B dimaksudkan untuk menyiapkan kader/insan pariwisata profesional untuk
kawasan Indonesia Timur, dan juga memenuhi kebutuhan industri pariwisata dan
perhotelan yang ada di Bali. Kampus lembaga pendidikan P4B di bangun di atas
tanah seluas sekitar 7 ha di kawasan wisata Nusa Dua. P4B merupakan salah satu
unit pelaksanaan dari PT. Pengembangan Pariwisata Bali atau Bali Tourism Development Corporation (BTDC)
yang mengelola kawasan wisata Nusa Dua. Setelah penyusunan kurikulum pendidikan
selama tahun 1976-1977, maka pada tahun 1978 lembaga ini mulai melaksanakan
kegiatan pendidikan dan pelatihan (Prevocational
Training Programme) bagi 120 orang tamatan Sekolah Dasar atau Siswa Drop Out SLTP yang berasal dari
Bualu, Tanjung, Sawangan, Bukit dan Jimbaran. Pada tahun 1978 mulai menerima
mahasiswa reguler dari lulusan SMA dan yang sederajat.
Pada tanggal 22 Januari 1982
pengelolaan P4B dialihkan dari PT. BTDC kepada Badan Pendidikan dan Latihan
Departemen Perhubungan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan nomor:
303/DL. 005/ PHB-81 tanggal 18 Desember 1981, tentang pendirian Balai
Pendidikan dan Latihan Pariwisata (BPLP) Bali. Melalui surat tersebut, P4B
dirubah namanya menjadi Balai Pendidikan dan Latihan Pariwisata Bali yang
disingkat BPLP Bali.
Pada tahun 1983 sesuai Surat
Keputusan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi (Deparpostel) No:
Km.08/OT.083/PPT-83 tentang Organisasi dan Tata Kerja Deparpostel, pengelolaan
BPLP Bali dialihkan pada Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi. Pada
periode ini pendidikan dan pelatihan perhotelan dan pariwisata untuk program
reguler dikonsentrasikan pada jenjang Diploma I, II, dan III. Konsentrasi
program tersebut disesuaikan dengan (a) kebutuhan industri pariwisata saat itu
yang sebagian terbesar memerlukan tenaga pelaksana, penyelia, hingga kepala
bagian dan (b) kemampuan lembaga untuk menyiapkan insan pariwisata dan
perhotelan profesional pada jenjang tertentu.
Sebagai antisipasi atas perkembangan
industri pariwisata ke depan dan tuntutan industri pariwisata akan SDM
pariwisata tingkat pimpinan yang profesional, maka status BPLP Bali
ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi Pariwisata yang disingkat STP Nusa Dua Bali
dengan konsentrasi program pendidikan dan pelatihan pada jenjang diploma III
dan IV. Peningkatan status BPLP menjadi STP didasarkan atas Keputusan Presiden
Nomor 102 tahun 1993.
Peralihan dari Sekolah Tinggi
Pariwisata Nusa Dua Bali menjadi Politeknik Pariwisata Bali, dan pemberhentian
Ketua STPNDB, Drs. Dewa Gde Ngurah Byomantara, M.Ed., serta pengangkatan Direktur Poltekpar Bali,
Drs. Ida Bagus Putu Puja, M.Kes., dengan berdasar Surat Keputusan Menteri Pariwisata
RI, Arief Yahya, Nomer. KM.308/KP/04/MENPAR/2019.
Erich Fromm, Pakar Sosiologis,
Psikologi Sosial, Filsuf Humanis, berkata,
"Di masa lalu, pemimpin adalah bos.
Namun kini, pemimpin harus menjadi partner bagi mereka yang dipimpin. Pemimpin
tak lagi bisa memimpin hanya berdasarkan kekuasaan struktural
belaka."
Hal ini membimbing kita semua, bahwa
pemimpin dan yang dipimpin harus selalu bersinergi dengan cara-cara inovatif
dan kreatif, bukan lagi dengan pola-pola otoriter dan monoton, atau kaku.
Sebagai sebuah lembaga pendidikan, Politeknik Pariwisata Bali tidak terlepas
dari berbagai aspek yang ada di dalamnya, sumber daya berupa Teknologi dan
informatika, tenaga pengajar, dosen, pegawai, mahasiswa, dan masyarakat serta
lingkungan dimana mereka berada.
Lokasi Kampus
Kampus Politeknik Pariwisata Bali
berlokasi di Jl. Darmawangsa, Kampial Nusa Dua, Kabupaten Badung sejak tahun
2000. Sebelumnya, kampus ini berada di kawasan pariwisata ITDC, Desa Bualu
sejak tahun 1978.
Lembaga-lembaga yang menaungi Politeknik
Pariwisata Bali
Perubahan Lembaga yang menaungi Politeknik
Pariwisata Bali terus berlanjut yakni dari BTDC, Departemen Perhubungan,
Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, Departemen Pariwisata, Seni dan
Budaya, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, dan kini bernaung di bawah
Kementerian Pariwisata
Visi
Menjadi Pusat Unggulan dalam Bidang
Pendidikan Tinggi Hospitaliti, Kepariwisataan, dan Perjalanan di kawasan Asia
Pasifik.
Misi Politeknik Pariwisata Bali
- Menciptakan SDM yang unggul dan
memiliki kompetensi di bidang Hospitaliti, Kepariwisataan, dan Perjalanan
melalui pendidikan dan pelatihan jalur vokasi, akademi, dan profesi.
- Melaksanakan penelitian yang
unggul dan berguna bagi masyarakat di bidang Hospitaliti, Kepariwisataan,
dan Perjalanan.
- Melaksanakan pengabdian pada
masyarakat di bidang Hospitaliti, Kepariwisataan, dan Perjalanan untuk
mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif.
- Menjalin hubungan kerjasama
dengan pemangku kepentingan di bidang Hospitaliti, Kepariwisataan, dan
Perjalanan.
Tujuan Politeknik Pariwisata Bali
- Menghasilkan mahasiswa yang
kompeten di bidang Hospitaliti, Kepariwisataan, dan Perjalanan.
- Menghasilkan hasil penelitian
yang unggul di bidang Hospitaliti, Kepariwisataan, dan Perjalanan.
- Meningkatnya kompetensi, daya
kerjasama, dan produktivitas masyarakat di bidang Hospitaliti,
Kepariwisataan, dan Perjalanan.
- Terjalinnya kerjasama dengan
lembaga pendidikan, instansi pemerintah, asosiasi profesi, industri
Hospitaliti, Kepariwisataan, dan Perjalanan.
Kebijakan Mutu
Surat yang dikirim oleh LO UNWTO,
Lucy Garner, tertanggal 18 Maret 2015, membuktikan hasil yang diperoleh lembaga
pendidikan Politeknik Pariwisata Bali terkait TedQual Certification Process.
“It is a great pleasure for me to attach the official
notivication of Results of The UNWTO Tedqual Certification Process your
Institution applied for. I would like to congratulate you and the whole team
there for the excellent result. I am also attaching the final audit report in
which we include our recommendations for the future”.
Sebagai Perguruan Tinggi Negeri di
bidang pariwisata, Politeknik Pariwisata Bali wajib memperoleh akreditasi oleh
BAN–PT sebagai jaminan bahwa mutu pendidikan di Politeknik Pariwisata Bali
diakui dalam skala nasional. Sedangkan TedQual adalah akreditasi yang
dikeluarkan oleh United Nation’s World Tourism Organization (UNWTO) Themis
Foundation untuk Lembaga Pendidikan Pariwisata. Terakreditasinya Politeknik
Pariwisata Bali oleh UNWTO Themis Foundation mengindikasikan bahwa kiprah
alumni di dunia Internasional akan semakin diakui.
Di awal tahun 2015, Politeknik
Pariwisata Bali (STPNB) berhasil meraih prestasi gemilang dengan memperoleh
akreditasi dari BAN-PT, TedQual dan Sertifikasi ISO 9001:2008. Keberhasilan ini
merupakan merupakan hasil kerja keras dan perjuangan panjang dari seluruh
Civitas Akademika Poltekpar Bali.
Politeknik Pariwisata Bali juga
berhasil meraih sertifikasi ISO 9001:2008 sebagai bukti unggulnya mutu yang
dimiliki oleh Poltekpar Bali. ISO 9001:2008 adalah Standar Internasional yang
digunakan untuk menetapkan kebijakan dan sasaran mutu (quality objective) serta
pencapaiannya yang bisa diterapkan dalam setiap jenis organisasi/perusahaan
berdasarkan persyaratan 8 klausul ISO 9001:2008. STPNB telah memperoleh
sertifikat akreditasi oleh BAN-PT, TedQual dan ISO 9001:2008 merupakan bukti
bahwa seistem penjaminan mutu telah berjalan dengan baik. Diharapkan kedepannya
prestasi ini akan mampu dipertahankan dan ditingkatkan demi mewujudkan Visi Poltekpar
Bali sebagai Pusat Unggulan dalam Bidang Pendidikan Tinggi Hospitaliti,
Kepariwisataan, dan Perjalanan di Kawasan Asia Pasifik.
Sertifikasi kompetensi yang juga
dibekalkan pada para mahasiswa Politeknik Pariwisata Bali membuktikan
kesungguhan lembaga pendidikan ini dalam hal kualitas mahasiswa dan lulusan
melaksanakan aktivitas di tengah masyarakat luas. Sertifikasi kompetensi
merupakan pengakuan kompetensi atas prestasi kelulusan yang sesuai dengan
keahlian dalam cabang ilmunya dan/atau memiliki prestasi di luar program
studinya. Sertifikat diterbitkan oleh perguruan tinggi bekerjasama dengan
organisasi profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang
terakreditasi kepada lulusan yang lulus uji kompetensi.
Sertifikat kompetensi sangat penting
bagi para mahasiswa dan lulusan Poltekpar Bali, sebagai bukti kompeten di
bidang terkait pariwisata dan perhotelan, dan pada bidang pekerjaan tertentu.
Terkait dengan hal tersebut, pendidikan dan pengembangan seluruh komponen
sumber daya manusia di Poltekpar Bali selalu ditingkatkan.Termasuk
langkah-langkah pengembangan sumber daya
manusia berupa perlunya asesor kompetensi yang kompeten dan profesional.
Kompetensi tidak juga berarti bahwa
orang yang berkompeten akan selalu terhindar dari masalah dan situasi konflik.
Kompetensi berarti kita siap menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi,
dan akan selalu berusaha sepenuh semangat, selalu kreatif, dalam mencari
solusi, bekerja sama, di mana pun berada, dengan cara bagaimanapun.
Mahasiswa
lainnya juga, memiliki prestasi masing-masing, karena setiap orang memiliki
karakter unik, perbedaan yang mampu menjalin harmoni indah di dalam diri, di
antara mereka, dan juga di tengah masyarakat, yang mampu menghasilkan segudang
prestasi unik pula. Bukan hanya prestasi yang terukur dan terlihat mata saja,
namun pula dalam banyak bidang prestasi-prestasi berkualitas lainnya.
Yang teranyar adalah
Juara pertama Flower Arrangement Competition yang diadakan oleh Housekeeping
Community, dalam rangka The 2nd Housekeeping Expo, bertempat di
Hotel Four Point by Sheraton di Ungasan. Pada perlombaan kali ini, STP diwakili oleh para mahasiswi dari
Program Studi Administrasi Perhotelan semester 3 kelas A, Sinthya Dennis dan Tarisa
Murdiasa. Ini sekaligus menjadi Hadiah
bagi Lembaga Pendidikan kami, Politeknik Pariwisata Bali, yang baru beralih
nama pada Hari Senin, 21 Oktober 2019, melalui SK.Men.No. KM.308/KP.304/MENPAR/2019,
tertanda Arief Yahya.